SINOPSIS MOHABBATEIN episode 562 “MIHIR JADI TERSANGKA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 562 “MIHIR JADI TERSANGKA” by. Sally Diandra Masih dalam suasana berduka dirumah keluarga Bhalla, Ishita sedang ngobrol dengan Mihika, sementara Shagun mulai merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang enak, akhirnya Manoj membelikan ayam mentega untuknya, Shagu sangat senang dan berterima kasih pada Manoj, Shagun dan Manoj kemudian makan malam bersama “Jika aku hamil, Ishita adalah seorang vegetarian, sedangkan aku suka makan daging dagingan, apakah itu tidak apa apa ? Aku rasa seharusnya aku makan vegetarian saja”, “Kamu yakin ?” tanya Manoj heran, Shagun mengangguk mengiyakan pertanyaan Manoj “Kalau begitu kamu makan paneer saja, kamu itu selalu saja mengejutkan aku, aku rasa sampai hari ini aku masih belum juga mengenal dirimu, tapi kamu tahu, aku rasa Raman dan Ishita itu beruntung karena kamu yang menjadi ibu pengganti untuk bayi mereka” puji Manoj sambil menikmati makanannya bersama Shagun 

Dirumah keluarga Bhalla, Neelu menemui Ishita dikamarnya dan memberitahu Ishita kalau Ruhi menangis terus dan bertanya tentang Rinki yang telah meninggalkan mereka, Ishita bergegas masuk ke kamar Ruhi dan mencoba menghiburnya, Ruhi segera memeluk Ishita sambil menangis “Ruhi, ayah dan ibu Ishi tidak akan pernah meninggalkan kamu sayang, ibu Ishi janji kalau ibu Ishi tidak akan pergi meninggalkan Ruhi” ujar Ishita sambil memeluk Ruhi “Sekarang Ruhi harus bisa menjaga para orangtua dan juga harus berani, sekarang kamu harus tidur” saat itu mereka mendengar teriakan Raman yang sangat keras, mereka semua tertegun mendengarnya “Simmi, tolong tidurkan Ruhi dulu” Ishita bergegas turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi disana 

Saat itu Raman sedang menampar dan menghajar Mihir sambil berteriak “Kenapa kamu berbohong kalau kamu telah berada di Delhi sejak dua hari yang lalu ?” bentak Raman marah “Raman, bagaimana kamu tahu ?”, “Pathak yang mengatakannya padaku, Mihir telah menipu kita !” Ishita menyela ucapan Raman “Raman, tenang dulu, kita bisa membicarakan tentang hal ini nanti” pinta Ishita “Adikku telah meninggal, Ishita !”, “Mihir, jelaskan sama Raman kenapa kamu berbohong ?” pinta Ishita namun Mihir hanya diam saja dan tidak berkata apa apa “Raman berikan Mihir kesempatan untuk menjelaskannya”, “Dia tinggal di sebuah hotel dengan mengubah namanya, tanya dia kenapa dia melakukan hal ini ?” bentak Raman, 

Ishita kembali meminta Mihir untuk mengatakan yang sebenarnya, seluruh keluarga Bhalla juga menanyakan ke Mihir namun Mihir masih saja bungkam, Raman lalu kembali menghajar Mihir “Raman, kendalikan dirimu !” pinta Bala yang mencoba menenangkan Raman “Sebaiknya polisi datang kesini dan bertanya padanya tentang kenyataan yang sebenarnya” semua orang terkejut mendengar ucapan Raman “Tidak, Raman ! Kita tidak akan membawa Mihir ke kantor polisi, dia itu bagian dari keluarga kita” Raman langsung menyela ucapan Ishita “Aku sudah berbuat banyak padanya ! Tapi apa yang telah dia lakukan ? Sekarang Mihir akan mengatakannya pada polisi tentang apa yang sebenarnya dilakukannnya !” Raman langsung menggeret Mihir dengan keras, 

Mihika menangis dan terperangah melihatnya lalu berkata pada Appa “Paman, ini salah ! Bagaimana bisa kak Raman tidak percaya pada Mihir ?”, “Raman sangat spontan reaksinya, mungkin karena adiknya meninggal, dia jadi marah dan khawatir, aku yakin dia pasti akan memenjarakan Mihir selama 2 atau 3 hari” sahut Appa “Kalau Mihir berada di Delhi sejak kemarin tapi apakah ini membuktikan kalau dia yang membunuh Rinki ? Mungkin Mihir sedang ada pekerjaan, ini tidak adil, paman ,,, kak Raman seharusnya ngobrol dulu dengan Mihir, kalau semua orang menentangnya maka seluruh dunia akan mengatakan kalau dia yang membunuh Rinki” ujar Mihika cemas “Aku akan membuktikan kalau dia tidak bersalah, aku akan pergi ke kantor polisi” ujar Mihika 

Di kantor polisi, Abhishek mulai menginterogasi Mihir, Ishita dan Raman berdiri di luar jeruji besi “Raman, aku mohon hentikan Abhishek, Mihir itu sudah seperti adik kita sendiri”, “Rinki juga sudah seperti anak bagiku, aku mencurigai Mihir, biarkan polisi melakukan pekerjaannya” Raman segera pergi dari sana “Mihir, katakan pada kami, kenapa kamu membunuh Rinki ?”, “Aku tidak membunuh Rinki !” bela Mihir “Tapi kamu berada di Delhi sejak kemarin kan ?”, “Iyaa ! Itu benar” ujar Mihir “Lalu kenapa kamu berbohong pada semua orang ? Apa yang kamu lakukan dalam dua hari ini ?” Ishita menyela ucapan Abhishek “Mihir, katakan saja alasannya”, “Aku tahu kalau Rinki punya selingkuhan tapi aku tidak mengatakannya pada siapapun kalau aku sudah pulang, temannya Rinki mengirimkan foto Rinki sedang bersama Kumar, aku datang kesini untuk membuktikan tentang perselingkuhan Rinki, aku memang mengikuti Rinki untuk menangkap basah dirinya, aku lihat Rinki tidak masuk ke dalam pandal dan sedang menunggu seseorang, aku juga melihat ketika Ishita ngobrol dengan Kumar” Ishita tertegun 

“Aku mendengar pembicaraan mereka dan aku semakin yakin kalau Rinki dan Kumar memang berselingkuh, saat itu aku hendak menemui Ishita tapi aku melihat Romi, Mihika dan Ruhi datang ke pandal, aku jadi gelisah dan tidak tahu pada siapa aku harus bicara, akhirnya aku pergi dari sana tapi aku tidak membunuh Rinki” bela Mihir “Kumar juga meninggalkan tempat itu dan seorang sopir taxi juga memberikan pernyataannya tentang Kumar, jadi bagaimana aku bisa percaya kalau kamu juga meninggalkan tempat itu ? Kamu mempunyai motif untuk membunuh Rinki, karena kamu telah dikhianati olehnya” sahut Abhishek “Tapi aku tidak membunuh Rinki ! Ishita yang telah menikahkan kami berdua, Rinki itu memang masih kekanak kanakkan, kami telah menjalani hubungan sebagai sepasang suami dan istri, aku mencintai dia” ujar Mihir sedih

“Aku ingin mempercayai kamu, Mihir ,,, tapi sampai kami mendapatkan senjata itu dan hasil laporan forensiknya belum keluar, kamu harus tetap berada di penjara, karena Raman telah melaporkan kasusmu ini” ujar Abhishek menimpali ucapan Mihir “Mihir, katakanlah sesuatu untuk membuktikan kalau kamu tidak melakukan hal ini” pinta Ishita cemas “Bagaimana bisa Raman mengira kalau aku yang membunuh Rinki, aku tidak punya bukti apapun, Ishita ,,, aku sudah mengatakan semuanya, kenyataan yang sebenarnya, aku tidak membunuh Rinki, dia itu adalah istriku” Ishita hanya bisa menangis mendengar penjelasan Mihir 

Ishita meminta Raman untuk menyelamatkan Mihir “Mihir itu sudah seperti anak bagi kita, mereka tidak bisa menangkap orang yang tidak bersalah untuk dihukum, Mihir telah mengatakan semuanya tentang perselingkuhan Rinki dan dia datang kesini untuk mencari tahu tentang hal itu”, “Seharusnya Mihir mengatakannya padaku, dia telah menghancurkan kepercayaanku” ujar Raman kesal “Kita tidak punya bukti apa apa, Raman”, “Aku juga tidak bisa berbuat apapun untuknya, kamu tinggal saja disini kalau kamu mau” Raman langsung berlalu dari sana “Bagaimana bisa kita meninggalkan Mihir dalam keadaan seperti ini ?” ujar Ishita iba yang melihat kondisi Mihir,

Tak lama kemudian Mihika datang menemui Mihir, Abhishek langsung menyela “Kenapa kamu ingin menemui Mihir ?”, “Aku hanya ingin bertemu, aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan ? Katakan padaku, apakah aku boleh bertemu dengan Mihir ?” akhirnya Abhishek mengijinkan Mihika menemui Mihir, Mihika segera menemui Mihir sambil menangis “Mihika, kenapa kamu kesini, lebih baik kamu pergi saja !”, “Mihir, katakan padaku” pinta Mihika dengan perasaan sedih “Aku tidak mau bicara dengan siapa siapa !”, “Kenapa kamu bicara seperti itu ?” tanya Mihika heran “Apa yang harus aku katakan, Mihika ? Apakah kamu tidak bisa melihat aku sedang berada dimana saat ini ? Raman melaporkan kasus ini dengan menentangku, tidak ada seorangpun yang percaya padaku lagi, apakah kamu datang kesini juga untuk menanyakan apakah aku membunuh Rinki ?” tanya Mihir kesal, 

Abishek menyeruak dan berbaur dengan mereka sambil berkata “Mihir, kamu tidak punya hak berteriak pada Mihika”, “Abhishek, aku mohon, tidak usah ikut campur, tinggalkan kami sendirian” sela Mihika “Mihir ini adalah teman lamaku, aku sangat mengenalnya dengan baik” Abhishek sedikit tertegun begitu mendengar ucapan Mihika “Baiklah” Abhishek pun pergi meninggalkan mereka, begitu Abhishek pergi, Mihika kembali mengajak Mihir ngobrol “Mihir, lihat aku ! Aku tahu kalau kamu tidak bersalah, semua orang sudah salahpaham padamu tapi aku sangat kenal kamu dengan baik, aku tahu apa yang kamu alami ini, kemarahanmu, rasa frustasi, penderitaan, aku bisa merasakannya itu” MIhir hanya terdiam 

“Apapun yang terjadi, jangan kehilangan keberanianmu, aku akan selalu ada bersamamu sampai aku membuktikan kalau kamu tidak bersalah, aku tidak akan berhenti berusaha” ujar Mihika optimistis “Aku tahu kalau kamu baru aja kehilangan istrimu, aku akan melakukan semaksimal mungkin untuk membebaskan kamu, baru kemudian aku akan berhenti” Mihir masih saja menangis mendengar ucapan Mihika, Mihika kemudian berlalu dari sana dan berterima kasih pada Abishek, Abhishek merasa heran “Apakah ini sebuah persahabatan yang kuat diantara mereka atau ada yang lain ?” gumam Abhishek penasaran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 563 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top