SINOPSIS MOHABBATEIN episode 518 “DI SUATU PAGI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 518 “DI SUATU PAGI” by. Sally Diandra Malam itu Vandu dan Mihika bergegas menelfon Ishita untuk mengetahui bagaimana kondisinya, saat itu sudah jam 4 pagi dan Ishita juga Raman belum pulang ke rumah keluarga Iyer, sementara itu Ishita masih tertidur lelap dalam pelukkan Raman, tak lama kemudian Ishita mendengar telfonnya berdering berulang kali, akhirnya Ishita mengangkatnya dan memberitahu saudaranya itu kalau drinya saat ini sedang bersama Raman disebuah hotel dan mereka telah melakukan apa yang seharusnya sepasang suami istri lakukan setelah mereka menikah, Vandu dan Mihika sangat senang mendengarnya bahkan hingga berteriak kegirangan, mereka berdua merasa lega karena akhirnya Raman dan Ishita bisa mengekspresikan perasaan cinta mereka berdua dalam sebuah tindakan yang nyata, 

Saat itu Raman juga terbangun sambil tersenyum senang mendengar pembicaraan Ishita walaupun Ishita berusaha menutupi mulutnya agar Raman tidak mendnegarnya, ketika Ishita sudah selesai menelfon Raman langsung menutup matanya lagi, kemudian Ishita bergeser ke arah Raman dan memeluknya dengan penuh cinta, Raman segera mengulurkan tangannya memeluk Ishita dengan mesra, Ishita tersenyum lega karena apa yang di pendamnya selama ini terwujud sudah, Ishita telah mementahkan ucapan Shagun karena Raman mencintai dirinya apa adanya, tidak perlu merubah penampilannya menjadi seorang wanita yang glamour 

Keesokan harinya, Suraj menghajar Ashok yang pagi itu masih tertidur nyenyak, Ashok kaget ketika Suraj memarahinya karena kemarin Ashok telah mengerjai Ishita “Baiklah, aku memang telah melakukan kesalahan, aku ingin melupakannya, Suraj ,,, dan aku tidak mau datang ke pertemuan nanti”, “Tidak bisa, Ashok ! Kamu tetap harus bersiap siap, aku ingin memenangkan kontrak ini, aku tahu berapa banyak tawarannya Raman, kita akan mengurangi tawaran kita dan memenangkan kontrak ini, aku sudah menelfon Parmeet, dia juga akan datang kesana nanti” ujar Suraj geram 

Dihotel, pagi itu Raman dan Ishita terbangun dan saling memandang satu sama lain sambil tersenyum manis “Apakah kamu ingin sarapan pagi ? Aku akan memesannya”, “Apa saja, bolehlah” ujar Ishita menimpali ucapan suaminya “Kalau begitu aku akan memesan makanan ala Tamil ala India Selatan, oh iya apakah aku harus membantumu dalam berdandan ?” goda Raman, Ishita tersenyum sambil menolaknya kemudian bergegas masuk ke kamar mandi, sedangkan Raman langsung memesan sarapan pagi untuk mereka berdua, saat itu Raman mengecek ponselnya dan dilihatnya banyak miskol dari kantornya, Raman segera menelfon balik “Aku lupa kalau hari ini ada tender dengan pak menteri” Raman bergegas mengenakan bajunya dan merapikan file filenya “Aku harap Mihika sudah mengirimkan semua berkas berkasnya” gumam Raman, 

Saat itu Ishita sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kimono handuk milik hotel dengan rambutnya yang basah, Raman tersenyum manis melihat wajah polos istrinya ini dan berkata “Kita berdua telah bersatu sekarang, tidak ada seorangpun yang akan mengganggu diantara kita berdua, semalam kamu bilang apa ? Kamu ini bukan tipeku ? Bagaimana bisa ? Dan juga kenapa kamu minum wine tadi malam ?” tanya Raman heran, dalam hatinya Ishita berkata “Kalau aku menceritakan tentang Ashok sama Raman, Raman pasti tidak segan segan menghajarnya” bathin Ishita cemas “Aku mungkin salah minum, aku kira itu minuman dingin” Ishita mencoba memberikan jawaban yang lain “Tapi ada benarnya juga kamu meminumnya karena akhirnya kita bisa bermesraan” goda Raman, saat itu layanan kamar datang ke kamar mereka dan membawakan sarapan mereka berdua, Raman segera mengambilnya lalu meminta Ishita untuk makan dulu “Ayoolah, kita sarapan bersama” ujar Ishita sambil mulai menikmati makanannya, 


Sedangkan Raman bergegas masuk ke kamar mandi sambil berfikir untuk menanyakan pada Ishita tentang apa yang terjadi semalam dipesta itusementara Ishita sedang menikmati sarapan paginya sambil berkata “Raman memang sangat peduli padaku, dia telah memesan makanan kesukaanku, terima kasih sayang” gumam Ishita, tiba tiba dari arah kamar mandi Raman berteriak “Ishita, apakah kamu suka makanannya ?” Ishita tersenyum senyum sendiri sambil berkata pada dirinya sendiri “Sungguh sangat manis, dia bertanya padaku tentang sarapannya” gumam Ishita senang “Oke oke, ini bisa lebih baik !” Raman tertegun mendengar ucapan Ishita dari balik kamar mandi “Bisa lebih baik ? Apa artinya itu ?”, “Bisa lebih baik daripada yang ini” sahut Ishita “Baiklah, berapa banyak angka diluar 10 ?”, “Dua !” Raman heran berkata “Dua ?”, “Kenapa kamu menanyakan hal ini, Raman ?” tanya Ishita “Maafkan aku, kamu bilang padaku apa yang kamu sukai”, “Bailklah, kita akan menghindarinya lain kali” ujar Ishita, 

Di dalam kamar mandi Raman berkata “Apa yang telah aku lakukan sehingga dia hanya memberiku nilai dua ?” saat itu ponsel Raman berdering dan Ishita melihat nama Vipul yang menelfon Raman “Katakan padanya kalau sebentar lagi Raman akan datang !” teriak Raman dari dalam kamar mandi, Ishita kemudian memberitahu Vipul dan berkata ke Raman setelah menutup telfonnya “Raman, sarapan dulu sebelum ke kantor “Aku tidak lapar, aku harus segera pergi”, “Waaah itu manis sekali, terima kasih” ujar Ishita dengan senyum manisnya, sedangkan Raman mulai merasa kesal sambil keluar dari kamar mandi “Kenapa kamu mulai menggerutu ?” tanya Ishita, sementara Raman sedang buru buru dan bergegas pergi dari sana “Apakah dia yang membuatnya sambarnya ? Aku memberikan nilai dua untuk hal itu, kenapa dia jadi marah ?” rupanya terjadi kesalah pahaman diantara Ishita dan Raman 

Raman akhirnya datang ke pertemuan tersebut, Suraj dan Ashok sudah ada disana dan melihatnya, salah seorang pria memberitahu mereka tentang tender yang baru untuk proyek manufaktur perusahaan jus, Raman lalu membahasnya dengan para staff ahlinya, sedangkan Suraj memberitahu Parmeet kalau Raman mengira kalau tawarannya adalah yang terbaik, padahal sesungguhnya mereka sudah tahu tentang hal itu” ujar Suraj sinis, sementara itu Ishita melihat filenya Raman tertinggal di kamar hotel, Ishita berusaha menelfon Raman tapi Raman tidak mengangkat telfonnya “Kenapa Raman tidak mengangkat telfonnya ?” ujar Ishita, kemudian Ishita menelfon ke kantor Raman

Akhirnya Ashok Khanna dan Suraj Khanna yang mendapakan kontrak tersebut, mereka berdua tersenyum senang, salah seorang pria berkata pada Raman “Raman, ini sungguh tidak mungkin, bagaimana ini bisa terjadi ?” Raman mencoba menerima kekalahannya ini dengan lapang dada dan bergegas menemui Ashok dan Suraj untuk memberikan selamat pada mereka berdua, tepat pada saat itu Ishita datang kesana sambil membawa filenya Raman, Ishita melihat Raman dan Ashok sedang berjabat tangan, Ishita teringat pada ucapan Ashok “Kenapa Raman menjabat tangan Ashok ? Bukankah dia tahu betapa murahannya Ashok, kenapa dia bersikap demikian ?” bathin Ishita heran, Raman kemudian menjabat tangan Suraj dan berlalu dari sana meninggalkan mereka 

Ketika di dalam mobil, Ishita merasa sedih dengan matanya yang berkaca kaca “Raman, kamu lupa dengan filemu ini”, “Tidak perlu, Ashok sudah mendapatkan kontraknya” Ishita semakin heran dengan sikap Raman, kenapa sikap Raman biasa biasa saja sama Ashok ? dari kejauhan Parmeet memperhatikan mereka berdua, 

Setelah sampai dirumah, Vandu dan Mihika menggoda Ishita tapi Ishita malah nampak sedih, kemudian Ishita menceritakan soal Ashok, sementara itu Suraj sedang bersenang senang bareng Ashok dan Parmeet, mereka sedang merayakan kemenangan mereka kali ini “Akhirnya kita memenangkan kontrak ini, kita harus bisa memenuhinya dengan kesungguhan hati, dengan begitu kita bisa kembali ke pasar dengan hal ini”, “Jangan khawatir” sela Parmeet “Jangan lakukan hal seperti itu lagi ! Raman sudah mengemas kontrak ini dan kita harus berinteraksi dengannya, aku tidak ingin ada drama apapun” ujar Suraj kesal “Tidak akan ada lagi kesalahan kali ini, Suraj ,,, tenang saja” ujar Ashok 

Di rumah keluarga Iyer, Ishita memberitahu kedua saudaranya kalau Raman memberikan ucapan selamat pada Ashok “Aku tidak memberitahu Raman tentang perbuatan Ashok semalam padaku, aku merasa sedih, bagaimana caranya memberitahu Raman ?”, “Ishu, kamu telah melakukan hal yang benar dengan tidak memberitahu Raman” sela Vandu “Aku malah ingin mengabarkan pada seseorang kalau aku dan Raman telah bersatu dalam arti yang sesungguhnya” ujar Ishita geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 519 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top