SINOPSIS MAHAPUTRA episode 227 (18 Juni 2014) by. Vany Desky Di kerajaan Mewar, Pangeran Pratap yg hendak pergi ke marwar. Raja Uday
menghentikan Pangeran Pratap & bertanya, "kemana kau akan pergi,
Pangeran Pratap?" Pangeran Pratap menjawab, "Marwar" Raja Uday hendak
protes namun Pangeran Pratap segera memotong ucapan ayahnya, "Bajhi Raj,
aku akan mencoba memahaminya, karena saat ini kita membutuhkan
bantuannya." Raja Uday langsung menyuruh Ratu Jaywanta utk menghentikan
Pangeran Pratap dimana Ratu Jaywanta juga berdiri tdak jauh dari mereka.
Ratu Jaywantapun menghentikannya. Pangeran Pratap mengatakan, "aku tdak
mengerti, karena aku hanya membutuhkan bantuan bukan kekuatan mereka.
Raja Uday mengatakan, "bantuan berarti memaksa bantuan dalam perang, kau
hanya perlu konsentrasi dgn pekerjaanmu." tiba-tiba saja salah seorang prajurit datang & menyampaikan pada Raja Uday, "pandai besi ingin bertemu dgn Anda,."
Hukum
singh menunjukkan kemarahan pada Prajurit itu karena sudah mengganggu
mereka. Namun Pangeran Pratap langsung menegurnya. Hukum singh ji
langsung tertunduk, gugup.
Dihutan
tampak tubuh Ratan Singh sudah dibawa kedarat, Guru Raghvendra
mengatakan kepada kheta ji bahwa ia adalah ratan singh ji (Samant dari
Ajmer). Saat Ratan singh diobati, salah Satu siswa menginformasikan
kepada guru ji kalau ada pasukan yg datang kemewar. Ratan singh ji pun
sadar dari pingsannya. Ratan singh ji menginformasikan ke guru ji "tdak,
itu bukan pasukan bantuan utk chittor, tapi itu adalah kekuatan Mughal
yg ingin menyerang Chittor. Guru Ji menanyakan apa maksud dari ucapan
Ratan singh, Ratan singh menceritakan semuanya kalau ajmer sudah dibawah
kekuasaan Jalal. Guru ji mengatakan, aku akan melihat seluruh
situasinya."
Blacksmith
salah seorang murid dari guru Raghvendra mengatakan kalau ia
mendapatkan pesan dari kerajaan terdekatnya namun Ratan singh membantah
ucapan murid tersebut. Mereka tampak saling beradu mulut, & Guruji
langsung menghentikannya. Guruji mengatakan "aku ingin memastikan itu
adalah pasukan Mughal." Guru ji segera pergi melihat pasukan yg dimaksud
bersama muridnya tersebut.
Dimewar
tampak Pangeran Pratap berbicara dgn mata-mata yg diperintahkan oleh
Pangeran Pratap. Kembali pada Guru Raghvendra yg melihat pasukan dari
kejauhan bersama muridnya, pertama melihatnya guru Raghvendra
berkesimpulan kalau itu memang pasukan utk membantu Chittor, murid yg
bersama Guruji tersenyum mendengarnya. Namun guruji kembali
memastikannya lagi, & ia kaget kalau itu adalah pasukan Mughal.
Keduanya tampak tegang melihat pasukan mughal tersebut.
Sementara
itu Kembali ke chittor, dimana Pangeran Pratap tengah membaca sebuah
surat & mengatakan kepada Rawal ji bahwa "kita akan mendapatkan
informasi dari mata-mata kita, sekarang ajmer berada dibawah kendali
jalal." Rawal ji mengatakan, "mungkin itu adalah informasi yg salah."
Pangeran Pratap menjawab, "Anda hanya mempersiapkan diri utk perang, aku
akan mencoba utk mengidentifikasi sesuatu."
Saat
itulah Raja Uday datang & mengatakan, "saat ini kau hanya
mempersiapkan strategi, Pangeran Pratap. Tdak ada yg akan melakukan
perang pada hari ini." Pangeran Pratap mengangguk mendengar perintah
ayahnya, setelah itu Raja Uday mengajak Rawal ji utk pergi.
Ditempat
Guru Raghvendra, tampak Guru ji (Raghvendra) memanggil murid-muridnya
dimana mereka harus bersiap-siap utk berperang & mengatakan, "kita
akan melawan Mughal." Mereka melihat pasukan mughal hampir sampai
diperbatasan mereka. Semuanya tampak tegang, & Ratan sing dgn lemah
namun semangatnya kuatnya ia langsung memberi selogan pada mereka.
"Hidup Rajput, Hidup Rajput."
Kembali
dimewar, dimana Pangeran Pratap tampak bersiap-siap. Namun Ratu
Jaywanta datang menghampiri Pangeran Pratap yg berada dikamarnya,
kemudian Pangeran Pratap mengatakan, "aku merasa curiga karena kerajaan
terdekat kita mengirimkan pasukan tetapi aku pikir itu adalah perangkap
musuh yg dekat dgn kita." Ratu Jaywanta mengatakan, "Kau harus
membutuhkan berkat dari semua leluhurmu. Pangeran Pratap mengatakan,
"Baiklah, mari kita pergi." Pangeran Pratap segera melangkah pergi,
& Ratu Jaywanta hanya menatap kepergian Pangeran Pratap dalam diam.
Dibijolia,
tampak Ajabde menulis surat utk Phool kemudian Ratu Hansa datang
menghampiri Ajabde dgn membawa makanan utknya, Ajabde segera
menyembunyikan suratnya itu. Ratu Hansa mengatakan, "Ibu tahu kau
menulis surat kepada Phool tapi dia tdak membalas suratmu yg
sebelumnya." maka Ajabde mengatakan, "aku akan mencoba yg terbaik." Ratu
Hansa mendengar semua ucapan Ajabde & mengelus pipi Ajabde kemudian
mencium keningnya dgn lembut Ratu Hansa mengatakan, "Baiklah lupakan
masalah ini dulu & ambillah makan siangmu."
Ditempat
Guru Raghvendra, seluruhnya tampak bersiap-siap utk menghadapi pasukan
Mughal. Guru Raghvendra memerintahkan kepada muridnya, utk menutup pintu
& mereka berusaha menghentikan kekuatan yg akan datang menghampiri
mereka. Sedangkan disisi lain tampak Bahram khan berunding bersama
jalal. Kemudian Jalal mengatakan, "khan baba, aku ingin melihat Pangeran
Pratap akan dikalahkan." dengan lantang Jalal mengatakan sekali lagi, kalau ia akan melihat kekalahan Pangeran Pratap SINOPSIS MAHAPUTRA episode 228