SINOPSIS MOHABBATEIN episode 185 by. Sally Diandra
Raman dan Ishita akhirnya pulang ke rumah “Yaa ampun ,,, aku lupa menelfon dokter” namun ketika Ishita hendak masuk ke apartemennya, dilihatnya dokter sudah keluar bersama Appa “Ibu anda sudah baik baik saja sekarang, dokter Ishita”, “Ayah, siapa yang telah memanggil dokter ?” tanya Ishita heran “Tuan Raman yang menelfon aku” Ishita dan Raman kemudian saling beradu pendapat tentang Amma dan Shagun, dan lagi lagi kasus pengadilan kembali dibahas oleh mereka berdua “Jika kamu peduli pada ibu, maka seharusnya kamu mendukung ibu, aku tidak tahu siapa kamu ? Ada apa dengan kamu ? Apa yang kamu inginkan dan siapa ?” bentak Ishita kemudian berlalu dari sana dengan perasaan kesal, Raman jadi marah
Ashok sedang berada di ruang konferensi dengan beberapa orang, mereka sedang membicarakan soal Shagun, Raman dan Ishita dimana Ashok juga terlibat didalam masalah ini “Rupanya seekor anak ayam sangat cocok untuk anda, tuan Ashok” Mihika menemui mereka dan berkata “Jika presentasimu sudah selesai, bisakah kita keluar ?”, “Dia benar, mari kita bekerja saja, jika kalian ingin bergosip, lebih baik lakukan saja dirumah pada sore hari, kami akan bicara nanti” ujar Ashok sambil melirik ke arah Mihika dan tersenyum penuh arti,
Sementara itu Simmi menemui Raman dan menunjukkan padanya sebuah foto yang bisa membuktikan kalau Shagun sedang berada disebuah mall “Lihat tanggal dan waktunya, kak ,,, 10 Juni, jam 8.12 malam”, “Foto ini akan membuktikan kalau Shagun memang benar berada di mall itu dan tidak melakukan kecelakaan, terima kasih, Simmi” Raman merasa lega “Sekarang semuanya akan baik baik saja, kak” hibur Simmi
Raman segera menelfon Pathak dan mengabarkan kalau ada bukti yang benar benar akurat 100% “Itu kabar yang baik, tuan Raman ,,, kita akan membuktikan kalau nyonya Shagun tidak bersalah besok, anda tenang saja”, “Aku akan mengatakan tentang hal ini ke Shagun” ujar Raman,
Raman kemudian menelfon Shagun dan memberitahu apa yang telah di dapatkan oleh Simmi “Simmi telah menyelamatkan aku, sekarang mereka akan tahu kalau aku memang berada di mall itu, simpan foto itu baik baik, Raman”, “Aku merasa senang karena kita akan memenangkan kasus ini” ujar Raman lega “Sampaikan terima kasihku ke Simmi” balas Shagun, Raman kemudian menyimpan foto itu di laci didalam kamarnya, tepat pada saat itu Ishita masuk kedalam kamar, kemudian Raman keluar dari kamar
Keesokan harinya, sidang kasus Amma kembali dibuka, hakim bertanya pada Pathak apakah dirinya menggunakan waktu yang telah diberikan padanya sebaik mungkin “Iyaa, yang mulia, lihat foto ini yang akan membuktikan kalau nyonya Shagun benar benar berada di mall pada saat kecelakaan itu terjadi” hakim kemudian melihat foto tersebut dan berkata “Lelucon apa lagi ini ?” hakim segera membalik foto tersebut yang menunjukkan foto anak anjing “Bagaimana itu bisa terjadi ?” tanya Shagun cemas “Aku tidak tahu itu !” Raman juga bingung, nyonya Bhalla tertawa tergelak “Aku yakin ada seseorang yang menggantinya, berikan aku waktu, yang mulia”, “Dia ini memang membuang buang waktu kita saja” sahut nyonya Kaur, mereka kemudian berdebat satu sama lain “Kenapa aku akan menyembunyikan foto itu jika foto itu bisa membebaskan nyonya Shagun ?”, “Baiklah ! Aku akan memberikan kamu waktu 4 hari lagi” ujar hakim
“Kemana perginya foto itu ?” gumam Raman heran, kemudian Raman ngobrol dengan Pathak “Aku sudah menyimpannya dilaci”, “Kamu seharusnya melihatnya dulu sebelum membawanya, Raman ! Foto itu telah diganti dari kamarmu sendiri, Ishita pasti yang telah melakukan hal ini !” bentak Shagun “Apa ?” Shagun langsung berteriak pada Ishita “Ishita, apa masalahmu ? Aku tidak melakukan kejahatan ini dan kamu menghukum aku ! Ketika aku telah punya bukti dan kamu mencurinya, kamu ingin keadilan bukan ? Lalu mengapa kamu melakukan ketidakadilan padaku ?”, “Jangan salahkan Ishita untuk masalah ini, Shagun !” Pathak segera membawa Shagun pergi dari sana
Raman kemudian bicara dengan Ishita “Ishita, aku akan mengantar kamu pulang, ayoo” pinta Raman
Raman dan Ishitaa akhirnya sampai dirumah, Raman masuk ke kamarnya dan mengecek lacinya “Terima kasih untuk hari ini”, “Duduklah disini, kamu tahu kan kalau kita semua mencemaskan kasus ini, tapi ini adalah rumah, aku tahu kamu pasti bisa mengerti” Ishita mengangguk “Jadi kamu tahu kan apa yang coba aku katakan ? Apa yang aku inginkan” Ishita tertegun “Apa yang kamu inginkan ?”, “Baiklah, aku ingin fotonya Shagun yang kamu ambil, dimana foto itu bisa membuktikan kalau dia tidak melakukan kecelakaan itu” Ishita kaget dan menangis “Jadi kamu mengira kalau aku yang mengambilnya ? Ketika Shagun mengatakan hal ini padamu, kamu memarahinya dan kamu malah menyalahkan aku sekarang ? Teganya kamu, Raman ?” ujar Ishita sedih “Kamar ini adalah milik kita dan tidak ada seorangpun yang akan masuk ke sini, foto itu ada disini !” bentak Raman
“Aku tidak melakukan kesalahan apapun sampai sekarang, Raman ! Aku bahkan tidak melihat bagaimana rupa foto itu, apa ini ? Karena Shagun mengatakan hal ini lalu kamu juga mengiranya seperti itu ? Jika memang benar dia itu tidak bersalah, apakah aku akan menghukumnya ? Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu ? hanya untuk Shagun ?” Raman nampak sangat kesal “Ketika kamu memarahinya, aku kira kalau kamu benar benar peduli padaku, tapi tidak ! Tidak ada perasaan itu ! Tidak ada rasa hormat, kamu tahu kenapa ? Hanya ada satu alasan karena kamu sangat mencintai Shagun”, “Demi Tuhan !” bentak Raman “Aku tidak peduli dengan semua ini ! Baik, cintai dia, dia itu istri pertamamu dan kamu tidak bisa melupakan dia, sementara dia telah sangat menyakiti kamu, bagaimana bisa kamu memuji dirinya dan tidak memerlukan apapun dari kami dan melawannya, kamu bisa merasakan penderitaannya lalu bagaimana dengan penderitaan ibuku ?” tanya Ishita cemas
“Kamu akan melakukann apapun yang Shagun katakan, aku tidak mengharapkan apapun dari kamu, hubungan kita hanyalah sebuah kontrak demi Ruhi, tapi namamu terhubung dengan diriku, aku menghargai itu tapi kamu menghargainya hanya untuk dia yang telah meninggalkan kamu dan namamu, kamu sangat peduli padanya dan menari diatas jemarinya, melakukan semua hal yang dia katakan, itu tidak masalah bagiku tapi tolong, aku mohon ,,, jangan salahkan aku seperti ini, aku tidak seperti itu, Raman !”, “Cukup, Ishita ! Aku sedang tidak berselera untuk mendengar ceramahmu, sudah tidak usaha berikan foto itu padaku jika kamu tidak menginginkannya, aku masih kuat untuk membuktikan kalau Shagun tidak bersalah” Raman segera keluar dari kamar dengan memukul pintu kamar dengan perasaan marah, Ishita hanya bisa menangis “Kenapa dia mencurigai aku ?” Ishita benar benar sedih
Ishita segera mencari cari foto itu kesegala penjuru dikamar, nyonya Bhalla menemui Ishita dan menunjukkan foto tersebut sambil berkata “Ishita, kamu mencari foto ini kan ?” Ishita lalu melihatnya “Aku yang menyembunyikannya karena aku ingin Shagun masuk ke penjara”, “Ibu tahu, Raman telah mencurigai aku hanya karena foto ini”, “Raman itu benar benar kurang waras, Shagun telah menghancurkan dirinya, aku dengan percakapannnya dengan Simmi yang membicarakan soal foto ini jadi ibu menyembunyikannya, tapi ibu minta maaf karena dia sekarang malah menyalahkan kamu, Ishita” ujar nyonya Bhalla sedih
“Kami berjuang untuk mendapatkan keadilan, ibu ,,, jika Shagun memang benar tidak melakukan kecelakaan itu maka bagaimana bisa kami menghukumnya ? Foto ini adalah sebuah bukti dan kita harus memberikannya ke pengadilan” Ishita mencoba memberikan pengertian ke ibu mertuanya “Ishita, Shagun itu pantas masuk ke penjara, karena pada kenyataannya, dia akan selalu melakukan drama baru setiap hari, kamu ini adalah istrinya Raman, biarkan saja dia masuk ke penjara”, “Ibu, pertarungan ini bukan hanya antara aku dan Shagun, tapi antara aku dan pelaku kejahatan itu” jelas Ishita “Kamu memang sangat baik dan suatu hari nanti Shagun pasti akan memanfaatkannya, Ishita” Ishita memeluk ibu mertuanya sambil berkata “Aku akan melakukan apa yang benar, ibu ,,, besok ibu akan menyadari apa yang aku lakukan ini benar” nyonya Bhalla memberikan restu pada Ishita sambil menangis kemudian keluar dari kamar Ishita
Parmeet sedang bertemu Simmi di sebuah cafe dan Simmi melihat Parmeet terluka “Aku jatuh, tidak usah cemas”, “Aku mencemaskan kak Raman, Parmeet” Parmeet mengangguk “Iyaa, dia bisa kalah dalam kasus ini, siapa yang mengambil foto itu ? Apakah fakta yang sebenarnya akan terungkap dengan hal ini ?”, “Tentu saja, Parmeet ,,, karena foto itu akan membuktikan kalau Shagun tidak berada di tempat kejadian, aku tidak tahu siapa yang mengambil foto itu ? Kak Raman mencurigai Ishita” ujar Simmi cemas “Jangan khawatir, Simmi ,,, aku akan berusaha untuk mendapatkan salinan fotonya” saat itu Simmi mendapat telfon dari ibunya
“Baik, ibu ,,, aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, aku harus pergi, Parmeet ,,, jaga diri baik baik ya, jangan jatuh lagi seperti ini” Simmi lalu memeluk Parmeet dan bergegas berlalu dari sana, begitu Simmi pergi, Parmeet berkata pada dirinya sendiri “Jika Shagun tidak bersalah, aku tidak pernah berfikir kalau Shagun ternyata benar benar berada di mall, waktu itu Ashok bersama denganku di kantor, lalu kejahatan siapa yang kami sembunyikan ini ? Siapa yang berusaha Shagun selamatkan ? Aku yakin pasti ,,, Adi ! Shagun menyalahkan dirinya sendiri dan Raman membantunya, aku yakin Adilah yang melakukannya, jika Ishita tahu tentang hal ini, pasti akan sangat menyenangkan” ujar Parmeet senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 186 by. Sally Diandra