SINOPSIS BEINTEHAA episode 40 (21 February 2014) by. RS Di Bhopal, Shabana dan Phupi sedang memasak manisan, pada saat itu
telepon berdering, Aayath mengatakan “Ibu, telapon bordering, Shabana
mengatakan “kau saja yang mengangkatnya, lalu Aayath mengangkat
teleponnya, dia senang karena yang menelpon adalah Aaliya, mereka saling
bicara, lalu Aaliya meminta Aayath untuk memberikannya kepada Shabana,
karena Shabana sedang memasak, Aayath mengangkatifkan speakernya, Aaliya
bertanya pada Shabana “apakah ibu merragukan antara Zain dan aku,
Shabana bertanya “emang ada apa?, mendengar itu Phupi juga bertanya
“ada apa tentang kau dan Zain, apakah kalian akan pergi?, Aaliya
mengatakan “Ya, kami akan pergi, ibu, aku akan bicara dengan ibu nanti,
Shabana setuju, lalu mereka menutup teleponnya,
Nafis dan
Shaziya mencoba untuk memprovokasi Surayya, Nafisa mengatakan “ibu harus
bisa menghentikan Zain dan Aaliya untuk pergi, Shaziya setuju dengan
Nafisa, Surayya mengatakan “aku hanya ingin Zain dan Aaliya berpisah,
karena kalian, aku tidak bisa melakukan apa-apa, kalian harus bisa
bersatu untuk membantuku, Nafisa, kau harus menghapus video Gowhar yang
ada di ponselmu, Nafisa mengatakan “ponsel ku sedang berada dikamar,
Surayya mengatakan “pergi ambil dan hapus video itu sekarang, mendengar
itu, Shaziya tersenyum, Nafisa kelihatan sangat marah, lalu Nafisa pergi
untuk mengambil ponselnya,
Nafisa berkata pada dirinya sendiri
“Shaziya pasti melakukan sihir hitam pada ibu, aku harus bisa melakukan
sesuatu, aku harus menyalin video itu di tempat lain, lalu Nafisa pergi
menuju ke kamarnya, ketika Nafisa hendak masuk kekamar, dia mendengar
Fahad yang sedang bicara ditelepon, Fahad sedang bicara dengan
Chakkiwala (Ayah Shaziya), Fahad mengatakan “aku akan menyiapkan 25
Lakhs, tapi ayah harus berjanji kalau ayah tidak akan membicarakan
tentang ini dengan siapa pun, bahkan dengan Shaziya, Nafisa terkejut
mendengarnya, kemudian Fahad pergi keluar, setelah Fahad pergi, Nafisa
bertanya pada dirinya sendiri “mengapa Fahad ingin memberikan uang
sebanyak 25 Lakhs untuk Chakkiwala?,
Aaliya dan Zain sampai
dikamar hotel yang disediakan untuk bulan madu mereka, Aaliya terlihat
sangat khawatir, Zain mengatakan “ini sungguh romantic, lalau dia
memberi Aaliya sebuah hadiah, Aaliya membukanya, Zain mengambil gaun
yang ada di dalam kotak hadiah itu, ternyata itu gaun yang sangat seksi,
Zain mengatakan “kau harus memakainya, Aaliya mengatakan “aku tidak
akan memakainya, mendengar itu Zain mengejek dan memprovokasi Aaliya
untuk memakainya, Zain mengatakan “aku akan mandi, apakah kau ingin
menemaninya, Aaliya sangat ketakutan dan mengatakan “tidak, Zain
mengatakan “aku akan segera kembali, lalu dia pergi, Aaliya semakin
khawatir,
Chakkiwala sedang menunggu Fahad di sebuah hotel, tak
lama Fahad datang dengan membawa uang, Nafisa dan Rizwan mengikutinya
dari belakang, Fahad merasa sedikit khawatir dan mengatakan “sekarang
ini sudah mencapai 2 Crores, jika aku tertangkap, maka aku akan berada
dalam masalah yang besar, Chakkiwala mengatakan “ini hanya jumlah yang
kecil untuk keluarga mu, ini hanya setetes dari samudra, Chakkiwala
bertanya “mengapa kau memiliki kebiasaan untuk taruhan uang, Nafisa dan
Rizwan terkejut mendengarnya,
Di Hotel, Aaliya sedang
berdiri dengan gugupnya, lalu Zain datang dan melihat ke mata Aaliya
dengan sangat romantis, Zain perlahan membuka blazer-nya, Aaliya
ketakutan, Zain mencoba untuk lebih dekat, Aaliya bergerak mundur ke
belakang, tapi Zain terus saja maju bergerak dan Aaliya duduk di tempat
tidur, lagu Beintehaa mengalun,
Zain duduk disamping Aaliya,
Aaliya mencoba untuk pergi, tapi Zain menarik tangannya, mereka saling
pandang dengan sangat romantis, Zain mencoba untuk mencium Aaliya,
Aaliya mencoba menjauh dan akhirnya dia tertidur di tempat tidur dan
Zain mencoba untuk mencium bibir Aaliya, Aaliya sangat gugup, lalu dia
menutup matanya,
Kemudian Zain bangkit dan mulai memotret
Aaliya, Aaliya marah melihatnya, Zain mengatakan “aku akan membuat foto
wajah ku yang sedang gugup sebagai screensaver ku, Aaliya mencoba untuk
merebut ponselnya, tapi Zain tidak memberikannya, Zain mengatakan “ibu
ku telah memberitahuku untuk tidak main-main dengan hal-hal yang murah,
lalu Zain mengambil Blazernya dan bergerak meninggalkan Aaliya, Zain
menelpon temannya Shawn dan mengatakan “aku akan kesana, lalu dia pergi,
melihat itu Aaliya mengatakan “sungguh idiot,
Di rumah, Rizwan
berkata pada Nafisa “kakak harus bicara dengan kakak Fahad tentang
masalahnya, Nafisa mengatakan “biarkan aku yang melakukannya, orang tua
Fahad akan tahu bagaimana rendahnya keluarga Shaziya ini, Rizwan
mengatakan “tapi Chakkiwala telah memeras menantunya sendiri, Nafisa
mengatakan “biarkan dia memerasnya, setelah datang waktu yang tepat,
Chakkiwala dan Shaziya akan dilempar keluar dari rumah ini, kejadian ini
akan membawa harga dirinya kembali, tiba tiba Rizwan mendapat telapon
dari Zain, melihat Zain sedang menelpon Rizwan, Nafisa mengatakan
“jangan pernah kau memberitahu Zain tentang hal ini, Rizwan setuju, lalu
Rizwan mengangkat teleponnya,
Dipagi hari, Zain ke hotel, dia
tidak menemukan Aaliya, dia memanggil manggil Aaliya, pada saat itu
Usman menelponnya, Usman mengatakan “aku akan datang kesana untuk
sarapan, Zain mengatakan “baiklah, lalu mereka menutup teleponnya, Zain
memanggil Aaliya dan mengatakan “paman mu akan datang kesini untuk
sarapan, tapi Zain tidak mendapatkan jawaban, Zain memeriksa diseluruh
ruangan, lalau dia menelpon ponsel Aaliya, tapi ponsel Aaliya ada di
kamar, Zain menjadi khawatir,
Zain pergi ke resepsionis dan
bertanya “apakah kalian melihat istri ku, mereka mengatakan “tidak, lalu
Zain mencari di mana-mana, tapi dia tidak menemukannya, Zain kembali
kembali kekamar dan merasa khawatir, tiba tiba Aaliya sudah ada dikamar,
Zain mengatakan “kau ada disini, Aaliya memotret wajah Zain yang sedang
tegang, Aaliya mengatakan “aku akan menjadikan foto ini sebagai
screensaver ku, Zain menjadi marah, Aaliya tersenyum dan pergi,
Di Bhopal, Ghulam batu batuk, melihat itu Shabana bertanya “mengapa kau
pergi keluar, Ghulam mengatakan “aku baik-baik saja, kita harus
meninggalkan rumah ini dalam waktu 45 hari, kalau tidak kita harus
membayarnya 10 lakhs, Shabana mengatakan “jangan khawatir, dari jauh
Aayath mendengarkan pembicaraan mereka, dia terlihat sedih, tak lama
Ghulam pergi, setelah Ghulam pergi, Aayath menemui Shaabana dan
mengatakan “kita harus membicarakan ini pada paman, Shabana mengatakan
“kita tidak bisa mengambil uang dari paman mu Usman, Aayat mengatakan
“terus bagaimana kita bisa mendapatkan uang itu,
Zain melihat
foto Aaliya yang ada di ponselnya dia sangat marah dan mengatakan “aku
akan membuat seekor singa betina menjadi seekor tikus, tiba tiba dia
berselisih dengan Usman, Usman bertanya “siapa yang kau bicarakan, Zain
sangat gugup, Usman mengambil ponsel dan melihat foto Aaliya, Usman
bertanya “mengapa kau menyimpan foto Aaliya yang sedang terlihat gugup,
Zain mengatakan “wajah Aaliya memang seperti itu, Usman memperingatkan
Zain dengan mengatakan “keponakan ku itu sangat indah, kau harus pergi
ke kantor dan bekerja, Zain mengatakan “aku akan pergi setelah 15-20
tahun ketika aku telah siap, Usman mengatakan “pemikiranmu sama persis
seperti lateef, Zain mengatakan “aku berjanji kalau aku akan bekerja
dalam waktu 15-20 tahun lagi, lalu dia pergi,
Aaliya sedang
bicara pada foto Zain, tiba tiba Usman menyapanya, Usman bertanya “siapa
dia yang kau bicarakan, lalu Usman melihat foto Zain yang sedang gugup
dan mengatakan “ini terlihat tidak baik, Aaliya mengejek Zain, mendengar
itu Usman memperjelasnya tapi Aaliya meyelanya, lalu Usman bertanya
“bagaimana dengan bulan madu kalian?, Aaliya mengatakan “sangat baik,
Usman mengatakan “aku akan mengirim kalian untuk bulan madu yang
panjang, Aaliya, aku tahu tentang keretakan antara diri mu dan Zain,
Aaliya mengatakan “maafkan aku paman, aku menyesal karena tidak
menginformasikan tentang keretakan ini, Usman mengatakan “meskipun Zain
tidak menerima pernikahan ini, kau adalah bagian dari keluarga ini dan
akan mematuhi tugas mu, meskipun kau tidak percaya kalau kau sebagai
istri, tapi kau harus mengikuti tugas mu sebagai istri, Aaliya
mengatakan “kami tidak saling mencintai, aku tahu akan tugas ku, aku
akan mengikutinya, Usman mengatakan “Ini adalah tugas mu untuk
menginformasikan pada Zain betapa penting baginya untuk bekerja, Aaliya
mengatakan “Zain selalu melakukan kebalikan dari apa yang ku katakan,
Usman mengatakan “aku senang kalau kau tahu tentang Zain dengan baik,
kau harus mencobanya,
dikamar, Zain memajang foto foto pacarnya
di dinding, dia mengatakan “kalian harus membantu ku agar bisa membuat
Aaliya keluar dari kamar ku, tiba tiba Aaliya datang dan melihat foto
pacarnya Zain, Aaliya mengejek Zain dengan mengatakan “mereka
seharusnya marah, lalu Aaliya menyebutkan nama nama mereka, Zain
bertanya “bagaimana kau tahu nama mereka, Aaliya mengatakan “aku telah
bicara dengan mereka ketika kau meninggalkan ponsel mu pada hari
pernikahan kita, akan menjadi lebih baik jika kau akan pergi ke Bankok
dan tidak menikahi ku, mereka telah membuang mu, Zain mengatakan “aku
yang membuang mereka, lalu Aaliya pergi dan datang kembali dengan
membawa papan hitam yang bertuliskan jadwal harian dan memberitahu Zain
tentang hal itu,
Aaliya mengatakan “kau akan mengikuti jadwal
lagi, lalu dia mengatakan tentang jadwal itu, setelah selesai Aaliya
pergi, Zain bingung dan mengatakan “aku tidak pernah membuat jadwal
dalam hidup ku, lalu Zain menelpon Rizwan dan bertanya tentang jadwal,
Rizwan mengatakan “Ya, itu memang ada, lalu Rizwan menginformasikan
tentang jadwal mereka, Rizwan bertanya “bagaimana dengan pekerjaan kita,
Zain mengatakan “melakukan apa saja juga pekerjaan, lalu Zain menutup
teleponnya, Zain masih memperhatikan jadwal yang ada dipapan tulis,
Zainmenemui Usman dan mengatakan “aku mendengarkan kata-kata yang ada
di pikiranku, dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi bekerja mulai
besok, aku akan menjadwalkan mulai dari besok, Usman bertanya “apa kau
tidak siap untuk bekerja setelah 15-20 tahun lagi, aku tidak percaya,
Zain mengatakan “bahkan aku tidak percaya tentang pikiran ku yang
berubah, aku akan bergabung dengan aayah besok,
Zain bertanya
“apa yang akan dibawa untuk kantor besok?, Usman mengatakan “kejujuran,
kepatuhan, dan keberanian, istirahlah, kau akan mendapatkannya besok di
kantor, Zain mengatakan “selamat malam ayah, lalu dia pergi, setelah
Zain pergi, Surayya datang dan bertanya “mengapa kau datang terlambat
sekarang, Usman mengatakan “Zain telah mendengarkan kata kata istrinya,
dia akan datang ke kantor besok, Surraya terkejut mendengarnya, SINOPSIS BEINTEHAA episode 41