SINOPSIS MOHABBATEIN episode 664 “PEMBALASAN YANG MANIS” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 664 “PEMBALASAN YANG MANIS” by. Sally Diandra Roming pulang kerumahnya dengan menggunakan taxi, kemudian Romi membayar tarifnya, si supir memintanya untuk menunggu kembaliannya, saat itu Romi sedang mabuk dan mulai bertengkar dengan supir taxi karena tidak bisa memberikan kembalian dengan cepat, kebetulan saat itu Mihika datang dan langsung membayar supir taxi itu lalu menyuruh supir taxi itu segera pergi dari sana “Romi, ada apa dengan kamu ? Apakah aku bisa membantumu ?”, “Bantuan apa ? Aku tidak ingin siapapun, sudah tinggalkan aku saja” Romi segera pergi dari sana dengan jalannya yang sempoyongan, Mihika sangat mengkhawatirkan Romi, 

Sementara itu di dalam rumah nyonya Bhalla meminta pada Neelu untuk menyiapkan makan malam karena Romi sebentar lagi akan pulang, saat itu Romi pulang dalam keadaan mabuk, nyonya Bhalla sangat mengkhawatirkan Romi sambil memegangnya “Kamu pulang tepat waktu, Romi ,,, ibu telah membuat makanan kesukaanmu”, “Lepaskan aku, ibu ,,, aku tidak ingin makan” Romi bergegas menuju ke kamarnya sendiri, nyonya Bhalla semakin khawatir memikirkan Romi sambil menangis 

Ishita sedang ngobrol dengan Shagun melalui telfon di teras atas, Ishita sedang ngobrol soal Sarika dan Romi “Maaf, Ishita ,,, Manoj datang kesini dan semuanya sama seperti dulu, jaga diri baik baik ya” Shagun kemudian menutup telfonnya, tak lama kemudian Raman menghampiri Ishita “Ishita, aku punya sebuah hadiah untuk kamu” Raman kemudian memberikan sebuah jaket yang berwarna hitam, Raman meminta Ishita untuk mengenakannya “Aku sangat mencintaimu, Ishita ,,, ketika kamu melakukan semua ini untukku dan aku punya kejutan yang lain untukku”, “Apa itu ?” Ishita bertanya tanya, Raman kemudian menyuruh Ishita berdiri dan memintanya untuk menutup matanya, Ishita pun menurut lalu menutup matanya “Katakan padaku, Raman ,,, ada apa ? Cepat !” ujar Ishita penasaran “Ini akan menyenangkan, tunggu saja ada sebuah keajaiban” 

Raman kemudian diam diam menelfon Prateek dan memintanya untuk menarik Ishita ke atas, Ishita langsung tertarik keatas dan menggantung di udara sama seperti dulu ketika Raman yang juga menggantung diudara ketika Ishita pura pura kesurupan, Ishita kaget “Ada apa ini, Raman ?”, “Kamu bisa menghirup udara bersih diatas sana, Ishita” teriak Raman dari bawah, Raman merasa senang bisa membalas mengerjai Ishita “Raman, istrimu itu sangat berani, dia pasti tidak akan takut, sebaiknya kita menurunkan dia saja, aku pasti akan dipukuli olehnya nanti” Raman tersenyum “Dia itu ketakutan, biar saja dia diatas sana” kemudian Raman berteriak lagi ke arah Ishita “Ishita, bagaimana perasaanmu ?”, “Raman, jaket ini hanya omong kosong belaka, turunkan aku kebawah” Raman lansung mengingatkan Ishita ketika dirinya mengangkat Raman didinding gudang 

“Kamu rupanya balas dendam ya ? Aku punya alasan untuk melakukan ini”, “Bahkan aku juga punya alasan, katakan padaku kalau aku adalah suami terbaik didunia !” teriak Raman “Iyaaa, iyaaa, kamu memang yang terbaik !”, “Katakan padaku kalau kamu mencintai aku !” Raman mulai menggoda Ishita “Jelas saja aku mencintaimu”, “Katakan padaku kalau aku adalah pria tertampan” Raman benar benar mengerjai Ishita terus “Apakah kamu menyuruh aku berbohong ? Baiklah kamu ini yang paling tampan”, “Kamu juga kelihatan cantik, bagaimana cuacanya diatas sana ?” kemudian Raman meminta Prateek untuk menurunkan Ishita “Aku tidak akan mengampuni kamu, Prateek !” teriak Ishita, 

Raman berterima kasih pada Prateek lalu menutup telfonnya, begitu Ishita sudah turun, Ishita merasa kesal dengan Raman “Dengarkan aku dulu, kamu adalah istri terbaik sedunia, aku sangat mencintaimu, kamu juga yang paling cantik” ujar Raman sambil memeluk Ishita dan mengajaknya bermesraan “Prateek memperhatikan kita dari kamera itu, matikan saja !” Raman lalu pergi mematikan kamera, Ishita bergumam pada dirinya sendiri “Aku juga mencintaimu, Raman ,,, kamu adalah sumai terbaik di dunia dan pria yang tampan, aku sangat bahagia bisa bersamamu, terima kasih Dewa, semua masalah akhirnya bisa terselesaikan dengan baik” Ishita tersenyum senang 

Keesokan harinya, Neelu menyajikan teh untuk nyonya Bhalla “Nyonya, tadi malam, tuan Romi tidak makan apa apa”, sementara itu Ishita sedang ngobrol dengan Rohit “Hari ini adalah imunisasi polio, siapa yang akan membawa kamu, Rohit ?” kemudian Ishita bertanya pada nyonya Bhalla tentang Romi, saat itu Romi datang dan melihat Rohit “Neelu, bikinkan teh untukku !” ujar Romi, 

Ishita lalu meminta bantuan Romi untuk membawa Rohit ke rumah sakit, untuk mendapatkan imunisasi polio karena Ishita sibuk “Kakak, aku mohon, jangan berusaha untuk mendekatkan aku dengan Rohit, aku harus pergi karena ada beberapa pekerjaan”, “Romi, lebih baik kamu sarapan pagi dulu” pinta nyonya Bhalla, Romi tidak menggubris permintaan ibunya dan langsung pergi dari sana “Imunisasi polio itu sangat penting, semua orang tahu tentang hal ini, Rohit dan aku akan pergi” ujar Ishita 

Bala sedang mengajar murid muridnya di lembaga pendidikannya, dia meminta muridnya untuk datang ke rumahnya jika mereka mempunyai masalah apapun dalam hal pelajaran, sementara itu Romi menemui Sarika dipenjara “Kenapa kamu menelfon aku ?”, “Aku ingin bertemu denganmu, Romi” ujar Sarika “Aku datang kesini ingin bertanya padamu, apakah Rohit punya keluarga yang lain ?”, “Aku tidak tahu” Romi merasa kesal “Kenapa kamu melakukan hal ini, Sarika ? Aku berubah untuk kamu”, “Aku melakukan ini semua juga untuk kamu, Romi” Romi menyela “Sudah cukup, Sarika ! Kamu bisa mengatakan yang sebenarnya padaku, aku tetap akan menerima kamu”, 

“Waktu itu aku takut, aku kehilangan anak kita ketika kamu meninggalkan aku, aku mencintai kamu dan aku ingin hidup bersamamu, percayalah padaku” sahut Sarika “Kamu ingin menaruh semua beban ini di kepalaku ?”, “Tidak, cobalah untuk mengerti, aku melakukan semua ini untuk mendapatkan kamu” Romi semakin kesal “Diam kamu, Sarika ! Kamu telah menghancurkan kami untuk membuat hidupmu sendiri lebih baik, menjauhlah dari aku dan keluargaku, kita tidak mempunyai hubungan apapun sekarang” Romi bergegas meninggalkan Sarika, Sarika berteriak memanggil Romi sambil menangis 

Ishita berusaha mencari informasi dari panti asuhan dan menceritakan ceritanya Sarika “Aku ingin tahu tentang ibu kandung bayi ini, ini tentang hidupnya, dia ini anaknya siapa ?” tiba tiba perempuan itu menjatuhkan air di meja, manager panti asuhan langsung memarahinya dan menyuruhnya pergi, Ishita lalu berkata lagi “Sarika telah berbohong padaku, jadi aku harus mengadopsi bayi ini secara legal, apakah kamu bisa membantuku ?”, “Nyonya, anda telah memiliki bayinya, besarkan dia, kamu bilang sendiri kan kalau anak ini adalah anak keluargamu, jadi pergilah” pinta manajer tersebut, 

Ishita akhirnya pergi dari sana, begitu Ishita pergi, petugas itu bergumam sendiri “Aku sudah memberikan bayi itu ke Sarika, kalau nama ibu kandungnya dan nama keluarganya terkuak akan menjadi sebuah masalah besar nanti” gumam manajer tersebut, ketika Ishita hendak pergi, tiba tiba perempuan yang tadi menumpahkan air di meja petugas panti asuhan menghentikan langkah Ishita “Aku tahu tentang bayi ini, dia itu bukan anak yatim piatu, Sarika tidak mengadopsinya, aku tahu segalanya, akulah yang menolong Sarika, ada seseorang yang meninggalkan bayinya disini, pak manager tahu semuanya tapi dia menyembunyikannya, aku tidak tahu kenapa ? Kamu pergi menemui Sarika dan tanya padanya, katakan padanya kalau Kasturi sudah menceritakan semuanya padamu”, “Sarika saat ini sedang berada di penjara, jika dia tidak di adopsi lalu siapa orangtuanya ? Sungguh sangat rumit” ujar Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 665 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top