SINOPSIS MOHABATTEIN episode 499 “SURAT WASIAT RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABATTEIN episode 499 “SURAT WASIAT RAMAN” by. Sally Diandra Keesokan harinya, Pathak menemui Raman dan berkata kalau surat suratnya sudah siap semuanya “Tapi Raman, kenapa kamu melakukan ini semua ?”, “Tidak ada seorangpun yang tahu tentang garansi hidup seseorang” Pathak tertegun dan bertanya pada Raman “Kenapa kamu berkata demikian ?”, “Penyakit yang belum diketahui sebelumnya dan sampai saat ini gejalanya masih belum diketahui, seseorang bisa saja mati kapan saja” ujar Raman “Tidak akan terjadi apa apa padamu, Raman ,,, aku akan mengatakan padanya” hibur Pathak

“Memangnya ada masalah apa ? Dia itu istriku” ujar Raman sambil mengecek surat surat tersebut “Surat ini membutuhkan dua orang saksi, Raman” ujar Pathak, saat itu Rinki datang ke rumah keluarga Bhalla, kebetulan Mihir menelfonnya, Rinki kemudian ngobrol dengan Mihir sebentar sambil berfikir kalau Ishita pasti tidak ada dirumah pada waktu begini “Rinki, ada apa ?”, “Tidak ada apa apa, kak” ujar Rinki kemudian ngobrol dengan Neelu di dapur 


“Oh iya, Rinki ,,, aku minta tolong agar kamu menandatangani di surat penting ini” pinta Raman, Rinki lalu menandatangani surat tersebut dan bergegas berlalu dari sana, Pathak nampak tidak suka dengan tindakan Raman “Raman, kamu telah membodohi dia, kamu tidak akan mendapatkan yang kedua” Raman tidak menggubris ucapan Pathak dan memanggil Neelu kemudian meminta tanda tangannya, Pathak heran “Neelu ?”, “Iyaaaa, dia juga bagian dari keluarga kami” ujar Raman, saat itu bel di pintu mereka berdering, Raman bergegas keluar untuk membukakannya, 

Sedangkan Pathak meminta Neelu menandatangani surat surat itu, ternyata yang datang adalah tukang koran, Raman kemudian membayar koran tersebut dan juga memberikan sebuah catatan padanya kemudian menyuruhnya pergi, Raman lalu masuk lagi ke dalam rumah sambil berkata “Pathak, tidak ada seorangpun yang boleh tahu tentang hal ini, ya Dewa ,,, aku pasti akan datang padamu” ujar Raman, saat itu Pathak pamitan dan keluar dari rumah Raman, 

Kebetulan tukang koran masih berada diluar, Pathak segera bertanya padanya “Apa yang tuan tadi berikan padamu ?” tukang koran itu memberikan suratnya, Pathak segera mengeceknya dan terkejut “Aku harus mengatakan pada Ishita” gumam Pathak cemas Pathak akhirnya menemui Ishita di kliniknya “Ishita, apakah Raman baik baik saja ? Dia bilang kalau dia itu akan mati”, “Apa ? Aaah dia itu hanya bercanda, Pathak” ujar Ishita “Tapi ini bukan lelucon, Ishita ,,, dia serius, dia telah membuat saham perusahaan menjadi namamu dan melimpahkan semua kekayaannya atas namamu juga” ujar Pathak sambil memberikan catatan berita kematian dan gambar pada Ishita yang tertegun 

“Dia bilang sebuah virus yang mematikan adalah alasan kematiannya” Ishita semakin heran “Apa ? Aku tidak tahu apa yang terjadi, aku sudah bertemu dengan dokternya dan dia mengatakan hanya alergi biasa tapi dia mencoba mencari cari di internet” ujar Ishita, saat itu pasien Ishita mulai berteriak di tengah tengah pembicaraan mereka berdua “Aku akan pergi dulu, Ishita”, “Jangan khawatir, Pathak ,,, tidak akan terjadi apa apa padanya, aku akan mengurusi dia” ujar Ishita, kemudian Pathak berlalu dari sana, Ishita berfikir untuk mengurusi Raman nanti 

Raman sedang duduk santai sambil menikmati minuman, tuan Bhalla menegurnya “Bagaimana kamu bisa duduk santai disini sambil minum minum hari ini, Raman ? Dan kamu juga mengambil wine ini dari koleksimu”, “Apa gunanya untuk disimpan, ayah ?” ujar Raman, saat itu Mihir, Bala, Appa dan Romi bergabung bersama mereka, tiba tiba Raman membicarakan hal hal yang negatif dan meminta mereka untuk tidak menganggapnya serius “Ini kabar yang baik dan saatnya untuk merayakannya” sela Mihir 


“Setiap kabar baik selalu mempunyai kabar buruk di belakangnya, kehidupan selalu ada dan kematian juga bisa saja terjadi kapan saja, semua orang pasti mati” tuan Bhalla menyela ucapan Raman “Lalu apa masalahnya, Raman ?”, “Aku akan mengatakannya, ayah” ujar Ishita yang tiba tiba muncul didepan mereka, Raman menatap kearah Ishita dengan perasaan terkejut “Raman merasa kalu dirinya itu akan mati sebentar lagi” semua orang kaget mendengar ucapan Ishita, Ishita menatap ke arah Raman dengan perasaan marah SINOPSIS MOHABATTEIN episode 500 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top