SINOPSIS MAHAPUTRA episode 216 (29 Mei 2014) by. Vany Deski Ajabde
masih melakukan percakapan dgn Pangeran Pratap. Pangeran Pratap
mengatakan, "aku menentukan pilihanku kepadamu & aku tidak tahu
mengapa kau mengatakan salah."
"aku
telah memberitahu segala sesuatu tentang hatiku padamu tapi kau tidak
mengatakan apa-apa, kau dapat memberitahu kepadaku bagaimana
perasaanmu." Ujar Pangeran Pratap kembali.
Ajabde
tetap diam & hendak meninggalkan Pangeran Pratap namun Pangeran
Pratap tidak membiarkan Ajabde pergi sebelum dia mengatakan isi hatinya.
Dgn berlinangan air mata Ajabde mengatakan, "Menikahlah dgn phool,
Pangeran Pratap." Pangeran Pratap marah mendengar Ajabde membicarakan
phool & dgn amarahnya Pangeran Pratap mengatakan, "Phool, Phool, aku
tidak ingin mencintainya, jadi mengapa kau terus membicarakan namanya
didepanku."
Ajabde
tampak menangis & berteriak pada Pangeran Pratap kalau dia tidak
bisa bersamanya. Setelah itu Ajabde segera berlari meninggalkan Pangeran
Pratap sendirian. Hati Pangeran Pratap tampak hancur melihat kepergian
Ajabde.
Didalam
istana, tampak Phool tengah berjalan sendirian. Namun tak lama setelah
itu beberapa Rajkumari (putri) datang menghampiri Phool. Semua Rajkumari
itu tampak mengejek Phool atas nama ajabde yg berhasil memenangkan
kompetisi tersebut. Namun Phool membantah semua ucapan Rajkumari &
Phool mengatakan, "aku Rajkumari dari marwar & Pangeran Pratap akan
menikah dgnku." Phool segera pergi meninggalkan semua Rajkumari.
Dikamar, tampak Ajabde tengah menangis mengingat ucapan Pangeran Pratap
yg sudah mengungkapkan isi hatinya.
Ajabde
menangis terisak-isak mengingat semua ungkapan Pangeran Pratap
untuknya. Namun isakan Ajabde terhenti ketika ia mendengar suara Phool
yg masuk kedalam kamarnya. Ajabde segera mengusap air matanya. Saat
Phool sudah berdiri dihadapan Ajabde, Phool segera mengungkapkan
kekesalannya pada Ajabde tentang ejekan semua Rajkumari terhadap
dirinya. Phool ingin mendapatkan kepastian pada Ajabde kalau Pangeran
Pratap bakalan memilih dirinya, sedangkan Ajabde hanya bisa terdiam
mendengar perkataan Phool. Ia mengingat semua ucapan Pangeran Pratap yg
tidak mencintai Phool, ajabde tampak sedih mengingat semuanya. Phool yg
melihat Ajabde hanya diam saja, langsung memanggilnya secara berulang
kali hingga Ajabde tersadar dari lamunananya. Ajabdepun mulai meyakini
sahabatnya itu kalau Pangeran Pratap pasti akan menjadi milik Phool
& Phool segera memeluk ajabde dgn perasaan bahagia.
Diruangan
penyimpanan senjata, tampak Raja Uday memerintahkan kepada Prajuritnya
untuk membuat senjata baru untuk keamanan mereka." Setelah Pembicaraan
selesai, prajurit tadi segera meninggalkan ruangan, & kini tinggalah
Raja Uday yg masih berada diruangan tersebut. Tak lama kemudian, Ratu
Bathiyani datang menghampiri Raja Uday.
Ratu
Bathiyani mengatakan, "Ranaji, aku tahu kita bersatu pada titik yg sama,
tetapi apakah Anda tahu Pangeran Pratap mencintai Ajabde & Ajabde
juga mencintai Pangeran Pratap." Raja Uday singh mengatakan, "Mengapa
kau berbicara seperti Ratu Jaywanta." Ratu Bathiyani mengatakan,
"sebaiknya kau bicaralah dgn Ajabde & katakan padanya agar menjauhi
Pangeran Pratap." Raja Uday Singhpun menjawab, "aku tidak ingin
membicarakan masalah ini."
Raja
Uday segera melangkah meninggalkan Ratu Bathiyani. Namun Ditengah jalan
Raja Uday bertemu dgn Rawat ji, ia memberikan kabar bahwa Jalal sudah
mencapai negara terdekat mereka.
Disisi
lain tampak Jalal & Bhairam khan sudah berdiri didepan benteng
alwar bersama pasukan mereka. & jalal mengatakan," aku akan
memberikan satu kesempatan untuk haji khan karena dia benar-benar
seorang raja yg baik." Jalal mengirim pesan kepada haji khan kalau ia
akan mengambil alih Benteng alwar". haji khan mengatakan, "aku perlu
beberapa waktu" kemudian ia memberitahu tentaranya untuk
menginformasikan kepada mewar, kalau ia membutuhkan bantuan. Jalal
melihat peta alwar.
Dibenteng
mewar, tepatnya didapur istana tampak Ratu Jaywanta tengah
mempersiapkan Laku untuk pernikahan Pangeran Pratap & memberikan
permen itu pada Ratu Bathiyani. Ratu Jaywanta mengatakan, "laku ini
adalah untuk pernikahan." Ratu Bathiyani mencicipi sedikit laku
pemberian Ratu Jaywanta. Ratu Jaywanta tampak senang berbicara dgn Ratu
Bathiyani namun kesenangan Ratu Jaywanta menghilang ketika ia mendengar
ucapan Ratu Bathiyani kalau Raja Uday saat ini tengah menemui Ajabde
karena Raja Uday ingin Ajabde menjauh dari Pangeran Pratap. Mendengar
hal tersebut Ratu Jaywanta segera pergi meninggalkan dapur, Ratu
Bathiyani tampak tersenyum licik melihat kepergian Ratu Jaywanta, latu
yg dimakannya tadi kembali dikeluarkan dari dalam mulutnya.
Ditempat
Ajabde, tampak Ajabde sedang membersihkan kamarnya & seorang
pelayan datang menghampiri Ajabde, ketika Ajabde tengah berbicara pada
pelayanya, Saat itulah Ajabde melihat kedatangan Raja Uday yg masuk
kedalam kamarnya, keteganganpun terjadi & ajabde tampak gugup. Raja
uday singh mengatakan kepada Ajabde, "aku akan bangga kepada ayahmu
& sekarang kali ini giliranmu yg harus melakukanya untuk mewar."
Ajabde menjawab, "aku akan melakukan apapun untuk mewar." Raja Uday
singh mengatakan, "sekarang aku tahu mengapa Ratu Jaywanta sangat
menyukaimu." Setelah selesai berbicara pada Ajabde, Raja uday singh
kemudian pergi dari kamar Ajabde.
Dikediaman
Phool, tampak Phool memberi perintah pada pelayanya untuk menyusun
kelopak bunga serapi mungkin dianak tangga. Saat itulah ratu Jaywanta
datang mengahmpiri Phool & ia heran melihat kelopak bunga tersebut.
Ratu Jaywanta menanyakan apa yg dilakukan Phool, Phool tampak salah
tingkah & memerintahkan dayangnya untuk membersihkan kembali kelopak
bunga tersebut. phool mengatakan, "aku melakukan semua ini untuk
menyambut Anda." Phool tampak bersemangat berbicara pada Ratu Jaywanta,
sedangkan Ratu Jaywanta tampak tegang mendengar semua ucapan Phool. Ratu
Jaywanta hanya mengatakan, "semoga dewa, membalas perasaanmu." Kemudian
Ratu Jaywanta segera pergi meninggalkan Ruangan Phool, Phool tampak
senang mendengar pujian Ratu Jaywanta.
Dilorong
istana tampak Ratu Bathiyani gelisah menunggu kabar dari Ratu Jaywanta,
ketika melihat Ratu Jaywanta datang menghampirinya. Ratu Bathiyani
segera bertanya pada Ratu Jaywanta, "Apakah kau sudah mengatakan
segalanya kepada Phool. Ratu Jaywanta mengatakan, "Tidak, karena aku
tidak ingin merusak suasana hati Phool yg tampak bahagia." "Namun
Pangeran Pratap & Ajabde pasti akan mendapatkan haknya." Sambung
Ratu Jaywanta atas ucapanya tersebut.
Ajabde
bertemu dgn Pangeran Pratap yg sedang berlatih dgn pedangnya &
Pangeran Pratap mengatakan, "sekarang aku akan menebak mengapa kau
datang kesini. kau datang kesini pasti untuk minta maaf padaku." Ajabde
mengatakan, "Menikahlah dgn phool." Pangeran Pratap tampak marah
mendengar permintaan Ajabde.
Pangeran
Pratap tidak ingin lagi mendengar ucapan Ajabde & menyuruhnya untuk
pergi. Kemudian Pangeran Pratap melanjutkan latihan pedangnya dgn penuh
amarah. Namun latihan Pangeran Pratap terhenti ketika ia mendengar
pernyataan Ajabde yg juga mencintai Pangeran Pratap, Pangeran Pratap
meminta kepastian dari Ajabde. "aku mencintaimu ketika aku pertama
kalinya melihatmu Pangeran." Bayangan pertemuan merekapun mulai
bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pangeran Pratap mengatakan,
"sekarang aku tidak sedih lagi, karena kau juga mencintaiku." Namun
kebahagiaan Pangeran Pratap sirna ketika Ajabde kembali meminta Pangeran
Pratap menikahi Phool. "Menikahlah dgn phool untuk mewar pangeran."
Pangeran Pratap membalas ucapan Ajabde, "aku tidak butuh bantuan
marwar." Ajabde kemudian mencoba meyakinkan Pangeran Pratap, "kau harus
melakukan ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar
Ajabde pada Pangeran Pratap.
Pangeran
Pratap mengatakan, "baiklah aku akan menerima pernikahan ini, tidak
hanya aku melakukan pengorbanan ini, kau juga harus melakukan
pengorbanan." Ucap Pangeran Pratap dgn mata yg berkaca-kaca, setelah itu
Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil
mengusap air matanya. Ajabde juga menangis & mengusap air matanya.
Diruang
makan, Raja Uday & ketiga Ratunya tampak ada ketegangan diantara
mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan ketegangan itu
dgn tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang untuk bergabung dgn
mereka, & Raja Uday tampak tidak suka melihat kedatangan Ajabde.
Raja Uday mengatakan, "Aku akan mencari Pangeran Pratap." Namun Ratu
Bathiyani mencegahnya,"Tidak Perlu yg mulia, Pangeran Pratap pasti akan
datang kemari. Benar saja, detik itu juga Pangeran Pratap datang &
mengatakan, "aku ingin melakukan pernikahan itu". Raja Uday singh
bertanya, "dgn siapa?" Pertama-tama Pangeran Pratap melirik kearah
Ajabde lalu pandangannya beralih pada Phool hingga akhirnya Pangeran
Pratap menjawab, "Phool Kanwar." Seluruh orang yg ada diruang makan
tampak terkejut mendengar ucapan Pangeran Pratap. & Phool sangat
senang Pangeran Pratap akhirnya mau menikah dgn dirinya.
Namun
lain yg terjadi pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca-kaca menahan
kesedihan atas pernyataan Pangeran Pratap barusan. Raja Uday merasa
senang, akhirnya Pangeran Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Raja
Uday Sing segera memeluk putranya dgn perasaan bahagia.
Dalam
pelukan Raja uday singh tampak pandangan Pangeran Pratap tertuju kearah
Ajabde, & Ajabde hanya tertunduk sambil melepaskan genggaman Phool
dari lengannya.
Ratu
Jaywanta terkejut melihat putranya. Raja Uday singh mengatakan, "kau
selalu menghapus keteganganku, aku bangga padamu." Namun Ratu Jaywanta
ingin meminta kepastian pada Pangeran Pratap, "apakah ini benar-benar
keputusan akhirmu, Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "ya,
rani maa!!!!
Phool
segera membawa Ajabde pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar,
Phool berteriak kesenangan atas berita tersebut. Phool mengatakan, "aku
orang yg sangat beruntung yg akan menikah dgn Pangeran Pratap. Aku
sangat berutang padamu. Aku sangat senang dgnmu, Ajabde." Ajabde
menjawab hanya sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah
menjadi sendu ketika ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti
"Ajabde, apa Reaksi ayah jika nantinya ia mendengar berita ini. Karena
hubungan dia dgn mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menenangkan
sahabatnya itu, Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yg mengurus semuanya
nanti.
Dikediaman
Raja Uday, Raja Uday singh tampak tegang memikirkan bagaimana caranya
ia mengabarkan hal ini kepada marwar. & Ratu Bathiyani datang
menghampiri Raja Uday & mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu
tegang? Seharusnya kau mendistribusikan permen itu."
Raja
Uday singh mengatakan, "Aku akan memberitahu hubungan ini ke marwar.
Kita dapat menggabungkan segala sesuatunya dgn marwar, mewar & mawar
akan menjadi kuat." Ratu Bathiyani mengatakan, "kita akan
mengirimkannya. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim undangan
itu untuk adikmu?" Ratu Bathiyani mengatakan, "aku sudah kirim undangan
ini kepada adikku." Raja Uday tampak tersenyum memandang kearah Ratu
Bathiyani.
Pangeran
Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya, Pangeran Pratap berpikir
tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde untuknya. Pangeran
Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu
Jaywanta menghampiri Pangeran Pratap & mengatakan, "mereka semua
bertanggung jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi
sekarang kau juga mengorbankan cintamu Pangeran Pratap, mereka telah
menciptakan masa depanmu Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan,
"ibu mengatakan semua ini karena ibu sedang marah. Ratu Jaywanta
mengatakan, "aku tidak marah. Mengapa kau berkata seperti ini, semua yg
aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu memberi pujian kepadamu, aku
telah melihat air matamu." Ratu Jaywanta tampak emosi mengatakan hal
tersebut & Pangeran Pratap langsung mengatupkan kedua tanganya
didepan Ratu Jaywanta. Pangeran Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon,
jangan katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika
mereka melihat Ajabde datang menghampiri keduanya & mengatakan,
"biarkan aku berbicara dgn Pangeran Pratap."SINOPSIS MAHAPUTRA episode 217 by. Sally Diandra