SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 927 “NIDDHI TERJEBAK” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 927 “NIDDHI TERJEBAK” by. Sally Diandra Niddhi tertawa terbahak bahak sambil berkata”Sekarang mereka akan bingung dan bertanya tanya siapa yang melakukannya kalau Niddhi berada di Jaipur ?” gumam Niddhi senang, sementara itu di rumah keluarga Bhalla Raman memberitahu semua orang kalau Abhishek sudah mengkonfirmasi keberadaan Niddhi di Jaipur” ujar Raman, Niddhi berkata pada dirinnya sendiri “Abhishek pasti akan mengecek tentang aku, itulah mengapa aku harus menghabiskan sejumlah uang dan memperdaya room boy di hotel itu, aku membuat alasan kalau aku ini sedang sakit jadi aku harus mengenakan burqa, kemudian aku pergi ke Delhi selama satu jam, aku membeli baju yang mirip Ruhaan, aku harus menutupi tubuhku dengan jubah dan scraf sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mengenaliku, kemudian aku pergi ke tempat Aaliya dan menyerangnya dengan larutan kimia, lalu aku menggunakan taksi dan kembali ke Jaipur, saat itu Adi sedang mabuk dan tidak bisa menangkapku” ujar Niddhi senang 

“Dan akhirnya aku sampai di hotel dan keluar dari sana dengan penampilanku yang biasa, tidak ada seorangpun yang akan mencurigai aku, ini adalah rencana yang luar biasa, aku telah melakukan hal yang benar dengan tidak memberitahu rencanaku ini pada Ashok ataupun Shagun, aku memang seperti itu, aku tidak membagi semuanya dan jangan percaya pada siapapun, jadi apa yang akan Ishita dan Raman lakukan nanti ? Mereka tidak bisa menangkapku karena mereka tidak tahu siapa yang melakukan hal ini ? Ruhi telah menghajarku, sekarang balas dendamku akan terpenuhi ketika Ruhi masuk ke penjara, kalian tidak tahu siapa yang melakukan penyerangan ini ?” 

Ishita merasa heran “Kalau bukan Niddhi ? Lalu siapa yang melakukan penyerangan ini ?”, “Ini benar benar situasi yang membingungkan” sela Adi “Niddhi tidak bersalah ? Dia itu sangat pintar” sahut nyonya Bhalla “Aku tidak tahu mana yang benar, Raman ,,, apa kamu sudah bicara sama Abhishek ?”, “Iyaa, Niddhi memiliki bukti yang kuat kalau dia tidak berada disini” sahut Raman cemas “Aku mengkhawatirkan Aaliya dan Ruhi”, “Adi, jangan cemas, pelakunya biasanya meninggalkan jejak” hibur nyonya Bhalla, saat itu Raman dapat sms dan memberitahu Ishita soal rencana perjalanan sekolahnya Pihu, Ishita lalu meminta Raman untuk pergi, 

Tiba tiba Ruhi memberikan ide kalau mereka semua akan pergi jalan jalan dan menikmatinya bersama Pihu, apalagi saat ini tidak ada ketegangan lagi dari Singhal juga, Ruhi dan Ishita meminta Adi untuk menelfon Aaliya, Adi lalu menelfon Aaliya “Baiklah, aku akan ikut piknik keluarga” Mani langsung merebut ponsel Aaliya dan memberitahu Adi kalau Aaliya tidak akan ikut dengannya “Kamu yang menyerang dia kan, kenapa sekarang berpura pura ramah padanya ?”, “Aku tidak melakukan apa apa, paman ,,, aku terbukti tidak bersalah” sahut Adi 

“Bagiku, kamu adalah pelakunya” bentak Mani, saat itu Adi mendengar Mani dan Aaliya sedang bertengkar hebat “Aku tetap akan menemui Adi”, “Kamu tidak boleh bertemu dengannya !” bentak Mani dengan nada marah, Adi hanya bisa menangis, kemudian memberitahu Ishita kalau Mani masih menganggapnya pelaku penyerangan itu “Sabar, Adi ,,, kita harus membuktikan pada seluruh dunia kalau kamu itu tidak melakukan apapun” hibur Ishita 

Shravan sedang berfikir untuk mengirimi bunga mawar untuk Simmi, Appa membeli Gajra untuk Amma dan menyematkannya di rambut Amma “Suamiku, kamu membuat aku jadi merasa sangat special”, “Bahkan kamu juga melakukan hal yang sama, aku merasa special karena kamu ada didalam hidupku” sahut Appa “Setelah bertunangan, kamu biasanya mengirimi aku sebuket bunga anggrek setiap hari” Appa tersenyum sambil mengiyakan ucapan Amma “Pilihanku bagus kan ? Semua orang biasanya menggunakan bunga mawar, maka aku akan melakukan sesuatu yang lain” Amma berterima kasih pada Appa, Shravan memperhatikan mereka dan berfikir untuk menghentikan Ananya dan memberitahunya untuk memberikan bunga anggrek ke Simmi bukan bunga mawar 

Ishita sedang memikirkan kata kata Adi sambil bergumam pada diri sendiri “Mani itu sahabat terbaikku, bagaimana caranya memenangkan kepercayaannya ? Dia tidak mempercayai putraku ini, kalau aku meminta Raman untuk bicara dengannya, Raman pasti akan datang dan marahpadanya” gumam Ishita Raman bergumam pada dirinya sendiri “Shagun memang tidak pernah berubah, dia bilang kalau aku tidak bisa bertemu dengan Pihu dan dia yang akan pergi dengan Pihu dalam acara jalan jalan sekolahnya Pihu, aku juga mempunyai hak mengungjungi, aku juga ingin bersama Pihu” Ishita mulai khawatir “Aku akan menemui pengacaraku dan meminta hak mengunjungi” Ishita berharap Raman bisa memperoleh hak tersebut 

Simmi akhirnya mendapat sebuket bunga anggrek dan membaca pesan yang ada di dalamnya “Kamu sangat special untukku” Simmi merasa heran “Siapa yang berbuat seperti ini ? Apa mungkin Romi mengirimkan bunga ini untuk Mihika ?” Simmi segera membawa bunga itu ke Mihika “Waaah bunganya bagus sekali, siapa yang mengirimnya, Simmi ?”, “Mihika, mungkin ini dari Romi” sahut Simmi, Mihika segera mengecek catatannya “Bukan, ini bukan untukku, lagian Romi sedang sangat sibuk saat ini, dia bahkan tidak sempat mengajakku makan malam, mungkin bisa jadi pengagum rahasiamu yang mengirimnya, Simmi” ujar Mihika sambil menggoda Simmi, namun Simmi merasa kesal dan menyuruh Mihika untuk mengambil bunga itu 

Ishita sedang bergumam dengan dirinya sendiri “Ini benar benar hari yang buruk, mobilku mogok bahkan taksi ini” Ishita lalu membayar ongkosnya dan supir taksi itu memberikan kembaliannya ke Ishita, saat itu Raman menelfon Ishita dan mengabarkan kalau pengacaranya tidak bisa membantunya, Ishita meminta Raman untuk menahan telfonnya sementara, karena Ishita mendengar ada pertengkaran disana, rupanya ada seorang supir taksi yang sedang bertengkar dengan penumpangnya karena tidak mempunyai kembalian, ketika Ishita melihat dengan jelas ternyata penumpang itu adalah Niddhi, rupanya supir taksi itu bertengkar dengan Niddhi, Ishita lalu memberitahu Raman tentang hal ini 

“Kenapa ? Apa yang terjadi disana ?” rupanya Niddhi menolak memberikan uangnya ke supir itu dan bergegas pergi dari sana, Ishita lalu bertanya pada supir itu “Kenapa kamu bertengkar dengan perempuan tadi ?” supir taksi itu lalu memberitahu Ishita kalau dia yang membawa Niddhi ke Delhi dari Jaipur 

“Waktu itu dia mengenakan pakaian burqa dan berada di Delhi selama 1 jam, kemudian dia bilang untuk membawanya kembali ke Jaipur” Raman mendengar semua pembicaraan Ishita dan supir taksi itu “Lalu apa yang terjadi kemudian, pak ?”, “Dia tidak memberi aku uang setelah aku mengantarnya, dia belum membayar ongkosnya dan bertengkar denganku” sahut supir taksi itu “Kamu dengar itu, Raman ?”, “Iyaa, aku mendengarnya, Niddhi pergi ke Jaipur dan kembali lagi ke Delhi kemudian balik lagi ke Jaipur, kita harus memberitahu Abhishek segera” ujar Raman 

Dirumah keluarga Bhalla, Simmi semakin tidak mengerti “Siapa yang telah mengirim semua ini ? Pertama buah apel, kemudian flashdisk dan sekarang bunga ini, siapa yang begitu mengenalku dengan baik ? Siapa yang peduli padaku dan kenapa ?” Simmi lalu membuang bunga itu ke tempat sampah dan segera berlalu dari sana, Ananya dan Shravan hanya terdiam memperhatikan Simmi “Apa yang terjadi sekarang ?”, “Kerja keras kita telah sia sia, aku datang kesini untuk melihat rencana kita berhasil atau tidak tapi ini hal lain lagi” sahut Shravan “Ibuku seharusnya tersenyum, tapi dia tidak tersenyum, apa yang harus kita lakukan sekarang ?” tanya Ananya cemas 

Abhishek memberitahu pada awak media kalau ada seseorang yang menjebak Aditya Bhalla “Kami telah mendapatkan pernyataan dari supir taksi dimana pelaku penyerangan melakukan perjalanan dengan taksinya, kami akan menemukan pelaku yang sebenarnya dan menghadirkannya pada semua orang” Niddhi melihat berita itu dimana Abhishek memberikan pernyataannya, Niddhi langsung berfikir untuk melakukan sesuatu pada supir taksi tersebut, tak lama kemudian Niddhi mengenakan jaket yang berwarna hitam dengan tutup kepala, Niddhi bergegas menuju ke rumah si supir taksi dan mengambil sebuah pisau untuk menusuk supir taksi itu “Siapa itu ?” teriak si supir taksi sambil berbalik dan merangkak, 

Niddhi segera menghunuskan pisaunya untuk membunuh di supir taksi, tiba tiba lampu menyala terang, salah satu polisi mencegah Niddhi yang hendak menghunuskan pisaunya, Niddhi kaget ketika mengetahui dirinya dijebak, Raman dan Ishita juga ada disana menatap kearahnya “Kami tahu dengan baik apa rencanamu selanjutnya, nona Niddhi ,,, kamu pasti akan melakukan hal ini, jadi kami membuat rencana ini, karena setiap penjahat biasanya selalu membuat kesalahan, ini adalah kekalahanmu yang terakhir” Niddhi sangat kesal “Aku ini seorang pengacara dan aku tahu tentang hukum dengan baik, kamu tidak bisa berbuat apa apa” Ishita langsung menampar Niddhi dengan keras begitu mendengar ocehannya tentang hukum SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 928  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top