SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1004 “KADO ISTIMEWA” by. Sally Diandra Ruhi sedang bersiap siap dan teringat pada ucapan Suhail, saat itu Simmi menemuinya dan memintanya untuk ikut nonton sebuah pertandingan “Lain kali saja, bibi ,,, aku mau ketemu sama Suhail untuk membahas soal konser nanti, hari ini adalah ujian penampilanku” Ruhi kemudian berlalu dari sana, tak lama kemudian Ishita memanggil manggil Ruhi, Simmi langsung menimpali “Ruhi sedang pergi, dia ada janji sama Suhail” Ishita jadi teringat sama ucapan Shagun dan berfikir untuk ngobrol sama Raman, saat itu Raman sedang memakai baju yang disimpan Ishita untuknya lalu Raman memuji tastenya dalam berbusana dan warna yang dipilihnya, Ishita jadi heran 

“Ada apa dengan kamu ? Sejak kapan kamu menyukai gaya berpakaianku ?” Simmi menduga kalau Raman sedang memuji Ishita “Tapi sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan” bathin Simmi penasaran, saat itu Ishita mendapat telfon dari dokter Batra “Baik, aku akan memeriksa laporannya dan menelfon kamu lagi nanti” Ishita bergegas bertanya ke Neelu tentang paket yang diterimanya tadi, Raman langsung panik, kemudian Ishita dapat telfon lagi “Tidak, aku belum dapat laporannya” sahut Ishita bingung “Itu laporan yang sangat penting, dokter Ishita ,,, bagaimana kamu bisa begitu ceroboh ? Apa yang harus aku katakan pada pasienku ?”, “Maafkan aku, dokter Batra ,,, aku akan mencarinya dan menelfon kamu lagi nanti” Ishita segera memeriksa lagi sambil berkata 

“Aku ini memang ceroboh” tiba tiba Raman mendekat dan berkata “Ishita, aku harus mengakui sesuatu” Raman lalu menceritakan soal teh yang tumpah ke laporan dokter Batra sambil memberikan laporan itu “Kamu bisa memarahiku, memukulku, aku akan menutup mataku” Ishita hanya diam saja dan pergi meninggalkan Raman, Simmi lalu buka suara “Kakak, Ishita sudah pergi”, “Ada apa ini ? Dia pergi begitu saja tanpa memukulku dulu ? Aku akan minta maaf padanya” Ishita langsung menghentikan langkah Raman “Ishita, maafkan aku”, “Tidak apa apa, semuanya sudah terjadi, aku akan mengambil laporan yang lainnya dan menjelaskan pada dokter Batra, tidak usah merasa bersalah, semua orang pernah berbuat kesalahan” Ishita lalu pergi meninggalkan Raman, 

Simmi jadi heran “Kakak, kenapa dia nggak marah sama kamu ?”, “Aku rasa mungkin dia sedang mabuk” ujar Raman sekenanya lalu berangkat ke kantor, Simmi masih merasa heran “Aneh, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya” gumam Simmi penasaran, sementara itu Ishita pergi ke kamarnya dan berterima kasih pada Dewa “Aku sangat senang karena Raman punya kesalahan, aku kira Raman pasti akan membunuhku begitu dia tahu kesalahanku, sekarang sikapku cool aja, maka dia tidak akan bilang apa apa sama aku” gumam Ishita senang 

Ruhi sedang menemui Suhail dengan berpakaian ala Ruhaan, Suhail terperanjat sambil terus menatap ke arah Ruhi “Kenapa Suhail memperhatikan aku terus seperti itu ?” bathin Ruhi “Memangnya ada apa ?”, “Aku suka dengan penampilanmu tapi biasanya seorang popstars selalu mengenakan sepatu yang berbeda beda disetiap konsernya” sahut Suhail “Oooh tidak, ini kesalahanku” saat itu topinya Ruhi jatuh, Suhail lalu menggerai rambut Ruhi yang panjang sambil berkata “Kamu itu sangat cantik, jangan tutupi dirimu dengan semua ini” Ruhi tersenyum senang dan mereka berdua saling memandang satu sama lain 

Sedangkan Raman sedang teringat pada ucapan Ishita “Aku juga memikirkan hal yang sama, kak ,,, sikap Ishita sangat aneh, sikapnya biasa biasanya saja dan tidak bilang apa apa” Simmi bisa merasakan keresahan Raman “Iya benar, Simmii”, “Kakak juga memujinya, kakak pasti punya alasan, kenapa Ishita melakukan hal ini ? Sepertinya ada yang salah, kakak melakukan kesalahankan, itu artinya dia juga melakukan kesalahan juga, kak” sela Simmi “Kamu benar, Simmi ,,, aku akan mencari tahu, apa itu ?” Raman bergegas masuk ke dalam kamarnya dan memeriksa laptopnya dan barang barangnya yang lain, Ishita masuk ke kamar dan bertanya 

“Apa ada yang bisa aku bantu ? Apa kamu sedang mencari sesuatu ?”, “Tidak ! Apa yang terjadi ? Apa yang kamu lakukan ?” tanya Raman kesal “Apa ?”, “Jangan pura pura tidak merasa bersalah, kamu telah melakukan sesuatu !” saat itu Raman mendapat telfon, Ishita merasa gelisah “Maafkan aku, Raman ,,, aku tidak bisa mengatakannya padamu” bathin Ishita sedih “Apa ? Aku benar benar tidak percaya ini” ujar Raman kesal “Raman, kamu telah memberikan aku sesuatu yang sangat berharga sekali, terima kasih yaa, bilang sama Ishita kalau aku sudah sampai di Australia dan aku akan menghubungi kalian lagi nanti” 

Raman lalu menutup telfonnya dan langsung memarahi Ishita “Ishita, jadi kamu memberikan botol scotchku ke Vidyut sebagai hadiah ? Aku telah menyimpannya selama setahun, itu adalah harta bendaku bukan makanan sambar masala ! kamu telah mengambil seluruh kehidupanku !”, “Sudah selesai sekarang ? Maaf, aku merasa ada seseorang yang sedang melarikan istrimu” sahut Ishita “Aku akan mengambil kembali istriku ! Bagaimana bisa kamu mengambil scotch itu ?” bentak Raman “Maafkan aku, Raman ,,, aku ingin memberikan sesuatu untuk Vidyut, aku kira dia pasti akan menyukainya dan aku kira aku akan menggantinya sebelum kamu tahu, aku sudah memesan scotch”, “Apakah itu sama ? Kamu yakin ?” Ishita mengangguk 

“Terima kasih, Dewa ,,, darah tinggiku jadi naik”, “Kamu sangat menyukai botol minuman itu” sahut Ishita “Siapa yang mau meminumnya ?”, “Itu sudah terlalu banyak, Raman ,,, aku kecewa sama kamu, apa kamu mau pergi makan malam denganku ?” tanya Ishita “Kita akan mengambil botolnya dulu, kita akan mengajak Ruhi juga, dia sendirian” Raman langsung menelfon Ruhi 

“Ruhi, dimana kamu ? Apakah pekerjaanmu sudah selesai ?”, “Sebentar lagi, ayah ,,, aku sudah makan, aku akan pulang kerumah dan makan malam dirumah” sahut Ruhi “Kapan kamu akan pulang ?”, “Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dan pulang segera” ujar Ruhi lagi, 

Raman memberitahu Ishita kalau Ruhi sedang sibuk saat ini “Aku rasa hal ini sudah direncanakan, Ruhi tidak pulang sendiri, kalau Ruhi pulang, kamu akan bilang kalau dia telah datang”, “Aku tidak bisa mengambil kesempatan ini” sahut Raman Suhail dan Ruhi sedang ngobrol berdua 

“Maafkan aku, aku terlambat, bagaimana kalau kita makan malam ? Tapi apa kamu yakin ? Kamu bisa pulang kerumah sekarang”, “Tidak, aku sangat lapar, kita akan pergi makan malam” ujar Ruhi, sementara itu Aaliya sedang ngobrol dengan temannya “Hari ini aku tidak bisa ketemu sama kamu”, “Tunanganmu itu tampan juga yaa, apa kamu tidak mau mengenalkannya ke aku ?” tanya temannya Aaliya 

“Dia sedang sibuk saat ini ? Kami akan bertemu nanti” namun temannya Aaliya bersikeras ingin bertemu dengan Adi “Baiklah, aku akan bicara dengan Adi” Aaliya merasa gelisah “Apa yang harus aku lakukan ? Bagaimana caranya bilang ke Adi ? Aku akan menelfonnya dan bertanya apa yang sedang dia kerjakan ?” bathin Aaliya resah, saat itu Adi pulang kerumah dalam keadaan letih “Bibi Neelu, buatkan aku teh hijau” pinta Adi,

 tak lama kemudian Aaliya menelfon Adi “Kemarin aku bicara dengan sangat kasar padanya, kali ini aku akan bicara baik baik” bathin Adi, Aaliya merasa gelisah “Adi tidak mau menjawab telfonnya, kasar sekali dia” bahin Aaliya, Adi juga berkata pada dirinya “Dia itu sangat rumit” Adi lalu menelfon Aaliya 

“Aku akan menunjukkan sikapku pada Adi dengan tidak menjawab telfonnya” bathin Aaliya, namun karena Adi menelfonnya berulang kali, akhirnya Aaliya menerima telfon Adi “Adi, temanku ingin bertemu denganmu, kamu mungkin masih sibuk sekarang”, “Tidak tidak, kita akan bertemu” balas Adi 

“Kamu yakin ? Katakan padaku, aku akan memesan tempatnya”, “Tidak, kita akan bertemu dirumah saja, kita akan menghabiskan waktu kita berdua” sahut Adi “Apa yang kamu katakan ?”, “Tidak ada” ujar Adi lagi “Baiklah, aku akan memberitahunya, jangan mengeluh nanti”, “Baiklah, kita akan bertemu nanti” Adi kemudian menutup telfonnya dan berfikir 

“Aaliya rupanya menunjukkan kemarahannya, aku juga harus menunjukkan sikapku” bathin Adi, sementara itu Aaliya juga sedang berfikir “Ini benar benar sesuatu yang luar biasa, sehingga dia mau menemuiku, aku seharusnya tidak memperpanjang hal ini, aku akan mengirimkan sms ke Surbhi” bathin Aaliya Simmi mengajak Mihika untuk ikut dengannya menonton pertandingan “Saat ini aku sedang sibuk, Simmi ,,, aku harus menyelesaikan proyeknya Pihu, bahkan pekerjaannya Romi masih aku tunda, kamu bisa mengajak Ruhi saja” sahut Mihika 

“Ruhi juga sedang sibuk”, “Kalau begitu kamu bisa pergi sendirian, kamu ini kan wanita yang mandiri, kamu pasti akan menikmatinya, aku akan memesankan tiketnya untuk kamu” Simmi langsung menggeleng”Tidak usah, Mihika” namun Mihika tetap memesan tempatnya dan menyuruh Simmi untuk menonton pertandingan itu sendirian “Aku yakin, Simmi ,,, kamu pasti akan sangat menikmatinya”, “Terima kasih, Mihika” kemudian Simmi berlalu meninggalkan Mihika 

Raman dan Ishita sedang dalam perjalanan sambil ngobrol satu sama lain “Kita berdua ini tidak bisa berlama lama marah dan bohong”, “Seharusnya memang tidak bisa” sahut Raman “Anak anak kita memiliki persamaan nilai”, “Iyaa tapi aku tidak bisa menghadapinya” ujar Raman lagi “Mereka tidak akan berbohong” saat itu Raman masuk ke dalam toko untuk mengambil scotch pesanan Ishita, 

Ishita kaget begitu melihat Ruhi dan Suhail ada disana “Apa yang Ruhi lakukan disini bersama Suhail ? Kenapa dia bohong ? Kenapa dia tidak bilang kalau dia mau makan malam disini, Raman pasti tidak akan bisa terima kebohongannya” Ishita bergegas menghampiri mereka, Ruhi kaget SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1005 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top