SINOPSIS MAHAPUTRA episode 147 (29 Januari 2014) by. RS Didesa, Bairam Khan berkata pada Pratap “setiap kali kau mengubah wajah
mu, aku pasti akan mengenali mu, Pratap mengatakan “aku akan berusaha
untuk mengubah wajah ku untuk membunuh mu, Bairam Khan mengatakan
“sekarang kau akan melihat bagaimana aku akan membunuh mu dan keluarga
mu, Pratap tertawa mendengarnya, Pratap mengatakan “kau tidak akan mampu
melakukannya, mendengar itu Bairam Khan menjadi sangat marah, Bairam
Khan memukul Pratap hingga dia terjatuh, Natha tergelantung dengan leher
yang terikat, Chakrapani terlihat khawatir pada Natha, Pratap mengambil
sebuah belati yang ada didekatnya, dia melompat kearah Natha dan
memotong tali yang mengikat leher Natha, Natha terjatuh, melihat itu
Bairam Khan mengambil senjata, Pratap mengatakan “kau terlihat punya
sedikit keberanian, itulah sebabnya mengapa kau tidak bisa membunuh ku,
Pratap terus mengejek Bairam Khan, Bairam Khan marah, Pratap menghampiri
Bairam Khan tanpa senjata, Bairam Khan tertawa, kemudian dia meminta
prajuritnya untuk menangkap Pratap, para Prajurit mengelilingi Pratap,
Di Bijolia, Jaiwanta meminta para wanita untuk menutup pintu dengan
rapat, Bhatiyani menyalahkan Jaiwanta tentang apa yang terjadi, dia
mengatakan kalau dia mengirim surat karena Jaiwanta, dia mengatakan
kalau Uday dan Mamrat akan terbunuh itu karena Jaiwanta, Jaiwanta marah
padanya, dia meminta Bhatiyani untuk diam, tapi Bhatiyani tetap saja
menyalahkan Jaiwanta, tiba tiba Hansa pingsan,
Diluar, Rao
Surtan sedang bersiap siap, dia mengatakan kalau dia akan memiliki semua
Ratu Uday, tiba tiba Khumeru (prajurit Rao Surtan) datang dan
mengatakan kalau Uday Singh dan Mamrat pasti akan datang untuk
mengalahkan mereka, Rao Surtan terkejut mendengarnya, dia meminta
Khumeru untuk menghentikan mereka, sedangkan dia akan bersama dengan
para Ratu Uday,
Dihutan, Uday Singh dan Mamrat sedang dalam
perjalanan menuju Bijolia, Mamrat mengatakan kalau mereka harus lebih
cepat karena kalau tidak Rao Surtan akan berhasil memasuki Istana,
Didesa, Natha, Chakrapani dan Benidas digantung dengan kaki diatas dan
air yang sedang mendidih dibawah mereka, mereka bertiga meminta Pratap
untuk lari, Bairam Khan mengatakan kalau Pratap tidak akan bisa untuk
melarikan diri sekarang, dia mengatakan kalau mereka akan dimasukkan
kedalam air yang mendidih, kemudian Bairam Khan meminta prajuritnya
Azeem untuk memotong jari tangan Pratap, dia menghampiri Pratap dan
ingin memotongnya, Pratap menghentikannya, dia berkata pada Bairam Khan
apakah dia akan hidup setelah membunuhnya?
Di Bijolia, para ratu
sedang bersama dengan Hansa yang pingsan, tiba tiba Kokoiya datang dan
mengatakan kalau pasukan Rao Surtan sudah ingin memasuki Istana,
Jaiwanta mengatakan untuk tetap berjaga, Jaiwanta meminta Bhatiyani
untuk mengambil segelas air, Bhatiyani mengatakan kalau dia bukan
pelayannya, mendengar itu Sajja marah padanya, dia memintanya untuk
tidak keras kepala, kemudian Bhatiyani memberikan air itu pada Jaiwanta,
Jaiwanta memercikkan air itu kewajah Hansa agar dia sadar, tak lama
Hansa sadar,
Didesa, Pratap mencoba membuat perangkap pada Bairam
Khan melalui percakapan mereka, Pratap bertanya padanya apakah dia akan
mendapatkan kehormatan yang tepat setelah membunuh dia, Bairam Khan
mengatakan tentu, tapi tiba tiba dia melihat semua prajurit menundukkan
kepala mereka, Bairam Khan bertanya pada mereka mengapa mereka
menundukkan kepala mereka, Pratap tersenyum melihatnya, Pratap
mengejeknya, Bairam Khan mengatakan jika dia berani maka dia bisa
bertarung dengannya, Pratap mengatakan kalau dia tidak tertarik untuk
melawannya, tapi dia tetap akan melawannya jika dia memintanya, kemudian
mereka berdua saling berdekatan,
Di Bijolia, para prajurit Rao
Surtan masih berusaha untuk mendobrak pintu Istana, Khumeru menghampiri
Rao Surtan dan mengatakan kalau mereka tidak bisa mendobrak pintunya,
Rao Surtan marah padanya,
Didesa, Pratap dan Bairam Khan saling
bertarung, Pratap berhasil melukai Bairam Khan, Natha, Benidas dan
Chakrapani memuji Pratap dengan mengatakan “Hidup Pangeran Pratap,
Bairam Khan meminta mereka untuk diam, karena marah, kemudian Bairam Khan meminta Azeem untuk memasukkan mereka kedalam air yang mendidih, Azeem ingin melakukannya, dengan cepat Pratap menghampiri Azeem dan memukulnya hingga terjatuh, Pratap ingin menyelamatkan teman temannya, dengan menarik tali, Bairam Khan memukuli Pratap, Pratap tidak bisa melawan karena dia menarik tali agar teman temannya tidak jatuh kedalam air mendidih, Bairam Khan kemudian mencambuk Pratap,
Di Bijolia,
Jaiwanta merasakan sakitnya, Hansa bertanya padanya apa yang terjadi,
Jaiwanta mengatakan kalau Pratap sedang dalam kesulitan, Hansa bertanya
bagaimana dia tahu segalanya, Jaiwanta mengatakan karena dia seorang
ibu, dia merasakan penderitaan putranya, Bhatiyani tidak senang
mendengarnya, dia mengejek Jaiwanta, Jaiwanta berteriak padanya dan
meminta dia untuk diam, Jaiwanta marah kepadanya,
Didesa, Bairam Khan masih mencambuki Pratap, hingga tubuh Pratap penuh dengan darah, SINOPSIS MAHAPUTRA episode 148