SINOPSIS MOHABBATEIN episode 600 “ASHOK SANG BOSS” by. Sally Diandra
Nyonya Bhalla merasa frustasi sambil berfikir kapan mereka bisa menyingkirkan pengaruh Shagun “Aku ingin bertemu dengan ibu Ishi, kalau itu adalah ibu Shagun, dia pasti tidak akan melakukan apa apa” ujar Ruhi polos, nyonya Bhalla lalu mengajak Ruhi, sementara itu Abhishek memberitahu Raman kalau seseorang di dalam rumah Raman sedang merencanakan sesuatu “Ruhi menyiapkan buku pelajarannya pada malam hari, mungkin orang ini tidak berharap kita mendapatkan pistol itu”, “Tapi bagaimana bisa pistol itu masuk ke dalam rumah kami ?” tanya Raman heran “Aku yakin kalau seseorang di dalam rumahmu telah merencanakan semua ini, jaga Ruhi baik baik, aku akan melanjutkan penyelidikan” Raman sangat berterima kasih pada Abhishek, Abhishek kemudian berlalu dari sana
Ruhi pergi ke tempat Ishita ketika Ishita sedang bersiap siap dan bersikap seperti Shagun “Ibu Shagun”, “Iyaa, katakan padaku” jawab Ishita “Apakah ibu Shagun setuju denganku ?”, “Tentu saja” ujar Ishita lagi “Aku minta lepaskan ibu Ishi dan pergilah dari sini”, “Bukankah kamu ingin tinggal bersama ibumu ?” tanya Ishita “Ini adalah rumahnya ibu Ishi, ibu Ishi mencintai kami semua, kami semua ingin ibu Ishi kembali, aku sangat menyayangi kamu tapi aku mohon pergilah ibu Shagun” Ishita tiba tiba marah karena Ruhi memintanya untuk pergi “Beraninya kamu ,,,” Ruhi langsung menyela “Aku menangis sekencang kencangnya ketika kamu dipanggil oleh Dewa, kamu meninggalkan aku sebelumnya juga, ibu Ishi yang mengurusi aku, aku ingin ibu Ishiku kembali, aku sangat menyayanginya” Ishita memarahi Ruhi dengan keras, nyonya Bhalla segera mengajak Ruhi pergi, sementara Ruhi masih terus meminta ibu Ishinya kembali
Dikantor polisi, Abhishek menunjukkan pistol itu ke staff polisi yang lain “Tidak ada catatan untuk pistol ini, itulah mengapa aku memanggil kalian semua kesini dari kantor polisi yang berbeda untuk menemukan penjual pistol ini” ujar Abhishek “Aku yakin kalau pistol ini bisa ditemukan, seorang pria membuat pistol seperti ini”, “Kalau begitu tangkap orang itu dan bawa orang itu kesini !” pinta Abhishek, sementara itu Raman sedang ngobrol dengan Prateek “Anak anak bisa sangat terpengaruh dengan sangat buruk”, “Kita harus bisa meyakinkan arwah Shagun untuk meninggalkan Ishita” ujar Prateek “Adakah seseorang yang membuat Ishita tetap normal dan tidak marah meskipun Shagun menguasainya ?” Raman menggeleng “Tidak ada ,,, tapi ,,,” Raman lalu teringat ketika Ishita bersama Ashok “Ashok Khanna, mantan bos ku, Shagun meninggalkan aku untuknya, Shagun dan Ashok mempunyai banyak cerita diantara mereka berdua, bahkan ,,,” Prateek meminta Raman untuk menelfon Ashok
“Telfon Ashok dan minta dia datang kesini mungkin Ashok bisa meyakinkan Shagun untuk meninggalkan tubuh Ishita”, “Ashok tidak akan datang untuk mengakhiri permasalahanku ini, dia adalah adalah musuh terbesarku” ujar Raman cemas “Cobalah saja, paling tidak untuk Ishita”, “Baiklah, terima kasih” Raman kemudian pergi dari sana
Raman memberitahu Bala kalau dia akan pergi kerumah Ashok “Raman, aku tidak akan membiarkan kamu pergi, apakah kamu pikir Ashok akan menghargai kamu ? Aku akan ikut denganmu” akhirnya Raman dan Bala pergi ke rumah Ashok,
Di kantor polisi, Abhishek sedang menginterogasi orang yang menjual pistol “Aku tidak tahu apa apa, pak polisi”, “Kamu telah membuat pistol dan menjualnya secara ilegal, aku tahu kalau kamu yang melakukan ini, kamu harus dipenjara tapi kalau kamu mau bekerja sama, aku bisa mempersingkat hukumanmu, katakan padaku, pada siapa kamu menjual pistol ini ?” tanya Abhishek kesal “Aku tidak tahu, pak polisi” Abhishek langsung menamparnya dengan keras dan mulai menyakitinya “Baiklah, aku akan mengatakannya, ditempatku ada catatannya, aku bisa mengatakannya pada waktu itu, biarkan aku pergi”,
“Baiklah, tapi cepat kembali kesini” orang itu langsung berlari sekencang mungkin, Abhishek hanya tersenyum sambil berkata “Orang itu pasti akan kembali lagi kesini” orang itu melihat istri dan anaknya juga ada disana “Kenapa kamu membawa mereka kesini ?”, “Sebagai garansi, pergilah dan ambil catatannya, keluargamu aman disini, aku harus menemukan siapa pemilik pistol ini, kembalilah cepat ! Berikan aku informasinya dan kamu bisa membawa keluargamu kembali” Abhishek kemudian meminta anak buahnya untuk menjaga istri dan anak anak orang itu “Ketika pria itu memberikan informasinya, biarkan mereka pergi” ujar Abhishek “Sebentar lagi aku akan tahu siapa pemilik pistol ini” bathin Abhishek
Raman dan Bala mendatangi rumah Ashokk “Ada kejutan apa ini ? Tapi Ishita tidak ada disini”, “Aku tahu, Ishita sedang tidak enak badan sejak beberapa hari ini, dia bicara normal hanya sama kamu saja, kamu bisa membantuku, ada seorang pria yang membantu kami, dia tahu bagaimana caranya membuat Ishita sembuh” ujar Raman “Apa ?” Ashok kaget “Apakah kamu lihat bagaimana sikap Ishita ? pria itu bilang kalau Ishita kerasukan arwahnya Shagun, aku datang kesini untuk meminta padamu, aku mohon bicaralah dengannya dan yakinkan Shagun untuk pergi”, “Maksudmu, aku harus datang ke rumahmu, kemudian bicara dengan Ishita dan menyelesaikan permasalahan keluargamu ? Jadi Ishita adalah Shagun sekarang ?” ujar Ashok
“Aku tahu, Ashok ,,, tapi aku mohon, bantulah aku, Ashok ,,, istriku bisa saja mati” Ashoka kemudian menuangkan minuman untuknya dan meminta Raman untuk melakukan sesuatu “Apa yang kamu inginkan, Ashok ? aku akan memberikan bisnisku, kekayaan dan klienku untukmu”, “Bukan itu, Raman ,,, aku ingin ,,,” Ashok sengaja menjatuhkan gelas yang dipegangnya dan berkata “Ooopps ! Maaf, tolong buatkan minuman lagi untukku” Bala menatap kearah Ashok dengan tatapan tidak suka “Bagaimana kamu bisa lupa siapa Ashok sebenarnya, Raman ?” Raman segera mencegah Bala “Aku akan membuatkan minuman untuknya” Raman kemudian membuat minuman untuk Ashok layaknya seorang pelayan “Raman, kamu ini tidak belajar cara membuat minuman yang enak, berikan beberapa es lagi untukku” Raman menangis sambil menghancurkan es tersebut dengan tangannya sendiri dan melayani Ashok
“Ashok, sekarang ikutlah denganku”, “Oh iya, aku lupa kalau Ramdeen sedang pergi, tolong ambilkan sendalku !” Bala sangat marah ketika sikap Ashok semakin menjadi jadi, namun Raman tetap mengambil sepatu Ashok dan Bala mencegahnya “Bala, Ishitaku akan mati, aku harus melakukan hal ini”, “Sudah, Raman ,,, biarkan saja, tidak apa apa, rasanya menyenangkan melihat ego seorang pria telah hancur, lakukan satu hal lagi, kenakan sepatu ini lagi di kakiku” Raman segera duduk dan mengenakan sepatu itu ke kaki Ashok “Aku mohon, ikutlah denganku sekarang”, “Aku tidak bisa datang, Raman ,,, keluargamu berantakan, beberapa tamu juga akan datang sekarang, jika kalian berdua pergi, maka itu akan lebih baik” Bala lansung memarahi Ashok “Aku sudah menduga kalau kamu pasti akan berbuat seperti ini !” namun Raman malah meminta maaf pada Ashok “Raman, dia tidak akan membantu kita, ayoo ikutlah denganku, kita pergi saja dari sini !” Bala dan Raman segera pergi dari sana, Ashok bergumam “Ini baru permulaannya, Raman ,,, lihat saja apa yang terjadi sekarang ?” gumam Ashok senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 601 by. Sally Diandra