SINOPSIS MOHABBATEIN episode 63 by. Sally Diandra
Malam itu Raman akhirnya pulang ke rumahnya “Ayooo semuanya pergi tidur !” pinta nyonya Bhalla, Raman menatap kearah Ishita dengan perasaan kesal dan marah kemudian berlalu ke kamarnya sendiri “Ishita, ibu yang akan tidur bersama Ruhi hari ini, kamu kembalilah ke kamarmu” pinta nyonya Bhalla, Ishita kemudian menyusul Raman masuk ke kamar saat itu Raman sedang ganti baju, Ishita menunggunya diluar, kemudian Ishita masuk ke dalam kamar dan langsung ke kamar mandi untuk ganti baju disana, Raman sedang menonton berita dikamarnya, lampu kamar dimatikan, ketika Ishita keluar dari kamar mandi, Ishita menyalakan lampu, Raman langsung mematikan lampunya, Ishita kembali menyalakannya, mereka berdua berulang kali melakukan hal ini, kemudian Ishita mengambil pakaian Raman dan menaruhnya di pojok ruangan,
Sementara Raman menguasai seluruh tempat tidur dan tidak menyisakan sedikitpun untuk Ishita, tanpa bicara sepatah kata, Ishita mengambil bantal dan tidur di sofa kemudian dimatikannya televisi tersebut, Raman menyalakannya lagi dan menonton pertandingan cricket dengan suara yang keras, Ishita pun tidak bisa tidur “Aku mohon, tolong matikan televisinya, aku harus bangun pagi pagi besok” pinta Ishita namun Raman menolak dan mereka kembali beradu pendapat “Kamu tidur saja di ruangan depan ! Aku capek ! Jangan ambil kedamaianku, televisi ini lebih baik daripada seorang istri !”, “Aku ini seorang manusia, bukan barang !” ujar Ishita kemudian berbalik membelakangi Raman,
Raman mengira kalau Ishita sudah tidur, tiba tiba Ishita mematikan televisi dan lampunya lalu pergi tidur, Raman kembali menyalakan lampunya namun Ishita menyembunyikan remote tv, Raman melihat remote tv itu ada pada Ishita dan mencoba untuk mengambilnya “Ini dia efek samping dari sebuah pernikahan, suami tidak bisa menonton pertandingan dirumahnya sendiri” Ishita tersenyum geli mendengarnya
Keesokan harinya, nyonya dan tuan Bhalla berusaha mengajak Raman bicara, Ruhi keluar dari kamarnya bersama Ishita dan menyapa semua orang “Ayoo sini sarapan dulu bareng kami” pinta nyonya, Ruhi segera duduk didekat ibunya, nyonya Bhalla nampak tidak suka melihat sikap Ruhi yang lebih condong ke Ishita daripada neneknya yang telah membesarkannya selama ini “Apakah ayah akan pergi ke kantor ?” tanya Ruhi “Aku akan pergi ke kampusku untuk mencari jawabannya disana” Rumi mencoba membuat Ruhi tersenyum, saat itu Raman datang dan Ruhi takut pada ayahnya sambil memeluk Ishita erat namun ternyata Raman belum memakai celana melainkan masih menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, Ruhi dan seluruh keluarga Bhalla tertawa melihatnya, Simmi langsung menggoda Ishita,
Raman yang merasa kesal dengan tertawaan mereka malah membentak Rumi “Rumi, jika kamu gagal kali ini, rasakan nanti akibatnya !” bentak Raman “Dan kamu Simmi, tanyakan pada suamimu itu apa yang dilakukannya di Dubai ?” Simmi juga kena semprot dari Raman, begitu pula Ishita “Ishita, jangan buat kamarku menjadi milikmu !”, “Sudah cukup !” hardik nyonya Bhalla “Ayooo kita sarapan sekarang dan kamu Raman, kamu tidak boleh marah pada Ruhi, ini bukan kesalahannya, kamu harus bicara dengan Ruhi dan antar dia ke sekolah !”, “Tapi, bu ,,, aku ada pekerjaan dikantor, Ruhi bisa pergi ke sekolah naik bis sekolah kan ?” Ishita langsung menyela “Biar aku saja yang mengantarnya, kebetulan sekolah Ruhi searah ke klinikku”, “Kalau begitu antar aku juga, Ishu ,,, aku harus pergi ke dokter untuk memberikan vaksin ke bayiku” pinta Simmi
Semua orang mengeluh ke Appa karena membolehkan orang luar memarkir mobil mereka di area parkir apartemen “Tapi itu adalah perintah dari nyonya Bhalla” jelas security, saat itu nyonya Bhalla datang dan bertanya ada apa ? “Mereka datang untuk bertanya tentang permasalahan parkir, nyonya Bhalla”, “Itu mobil mobil temanku yang tergabung dalam pesta kitty” nyonya Bhalla berusaha membela dirinya sendiri “Aku akan mencoba melihat dulu permasalahannya” sela Appa “Dan lagi suamiku yang membuat tuan Iyer menjadi sekretaris, jadi aku akan melakukan apa yang aku inginkan !” nyonya Bhalla nyolot,
Appa lalu meminta semua orang untuk pulang terlebih dulu, dengan perasaan kesal akhirnya seluruh penghuni apartemen pulang ke apartemen mereka masing masing
Begitu semua penghuni apartemen sudah pergi, nyonya Bhalla mencoba memberikan masukan ke Appa “Tuan Iyer, anda itu terlalu lurus, jadi mereka seenaknya mengambil keuntungan dari anda, kalau kami tidak perlu terlalu khawatir karena anda kan besan kami”, “Tapi ini salah, nyonya Bhalla ,,, aku disini untuk membantu semua orang” ujar Appa “Aku juga mau minta maaf, ini juga salahku karena aku juga ikut pesta kitty itu” sela Amma “Tidak apa apa, Amma” hibur Appa
Pada saat yang bersamaan Ishita sudah sampai di kliniknya dan bertemu dengan temannya yang bernama Bani “Kenapa kamu menikah secara terburu buru seperti ini, Ishu ? Ada masalah apa ? Apakah tuan Bhalla sudah tidak tahan untuk menunggu ? Lalu kenapa kalian berdua tidak pergi berbulan madu ?”, “Rasanya itu tidak mungkin karena dia sangat sibuk sekali” ujar Ishita, saat itu Ishita baru tahu kalau vaksin polio itu tidak baik, Ishita teringat pada Simmi yang akan memvaksin bayinya, Ishita segera menelfon Simmi dan dengan tergesa gesa meminta Bani untuk mengurusi pasiennya dulu,
Sementara itu Raman mendengar dari para karyawannya yang sedang bergosip tentang perusahaan terbaru Ashok yang diberi nama Ruhi Industri, mereka pun bergunjing karena nama Ruhi itu kan nama anak Raman, begitu masuk ke dalam ruang kantornya, Raman sangat marah dan melempar semua yang ada di mejanya, begitu pula ketika membaca koran, dibacanya berita yang sama tentang Ruhi Industri, Raman semakin meradang, saat itu Mihir menemui Raman dan bertanya tentang meeting tadi malam, Raman tidak menggubrisnya tapi menunjukkan koran yang memuat berita Ruhi Industri, tepat pada saat itu Raman mendapat telfon dari sekolah Ruhi “Apakah Ruhi baik baik saja ?”, “Kami mengundang anda ke sekolah, tuan Raman ,,, karena ada sesuatu yang ingin kami bicarakan” pinta guru Ruhi, setelah menutup telfonnya Raman meminta pada Mihir untuk menjelaskan pada ke seluruh karyawannya agar jangan bergosip
Sedangkan Ishita sudah sampai di tempat perawatan, security menahannya di pintu depan “Aku hanya berharap kalau anaknya Simmi baik baik saja” ujar Ishita penuh harap, di sekolah Ruhi, Raman sedang ngobrol dengan kepala sekolah dan guru kelas Ruhi, guru Ruhi menunjukkan buku matematika dan bahasa inggris milik Ruhi “Ruhi sangat lemah dalam matapelajaran matematika”, “Aku dulu selalu yang teratas dalam matapelajaran matematika” ujar Raman “Hal ini memang berhubungan dengan genetika, anda hanya harus padanya, jangan marah padanya” ujar guru Ruhi
Mereka meminta Raman untuk membawa Ruhi pulang bersamanya, Ruhi saat itu sedang ngobrol dengan temannya tentang kepala sekolah yang memanggil ayahnya, Raman yang saat itu sangat kesal tiba tiba memegang tangan teman Ruhi dan membawanya bersamanya, Ashok tiba disekolah Ruhi, Raman melihatnya, Ashok hanya tersenyum mengejek Raman, sekilas Raman melihat kearah Ashok lalu pergi dari sana
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 63 by. Sally Diandra