SINOPSIS VEERA episode 453 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 453 by. Sally Diandra Di Polandia, Veera dan Baldev sudah berganti baju dan sudah siap untuk bekerja “Veera, aku lapar sekali dan mereka malah menyuruh kita untuk melakukan beberapa pekerjaan” tepat pada saat itu Sahil, asisten tuan Niel menghampiri mereka “Kalian harus mengumpulkan rumput rumput ini menjadi gulungan yang sama” Baldev langsung menolak melakukan pekerjaan itu “Baiklah, jika kalian tidak mau mengumpulkan rumput rumput itu maka kalian bisa pulang ke desa kalian berdua” Veera langsung mencairkan suasana “Baiklah, kami akan mengerjakannya” Veera bergegas menuju ke mesin pemotong rumput yang ukurannya sangat besar sekali melebihi tubuh manusia, dengan sigap dan penuh kehati hatian Veera mulai menjalankan mesin pemotong rumput itu, sementara Baldev hanya memperhatikan saja bagaimana mesin pemotong rumput itu bekerja 

Di desa Pritampura, bibi Chaiji maih asyik memasak makanan di dapur, Ratan baru turun dari lantai atas dan melihat kakaknya “Kakak, apa yang kamu lakukan disini ?” kebetulan saat itu bibi Chaiji menyentuh lengan Ratan yang dirasanya agak panas “Ratan, apa yang terjadi padamu ? Kamu ini demam, ayoooo sekarang lebih baik kamu istirahat saja” bibi Chaiji memaksa Ratan untuk beristirahat sambil tiduran di bale bale bambu yang ada di ruang tengah, tak lama kemudian Ranvi pulang dari ladang, Ranvi kaget ketika mengetahui ibunya tergeletak lemah “Ibu ! Apa yang terjadi ? Bibi apakah sudah memanggil dokter ? Dimana Gunjan ? Bagaimana bisa dia tidak bertanggung jawab seperti ini ?” tepat pada saat itu Gunjan sampai dirumah bersama Sonia “Maaf, kami baru saja pulang dari pasar, itulah mengapa kami terlambat” ujar Gunjan dengan wajah memelas 

Di Polandia, Baldev sedang sibuk mengumpulkan rumput rumput yang di potong oleh Veera “Seumur hidup aku belum pernah mengerjakan pekerjaan seperti ini dan di luar negeri aku malah melakukannya” Baldev menggerutu terus tiada henti “Baldev, kata Sahil kita harus mengumpulkannya dengan mesin penggulung rumput kalau tidak mereka akan mendiskualifikasi aku, ayooo cepat kerja !” Veera bergegas menghampiri mesin penggulung rumput dan mulai menjalankannya dengan hati hati, rupanya dari belakang mesin tersebut keluarlah gulungan rumput yang besar, Baldev nampak kagum dibuatnya 

Di desa Pritampura, Sonia menghampiri Ratan kemudian mengecek kondisinya “Nyonya Ratan, sebaiknya anda beristirahat saja” Ratan segera bangun dan teringat sesuatu “Tapi aku harus pergi menghadiri pembukaan sekolah” Ranvi langsung menyela ucapan Ratan “Ibu tidak akan pergi kemana mana” Ratan bingung “Baikah, ibu tidak akan pergi ke tempat itu tapi tetap harus ada yang kesana karena mereka ingin pembukaan sekolahnya dibuka oleh seorang perempuan” Ratan kemudian melirik ke arah Gunjan “Gunjan, apakah kamu mau pergi kesana ?” Gunjan merasa bingung “Bagaimana aku bisa pergi ke sana, ibu ?” ujar Gunjan sambil melirik ke arah Ranvi untuk mendapatkan dukungan, Ranvi pun tersenyum mendukungnya, sementara Sonia merasa cemburu karena kembali rencananya gagal, Gunjan bukannya dimarahi oleh orang serumah malah mendapat kesempatan untuk membuka sebuah sekolah yang baru 

Veera dan Baldev akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaan mereka mengumpulkan rumput rumput menjadi gulungan gulungan besar, Sahil menghampiri mereka dan berkata “Jangan letakkan gulungan ini disini, kalian harus menempatkannya di gudang, tuan Niel yang memberikan perintah ini” ujar Sahil kemudian berlalu meninggalkan mereka, Baldev semakin kesal dengan tugas tugas ini, tanpa banyak bicara Veera segera melanjutkan kembali pekerjaannya dengan menggelindingkan gulungan rumput itu menuju ke arah gudang, sementara itu di desa Pritampura, Ranvi sedikit kesal dengan Gunjan “Gunjan, bagaimana kamu bisa begitu ceroboh seperti ini ? Mengapa kamu sangat telat ?” Gunjan merasa bersalah “Aku telah menelfon ke rumah beberapa kali tapi tidak seorangpun yang mengangkatnya” ujar Gunjan lirih 

Veera masih terus menggelindingkan gulungan rumput itu ke arah gudang penyimpanan, sedangkan Baldev hanya berjalan di sebelahnya “Sini, Veera ,,, biar aku bantu kamu” ujar Baldev, tepat pada saat itu Sahil kembali menemui mereka “Waktu kalian telah selesai” ujar Sahil “Tapi kami hanya bisa menempatkan 4 gulungan rumput saja” Veera merasa bersalah karena seharusnya mereka menempatkan 10 gulungan rumput, ketika Sahil telah pergi Veera dan Baldev hendak beristirahat sejenak tapi Baldev bisa melihat Veera berjalan pincang “Veera, coba aku lihat jarimu” awalnya Veera nggak mau tapi Baldev memaksa, akhirnya Veera duduk di bangku, sedangkan Baldev berjongkok dibawahnya sambil membuka sepatu Veera dan dilihatnya jemari kaki Veera terluka “Baldev, ini tidak apa apa, luka ini hanya karena pekerjaan tadi di ladang” Veera mencoba meyakinkan Baldev kalau dirinya tidak apa apa “Aku akan memberikan salep obat di kakimu ini” Baldev merasa khawatir “Aku akan melakukannya sendiri” sahut Veera 

“Kamu duduk saja di sini” tepat pada saat itu Sahil datang menghampiri mereka sambil membawa sebuah obat salep dan Baldev segera merebutnya “Sini, biar aku saja yang mengobatinya” Sahil pun kembali meninggalkan mereka, kemudian Baldev mengolesi luka di kaki Veera, Veera mulai merasakan perhatian Baldev yang berlebih, Veera mulai merasa senang diperlakukan seperti itu oleh Baldev “Sekarang, ayoooo kita pergi, aku akan membawa sepatumu nanti” akhirnya Veera berdiri dan mulai berjalan pincang karena menahan rasa sakit dikakinya, Baldev yang tidak tahan melihat langkah Veera yang tertatih tatih segera menghampiri Veera kemudian menggendongnya dalam pelukkannya, Veera kaget dan tertegun SINOPSIS VEERA episode 454 by. Sally Diandra

                                    sebelumnya          selanjutnya
Bagikan :
Back To Top