SINOPSIS BEINTEHAA episode 96 (09 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 96 (09 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, pagi itu Aaliya masih memegang nampan yang berisi kelopak bunga mawar yang di sembunyikan oleh Zain di bawah tempat tidur dan saat itu Zain sudah terbangun “Zain, aku ingin mengatakan sesuatu” Zain yang saat itu hendak keluar kamar segera berbalik dan menoleh ke arah Aaliya “Kamu mau bilang apa ?” tanya Zain penasaran sambil menatap Aaliya dengan mesra “Kalau kamu nggak sibuk dan kalau ada sesuatu dalam benakmu ,,,” belum juga Aaliya menyelesaikan kalimatnya tiba tiba Zain menyela “Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan ?”, “Kata ayah kita berdua ini seperti ,,,” Zain menutup bibir Aaliya dengan jari telunjuknya dan meminta Aaliya untuk berhenti bicara “Sekarang lebih baik kamu tarik nafas dalam dalam dan lepaskan, kemudian baru kamu ucapkan apa yang ingin kamu katakan” Aaliya malah semakin tidak mengerti dengan tingkah Zain “Zain, aku ingin mengatakan padamu kalau ,,,” tiba tiba ponsel Aaliya berdering, Aaliya segera mengangkat ponselnya ternyata inspektur polisi mengabarkan pada Aaliya kalau tuan Ghulam telah menebus Meer Khan sehingga saat ini Meer Khan telah keluar dari penjara, Aaliya kaget “Apa ?” Zain ikut ikutan panik dan bertanya pada Aaliya apa yang terjadi, setelah menutup ponselnya Aaliya segera memberitahu Zain kalau Meer Khan sudah keluar “Kalau begitu aku akan memberitahu kak Fahad soal ini !” ujar Zain geram 

Di rumah Meer Khan, saat itu Meer Khan sedang memperhatikan fotonya bersama Ghulam di ponselnya, di foto itu terlihat mereka berdua sedang saling berpelukkan “Bobby, kamu memang hebat, kamu telah mengambil foto ini dan berencana untuk menjebaknya” puji Meer Khan pada Bobby alias Barkath palsu yang saat itu sedang berada di rumah Meer Khan “Jika aku tidak mengambil foto ini, mungkin aku tidak bisa menebus ayah di penjara tadi, lebih baik ayah pergi dari sini untuk beberapa hari” pinta Barkath 

Malam itu, Shaziya berusaha menggoda Fahad, suaminya dengan tarian lagu India, Shaziya memaksa Fahad untuk menikmati suasana romantis bersama dirinya, namun Fahad malah ketakutan dan segera berlari dari kamar Shaziya, Shaziya merasa kesal karena rencananya bermesraan dengan Fahad gagal, dari kamar Shaziya, Fahad menuju ke kamar istri pertamanya Nafisa, ternyata Nafisa melakukan adegan yang sama, Nafisa berusaha memikat suaminya itu dengan tarian erotisnya, namun walaupun sekeras apapun Nafisa berusaha untuk memikat Fahad, Fahad tetap tidak bergeming,, Fahad malah menjatuhkannya di tempat tidur kemudian meninggalkannya begitu saja, keluar dari kamar Nafisa, saat itu Shaziya juga keluar dari kamarnya, Nafisa juga menyusul Fahad keluar, Nafisa dan Shaziya segera mengelilingi Fahad sambil kembali menari erotis untuk memikat Fahad, namun Fahad tetap tidak menggubris mereka dan segera meninggalkan mereka bergitu saja, Nafisa dan Shaziya sangat kesal dengan ulah Fahad “Shaziya, kita harus segera memikirkan sesuatu untuk mengatasi Fahad” ujar Nafisa kesal “Iya, aku setuju, Nafisa !” ujar Shaziya 

Keesokan harinya Saif memberikan kartu ucapan selamat hari ibu yang dibuatnya sendiri untuk Shaziya, ibunya seraya berkata “Selamat hari ibu, mama” Shaziya sangat senang ketika mendapatkan kartu ucapan itu “Itu artinya kalau kamu sangat mencintai mama, iya kan ?” Saif mengangguk, namun Shaziya melihat Saif menyembunyikan sesuatu dibelakangnya, sepertinya sebuah kartu ucapan lagi “Itu, kartu buat siapa ?” tanya Shaziya marah “Ini buat ibu Nafisa, mama” Shaziya sangat marah kemudian merobek kartu ucapan itu dengan matanya yang melotot, sementara itu di kamar Nafisa, Nafisa juga menegur kedua putrinya untuk tidak mengucapkan selamat hari ibu pada Shaziya, melihat hal ini Barkath mencoba untuk meracuni pikiran Shaziya dan berkata “Kak Fahad itu tidak bersalah, kakak ipar dan dia itu ingin membagikan saham propertinya dengan aku dan kak Zain” hal yang sama juga di ceritakan pada Nafisa, Barkath malah memberikan ide pada Nafisa untuk ikut bergabung dengannya demi masa depan anaknya nanti, sedangkan Shaziya mulai berfikir “Aku harus melakukan sesuatu sebelum Fahad membagikan saham propertinya dengan Zain dan Barkath” 

Di rumah Meer Khan, Barkath memberikan segepok uang untuk Meer Khan “Ini ada sedikit uang yang bisa ayah bawa, aku akan pulang ke Barkath Villa” ujar Barkath sambil memberikan segepok uang itu pada Meer Khan “Bobby, ingat ya ! ayah tidak senang dengan jumlah uang yang sedikit, ayah ingin melihat jumlah uang yang banyak” Barkath mengangguk mengiyakan ucapan ayahnya “Ayah, aku harus pergi dari sini sebelum ada yang melihatku”, “Baiklah, lebih baik kamu lewat pintu belakang saja” secepat kilat akhirnya Barkath berlalu meninggalkan Meer Khan, tepat pada saat itu Aaliya tiba tiba muncul di depan Meer Khan, Meer Khan kaget dan segera menyembunyikan uang yang diterimanya dari Barkath “Aku tidak tahu siapa yang telah menebus kamu tapi aku ingin tahu kenapa nama Ghulam ada di laporan polisi ? Konspirasi apa yang sedang kamu rencanakan ?” tanya Aaliya heran “Aku tidak mengharapkan bantuan apapun dari kamu, temankulah yang membantu aku” kemudian Meer Khan memanggil temannya dan berkata “Ini dia yang namanya Ghulam Haider dan dialah yang menebus aku” ujar Meer Khan santai sambil menepuk nepuk bahu temannya “Kamu bisa mengabarkan ayahmu kalau aku telah mendapatkan saudaraku sendiiri sekarang dan aku tidak memerlukan bantuannya” ujar Meer Khan dengan nada mengejek, Aaliya segera pergi dari sana sambil berkata dalam hati “Terima kasih Tuhan karena ayah ternyata tidak menolong Meer Khan” 

Di rumah tuan Usman, Shaziya sedang menelfon Gowhar dan berkata kalau Nafisa ingin menikahkan Barkath dengan Rizwan, tepat pada saat itu ketika Shaziya berbalik di dapatinya Barkath sedang berdiri disana menatapnya, Shaziya kaget melihatnya tak lama kemudian Barkath segera menegur Nafisa “Kak Nafisa, kamu ini memang sangat baik sekali memikirkan pernikahanku dengan Rizwan tapi aku ingin menikah dengan laki laki pilihan orang tuaku” ujar Barkath, kemudian Barkath menemui Shaziya “Barkath, asal kamu tahu saja kalau Nafisa itu menginginkan saham 51% makanya dia ingin menikahkan adiknya dengan kamu” ujar Shaziya “Kak Shaziya, aku ini sebenarnya tidak senang dengan kesepakatan pembagian saham propertiku itu” ujar Barkath kemudian Barkath mengatakan sesuatu ke Shaziya, hal itu juga disampaikannya pada Nafisa “Kak Nafisa, aku akan menikah segera dan suamiku nanti yang akan mengurus semua propertiku” ujar Barkath sambil berkata dalam hati “Nafisa sangat membutuhkan saham properti ini karena dia mempunyai dua saudara, Nafisa sudah memberitahukan pada ayah tentang hal ini juga tapi ayah tidak setuju dan ingin mengeksekusi keinginannya itu segera” sementara itu Nafisa dan Shaziya berfikir kalau mereka seharusnya membicarakan hal ini dengan Fahad 

Malam harinya, Aaliya mempersiapkan kue untuk Surayya sebagai kado hari ibu, Surayya sangat suka dengan kue itu, ketiga anak anak Surayya juga mengucapkan selamat hari ibu pada Surayya, Zain memberikan cincin berlian untuk Surayya, Fahad juga memberikannya sebuah hadiah, sementara Barkath meminta maaf karena tidak bisa membawakan sebuah hadiah untuk Surayya “Kamu adalah hadiah terbesar untukku” ujar Surayya penuh haru, kemudian Aaliya meminta Surayya untuk memotong kuenya, lalu Surayya menyuapkan kue itu pada seluruh keluarganya, dari tempatnya berdiri Nafisa dan Shaziya tidak suka melihat kegembiraan ini, Shaziya dan Nafisa berfikir kalau mereka berdua tidak akan bisa mendapatkan saham propertinya dan juga tidak akan bisa mendapatkan Fahad bersama sama “Aaliya ! Bagus ya kamu telah menyiapkan kue ini sekarang ! Dan tahun depan, kita tidak akan tahu, apakah dia akan menyiapkannya atau tidak ?” semua orang tercengang dengan ucapan Shaziya, kemudian Shaziya juga menambahkan tentang saham properti “Kenapa Barkath di beri 51% saham ? Bagaimanapun juga aku membutuhkan bagian dari rumah ini dan saham propertinya” ujar Shaziya lantang dengan perasaan yang kesal, Nafisa juga menambahi ucapan Shaziya, sedangkan semua orang tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh kedua istri Fahad, sementara Barkath tersenyum senang sambil berkata dalam hati “ini adalah hadiah yang ingin aku berikan pada Surayya pada hari ibu kali ini” ujar Barkath dengan senyum liciknya SINOPSIS BEINTEHAA episode 97 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top