SINOPSIS MAHAPUTRA episode 143 (22 Januari 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 143 (22 Januari 2014) by. RS Didesa, Pratap memberikan makanan pada Prajurit Mughal, seorang prajurit pergi membawa makanan, Pratap menghentikannya dan bertanya mau kemana dia membawa makanan itu, prajurit itu mengatakan kalau dia ingin membawa makanan itu untuk Bairam Khan, Pratap mengatakan untuk membawakan makanan yang dia masak pada Bairam Khan, prajurit itu setuju, Pratap memberikan makanan yang dia masak pada prajurit itu, kemudian prajurit itu pergi, 

Ditempat para Ratu, Jaiwanta mengajak Bhatiyani untuk ikut berpartisipasi denga mereka, Bhatiyani mengatakan kalau dia akan ikut berpartisipasi dengan mereka ketika dia mendapatkan surat balasan dari Uday, tiba tiba Hansa datang dan mengatakan jika dia mendapatkan berita dari Uday, maka dia akan menari bersamanya, Bhatiyani mengatakan Ya,

Ditenda Uday, Uday melihat Rao Surtan sudah tidak ada, dia memanggil prajurit dan meminta mereka untuk mencarinya, tiba tiba dia melihat sebuah belati diatas meja, dia mengatakan kalau ini adalah belati Rao Surtan, kemudian dia teringat bagaimana Rao Surtan yang menyamar sebagai prajurit, akhirnya dia mengetahui kalau itu adalah Rao Surtan, dia berteriak dan bergerak keluar, mendengar itu Chundataw datang dan bertanya apa yang terjadi, Uday Singh mengatakan kalau Rao Surtan adalah prajurit yang mengawal dia, dia juga mengatakan kalau itu sangat memalukan baginya,

Disisi lain, Rao Surtan sedang berlari, tiba tiba dia menyadari kalau belatinya tidak ada, dia teringat kalau dia meletakkannya diatas meja, dia berniat untuk kembali kesana, tapi dia berhenti dan mengatakan kalau dia tidak bisa kembali kesana,

Didesa, prajurit Mughal jatuh pingsan, Natha dan teman teman Pratap datang, kemudian Pratap mengatakan kalau mereka akan menginformasikan kepada semua pasukan Bheel, dia juga mengatakan kalau mereka harus segera pergi dari tempat itu, 

Ditempat para Ratu, mereka sedang merayakan pooja untuk Hansa, Hansa sangat bahagia, tiba tiba seorang pelayan datang dan mengatakan kalau Duta pengirim surat itu datang, Bhatiyani memintanya untuk masuk, Duta itu masuk dan memberikan surat itu pada seorang pelayan, pelayan itu memberikan surat itu pada Bhatiyani, Sajja mengatakan kalau sekarang dia harus menari, 

Didesa, Bairam Khan ingin makan, ketika dia ingin memakan makanan yang dibuat Pratap, dia merasa curiga, dia mencium makanan itu, kemudian dia meminta para menterinya untuk tidak memakan makanan tersebut, salah satu menterinya bertanya apa yang terjadi, Bairam Khan mengatakan kalau Makanan itu telah dicampur, tak lama seorang prajurit datang dan mengatakan kalau prajurit mereka pingsan, Bairam Khan menjadi sangat marah,

Ditempat para Ratu, Bhatiyani sedang menari, dia teringat akan kenangan saat bersama Uday, tiba tiba surat yang dikirim itu terjath di dekat Jaiwanta, Jaiwanta membacanya, dia terkejut, dia meminta semuanya berhenti, semua orang kaget, Jaiwanta mengatakan kalau surat itu bukan surat dari Uday, Bhatiyani menghampirinya dan bertanya mengapa dia membaca suratnya, dia marah pada Jaiwanta,

Ditempat Uday, Uday Singh sedang bicara pada pasukannya, dia mengatakan kalau sekarang mereka akan menyerang Boondi,

Didesa, Pratap sedang berkumpul dengan warda desa, tak lama prajurit Mughal datang dan bertanya apakah mereka melihat Pratap, warga menggelengkan kepala, sementara Pratap bersembunyi dibelakang para warga, 

Ditempat para Ratu, Bhatiyani membaca surat itu, dia menjadi tegang, Jaiwanta mengatakan kalau surat itu tidak mungkin Uday yang menulisnya, Bhatiyani marah dan mengatakan kalau dia mengatakan surat itu salah karena dia merasa cemburu padanya,

Didesa, Bairam Khan menemukan tanaman yang membuat pingsan para prajuritnya, tiba tiba seorang prajurit datang dan mengatakan kalau mereka tidak bisa menemukan Natha dan saudaranya, Bairam Khan kemudian teringat ketika dia melihat saudara saudara Natha, kemudian dia menyadari kalau itu adalah Pratap, dia juga mengatakan kalau Pratap mencoba untuk membunuhnya, kemudian dia memerintahkan prajuritnya untuk mencari mereka,

Ditempat para Ratu, Ram Ji datang dan mengatakan kalau Uday Singh membutuhkan bantuannya sebagaimana tertulis dalam surat itu, Bhatiyani setuju dengan Ram Ji, Bhatiyani tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jaiwanta, mereka saling berdebat, Ram Ji mengatakan kalau itu adalah surat dari Uday karena ada stempel kerajaannya, kemudian dia pamit untuk pergi, Jaiwanta mencoba untuk menghentikannya, tapi dia tidak bisa berbuat apa apa, 

Dihutan, Pratap memberitahu semuanya pada Kheta dan Raghvendra, Kheta mengatakan kalau sekarang Bairam Khan mencoba untuk membakar hutan mereka, Raghvendra mengatakan kalau mereka pertama-tama harus memindahkan para wanita dan anak-anak, Kheta tidak setuju dia mengatakan kalau tidak ada yang akan pergi dari hutan, salah satu wanita mengatakan kalau mereka tindak bisa meninggalkan hutan karena ini adalah tempat tinggal mereka, tak lama kemudian Bairam dan pasukannya datang ke hutan, mereka melepaskan tikus yang telah mereka ikat diekornya kantong serbuk, tikus tikus itu bergerak ke arah hutan, tikus tikus itu menyebarkan serbuk, kemudian Bairam Khan membakar serbuk itu, apinya lansung menjalar kearah hutan, Bairam Khan tertawa, 

Didalam hutan, Pratap dan yang lainnya masih membicarakan tentang rencana mereka agar mereka dapat mencegah rencana Bairam Khan, tiba tiba seorang prajurit datang dan menginformasikan kalau hutan sudah mulai terbakar, mereka bergerak untuk melihatnya, mereka semua terkejut,SINOPSIS MAHAPUTRA episode 144
Bagikan :
Back To Top