SINOPSIS VEERA episode 348 by. Sally Diandra
Veera masih terus menunggu Ranvi yang belum datang datang juga “Veera, saat ini sudah saatnya kita harus melakukan pemujaan” pinta pendeta “Pendeta, aku berharap tunggulah sebentar karena aku yakin kakakku sedang dalam perjalanan kemari” tak lama kemudian Ranvi muncul dan menghampiri mereka, Veera sangat senang melihatnya dan berkata pada pendeta untuk memulai pemujaannya karena Ranvi sudah datang “Aku sudah tahu itu kalau kakak akan benar benar datang dan ini semua untuk impian ayah, pendeta sekarang kamu bisa memulai pemujaannya” pinta Veera,
Sementara itu di lokasi syuting, Baldev sedang berteriak kearah semua orang “Kalian semua harus meninggalkan tempat ini atau membayar 500 rupee per orang untuk membayar sewa menonton syuting film” ujar Baldev lantang, sementara itu seorang produser film sedang bertengkar dengan salah satu crewnya dan mengabarkan kalau syuting filmnya harus segera dilakukan di Africa jadi tidak ada jadwal syuting film di desa Pritampura, namun crew filmnya mengatakan kalau mereka tidak memiliki pemeran utama pria ataupun perempuan untuk syuting besok, saat itu Gunjan memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan mereka
Sedangkan sutradara sedang sangat cemas, Baldev menawari minuman dingin dan menghiburnya agar tidak perlu khawatir, namun sutradara itu masih cemas karena belum bisa mendapatkan pemain untuk syuting film, Baldev mencoba menenangkannya dengan memberikan usulan agar mengambil salah satu warga desanya yang sangat berbakat, Gunjan saat itu datang menghampiri Baldev dan mengatakan padanya kalalu dirinya bisa menjadi pemeran utama wanitanya namun Baldev menolak dan menegur adiknya ini agar lebih baik melihat syuting filmnya saja atau pulang ke rumah, Baldev nampak sangat marah dan berlalu meninggalkan Gunjan yang juga kesal, saat itu produser melihat Gunjan dengan tatapan matanya yang jalang, kemudian si produser menghampiri Gunjan dengan pura pura memanggil seseorang, Gunjan yang sudah tahu kalau laki laki itu produser filmnya, meminta peran padanya dalam film ini namun produser menolak permintaan Gunjan “Aku ingin mendapatkan peran ini bagaimanapun caranya, aku mau, tuan” ujar Gunjan penuh harap
Sementara itu Veera dan seluruh keluarganya sudah selesai melakukan pemujaan, dalam hati Veera berkata “Ayah, aku akan memenuhi impianmu” Ratan juga berterima kasih pada Tuhan dan berkata pada suaminya dalam hati “Sampooran, seluruh keluargamu sangat bahagia dan Veera dibelakang semua kebahagiaan ini” tak lama kemudian bibi Chaiji meminta pada mereka untuk pulang ke rumah “Kalian pulanglah dulu, aku sedang ada sedikit pekerjaan” ujar Ranvi, akhirnya semuanya meninggalkan tempat itu, begitu semuanya pergi Ranvi masih berdiri disana dan tiba tiba berlutut lalu meminta maaf pada ayahnya “Ayah, maafkan aku ,,, aku ini hanyalah manusia biasa dan jika ibu saja bisa memaafkan kamu maka aku seharusnya juga bisa memaafkan kamu, aku berjanji aku akan memenuhi semua impian ayah bersama sama dengan Veera” ujar Ranvi sambil menangis
Bibi Chaiji mengatakan pada Veera tentang kesukaannya yaitu makanan yang dia buat untuk Veera sambil berfikir makanan apa yang akan dia masak untuk Ranvi, tak lama kemudian sang sutradara lewat didepan mereka “Heei tuan, siapa kamu ini ?” tanya bibi Chaiji penasaran “Waaah anda ini orang yang tepat untuk bermain dalam filmku ini !” ujar sang sutradara “Bagaimana bisa ?” bibi Chaiji semkain penasaran “Kamu ini gendut, kuat jadi pas untuk peran seorang nenek” bibi Chaiji langsung membentaknya dan berlalu dari sana bersama Veera,
Sedangkan Gunjan saat itu sedang berjalan jalan seorang diri dan produser melihat Gunjan lagi dengan matanya yang jalang sambil berteriak pada sutradara, kemudian Gunjan menghampiri si produser dan memuji pekerjaan produser itu, si produser langsung membangga banggakan dirinya sendiri sehingga membuat Gunjan nampak terkesan padanya dan mengatakan padanya kalau dirinya ingin main di film ini dan bisa syuting di luar negeri “Baiklah, akan aku lihat nanti, aku ingin melakukan audisi dulu ditempat yang tenang” ujar produser dengan matanya yang liar “Kita bisa melakukannya di ladang” ujar Gunjan polos, produser tersebut hanya tersenyum nakal padanya
Sementara itu sang sutradara sampai juga di rumah Ratan, bibi Chaiji berteriak begitu mengetahui kalau sutradara itu masuk ke rumahnya dan berusaha untuk mengusirnya dengan tongkat kayu dan berlari kearah si sutradara, sedangkan Gunjan dan sang produser sudah sampai disebuah tempat yang sepi “Nah, disini kamu bisa melakukan audisinya” ujar Gunjan polos “Kamu harus bisa memberikan adegan yang romantis dan kita bisa berlatih bersama, apakah kamu pernah mencintai seseorang ?” tanya sang produser dengan tatapan mata liarnya sambil berusaha untuk memegang Gunjan namun Gunjan menolak, namun produser itu terus mencoba mendekati Gunjan dengan pura pura latihan adegan mesra, Gunjan merasa ragu ragu “Aku rasa aku telah keliru memilih kamu, kamu ini tidak bisa berakting” Gunjan menjadi bimbang “Aku siap melakukan adegan romantis” kemudian produser itu memegang tangan Gunjan tapi kembali Gunjan menolaknya dan merasa risi dengan adegan itu, lalu produser itu bergerak semakin maju kedepan Gunjan, Gunjan mulai ketakutan namun tiba tiba tanpa mereka duga ternyata Ranvi ada disana, produser itupun keatakutan “Heeei siapa kamu ?” Ranvi merasa penasaran “Aku ini produser film dn sedang mengajari dia latihan main film, permisi” ujar sang produser kemudian berlalu meninggalkan mereka,
Gunjan memanggil produser itu namun Ranvi mengancam laki laki itu “Aku harap kamu tidak melakukan hal ini lagi !” Gunjan sangat marah pada Ranvi karena gara gara Ranvi, produser itu pergi, ketika Gunjan juga akan pergi dari sana, Ranvi sedikit menyindir “Seorang gadis seharusnya waspada terhadap laki laki yang seperti itu” namun Gunjan malah semakin marah “Kamu memang tidak pernah bisa mentoleransi kebahagiaanku ! Produer film itu akan memberikan aku sebuah kesempatan yang besar !” balas Gunjan nyinyir “Laki laki hanya ini menjebak gadis gadis saja, Gunjan !” jelas Ranvi “Kenapa kamu selalu peduli padaku ? Lalu dimana kamu ketika Veera berkeliaran berdua duaan sama Karan ?” Ranvi langsung berteriak ke arah Gunjan dan mengancam Gunjan “Jika kamu menyebut nyebut nama Veera lagi, aku tidak terima ! Aku tidak akan mendengarkan semua ucapanmu yang menentang Veera !” dalam hati Gunjan berkata “Aku juga tidak akan mendengarkan semua ucapanmu, Ranvi !” bathin Gunjan dalam hati “Lebih baik kalau kamu tidak usah ikut campur dengan urusanku !” bentak Gunjan kesal
SINOPSIS VEERA episode 349 by. Sally Diandra