SINOPSIS MAHAPUTRA episode 257 (11 Agustus 2014) by. Vany Desky Raja uday
menjelaskan tentang surat itu pada keduanya, "Ini adalah surat dari Ratu
Bhatiyani di mana dia telah meminta saya utk setuju dgn aliansi ini."
Jelas Raja Uday. Mamrat ji
menyembunyikan rasa kecewanya. Kemudian Mamrat Ji juga berbicara tentang
manfaat hungungan ini, ini akan membawa keuntungan seluruh Rajputana
kita." Jelas Mamrat Ji pada Raja Uday. Sedangkan Pangeran
Pratap merasa sedih mendengarnya & segera pergi dari sana, Raja Uday
& Mamrat hanya terdiam menatap kepergian Pangeran Pratap.
Sesampainya
dikamar, Pangeran Pratap langsung mengungkapkan kekesalannya pada
Cakrapani. "Cakrapani, Aku tdak bisa mengerti apa yg harus dilakukan."
Jelas Pangeran Pratap pada temanya itu. Chakrapani memberitahu dia utk mengikuti hatinya. "lagian kau telah mengalahkan Mughal." Jelas Cakrapani. "Tapi mereka masih hidup. Rajputana harus bersatu sehingga menjauhkannya dari kita." Jawab Pangeran Pratap. Dan Chakrapani
ingin Pangeran Pratap berpikir, "Kau harus benar-benar memikirkan Mewar
& Marwar dgn membentuk hubungan berdasarkan pernikahan antara dirimu
& Phool." Jelas Cakrapani. "Aku memikirkan
tentang perasaan Phool. Dia mengambil begitu banyak kesulitan utk
menyelamatkan saya dari Murga Khan." Jelas Pangeran Pratap, dan Chakrapani
memberitahu dia utk berpikir lagi, itu adalah sebuah bantuan dari teman
baik. Ikuti kata hatimu. Bahkan Phool tahu tentang perasaanmu utk
Ajabde. Kau hanya perlu berbicara dgn Ajabde sekali." Pangeran Pratap
terdiam mendengar penjelasan dari Cakrapani.
Sedangkan Ajabde
sendiri terlihat memikirkan Pangeran Pratap didalam kamarnya, ia
teringat Pangeran Pratap yg selalu menemaninya disaat ia sakit. Saat
itulah seorang dayang datang membawa surat utknya dari Phool. Ajabde
menjadi gembira & segera meraih surat itu. tapi kebahagiaannya
memudar ketika Dayang menebak bahwa itu berita tentang pernikahan Phool
dgn Pangeran Pratap saja. Dayang itu juga bercerita tentang surat &
hadiah dari Marwar yg telah diberikan utk Rana ji. Ajabde sedih
mendengarnya & menolak membaca surat itu, Dayang itu segera
meninggalkan Ajabde. Ajabde ingat pengakuan Phool & reaksinya ketika
Phool tahu tentang perasaan Ajabde & Pangeran Pratap utk satu sama
lain. Ajabde menjatuhkan surat itu tanpa membacanya.
Saat itulah
Pangeran Pratap datang utk berbicara dgn Ajabde tapi dia berbicara
tentang pernikahanya & Phool. Ajabde tdak membiarkan dia bicara
& berharap dia baik2 saja. Ia bertanya pada Pangeran Pratap apakah
ini adalah apa yg ingin dia katakan kepadanya. Pangeran Pratap
mengangguk. Kemudian Ajabde mengingatkan Pangeran Pratap tentang apa yg
terjadi ketika dia mengaku perasaannya utk Ajabde di depan semua orang.
Pangeran Pratap ingat semua yg telah terjadi setelah itu &
mengangguk mendengar ucapan Ajabde. Kemudian Ajabde mengucapkan selamat
kepadanya utk pernikahannya. Rasa sakitnya terlihat jelas di
matanya.Mereka berdua berbagi Rasa dgn tatapan mata. Hingga akhirnya
mereka berdua melipat tangan satu sama lain & berpisah. Mereka
berdua meneteskan air mata saat mereka berbalik utk melihat satu sama
lain sekali lagi. Pangeran Pratap
ingin menghampiri ajabde lagi, namun Ajabde segera berbalik tdak ingin
melihat Pangeran Pratap. Dgn perasaan kecewa & sedih, akhirnya
Pangeran Pratap pergi dari sana.
Ajabde duduk di
tempat tidurnya, ia terlihat patah hati. Surat Phool terbuka karena
tertiup angin. Didalam surat itu, Phool berbicara tentang bagaimana
perasaannya yg egois, mereka harus menikah dgn orang yg mencintainya.
Ajabde harus menikah dgn Pangeran Pratap karena keduanya saling
mencintai.
Sementara itu
dikamar lain, terlihat Uday singh mondar mandir saat ia membaca surat
itu sekali lagi. Hingga seorang Prajurit datang menanyakan pada Uday
singh, tentang shagun Thaal, apa harus merekaa simpan didalam keretanya?
Uday Singh menjawab bahwa mereka dapat menyimpannya di mana saja. Raja
Uday tampak Tdak peduli dgn hal itu. Dia menunggu Pangeran Pratap yg
datang ke sana saat itu juga. Raja Uday ingin berbicara dgn Pangeran
Pratap tentang pernikahannya. Pangeran Pratap menyela Ucapan Ayahnya.
"Aku pikir kita tdak harus menunda itu. Kita berdua tahu yg sebenarnya.
Kita harus berpikir tentang keuntungan. Kita harus segera berangkat ke
Chittor & membuat persiapan utk pernikahan." Uday Singh kaget
mendengar Ucapan Pangeran Pratap. "Apakah kau benar-benar menginginkan
ini, Pangeran Pratap? Pangeran Pratap langsung teringat dgn ucapan Hansa
Bai yg bercerita tentang usaha baru Ajabde; cintanya & bagaimana
Hansa Bai berbicara dgn Pangeran Pratap tentang Ajabde yg mengorbankan
cintanya & tanahnya.
Setelah mengingat
semuanya, Pangeran Pratap mengangguk & menjelaskan alasannya sendiri
sehingga ia dapat membuat persiapan utk perjalanan mereka kembali
kerumah.
Kemudian Pangeran Pratap pergi dari sana dgn perasaan sedih, Raja Uday hanya terdiam menatap kepergian Pangeran Pratap.
Disisi lain, Ajabde
sedang menyalakan lampu lampu di depan Kanha ji. Dia meminta maaf
kepadanya karena sudah membuat kesalahan. "Saya berpikir bahwa perasaan
Phool ini mungkin telah berubah tapi aku salah. Silakan memberkati
pasangan itu. Mereka adalah saya sendiri. Silahkan mengisi hidup mereka
dgn kebahagiaan & cinta." Ucap Ajabde sambil melakukan pemujaan. Surat Phool bergerak menjauh karena tertiup angin.
Di sisi lain,
Mamrat ji memberitahukan istrinya tentang surat yg dikirim oleh Marwar.
Dia berbicara tentang perasaan yg telah berbagi antara Ajabde &
Pangeran Pratap. Bahkan Rana ji akan diamati dedikasi & cinta utk
mereka berdua. Hansa Bai tampak sedih mendengarnya, "Apakah itu hanya
dalih utk Pangeran Pratap? Mereka berdua saling menyukai. Tdak ada yg
mengubahnya, bahkan Raja Uday tdak bisa merubah itu. Mengapa hal ini
bisa terjadi?" Tanya Hansa Bai dgn sedihnya.
"Raja Uday akan
meminta kepada Ajabde hanya jika dewa bertanya kepadanya tentang hal
itu, tapi kita semua harus fokus pada masalah yg lebih besar. sekarang
lupakanlah semua tentang perasaan kita. Tdak ada yg lebih besar dari
keuntungan tanah kita & nilai-nilai kita. Kita harus menghormati
keputusannya & tdak menyulitkan situasi. Jaga dirimu, kau hanya
perlu mengurus Ajabde. Rana ji & Pangeran Pratap akan pulang hari
ini." Hansa Bai segera menyeka air matanya, & mengangguk menuruti
ucapan Mamrat Ji.
Dan kini Hansa Bai sudah berada dihadapan Ajabde, ia berbicara kepada Ajabde tentang kejadian baru-baru ini. "Jika Pangeran
Pratap & Phool menikah, Kita tdak tahu apakah Pangeran Pratap akan
datang ke Bijolia lagi atau tdak. rao Ji ingin Bidai ini menjadi
kenangan bagi kita." Jelas Hansa Bai pada Ajabde. & Ajabde berusaha
utk tersenyum, ia setuju utk membantu ibunya. Namun hansa Bai terkejut
dgn reaksi positif putrinya. Ajabde berbicara tentang tugas-tugas
mereka. Keduanya menghapus air mata dipipi mereka "Mari kita fokus pada
dharma kita, Ma." Ucap Ajabde berusaha tersenyum, & Hansa Bai
mengangguk setuju.
Di Mewar, Ratu
Bhatiyani tampak senang, dimana ia sedang menginstruksikan dayang2nya
tentang hal-hal yg mereka butuhkan utk dikirimkan ke Marwar. Bahkan Ratu
Jaywanta telah menyetujuinya dgn enggan. Ratu Bhatiyani mengatakan pada
Ratu Jaywanta, "Rana Ji telah setuju utk itu. Dia akan segera menuju ke
Chittor setelah ia mendapat suratnya, itu berarti Rana Ji juga
menginginkan pernikahan ini." Jelas Bhatiyani, & Ratu Jaywanta
terlihat setuju. Ratu Bhatiyani pun segera memberi pakaian pengantin yg
dibawanya pada Jaywanta. "Anda harus mengirimkan pakaian ini." Ratu
Jaywanta mengambil pakaian itu, sedangkan Bhatiyani segera pergi dari
sana. Ratu Jaywanta membelai kain itu dgn perasaan sedih. Ia teringat
akan kenangan disaat Pangeran Pratap & Ajabde berada diatas panggung
dulu, Jaywanta juga teringat dgn Logika Bhatiyani mengenai Ajabde. Ratu
Jaywanta merasa sedih setelah mengingat semuanya. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 258