SINOPSIS BEINTEHAA episode 32 (11 February 2014) by. RS Zain dan Usman sedang berjalan alan di pantai, Zain mengatakan “aku
seharusnya tidak melakukan apa yang aku lakukan, aku meminta maaf untuk
itu, Usman mengatakan “bagus kalau kau menyadari kesalahan mu, masalah
yang sacral adalah menghina pernikahan mu dan menghina Aaliya, kau harus
meminta maaf pada Aaliya, Zain mengatakan “aku tidak senang dengan
pernikahan ini, Usman mengatakan “aku mengirim mu ke sekolah asrama
untuk membuat mu menjadi lebih baik, kau awalnya tidak senang, tapi
ketika kau selesai sekolah dan pulang kau merasa sangat senang, Zain
mengatakan “keputusan ayah benar, Usman mengatakan “setelah itu aku
melakukan kesalahan dengan mengirimkan mu ke London, Zain mengatakan
“London adalah periode indah hidup ku, Usman bertanya “apakah kau
berpikir tentang keputusan ku untuk mengirim mu ke London benar?, Zain
mengatakan “Ya, ayah selalu mengambil keputusan yang tepat untuk ku,
Usman mengatakan “jika itu terjadi, maka mengapa kau tidak menerima
keputusan atas pernikahan ini?, Aaliya adalah gadis yang baik, dia
dibesarkan dengan sangat baik oleh Ghulam dan Shabana, kau harus
memberikan hubungan ini satu kesempatan lagi dan memulainya dari awal,
aku yakin kau tidak akan kecewa, Zain mengatakan “kita lihat saja nanti,
kami telah diberikan 1 bulan untuk bersama, Aaliya dan aku akan lari
dalam waktu 1 bulan, dia tidak bisa menjadi yang terbaik untuk ku dan
aku akan membuktikannya,
Zain dan Usman sampai dirumah, Aaliya
bertemu dengan mereka, Zain pergi begitu melihat Aaliya, Aaliya berkata
pada Usman “aku tahu paman sangat khawatir tentang ku, paman tidak perlu
khawatir,aku tidak akan merusak kepercayaan orang tua ku dan tidak akan
membiarkan kepala mereka turun kapan saja, ini janji ku, Usman senang
mendengarnya,
Di Bhopal, Shabana bertanya ditelepon tentang harga
tiket untuk satu orang, dia memesannya, tiba tiba Aayath datang dan
mengatakan “ibu tidak membiarkan ku untuk bicara dengan kakak, Shabana
meminta dia untuk membawa atachi, Aayath bertanya “ke mana ibu akan
pergi, Shabana mengatakan “lakukan apa yang aku katakan, lalu Aayat
pergi
Usman dan Chandbibi datang ke kamar Zain, Usman mengatakan
“menurut adat Bhopal, pasangan suami istri harus makan di piring yang
sama setelah menikah, suami makan makanan yang sama dan jumlah yang sama
untuk mengembangkan cinta di antara mereka, tak lama Aaliya datang
dengan membawa makanan, Usman meminta mereka untuk makan makanan
tersebut, Aaliya makan ayam, Zain mengambil mentimun, Usman menghentikan
Zain dan mengatakan “kau harus memakan ayah, mereka makan makanan yang
sama, Zain sangat marah, Aaliya memakan cabai, Zain mengatakan “ayah,
aku tidak suka cabai dari masa kanak-kanak, Usman mengatakan “kau harus
memakannya, lalu dia memakan itu, Zain merasa kepedasan, Usman tertawa
melihatnya, kemudian Usman meminta Chandibi untuk membawa teh untuknya
dan Surayya, lalu dia pergi, Zain mencoba untuk makan makanan yang
manis, melihat itu Aaliya memanggil Usman, kemudian Aaliya kembali
menantang Zain untuk makan cabai, Zain kembali memakan cabe secara
terpaksa, Aaliya tersenyum melihatnya, Zain bertanya “apa jenis rencana
mu kali ini, Aaliya mengatakan “aku membuat ini dengan cara berbohong
pada paman, kau membuat ku selalu menangis, hari ini giliran mu,
sekarang skor kita sama, Zain mengatakan “kali ini aku akan memberimu
pelajaran, lalu Zain pergi, Aaliya juga tidak bisa menahan panasnya
cabai, dia mulai meminum air,
Tiba tiba Zain mendapat telepon
dari Shabana, Shabana bertanya “Zain, apakah kau ingin menceraikan
Aaliya, Zain terkejut mendengarnya, Shabana mengatakan “paman Ghulam
tidak mengetahui hal ini, tapi aku tidak bisa tetap menjaga rahasia
anak-anaknya dengan baik, jika itu terjadi, maka aku akan datang ke
mumbai besok dan membawa Aaliya kembali, apakah semua ini benar?, Zain
mengatakan “Aaliya telah menghancurkan hidupku, aku ingin menjalani
hidup ku dengan cara ku dan aku tidak suka siapa pun untuk mengganggu
ku, tidak ada yang menghentikan ku, tapi dia berusaha untuk memerintah
ku, sebelumnya aku bebas melakukan apa saja, sekarang aku dibatasi,
Shabana bertanya “apakah ini alasan mu untuk menceraikan Aaliya, Zain
mengatakan “bibi tidak perlu khawatir, aku tidak akan meninggalkan
putrinya dengan begitu mudah, aku telah menikahinya dan aku akan
membiarkan dia tahu siapa Zain Abdullah, Shabana bertanya “apakah kau
tidak akan meninggalkan dia, apakah yang dikatakan Surayya itu salah?,
Zain mengatakan “ibu hanya salahpaham, bibi tidak perlu khawatir, aku
akan menyampaikan Salaam bibi pada ayah dan memintanya untuk menelpon
bibi, Shabana merasa lega sekarang,
Zain pergi ke kamar Surayya,
Zain bertanya “mengapa ibu memberitahu bibi Shabana tentang perceraian
ku, Surayya mengatakan “pada akhirnya, dia hanya mencoba untuk membuat
drama, kau terjebak oleh ayahmu dan sekarang dia menjebak mu, aku tidak
akan membiarkan ini terjadi, Zain mengatakan “ini adalah masalah ku,
biarkan aku yang menanganinya, tiba tiba Pembantu datang dan
mengatakan Usman ingin bertemu Zain, lalu Zain pergi,
Zain masuk
ke kamarnya, dia melihat Aaliya dan melempar cokelat pada Aaliya dan
mengatakan “makan ini untuk mempermanis lidah mu, Aaliya melempar
cokelat itu kembali pada Zain dan mengatakan “aku tidak memburuhkannya,
Zain melempar kertas tisu dan mengatakan “simpan ini untuk menghapus
air mata mu, Aaliya melemparkannya kembali dan mengatakan “ini adalah
waktunya untuk menyeka air, Zain melempar saree dan mengatakan “ayah
mengirimnya untuk mu, Aaliya mengatakan “kau menipu ku sekarang seperti
yang aku lakukan di pagi hari, paman tidak akan mengirim hadiah saree
yang buruk, Zain mengatakan “ayah memberikannya dan meminta mu untuk
bersiap-siap dalam waktu 10 menit,
Aaliya melempar saree itu pada Zain
tapi Zain menghindar dan akhirnya saree itu mengarah pada Usman yang
datang, Usman menangkap saree itu, Aaliya terkejut melihatnya, Usman
bertanya “apakah kau tidak suka sareenya, Aaliya mengatakan “tidak
paman, lalu Aaliya mengambil saree itu dari Usman dan mengatakan “ini
adalah saree yang bagus, Zain mengatakan “tadi Aaaliya mengatakan kalau
itu sangat buruk, Aaliya mengatakan “ini sangat bagus dan aku akan
memakainya,kemudian Usman pergi, Zain tertawa, Dia mengatakan “aku
pikir aku berada 10 langkah di depan ku, Aaliya mengatakan “siapa pun
yang merasa tinggi, maka dia akan jatuh, Zain mengambil saree dan
mengatakan “aku akan memberitahu ayah kalau kau tidak menyukainya,
Aaliya meminta Zain untuk meninggalkan saree itu, mereka mulai berebut
saree itu, tiba tiba mereka terjatuh, Zain jatuh di atas Aaliya, Aaliya
merasa malu, lagu Beintehaa yoon pyar kar mengalun, mereka berbaring di
posisi yang sama selama beberapa saat, SINOPSIS BEINTEHAA episode 33 by. RS