SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1013 “BLUE VIDEO” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1013 “BLUE VIDEO” by. Sally Diandra Ruhi menunjukkan jerawatnya ke Ishita dengan penuh kecemasan “Sudah, tidak usah khawatir” sahut nyonya Bhalla “Diolesi saja sama pepaya”, “Aku akan membuat masker untuk wajahmu, Ruhi” Mihika menyahut ucapan Simmi, saat itu Amma datang dan berkata “Solusi terbaik untuk jerawat adalah ,,,” belum juga Amma selesai bicara, Simmi dan yang lainnya langsung memuji berlian yang dipakai oleh Amma “Bagus juga akhirnya ada seseorang yang memperhatikan, suamiku tidak memperhatikan aku, padahal aku sudah memberikan banyak petunjuk padanya”, “Bibi, ayooo sini bibi, duduk dulu dan minumlah teh ini” pinta Simmi, 

Ishita kemudian meminta Ruhi untuk mengoleskan salep pada jerawatnya itu “Terima kasih, ibu” Ruhi kemudian berlalu, nyonya Bhalla mulai buka suara “Suami kita memang tidak pernah memperhatikan apapun” saat itu tuan Bhalla datang dan memuji kalung berlian Amma “Suamiku sendiri bahkan tidak memperhatikannya” sahut Amma “Tapi kalungmu itu benar benar indah, nyonya Iyer” Amma segera bergegas menemui Appa dan memintanya untuk memperhatikannya secara seksama 

“Apa kamu tidak melihat ada sesuatu yang baru pada diriku ?”, “Tidak ! Semuanya sama saja” sahut Appa heran, Amma segera menunjukkan kalung berlian itu ke Appa “Apa kamu tidak memperhatikan benda ini ? Belajarlah dari tuan Bhalla, dia memuji kalung berlianku !”, “Habis sudah aku sekarang” gumam Appa “Madhu sayang, maafkan aku, aku memang tidak memperhatikannya tapi mulai sekarang aku akan memperhatikan semuanya, kamu memang terlihat sangat cantik, kamu bilang tadi tenggorokkanmu sakit, aku akan membuatkan kopi yang enak buat kamu, duduklah” Amma tersenyum senang melihat perhatian Appa 

Raman sedang berada dikantor “Tidak ! Aku tidak lapar, saat ini Ishita sedang khawatir dengan jerawatnya Ruhi, dia tidak mencemaskan diriku” tepat pada saat itu sekretarisnya menelfon Raman dan memberitahu kalau ada seseorang yang ingin bertemu dengannya, Raman mengira kalau orang itu adalah Ishita yang datang ke kantornya “Kenapa aku harus bilang kalau aku sudah menunggunya dari tadi ?” ujar Raman kesal, 

Tak lama kemudian seorang perempuan datang dengan mengenakan pakaian burqa dan mengenalkan dirinya ke Raman “Namaku Rubina, aku menjalankan usaha katering, kebetulan aku membawa makanan yang masih hangat, apa kamu mau mencicipinya ?” Raman mengira kalau Ishita mencoba merubah suaranya dan mengajaknya bicara, Raman lalu memegang tangan wanita itu sambil berkata “Apakah kamu membuat makanan itu dengan kedua tangan ini ? Aku akan mencium tangan ini”, “Lepaskan tanganku ! Aku akan melaporkan kamu ke polisi !” bentak Rubina 

“Kamu membuat makanan untukku bukan ?” tepat pada saat itu Ishita datang dan bertanya “Apa yang terjadi, Raman ?” wanita tadi langsung meminta tolong pada Ishita “Selamatkan aku, nyonya” Raman jadi heran begitu melihat mereka berdua dan mulai merasa cemas “Maafkan aku, aku kira kamu ini adalah istriku” jelas Raman, Ishita melihat tempat makanan diatas meja kerja Raman “Aku kenal suamiku, dia hanya salah paham saja”, “Terima kasih, nyonya” kemudian wanita itu pun pergi, setelah perempuan itu pergi, Ishita mulai buka suara 

“Kamu ini memang bodoh, Raman ,,, bagaimana bisa kamu pikir kalau dia itu adalah aku ? Ayoo makan makanannya, aku harus pergi dan membantu Ruhi, lain kali kamu harus hati hati yaa, mungkin kalau aku tidak datang tepat pada waktunya, wanita tadi pasti akan memukuli kamu” ujar Ishita sambil tertawa kemudian berlalu meninggalkan Raman 

Ruhi sedang berdandan ala Ruhaan untuk konsernya, Ishita sedang membantunya “Ibu, apa jerawatku ini kelihatan ?”, “Tidak” saat itu Suhail datang untuk menjemput Ruhi “Suhail, antar dia pulang tepat pada waktunya yaa”, “Jangan khawatir, nyonya” sahut Suhail, kemudian mereka berdua pun pergi, Simmi kemudian bertanya “Ishita, apa kak Raman tahu tentang hal ini ?” sela Simmi “Iyaa, Raman mengijinkan Ruhi untuk menyelenggarakan konsernya” sahut Ishita, 

Tak lama kemudian Raman datang dan bertanya soal Suhail “Suhail tadi datang kesini untuk menjemput Ruhi untuk acara pesta makan siang “Kalau begitu aku juga mau ikut” sahut Raman “Apa kamu tahu dimana tempatnya ? Kamu tidak bisa kesana, Raman” Raman tidak menggubris ucapan Ishita dan segera pergi dari sana 

Ruhi benar benar merasa gugup “Suhail, apa penampilanku sudah baik ?”, “Aku berharap aku bisa membuat dunia bertemu dengan Ruhaan yang sebenarnya, kamu tahu kenapa ? Karena aku tidak suka dengan wig ini, aku lebih suka dengan rambut panjangmu” Suhail langsung melepas wig yang dipakai Ruhi dan menggeraikan rambut Ruhi yang panjang, saat itu Raman melihat mereka, Raman langsung memukuli Suhail, Ruhi menghentikan tindakan ayahnya 

“Ayah, kenapa ayah memukuli Suhail ? Kami berdua hanya berteman saja”, “Jangan ajari ayah tentang persahabatan ! Aku tahu kalau laki laki ini sebenarnya jahat, cukup sudah konser omong kosong ini ! Ayooo, Ruhi !” Raman segera menggeret Ruhi “Tuan Raman, anda ini salah paham”, “Tutup mulutmu ! Dan jangan dekat dekat lagi dengan putriku ! Kalau tidak aku akan membunuh kamu !” Raman segera mengajak Ruhi pergi dari sana, Suhail hanya bisa terhenyak menatap kepergian mereka 

Raman dan Ruhi akhirnya sampai juga dirumah, Ruhi hanya bisa menangis dan berlari ke kamarnya, Ishita jadi heran “Raman, ada apa lagi ini ?” saat itu Ruhi mengunci pintu kamarnya, mereka semua menuju ke kamar Ruhi “Raman, mintalah pada Ruhi untuk membuka pintu kamarnya !” pinta Ishita “Ruhi, ayah bisa menjelaskannya padamu, jangan bersikap kekanak kanakkan seperti ini !”, “Aku mau tidur ! Kalian semua pergi !” bentak Ruhi dari dalam kamar 

“Ruhi, ayah peringatkan kamu, buka pintunya !” bentak Raman tapi nyonya Bhalla menyela “Baiklah, tidurlah sayang, kami semua akan pergi ,,, Raman, apa yang kamu lakukan ?” dari dalam kamar Ruhi hanya bisa menangis, Ruhi lalu mendapat sms sambil berkata “Aku tidak membuka pintunya, lalu mereka mengirimkan sms, video apa ini dari nomer tidak dikenal ?” Ruhi segera melihat video itu, Ruhi benar benar kaget ketika melihatnya dimana ketika dia sedang ganti baju di kamar mandi, Ruhi lalu menjatuhkan ponselnya karena terkejut setengah mati 

“Tidak ! Ini tidak mungkin terjadi ! Siapa yang tega melakukan hal ini ?” Ruhi menangis pilu sambil berusaha untuk menghapus video itu “Kenapa video ini tidak bisa di hapus ? Siapa yang telah melakukan ini ?” Ruhi lalu duduk sambil terus menangis, dari luar Ishita merasa heran “Raman, ada apa ?”, “Ini yang aku takutkan, aku sudah bilang kan kalau aku tidak suka dengan laki laki ini, dia tadi mencoba menyentuh Ruhi “Apa yang telah dia lakukan ?”, “Laki laki itu menyentuh pipinya, wajahnya, kamu bisa mengerti kan ?” sahut Raman 

“Raman, itu hanya publisitas semata, mungkin itu sudah biasa”, “Apanya yang biasa dalam hal itu ?” tanya Raman kesal “Raman, kamu selalu saja membuat semuanya jadi besar, apakah kamu sudah bertanya ke Ruhi ?”, “Apa ? Apakah aku bisa bertanya pada Ruhi apa yang terjadi di mobil ?” Raman kembali marah “Raman, Ruhi tahu batasan batasannya”, “Aku tidak tahu apa tujuan laki laki ini ?” saat itu Raman mendapat telfon dari seseorang “Baiklah, aku akan mengeceknya, aku tahu ini sangat penting” Ishita menyela pembicaraannya 

“Raman, kamu ,,,”, “Aku harus mengecek email penting, Ishita ,,, tapi tidak bisa terbuka, siapa yang telah menyentuh ponselku ?” Ishita kembali menyela “Ruhi yang mengambilnya untuk mengubah setingannya, lebih baik tanya saja sama Ruhi, dia pasti akan membantu kamu tapi kamu jangan marah begitu, kita akan mencari tahu apa yang terjadi, aku akan coba bicara dengannya, kamu tidak usah bicara” pinta Ishita 

Ruhi sedang menangis di kamarnya sambil berkata “Apa yang harus aku lakukan sekarang ?” saat itu Ishita dan Raman datang ke kamar Ruhi, Ishita segera mengetuk pintu kamar Ruhi “Ruhi, buka pintunya sayang ,,, ayah dapat email tapi tidak bisa membukanya, tolong bukakan pintunya” Ruhi jadi semakin cemas sambil berkata “Apakah ayah dapat video itu ?” gumam Ruhi, Ishita kembali berkata dari luar pintu kamar Ruhi “Ruhi, ini penting untuk ayah mengecek email tersebut” tiba tiba Ruhi membuka pintu kamarnya, 

Kemudian Ruhi berbalik dan kembali menangis, Ishita mencoba bicara dengannya “Ayah sudah menceritakannya pada ibu, sekarang giliran kamu yang berkata jujur”, “Apa yang sebenarnya ?” tanya Ruhi cemas “Ayahmu melihatnya dan memberitahu ibu kalau Suhail sangat dekat denganmu, apakah dia mencoba melakukan sesuatu ? Kamu bisa menceritakan semuanya”, “Apa yang kalian berdua katakan ? Ayah, Suhail hanya melepas wigku saja, dia ingin menunjukkan diriku yang sebenarnya di pesta” Ishita menyela ucapan Ruhi 

“Raman, apa kamu mengerti tentang hal ini ?”, “Tapi kelihatannya tidak begitu” sahut Raman “Raman, kamu ini harus percaya pada Ruhi, biarkan dia sendirian”, “Aku tahu apa yang aku lihat, Ishita ,,, apa kamu meragukan kesensitifanku ?” tanya Raman, Ruhi langsung mengambil ponsel Raman “Raman, kamu harus mengecek email”, “Lalu untuk apa kita kesini ? Lebih penting mana ? Apakah email itu atau masalah ini ?” Raman dan Ishita mulai berdebat “Raman, anak anak tidak selalu berbohong” saat itu Ruhi hanya bisa menangis sambil mengubah setingannya 

“Ruhi jadi ketakutan”, “Itu karena dia melakukan kesalahan, makanya dia takut !” bentak Raman, Raman lalu mengambil ponselnya dan mulai memeriksanya “Emailnya sudah masuk” Raman kemudian berlalu dari sana, Ishita minta maaf pada Ruhi “Ruhi, ibu tahu kalau hal ini menyakitkan, ayahmu marah tapi dia itu sangat menyayangi kamu, sudah sekarang kamu istirahat saja yaa’’ Ruhi mengangguk, Ishita memeluknya erat, Ruhi kembali menangis “Kita akan mengurusi ayahmu, ibu minta maaf atas nama ayahmu” Ishita kemudian memberikan ponsel Ruhi ke Ruhi dan segera berlalu dari sana, Ruhi langsung menutup pintu dan kembali menangis SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1014 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top