SINOPSIS MOHABBATEIN episode 212 by. Sally Diandra Ishita "ISHITA BERAKSI"

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 212 by. Sally Diandra "ISHITA BERAKSI" sedang memamerkan baju yang sederhana ke Romi sambil bertanya “Romi, baju apa yang seharusnya aku pakai agar mereka tidak bisa mengenali aku ?”, “Dia tahu kamu, kakak ipar ,,, dan dia juga bisa mengenali kamu dalam pakaian apapun, dia itu orang besar”, “Tapi dia tidak sebesar Raman, kita harus mengungkap dia sebelum Ashok mengambil alih posisinya” Ishita menimpali ucapan Romi “Tapi Suraj tahu kamu, kakak ipar ,,, tapi tidak dia” ujar Romi sambil menunjuk ke Sarika, tak lama kemudian Ishita dan Romi mulai mendadani Sarika, Romi meminta Sarika untuk berpura pura dan jangan sampai ada orang lain yang mencurigainya “Tapi aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya”, “Aku bisa mengerti tapi lakukanlah ini untuk kak Raman dan kak Ishita” pinta Romi “Baiklah, apapun untuk mereka, jangan cemas”, “Terima kasih” Romi kemudian memberikan baju itu ke Sarika 

“Bersiaplah dengan cepat” Romi bergegas berlalu dari sana, Romi sudah berdandan sebagai seorang pelayan dan langsung menemui Ishita “Kakak ipar, dimana Sarika ?” Romi bergegas menelfon Sarika namun Sarika tidak mengangkat telfonnya dan tak lama kemudian Sarika datang dengan pakaian pelayan dan terlihat sangat cantik, Romi menatapnya hingga tidak berkedip “Dokter Ishita, aku takut”, “Jangan cemas, Sarika” hibur Ishita “Bagaimana penampilanku, Romi ?”, “Tota ! Maksudku sangat sexy, bukan maksudku bagus juga, cantik dan matamu indah” Sarika tersenyum mendengar pujian Romi “Sekarang apa yang harus aku lakukan ?” tanya Sarika penasaran, mereka bertiga kemudian masuk ke dalam, Romi memberikan ID card dengan kamera tersembunyi dan sebuah mikrofon kecil 

“Alat ini terhubung denganku via bluetooth dan aku bisa mendengarkan kamu”, “Iyaa aku pernah melihat seperti ini di film film, seperti menyengat dalam operasi“, “Iyaaa tapi berhati hatilah, katakan pada kami kalau disana ada masalah, kami pasti akan segera datang kesana” Ishita mencoba meyakinkan Sarika “Taruhan akan segera dilakukan disini dan kita membutuhkan bukti, begitu kita bisa mendapatkan bukti itu, kita akan memberikan pelajaran pada Suraj”, “Hanya dengan cara ini kita bisa mengembalikan posisinya Raman” Ishita menimpali ucapan Romi “Tidak usah cemas, Sarika ,,, karena aku akan berdiri diluar kamar”, “Hal ini akan membantu seluruh keluarga kami, Sarika” Sarika kemudian berlalu dari sana, Ishita berdoa semoga rencana mereka berhasil 

Di dalam ruangan, Suraj dan beberapa pria yang lain sedang menonton pertandingan kriket di laptop mereka, Sarika masuk ke dalam ruangan itu sebagai pelayan yang melayani keperluan para tamu, mereka menyuruh Sarika untuk masuk ke dalam kamar, Sarika melihat Suraj ada disana, Romi memberikan kode ke Sarika untuk pergi dan berdiri diluar, namun Sarika tidak menuruti perintahnya, Romi segera memberitahu Ishita kalau Sarika masuk ke dalam kamar itu, di dalam kamar, Sarika melihat Suraj dan orang orang itu sedang melakukan taruhan “Buatkan kami minuman”, “Baik, tuan ,,, anda duduk saja, aku akan membuatkan minuman untuk kalian berdua” Sarika berusaha bicara dengan Romi melalui mikrofon, Romi mendengarnya, Sarika sengaja menghadapkan mikrofonnya ke Suraj ketika Suraj melakukan taruhan dan semua itu terekam dengan baik, Suraj bahkan menyebut nama Ashok yang akan menjadi presdir asosiasi pengusaha di Delhi, orang itu kemudian memegang tangan Sarika sambil mengambil minuman, 

Diluar Romi merasa takjub “Mengesankan juga Sarika itu, kita telah mendapatkan buktinya, sekarang mereka akan habis !” Romi segera memberitahu Ishita kalau mereka sudah mendapatkan bukti “Sekarang lebih baik kakak ipar pulang saja”, “Aku masih mengkhawatirkan Sarika, Romi” namun Romi tetap meminta Ishita pulang, sementara itu orang yang berada didalam kamar mulai menggoda Sarika dengan menyentuhnya dan menyuruhnya untuk minum “Maaf, aku sedang berkerja dan aku tidak minum” Sarika berusaha menolak secara halus, saat itu Romi sedang sibuk ngobrol dengan Ishita, orang itu masih terus memaksa Sarika untuk minum, hingga akhirnya Romi mendengarnya dan berkata “Sial ! Orang itu mulai macam macam dengan Sarika”, “Pergilah Romi, cepat !” pinta Ishita panik, 

Romi dan Ishita segera menghentikan orang tersebut yang mulai bersikap tidak sopan ke Sarika, Ishita pergi ke kamar itu untuk menyelamatkan Sarika, Ishita segera mengetuk pintu kamarnya, orang itu membuka pintu kamar, Ishita segera menyembunyikan wajahnya dan mulai bersandiwara “Aku ini adalah istrimu dan kamu malah bermain mata dengan pelayan ini ?” Romi memperhatikan mereka “Heeeeeiiiii ,,, apakah perempuan ini istrimu ?”, “Aku tidak kenal dengan dia” ujar orang itu menimpali ucapan Suraj “Jadi kamu melupakan aku setelah mendapatkan gadis ini ?” ujar Ishita masih sambil menutup wajahnya agar Suraj tidak mengenalinya, Romi tertawa “Apa yang terjadi pada kakak ipar ?” saat itu Ishita meminta Sarika untuk ikut bersamanya “Dia ini bukan istriku !”, “Cepat tangkap istrimu itu !” bentak Suraj, 

Ishita langsung memecahkan gelas wine itu dan Suraj menghentikan mereka, kebetulan saat itu ID cardnya Sarika terjatuh, Suraj mengambilnya dan bertanya “Apa ini ?”, “Kami melakukan hal ini untuk menjebak seorang pria” ujar Ishita sambil berlari dari sana, Suraj segera menelfon anak buahnya dan meminta mereka untuk menangkap seorang perempuan yang berlari dengan staffnya, security bergegas hendak menangkap mereka tapi mereka bisa lolos dan terus berlari, Suraj memarahi temannya itu “Aku ini belum menikah ! Dia itu bukan istriku”, “Sepertinya ada yang tidak beres, pergilah dan tangkap dia !” bentak Suraj Ishita meminta Romi untuk pergi dan mengantar Sarika dulu, Sarika memuji Ishita 

“Dokter Ishita, akting anda sangat hebat !”, “Iyaaa benar, aku belum pernah mendengar kalau orang Tamil itu juga pinta bersandiwara” Romi juga menimpali ucapan Sarika “Iyaaa, aku hanya melakukan apapun yang terlintas dibenakku, ini sudah malam, aku akan pulang kerumah sekarang dan kamu Romi, antar Sarika pulang dulu, setelah itu cepat pulang ya” pinta Ishita, kemudian Sarika memberikan kamera yang dibawanya, Ishita sangat berterima kasih untuk bantuan mereka “Rasanya menyenangkan bisa membantu kalian berdua” Romi juga berterima kasih pada Sarika 

Dirumah keluarga Iyer, Shravan sedang membantu Amma, Vandu menghampirinya dan memintanya untuk pergi dan bermain, Vandu memarahinya “Shravan, tepung itu tidak untuk mainan” Shravan langsung pergi dari sana “Dia itu tidak bisa dekat dekat dengan minyak panas” Shravan merasa kesal dan segera mengambil remote dan merubah channel televisi, Bala juga ikut ikutan memarahi Shravan “Jika kamu harus melakukan ini, lalu apa gunanya menghabiskan banyak uang untuk pendidikanmu ? Sekarang pergilah ke rumah Ruhi dan kerjakan PR mu disana” Amma dan Appa hanya terdiam melihat mereka, sedangkan Shravan sangat sedih dan pergi dari sana, 

Raman pulang kerumah dan merasa khawatir tentang keluarganya “Tidak ada seorangpun yang bisa mengerti masalahku, ooh iyaa aku lupa sandiwara puasa Varlaxminya Ishita” ujar Raman cemas, ketika hendak memasuki apartemen, Raman bertemu dengan Shravan dan bertanya padanya “Shravan, kenapa kamu terlihat sedih dan duduk disini ? Siapa yang sudah memarahi kamu ?”, “Ayah dan ibuku tidak mengerti apa apa dan memarahi aku” ujar Shravan kesal “Masalah kita berdua sama tapi siapa yang memarahi kamu ?”, “Semua orang, mereka mengira kalau aku ini masih anak kecil” sahut Shravan lagi “Masalah kita sama, bahkan semua orang mengatakan padaku kenapa aku melakukan hal ini dan kenapa aku melakukan hal itu ?” ujar Raman, 

Saat itu Ishita pulang ke rumah dengan menggunakan bajaj, Shravan masih ngobrol dengan Raman diluar “Ibuku pasti akan sibuk nanti ketika adik bayiku sudah lahir jadi aku mencoba untuk membuat roti sendiri” Ishita tersenyum melihat mereka sedang ngobrol berdua “Kita akan menyelesaikan masalah kita berdua” mereka berdua kemudian berjabat tangan, Shravan tersenyum senang “Raman itu memang penuh dengan teka teki, kadang kadang mudah tapi kadang kadang sangat menyulitkan, dia telah mengambil resiko yang sangat besar untuk menyelamatkan karirku, aku harus melakukan rencanaku dan mengembalikan posisi Raman kembali” ujar Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 213 by. Sally Diandra 
Bagikan :
Back To Top