SINOPSIS VEERA episode 214 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 214 by. Sally Diandra Veera membuka hadiahnya dari Ranvi yang berupa jam weker, Veera merasa tidak membutuhkan jam weker karena dirinya mempunyai kakak seperti Ranvi yang akan membangunkannya setiap pagi “Veera, kamu sekarang sudah besar jadi kamu harus mulai belajar bangun pagi sendiri, nah sekarang buka kado yang kedua” Veera segera membuka sebuah hadiah berupa amplop dimana tertulis nama Ranvi di seluruh amplopnya “Kakak, kenapa aku harus memerlukan ini ?” tanya Veera bingung “Veera, meskipun nanti aku jauh, kamu harus mengirimkan surat padaku” pinta Ranvi, lalu Ranvi menyuruh Veera membuka kado ketiga, ketika Veera membukanya dilihatnya ada bandana rambut, Veera merasa bingung “Veera, kalau nanti kamu tidak bisa membuat kepang rambut yang baik maka kamu bisa menggunakan bandana ini” Veera semakin bingung “Kenapa aku haru membutuhkan ini kalau kakak selalu ada bersamaku ?” Ranvi tidak menggubris pertanyaan Veera dan menyuruhnya untuk membuka kado yang terakhir, Veera kemudian membuka kadonya yaitu sebuah tape recorder, Veera semakin bingung ketika melihat gadget tersebut dan bertanya pada Ranvi tentang hal tersebut, Ranvi kemudian menjelaskan pada Veera bagaimana cara menjalankannya “Veera, aku sudah merekam lagu pengantar tidurku di dalam alat ini jadi kalau kamu tidak bisa tidur, kamu hanya tinggal memencet tombol ini saja” Veera sangat senang mendengarnya dan berkata “Kalau begitu, kalau aku bangun di tengah malam, aku tidak akan membangunkan kakak, tapi aku bisa mendengarkan nyanyian kakak disini dan tidur kembali” ujar Veera polos 

“Kakak, apakah aku boleh sesuatu yang aku inginkan ?” tanya Veera “Kamu bisa meminta apa saja” ujar Ranvi “Kakak, bagaimanapun caranya kakak harus membuat agar aku bisa menyentuh bulan” awalnya Ranvi sedih memikirkan hal yang tidak mungkin ini tapi kemudian Ranvi mendapat sebuah ide cemerlang, Ranvi segera mengambil seember penuh dengan air dan menunjukkan pada Veera pantulan sinar bulan, Veera lalu menyentuhnya dan tertawa riang lalu memeluk Ranvi erat dan berkata “Terima kasih, kakak ,,, kakak sudah memenuhi keinginanku” ujar Veera senang “Veera, kalau kamu merindukan aku, kamu lihat saja ke bulan” Veera kembali bingung “Kakak, kenapa aku harus merindukan kakak ?” tanya Veera heran “Veera, aku masih terlalu kecil saat ini dan aku tidak bisa melakukan apa apa untuk mencegah kamu pergi, jadi kamu harus pergi bersama kakek dan nenek ke desa mereka” Veera langsung marah dan melempar tiaranya sambil hendak pergi keluar namun Ranvi mencoba untuk menenangkan adiknya ini, 

Veera segera mencakar tangan Ranvi dan berlari keluar ke ruang tengah “Kakeeek !!! Neneeeeekkk !!!” Veera langsung berteriak memanggil kakek dan neneknya yang langsung turun begitu mendengar teriakannya, begitu juga Ratan, Veera langsung berteriak ke arah mereka “Aku tidak akan pergi kemana mana ! Aku tidak akan meninggalkan desa ini ataupun kakakku !” kakek, nenek dan Ratan terkejut menatap kearahnya, Ranvi juga sangat sedih, kemudian Ranvi melempar sebuah bantal ke arah kakek dan mengatakan pada mereka “Veera tidak akan pergi kemana mana” bibi Moti yang juga ada di tempat itu ikut terkejut, Veera kemudian berlari ke lantai atas dan duduk diatas ranjangnya dengan perasaan sedih, Ranvi segeramenemuinya dan berusaha untuk menghibur adiknya ini tapi Veera tidak ingin mendengarnya, lalu Veera melihat luka di tangan Ranvi yang terkena kukunya, Veera merasa bersalah, dilihatnya kakaknya sedang menangis, Veera segera meminta maaf “Kakak, kenapa kamu menangis ? Aku minta maaf karena aku telah melukai tangan kakak” Ranvi meneteskan airmatanya “Aku menangis karena kamu akan pergi” ujar Ranvi “Aku tidak ingin pergi kemana mana, kak” Ranvi menggelengkan kepalanya “Itu harus kamu lakukan, Veera ,,, dan setelah beberapa waktu kemudian ketika aku besar nanti, aku pasti akan membawamu kembali ke rumah ini” 

Veera kemudian membaringkan kepalanya di pangkuan Ranvi, sementara Ranvi terus menerus berjanji ke Veera hingga akhirnya Veera tertidur ketika Ranvi mengajaknya bicara, Ranvi kemudian membaringkan Veera dengan benar, diletakkannya kepala Veera diatas bantal kemudian berusaha bangun dari sana, Ranvi secara hati hati bangun dari sana membebaskan dirinya, kemudian Ranvi membawa Rakhinya ke tempat tidur dan membuat Veera menyentuh semua Rakhi tersebut dan berjanji pada Veera kalau setiap tahun dia akan mengikatkan Rakhi pada dirinya sendiri atas nama Veera, sementara itu di kamar Ratan, Ratan sedang menangis sambil memandangi foto Ranvi dan Veera, bibi Moti memperhatikannya dari kejauhan dengan perasaan sedih, kemudian Veera mengepak semua baju baju Veera dan dimasukkannya ke dalam tas yang Ranvi beli untuk Veera, sementara Veera masih tertidur nyenyak, pada tengah malam Ranvi menghabiskan malam itu dengan menangis 

Keesokan harinya ketika Veera bangun di pagi hari, dilihatnya Ranvi tidak ada dimana mana, Veera melihat tas tasnya yang sudah dikemas dengan rapi, Veera merasa sedih, sementara itu bibi Moti, Nihal mencoba mencari Ranvi, Ratan datang menemui mereka dan mengatakan kalau dirinya menemukan surat dari Ranvi, dalam suratnya Ranvi mengatakan kalau dirinya akan pergi sementara waktu karena Ranvi tidak bisa melihat Veera pergi meninggalkannya, kakek mendengarkan semua pembicaraan mereka, saat itu turun dari lantai atas dan mencari cari Ranvi “Veera, kakakmu sedang pergi keluar sebentar, sini bibi rapikan rambut kamu” ujar bibi Moti, Veera langsung duduk disebelah bibi Moti yang menyisiri rambutnya, sementara perhatiannya tidak lepas dari pintu depan sambil menunggu kakaknya, tiba tiba Ratan menghampiri bibi Moti dan meminta pada bibi Moti agar dirinya yang menyisiri rambut Veera, secara diam diam bibi Moti segera beralih dari belakang Veera dan Ratan yang duduk di belakang Veera, kakek yang melihatnya tersenyum ke arah Veera, 

Sedangkan Veera malah berfikir “Kakek tua ini sangat bahagia karena dia pikir dia akan membawaku pergi dari sini tapi aku akan menjadi sangat nakal, sehingga dia akan mengembalikan aku kesini” bathin Veera dalam hati “Bibi, kamu telah membuat kepang rambut yang sangat cantik, apakah kakak yang mengajarkannya padamu, bibi ?” tanya Veera polos “Aku tidak akan bisa datang ke desa dimana aku akan pergi, tidak juga tanpa kakakku” ucapan Veera membuat Ratan, bibi Moti bahkan Nihal menjadi sedih, kemudian bibi Moti berjalan ke depan, Veera heran “Bibi, kamu ada disini ? Lalu siapa yang membuat kepang rambutku ?” bibi Moti tersenyum senang sambil menunjuk ke arah Ratan, Veera lalu berbalik dan merasa sangat senang ketika melihat Ratan yang telah menyisiri rambutnya, Veera tersenyum manis dengan wajahnya yang senang SINOPSIS VEERA episode 215 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top