SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 754 “KEINGINAN MANI YANG TERPENDAM” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 754 “KEINGINAN MANI YANG TERPENDAM” by. Sally Diandra Pihu akhirnya melakukan sandiwara dan berusaha mengakhiri kesenjangan diantara kedua neneknya yaitu nyonya Bhalla dan Amma, Pihu membuat mereka berdua duduk di dalam gudang dan mengunci mereka dari luar “Sekarang selesaikan permasalahan kalian berdua !” Amma dan nyonya Bhalla meminta Pihu untuk membuka pintu gudang namun segera berlalu dari sana, hingga akhirnya Pihu ketemu dengan Adi “Pihu, kamu dari mana saja ?”, “Aku sudah melakukan sebaik mungkin, kak ,,, aku sudah mengunci nenek dan nenek Iyer di gudang, mereka berdua itu harus bicara” ujar Pihu polos, Adi teringat ketika dulu neneknya, nyonya Bhalla pingsan karena phobia pada ruangan tertutup, 

Adi kemudian menceritakan kejadian itu pada Pihu dan berlari ke gudang untuk menyelamatkan neneknya, saat itu nyonya Bhalla mulai merasa tidak enak badan sambil berteriak meminta Pihu untuk membukakan pintunya “Ada apa, Toshi ?” Amma mulai merasa cemas melihat kondisi besannya, tiba tiba nyonya Bhalla jatuh pingsan, Amma langsung berteriak meminta tolong, Simmi, Adi dan Neelu bergegas membuka pintu dan dilihatnya nyonya Bhalla sudah terkapar pingsan, mereka berusaha mengeluarkan nyonya Bhalla dari gudang, Simmi memarahi Pihu namun Pihu mendebatnya, Simmi sangat marah dan menyalahkan Pihu atas keadaan nyonya Bhalla, tiba tiba secara reflek Simmi mengangkat tangannya hendak menampar Pihu namun Shagun langsung mencegahnya 

“Beraninya kamu mau menampar putriku, Simmi !” Pihu menyela “Maafkan aku, bibi Simmi” Shagun lalu menyuruh Adi dan Pihu pulang ke rumah, setelah mereka pergi, Shagun langsung memarahi Simmi “Kenapa kamu mengangkat tanganmu dan hendak menampar Pihu tadi ? Pihu hanya ingin menyatukan ibu dan bibi Iyer bersama lagi”, “Dia itu semakin manja saja, apakah kamu dan Raman akan mengambil semua hak kami ? Apakah kami ini orang asing ?” Shagun melirik ke arah Amma dan berkata “Simmi, lebih baik kita pulang ke rumah saja dan bicara disana” pinta Shagun Akhirnya mereka membawa nyonya Bhalla pulang ke rumah “Ibu, baik baik saja” Amma teringat pada ucapan Raman, sementara Adi sedang menelfon seseorang “Pihu sudah berusaha meskipun akhirnya sia sia saja” ujar Adi 

Di Australia ,,, Ishita mengenalkan Mani pada dokter Menon “Mani, dokter Menon yakin kalau kamu bisa berjalan” dokter Menon kemudian mulai mengecek kondisi Mani, Mani mencoba berdiri, Ishita merasa senang “Akhirnya kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri setelah 7 tahun berlalu”, “Bolehkah aku duduk ? Rasanya masih sakit” namun dokter memintanya untuk berusaha berjalan, Mani memegang tangan Ishita “Tuan Mani, lepaskan tangan dokter Ishita dan berjalanlah tanpa bantuannya” pinta dokter Menon, saat itu Aaliya datang dan melihat Mani berjalan, Aaliya merasa senang dan bergegas memeluk Mani “Aku hanya mengikuti perintah Ishita untuk operasi” mereka semua tersenyum senang 

Di India ,,, Pihu memberitahu temannya tentang ibunya yang hebat “Aku yakin kami pasti akan menang !”, “Tapi dia itu kan bukan ibumu sungguhan, ibuku bilang kalau ibumu itu tidak menikah dengan ayahmu” Pihu tertegun “Jangan bohong !”, “Aku tidak bohong ! Kamu bisa tanya sama ibuku nanti !” teman teman Pihu lalu mulai mengejek Pihu dan memintanya untuk bertanya pada bu guru karena biasanya bu guru tahu semuanya 

Di Australia ,,, Aaliya dan Mani sedang ngobrol berdua, Aaliya meminta ayahnya untuk duduk “Aaliya, ayah mau bicara tentang ibumu, Ishita”, “Apakah ayah kesal padaku ? Apakah ibu mengeluhkan sesuatu ?” Aaliya merasa cemas “Bukan seperti itu, ayah hanya ingin minta ijin darimu, sebenarnya ayah mau minta saran darimu, kita berempat sudah seperti keluarga sejak tujuh tahun yang lalu, bagaimana kalau kita membuatnya menjadi sebuah keluarga yang sungguhan ?” Aaliya tertegun “Aku tidak mengerti”, “Bagaimana kalau ayah membuat ibu Ishita menjadi ibu yang sebenarnya ?” Aaliya sangat senang dan mulai mengerti maksud Mani “Ayah serius ? Sungguh ? Apakah ayah sudah melamarnya ?” Mani menggeleng 

“Belum, ayah belum berani, bagaimanapun juga ibumu itu adalah sahabat terbaik ayah, kami berdua telah mengalami banyak kejadian dalam kehidupan kami, suka dan duka, tapi ayah tetap harus berfikir keras sebelum mengambil keputusan yang sangat besar ini”, “Ayah dan ibu sudah hidup bersama selama 7 tahun, jadi apa yang dipikirkan lagi ?” Aaliya merasa heran “Ayah tidak ingin menjadi beban untuknya, sekarang kondisi ayah sudah membaik dan ayah berfikir untuk mengajaknya keluar”, “Tentu saja, tidak ada yang akan lebih baik daripada ibu, aku selalu menginginkan hal ini, ayah dan ibu sudah memberikan banyak cinta dan kasih sayang padaku dan Vivaan, sampai sampai kami tidak menyadari kalau ayah bukanlah ayah kandungku tapi pamanku, ayah dan ibu telah tercipta untuk satu sama lain, aku sangat bahagia” ujar Aaliya senang 

Ishita sedang menyajikan paisam untuk Mani, Mani tersenyum melihatnya “Ayooo makanlah” Mani lalu mencicipinya “Kamu memang briliant seperti biasa” Mani memuji masakan Ishita “Ishita, ada hal yang penting yang ingin aku katakan” saat itu Aaliya mendapat kabar baik melalui ponselnya dan meminta Ishita untuk menebaknya “Kamu pasti mendapatkan pekerjaan lagi di konser Ruhaan berikutnya” Aaliya mengangguk “Iyaa ! Dia suka dengan pekerjaanku dan meminta aku menjadi asisten pribadinya”, “Tapi jangan lupa, Aaliya ,,, kamu harus mengurusi kuliahmu dengan benar” Aaliya lalu memeluk Mani dan berkata “Ayah, ayah harus mengatakan semuanya pada ibu” pinta Aaliya kemudian berlalu dari sana, Ishita tertegun dan bingung “Kamu tahu kami dengan baik kan, coba tebak ? Aku tidak menduga kalau kamu adalah ibu yang terbaik yang di miliki oleh seorang anak” Ishita hanya menatap ke arah Mani SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 755 “KEINGINAN MANI YANG TERPENDAM” by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top