SINOPSIS MOHABBATEIN episode 222 by. Sally Diandra “RAMAN MENANG TENDER”

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 222 by. Sally Diandra “RAMAN MENANG TENDER” Raman kemudian berusaha menjelaskan apa yang yang ditulis di koran itu ke Ruhi “Aku sudah tahu semuanya, ayah ,,, aku bisa mengerti, ayah menyebutku seperti nenek kan ?” Raman langsung mencium kening Ruhi, Mihir tersenyum melihatnya begitu pula Ishita, Ishita lalu berkata pada Mihir “Mihir, sepertinya kali ini kita telah kalah tapi itu tidak menjadi masalah karena kita tidak memainkan permainan yang kotor, karena cinta itu lebih penting untuk kita” saat itu sekretaris klien mereka memberitahu semua orang yang hadir disana untuk masuk ke dalam ruang meeting, setelah berada di dalam ruang meeting, klien memberitahu mereka tentang proyek tersebut “Proyek ini jatuh pada tuan Raman Kumar Bhalla !” Raman dan Mihir sangat senang, mereka berdua kemudian saling berjabat tangan, Ashok, Suraj dan Shagun tertegun dan sangat marah “Ini tidak adil !” bentak Ashok, 

Ruhi menari nari senang ketika mengetahui ayahnya yang memenangkan proyek itu “Lalu apa gunanya sekarang ? Kita tidak menang setelah melakukan banyak hal !” ujar Shagun sambil bergegas keluar dari ruang meeting dengan perasaan kesal, diikuti oleh Ashok dan Suraj, begitu Shagun sudah berada diluar ruang meeting, Ruhi segera menghentikan langkah Shagun dan berkata “Ibu Shagun katakan pada kak Adi kalau ayah sangat mencintai aku dan ayah menandatangani surat itu untuk menyelamatkan hidupmu, kak Adi seharusnya tahu tentang hal ini” ujar Ruhi polos, Raman yang saat itu baru keluar dari ruang meeting langsung kaget begitu mendengar ucapan Ruhi “Ruhi, siapa yang mengatakan padamu ?”, “Kak Adi yang mengatakannya padaku di sekolah” Raman sangat marah dan langsung memarahi Shagun 

“Shagun, seharusnya kamu itu menjauhkan Adi dari kata kata yang buruk, kamu memang tidak mempunyai hati seorang ibu, kamu telah melakukan hal yang murahan seperti itu hanya untuk balas dendam padaku, apakah kamu mengira kalau hal ini akan berimbas pada Ruhi ? Ini adalah peringatan terakhir ! Jangan gunakan anakku, istri dan keluargaku, kalau tidak aku akan menghancurkan hidupmu ! Aku tahu kalau kamu tidak peduli tapi aku peduli, aku bisa mati bahkan bisa membunuh seseorang demi keluargaku !” bentak Raman kesal, Ashok dan Suraj saling memandang satu sama lain 

Saat itu Parmeet datang ke tempat tersebut dan menemui mereka sambil berkata “Tuan Ashok, selamat yaaa” Parmeet menatap ke arah mereka, dilihatnya Ashok nampak kesal “Ada apa yang terjadi ?”, “Naah ini dia raja yang bodoh telah datang” Raman mengejek kearah Parmeet, sedangkan Ishita berkata pada Ruhi “Ruhi, hari ini kamu bisa belajar sebuah pelajaran hidup, kejujuran pasti akan selalu menang, kebohongan tidak mempunyai kekuatan untuk menang, seorang pencundang mengatakan pada ibu kalau dia tidak akan membiarkan ayahmu mendapatkan tender itu dan ibu bilang padanya kalau dia tidak akan bisa mengalahkan ayahmu karena ayahmu memiliki kekuatan kejujuran” ujar Ishita “Ruhi, kamu telah membuat ayahmu menang hari ini, dan pujian ini juga untuk ibu Ishimu, terima kasih Ishita” ujar Raman tulus, Shagun yang jengah mendengarkan pembicaraan mereka langsung pergi dari sana bersama komplotannya 

Sementara itu Romi mengantar Sarika ke klinik dokter giginya Ishita “Romi, aku mohon jangan bersikap seperti itu pada Vishal lagi”, “Aku tidak akan, Sarika” ujar Romi “Dan jangan lakukan seperti itu juga pada orang lain !”, “Memangnya berapa banyak saudara laki laki yang kamu punya ?” tanya Romi heran “Ibuku ingin mencarikan seorang pria untukku jadi mungkin saja kamu akan melihat aku dengan pria lain di sebuah cafe, jadi kamu tidak bisa bereaksi seperti ini, Romi”, “Kenapa kamu ingin mencari seorang pria ?” Romi merasa heran “Untuk pernikahan”, “Kenapa begitu cepat ? Bagaimana dengan karirmu ?” Romi semakin heran 

“Aku ini hanya seorang resepsionis dan aku bisa melakukan pekerjaan seperti itu setelah aku menikah”, “Seharusnya kamu merintis karirmu dulu, Sarika” Romi berusaha memberikan saran pada Sarika “Kondisi ibuku saat ini sedang tidak baik dan hal ini adalah keinginannya untuk melihat aku menikah secepatnya, aku selalu mendengarkannya” ujar Sarika kemudian berlalu dari sana, begitu Sarika pergi, Romi berkata pada dirinya sendiri “Kamu telah pergi, dia selalu mendengarkan ibunya, kalau begitu aku harus membuat ibunya setuju dulu untuk mendapatkan dirinya” ujar Romi senang 

Dirumah Ashok, Ashok sangat marah pada Raman, Suraj menghampirinya dan bertanya “Apa yang kamu lakukan, Ashok ? Tadi itu adalah presentasimu”, “Sudahlah lupakanlah, Raman sudah mendapatkan tendernya !” ujar Ashok kesal sambil menikmati wine “Santai saja, tenang, kita harus menghancurkan harga dirinya”, “Aku akan merencanakan sesuatu yang lebih besar dari ini lain kali” ujar Ashok sinis, saat itu Shagun menghampiri mereka “Sangat disayangkan, Shagun ,,, Ruhi sangat mencintai Raman ternyata” sindir Suraj “Ashok, aku tidak percaya ini, jadi kamu menyalahkan aku ? Aku memberikan kamu informasi tersebut dan namaku yang tercemar” sahut Shagun sinis 

“Belajarlah sesuatu dari Ishita, Shagun ,,, dia telah membuat suaminya menjadi seorang pahlawan, aku rasa kamu hanya mengkhawatirkan harga dirimu dan Raman daripada Ashok”, “Aku tidak perlu membuktikan kesetiaanku ke Ashok, ini tentang reputasiku, tidak ada seorangpun yang peduli padaku disini” Shagun menimpali ucapan Suraj “Aku tidak mengerti dengan kesetiaanmu itu” Shagun sangat marah mendengar ucapan Suraj sambil melirik ke arah Ashok yang hanya bisa diam saja dan tidak membelanya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 223 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top