SINOPSIS MOHABBATEIN episode 220 by. Sally Diandra “MANDI PAGI YANG ROMANTIS”

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 220 by. Sally Diandra “MANDI PAGI YANG ROMANTIS” Pagi itu Amma sedang meminta bantuan penjaga gedung, Amma mencoba menguping apa yang terjadi di rumah keluarga Bhalla, saat itu didengarnya Simmi berteriak kalau Parmeet mau mandi, Amma langsung meminta penjaga gedung untuk menutup persediaan air dirumah keluarga Bhalla “Jika ada yang tahu tentang hal ini maka kamu akan dipecat dari pekerjaanmu !” ancam Amma “Sekarang pergilah ! Tunggu aba aba dariku yaa, aku akan menelfon kamu !” penjaga gedung bergegas pergi menuruti permintaan Amma “Parmeet telah menggoda Ishita maka aku akan membuat masalah padanya, bagaimana bisa dia mandi sekarang ?” ujar Amma senang, pada saat yang bersamaan di kamar mandi Raman sedang mandi dan tiba tiba airnya mati, sedangkan di rumah keluarga Iyer, Amma masih kesal dengan kelakuan Parmeet “Aku harus membersihkan penjahat Punjabi itu tanpa air !” ujar Amma geram, 

Sedangkan Raman yang saat itu sudah memberikan sabun disekujur tubuhnya termasuk wajahnya, merasa heran karena airnya tidak keluar “Kemana airnya pergi ?” tanya Raman heran, Amma masih ngoceh sendiri sambil masak didapur “Ishita dan Vandu pasti akan sangat senang mengetahui hal ini” ujar Amma, sedangkan dirumah keluarga Bhalla, Ishita berusaha meyakinkan Raman kalau airnnya tadi menyala “Airnya tadi keluar, Raman ,,, bagaimana bisa sekarang mati ?”, “Cepatlah !” bentak Raman dari dalam kamar mandi “Putar keran airnya, Raman ,,, lalu dorong !” ujar Ishita dari luar pintu kamar mandi

“Aku tidak bisa ! Mataku perih !” bentak Raman lagi sambil meraba raba dan menekan keran air dengan matanya yang tertutup oleh sabun “Baiklah, aku akan masuk ke dalam !”, “Jangan !” bentak Raman lantang “Katakan padaku, kalau kamu membutuhkan aku” Raman segera menutup pinggang dan perutnya dengan handuk begitu mendengar ucapan Ishita yang mau masuk ke dalam kamar mandi dan berkata “Baiklah, masuklah sekarang”, “Apakah kamu sudah menggunakan handuk ?” tanya Ishita cemas “Apakah aku harus mengenakan baju Burqa sekarang ? Ayooo masuklah” Ishita akhirnya masuk ke dalam kamar mandi “Aku tidak bisa melihat, dimana kamu ?” Ishita meminggirkan Raman ke samping agar dirinya bisa memutar keran airnya, 

Amma bernyanyi nyanyi senang sambil membersihkan kursi tamu dan bantal bantal kursi, Appa kemudian berteriak meminta koran, Amma bergegas keluar rumah untuk mengambil koran, saat itu Amma melihat Parmeet sudah bersiap hendak pergi bekerja sambil menyapa Amma “Selamat pagi, nyonya Iyer” Amma hanya terdiam sambil menatap Parmeet dengan tatapan tidak suka, kemudian Parmeet bergegas pergi dari sana, Amma merasa heran “Dia mandinya cepat sekali ? Atau mungkin dia tidak mandi barangkali, hiiiii ,,,, tubuh yang kotor memang selalu bersama pikiran yang kotor, aku akan meminta pada penjaga gedung untuk mulai menyalakan persediaan airnya lagi” ujar Amma 

Sementara itu di dalam kamar mandi, ketika Ishita hendak memutar keran airnya, tiba tiba air meluncur deras dari keran air terse dan langsung mengguyur kearah tubuh mereka berdua, tubuh Raman dan Ishita langsung basah kuyup, Ishita terkejut karena airnya tiba tiba keluar, tanpa sadar Ishita bergegas mendekat ke arah Raman, Raman juga berada tepat didepan Ishita, begitu air sudah membasuh mukanya yang penuh dengan sabun, Raman bergegas membuka matanya dan menatap ke arah Ishita yang kebetulan saat itu juga sedang menatap kearahnya, sesaat mereka berdua saling memandang satu sama lain dalam diam, hanya mata mereka yang berbicara dan tanpa sadar Raman memegang lengan Ishita erat 

Saat itu Amma masuk ke dalam rumah keluarga Bhalla dan menyapa tuan Bhalla yang sedang duduk bersantai diruang tamu “Maaf, tuan Bhalla, aku datang kesini untuk bertemu dengan Ishita” tuan Bhalla mengangguk dan meminta Amma untuk menemui Ishita dikamarnya, bergegas Amma pergi ke kamar Ishita, dlihatnya dikamar kosong namun pintu kamar mandi terbuka, Amma segera masuk ke kamar mandi untuk mencari Ishita namun dilihatnya disana Ishita dan Raman sedang berduaan di bawah guyuran keran air yang membasahi tubuh mereka, Amma tersenyum senang sambil bergumam “Ooooh maaf” Amma bergegas meninggalkan kamar mandi secara diam diam, 

Begitu Amma keluar dari kamar Ishita, Amma senyum senyum sendiri, ketika sampai di ruang tamu nyonya Bhalla merasa heran ketika melihat Amma bertingkah aneh “Apa yang terjadi ? Kenapa kamu tersipu malu seperti itu ?”, “Aku melihat sesuatu” nyonya Bhalla semakin heran dengan tingkah Amma yang aneh, Amma segera mengajak nyonya Bhalla menjauh agar tuan Bhalla tidak mendengar lalu Amma berbisik pada nyonya Bhalla tentang apa yang baru saja dilihatnya di kamar mandi tadi, nyonya Bhalla tersenyum senang “Sungguh sangat manis kan ?”, “Mereka itu kan suami dan istri, seharusnyalebih dari sekedar manis, Madhu ,,, rupanya perasaan cinta mulai bersemi diantara mereka” bisik nyonya Bhalla sambil tersenyum geli, 

Tuan Bhalla merasa heran dengan tingkah istri dan besannya yang berbisik bisik berdua “Ada apa ?”, “Tidak ada apa apa, suamiku” ujar nyonya Bhalla, nyonya Bhalla dan Amma kembali tertawa geli “Sudah biarkan mereka sendirian, jangan pergi kesana untuk melihat mereka”, ”Kapan kamu melihat mereka ? Bagaimana kamu bisa melihatnya ?” nyonya Bhalla merasa penasaran “Aku melihatnya tanpa sengaja”, “Di usiaku yang sekarang ini tidak sepantasnya untuk melihat hal seperti itu, kamu juga sudah tua kan ? aku akan melihat mereka saling jatuh cinta” Amma menghentikan ucapan nyonya Bhalla “Setiap wanita punya waktunya sendiri sendiri" ujar Amma

Romi sedang menunggu Sarika di jalan “Mungkin saja saat ini dia sedang sibuk, aku akan pergi saja !” Romi segera melarikan motornya ke sebuah kafe, dan dilihatnya ada motor Sarika terparkir disana, Romi segera masuk ke dalam cafe tersebut, ketika sedang mencari cari Sarika, dilihatnya Sarika sedang bersama seorang laki laki sambil berpegangan tangan, Romi kaget, Romi segera menghampiri mereka dan meminta laki laki itu untuk melepaskan tangan Sarika, Sarika kaget “Aku akan menghajarmu, lepaskan tidak ?” bentak Romi kesal “Siapa kamu ?”, “Jadi kamu bertanya padaku siapa aku ?” ujar Romi dengan nada marah “Romi, kenapa kamu bersikap seperti ini ?” tanya Sarika heran, Romi dan pria itu saling berdebat satu sama lain “Heiiii dengarkan aku !”, “Lihat kan ? Itulah mengapa aku tidak suka pergi keluar, karena banyak pemuda seperti ini yang menghancurkan kota Delhi ! Sarika ini saudaraku !” ujar pemuda itu kesal “Saudara ?” Romi langsung tertegun 

Sementara itu dikeluarga Bhalla, Ishita sudah mengganti bajunya yang basah dan nampak termenung teringat pada apa yang barusan dialaminya dikamar mandi bersama Raman, sesaat Ishita melamun sambil tersenyum sendiri, tiba tiba Raman muncul di belakangnya keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi, Ishita kaget karena melihat kemunculan Raman, lalu buru buru menyelinap keluar dengan perasaan malu tanpa berkata sedikitpun ke Raman, begitu Ishita keluar kamar, Raman hanya tersenyum sambil bergumam pada dirinya sendiri “Apa yang terjadi tadi ? Pohon kaktus itu tiba tiba berubah jadi bunga mawar ?” ujar Raman sambil senyum senyum sendiri SINOPSIS MOHABBATEIN episode 220 by. Sally Diandra 
Bagikan :
Back To Top