SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 778 “SHRAVAN MENGHILANG” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 778 “SHRAVAN MENGHILANG” by. Sally Diandra Di rumah keluarga Iyer, Bala bertanya pada Vandu “Vandu, apakah kamu sudah memasak makanan kesukaan Shravan dengan benar ?” Amma menyela “Vandu, tidak usah berkata apapun sama Shravan saat ini” saat itu Shitija memanggil Shravan untuk makan bersama namun tiba tiba Shitija berteriak “Kak Shravan tidak ada di kamarnya !” Bala segera mengecek ke kamar Shravan begitu mendengar ucapan Shitija “Ibu, apakah ibu tidak menyayangi kak Shravan ?” tanya Shitija polos “Shitija, semua orang tua pasti menyayangi anak anaknya sama rata” sela Amma, sementara itu Vandu merasa khawatir dengan Shravan yang pergi begitu saja “Kemana perginya anak itu ?” bathin Vandu  
Raman dan Mihir sedang membicarakan soal desain untuk iklan, saat itu Adi datang kesana dan bicara dengan Mihir “Paman Mihir, aku sangat bahagia saat ini, karena hari hariku sangat menyenangkan”, “Adi, kami berdua sedang ngobrol, apakah kamu tidak bisa bilang permisi dengan cara yang sopan ?” sela Raman kesal “Baiklah, aku akan bicara nanti saja” ujar Adi santai, saat itu Adi melihat tagihan untuk pembelian bunga lily dan memberitahu Mihir “Paman Mihir, ibu Ishi juga sangat menyukai bunga lily” tiba tiba Raman nyolot “Adi, tidak usah kamu sebut sebut nama ibu Ishimu lagi !”, “Kenapa ? Kalau aku teringat padanya, kenapa aku tidak boleh menyebut namanya ? Sampai saat ini aku masih menyayanginya, kalau ayah punya masalah, sudah lupakan saja !” Adi balas membantah seperti biasa 

“Kalau aku punya masalah, kamu juga harus berubah, karena kamu tinggal dirumahku, kamu belum mempunyai status apapun !” Adi balik membantah lagi “Ayah tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain !”, “Kamu harus mendengarkan aku ! Selama kamu tinggal dirumahku !” bentak Raman “Dulu ibu Ishi meninggalkanmu karena sikap ayah juga, ayah memang tidak pantas untuknya, itulah mengapa ayah sendirian, tidak ada seorangpun yang ingin bicara dengan ayah !” Adi segera berlalu dari sana, Raman sangat kesal mendengar ucapan Adi sambil melemparkan semua benda benda yang ada didekatnya  
Vandu menangisi kepergian Shravan, Shitija memberitahu ibunya kalau dirinya sudah menelfon teman teman Shravan namun Shravan tidak ada dirumah teman temannya “Semua ini adalah kesalahanku, seharusnya aku tidak berteriak padanya, seharusnya aku membiarkan dia chatting dengan Aalia”, “Tenang, Vandu ,,, kita akan melihat rekaman CCTV komplek ini dan kita akan tahu dengan siapa Shravan pergi” hibur Bala, kemudian mereka mengecek rekaman CCTV dan melihat Shravan sedang membawa kopernya “Dia telah meninggalkan rumah, aku sudah bilang sama kamu kan, Vandu ,,, jangan begitu keras dengan anak itu” sela Amma “Maafkan aku, ibu ,,, aku tidak tahu kalau dia akan melakukan hal ini” saat itu mereka melihat nyonya Bhalla dalam rekaman CCTV tersebut 

“Berani benar dia mengambil putraku !” teriak Vandu spontan, kemudian mereka bergegas kerumah keluarga Bhalla, Vandu dan semua orang segera menanyai nyonya Bhalla tentang Shravan “Aku tidak tahu dimana Shravan” Simmi juga berusaha membela diri “Tapi kami melihatnya di rekaman CCTV, nyonya Bhalla ini sedang berjalan dengan Shravan !” sahut Amma sengit “Aku memang bertemu dengannya, aku juga bertanya padanya mau pergi kemana dia dengan tas kopernya itu, aku pikir aku akan mengajaknya bicara dirumah, saat itu dia sedang minum air putih, sedangkan aku mendapat telfon dari Pammi dan tiba tiba dia pergi begitu saja, aku kira dia pulang kerumah” jelas nyonya Bhalla “Aku tidak percaya padamu !” sahut Vandu sengit “Aku hanya merasa kasihan dan membawa putramu kemari, lalu kamu bilang aku yang salah ?” Appa menyela pembicaraan mereka “Kita akan melihat rekaman CCTV lagi, kalau nyonya Bhalla bilang Shravan telah pergi” ujar Appa 

Ruhaan bertanya pada Nupur bagaimana dengan keputusan Niddhi ? Karena saat ini Niddhi sedang ada di dalam penjara “Aku sudah mengirimkan surat padanya, kamu hanya tinggal melakukan pemotretan untuk Pihu industri” Ruhaan tersenyum senang “Hebat ! Aku tidak akan membiarkan ayah dan ibu Ishi bersatu lagi, aku bisa melakukan apapun untuk membuat mereka saling berjauhan” bathin Ruhaan senang, 

Sementara itu Ishita akhirnya hendak pulang ke rumah, Aaliya memintanya untuk istirahat, sedangkan Mani membawa semua barang barang Ishita dan berkas berkas medisnya “Aku akan membuang bunga bunga ini” Ishita menyela ucapan Aaliya “Jangan, Aaliya ,,, jangan dibuang, aku sudah bilang ke perawat untuk menyimpannya untukku, aku akan membawanya pulang kerumah, bunga bunga ini sangat special”, “Tapi bunga bunga ini sudah mati, maafkan aku, ibu” Ishita tersenyum “Iyaaa, tapi bunga ini sangat berharga, karena seseorang yang menyelamatkan nyawaku mengirimkan bunga ini untukku tanpa mengenali aku, aku akan menyimpannya” dalam hati Ishita berfikir kalau Ramanlah yang memberikan bunga lily putih itu padanya, Mani juga berfikir “Aku tahu kalau Ishita pasti teringat pada Raman begitu melihat bunga lily itu” bathin Mani 

Bala dan keluarganya semakin cemas memikirkan Shravan “Kemana Shravan pergi ?”, “Tapi nyonya Bhalla sempat mencegahnya, Bala” mereka kemudian memeriksa rekaman CCTV lagi dan tidak melihat kalau Shravan keluar dari komplek apartemen itu, mereka bergegas bertanya pada nyonya Bhalla lagi “Nyonya Bhalla, katakan pada kami, dimana Shravan ? Shravan tidak keluar dari komplek apartemen ini, kami sudah mengeceknya di rekaman CCTV lagi, dimana dia ?” mereka kemudian saling bertengkar, Appa lalu memberitahu Bala “Bala, kita harus melaporkan hal ini pada polisi”, “Iyaaa, kita akan memberitahu polisi tentang siapa orang yang kita curigai” sahut Bala, 

Raman sedang ngobrol dengan Simmi “Kakak, Shravan menghilang” kebetulan Adi mendengar pembicaraan mereka berdua dan berfikir “Aku akan memastikan bibi Mihika akan membawa ibu Ishi ke Delhi, begitu ayah dan ibu Ishi saling bertemu satu sama lain, semuanya pasti akan baik baik saja” gumam Adi, sedangkan ditempat Ruhaan “Mereka berdua telah membuat aku menjauh dari mereka, aku tidak akan membiarkan mereka bersatu” gumam Ruhaan sengit, Adi kembali berkata pada dirinya “Hanya ibu Ishi yang bisa membuat ayah kembali seperti semula, aku akan menyatukan mereka dan keluarga ini” gumam Adi senang 

Ishita sedang memandangi bunga lily itu dan membayangkan Raman, mereka berdua sedang menari bersama dan bermesraan berdua, suasananya sangat romantis, namun tiba tiba khayalan Ishita pun lenyap, terdengar suara penyiar radio yang menyebutkan tentang judul lagu yang indah yang jadi soundtrack film Azhar, Ishita lalu bergumam pada dirinya sendiri “Raman, apakah kamu bahagia ? Aku meninggalkan rumah hanya untuk kebahagiaanmu saja, aku harap kamu sangat bahagia” tiba tiba Ishita menangis sambil berkata “Aku sangat merindukanmu, Raman” gumam Ishita sedih 

Mihika sedang ngobrol dengan Amma “Apa ? Shravan menghilang ? Sudahlah bibi, berhentilah menangis, aku akan pulang ke Delhi” rupanya Ishita mendengar ucapan Mihika dan langsung bertanya ke Mihika “Mihika, ada apa ?”, “Aku tidak tahu, kakak ,,, Shravan menghilang, kak Bala sudah pergi ke kantor polisi, aku harus pulang ke Delhi sekarang juga, apakah kakak mau ikut juga ?” Ishita juga ikutan cemas “Shravan menghilang, bagaimana aku bisa kesana ?”, “Mereka membutuhkan kamu, kak” Ishita menggeleng “Mereka akan merasa cemas, aku tidak tahu bagaimana nanti reaksi mereka begitu melihat aku, mereka sudah mengira aku ini sudah mati, sebagian orang mungkin akan merasa senang tapi sebagian lagi pasti akan terkejut dan kaget, aku tidak bisa menghadapi mereka, Mihika” Mihika mencoba mengerti 

“Baiklah, aku tidak akan memaksamu tapi aku harus pulang ke Delhi sekarang juga” Aaliya menyela pembicaraan mereka “Ibu, ibu tidak usah tegang begitu” dalam hati Mihika berfikir “Aku tahu kalau kak Ishita sebenarnya ingin pergi ke Delhi tapi dia merasa tidak mampu, hal ini seperti sebuah permainan takdir, aku harus memberitahu Romi kalau kak Vandu menelfon polisi untuk menggeledah rumah keluarga Bhalla” bathin Mihika, kemudian berlalu meninggalkan Ishita, Ishita hanya bisa menangis SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 779 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top