
Di kamar Bhatyani, saat itu Ratu Uma Devi sedang ngobrol dengan Bhatyani “Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pangeran Pratap pada Raja Maldev Ji, sehingga mereka bisa menerima hubungan ini” pada saat yang bersamaan Ratu Jaiwanta ikut bergabung dengan mereka dan mengundang Ratu Uma Devi menghadiri Mahila Sangeet
Ratu Jaiwanta, Ratu Sajja Bai, Phool dan Ajabde meminta Pratap agar mau bermain sandiwara, awalnya Pratap tidak mau tapi kemudian akhirnya menyerah dan mau ikut ambil bagian dalam sandiwara
Ratu Jaiwanta, Ratu Sajja Bai, Phool dan Ajabde meminta Pratap agar mau bermain sandiwara, awalnya Pratap tidak mau tapi kemudian akhirnya menyerah dan mau ikut ambil bagian dalam sandiwara
Di Agra, Jalal sedang membuat rencana dengan Bhairam Khan untuk menyerang Ajmer, salah satu prajuritnya mengabarkan ke Jalal kalau prajurit Haji Khan telah melarikan diri “Tidak ada seorangpun yang akan menghentikan dia ! Mata mataku akan menghentikan mereka di Mewar !” ujar Jalal geram
Di kerajaan Mewar, Pratap, Phool dan Ajabde mulai bersandiwara, semua raja dan ratu menonton sandiwara itu dengan perasaan senang dan semuanya berjalan lancar selama mereka melakukan sandiwara itu, hingga akhirnya ketika adegan Pratap dan Ajabde, tiba tiba Pratap melakukan dialog di luar dari skenario “Ajabde, apa yang akan kamu dapatkan dari semua ini, kamu juga telah melakukan banyak pengorbanan !” Ajabde hanya terdiam ketika Pratap mengutarakan perasaannya sambil berlinang airmata, Pratap sedih, semua orang yang melihat sandiwara itu mulai tegang “Aku tidak akan mundur dengan hubungan ini, kalian tetap akan mendapatkan kesempatan kedua” Raja Maldev Ji mulai melihat ada yang tidak beres dengan hubungan Pratap dan Phool, sementara Phool yang mendengar dari balik panggung terheran heran begitu mendengar ucapan Pratap, Phool menangis tersedu sedu
Di kerajaan Mewar, Pratap, Phool dan Ajabde mulai bersandiwara, semua raja dan ratu menonton sandiwara itu dengan perasaan senang dan semuanya berjalan lancar selama mereka melakukan sandiwara itu, hingga akhirnya ketika adegan Pratap dan Ajabde, tiba tiba Pratap melakukan dialog di luar dari skenario “Ajabde, apa yang akan kamu dapatkan dari semua ini, kamu juga telah melakukan banyak pengorbanan !” Ajabde hanya terdiam ketika Pratap mengutarakan perasaannya sambil berlinang airmata, Pratap sedih, semua orang yang melihat sandiwara itu mulai tegang “Aku tidak akan mundur dengan hubungan ini, kalian tetap akan mendapatkan kesempatan kedua” Raja Maldev Ji mulai melihat ada yang tidak beres dengan hubungan Pratap dan Phool, sementara Phool yang mendengar dari balik panggung terheran heran begitu mendengar ucapan Pratap, Phool menangis tersedu sedu

Sambil terus menangis Ajabde meninggalkan Phool yang saat itu juga sedang menangis, di koridor istana ketika Ajabde keluar dari kamar Phool, Ajabde bertemu dengan Pratap di sana, Ajabde merasa tegang, mereka saling terdiam ketika berpapasan satu sama lain namun tak lama Pratap menghentikan langkah Ajabde “Ajabde, berhenti !” Ajabde menuruti perintah Pratap dan berkata “Phool, sedang berada di kamarnya” ujar Ajabde kemudian bergegas pergi meninggalkan Pratap, tak lama kemudian ketika Pratap sedang berada di halaman istana, Pratap bertemu dengan Phool dan mencoba untuk menghiburnya, tak lama setelah Pratap meninggalkannya, salah seorang pelayan mengabarkan pada Phool kalau kakek dan neneknya memanggilnya
Di kamar Raja Maldev, Raja Maldev Ji, kakek Phool sangat marah pada Pratap seraya berkata “Raja Udai Singh dan Ratu Jaiwanta telah memohon di hadapanku untuk hubungan ini akan tetapi ternyata pangeran Pratap mencintai orang lain” ujar Raja Maldev Ji dengan nada marah “Tenang, tenang, sabar” Ratu Uma Devi berusaha menenangkan suaminya “Mereka telah melukai perasaan cucu kesayanganku, dia menangis sejadi jadinya” ujar Raja Maldev lagi “Kalian tahu kan kalau aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku masih ingin menikah dengan pangeran Pratap, kakek !” ujar Phool dengan gayanya yang manja “Phool, sekali lagi nenek tegaskan padamu, kamu harus memilih diantara mereka berdua, Ajabde atau Pratap !” pada saat yang bersamaan Raja Maldev Ji mendapat kabar kalau ayah dan ibunya Phool telah datang dan menunggu mereka di luar halaman istana Mewar, Phool sangat senang
Di luar halaman istana Mewar, Raja Ram Singh Ji sangat berterima kasih pada Raja Udai Singh untuk penyambutan mereka, sementara itu salah satu menteri Haji Khan bertanya pada salah satu warga penduduk tentang benteng Chittor.
Sedangkan Ajabde nampak sedang berdoa pada Dewa Khrisna, tak lama kemudian Pratap menemuinya disana dan berkata “Ajabde, aku minta maaf, aku telah melakukan kesalahan” pinta Pratap dengan mengiba “Aku tidak akan melihat wajahmu, paling tidak sampai kamu menikah dengan Phool, dan lagi aku akan segera pergi dari sini’ ujar Ajabde sambil membelakangi Pratap, tepat pada saat itu Ratu Bhatyani juga menghampiri mereka dan mengabarkan kalau kedua orang tua Phool telah datang di istana Mewar, saat itu Ajabde mau meninggalkan kuil tersebut namun Ratu Bhatyani mencegatnya “Kalau begitu aku akan menemui mereka” ujar Pratap sambil meninggalkan mereka, kemudian Ratu Bhatyani mencoba mengintimidasi Ajabde dengan kata katanya yang pedas
Sedangkan Ajabde nampak sedang berdoa pada Dewa Khrisna, tak lama kemudian Pratap menemuinya disana dan berkata “Ajabde, aku minta maaf, aku telah melakukan kesalahan” pinta Pratap dengan mengiba “Aku tidak akan melihat wajahmu, paling tidak sampai kamu menikah dengan Phool, dan lagi aku akan segera pergi dari sini’ ujar Ajabde sambil membelakangi Pratap, tepat pada saat itu Ratu Bhatyani juga menghampiri mereka dan mengabarkan kalau kedua orang tua Phool telah datang di istana Mewar, saat itu Ajabde mau meninggalkan kuil tersebut namun Ratu Bhatyani mencegatnya “Kalau begitu aku akan menemui mereka” ujar Pratap sambil meninggalkan mereka, kemudian Ratu Bhatyani mencoba mengintimidasi Ajabde dengan kata katanya yang pedas
Di halaman istana Mewar, Phool langsung berlari menyambut ke dua orang tuanya, Phool sangat senang bisa melihat ayah dan ibunya, setelah meminta restu, Phool langsung menangis di pelukkan ibunya, ayah Phool heran dan bertanya tanya, Raja Udai Singh dan Ratu Jaiwanta merasa tidak enak melihat situasi seperti ini, kemudian Raja Udai Singh dan Ratu Jaiwanta mengajak tamu tamunya masuk ke dalam ruang keluarga, sesampainya disana “Kamu selalu bersama sama dengan Ajabde kan, Phool ? Kamu kelihatannya sangat kecewa, iyaa ayah tahu kenapa kamu sangat kecewa, ayooo ceritakan pada ayah bagaimana keadaan Ajabde ?” Phool hanya terdiam sambil terus menangis, tak lama kemudian Pratap menghampiri mereka dan meminta restu dari Raja Ram Singh, Raja Ram Singh memeluk Pratap, Pratap meminta restu pada ibunya Phool, kemudian Raja Ram Singh bertanya tentang Ajabde pada Pratap, belum juga Pratap menjawab pertanyaan Raja Ram Singh, Raja Maldev menghampiri mereka seraya berkata “Teman teman Pratap tidak akan berada di pesta itu besok” Pratap kemudian pamit untuk memanggil teman temannya, sepeninggal Pratap, Raja Maldev meminta pada semua orang yang hadir disana “Kita seharusnya mengirimkan Ajabde pulang ke rumahnya !” semua orang terkejut mendengarnya
SINOPSIS MAHAPUTRA episode 221 by. Sally Diandra