SINOPSIS MOHABBATEIN episode 207 by. Sally Diandra "RAMAN PERHATIAN"

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 207 by. Sally Diandra "RAMAN PERHATIAN"  Dikantornya Ashok, pimpinan Mihika mengundang Mihika untuk datang di pesta ulang tahunnya Ashok dirumahnya, pimpinan Mihika meminta Mihika datang karena Mihika bekerja diperusahaannya Ashok dan ini memang pekerjaannya sebagai model sekarang, dalam hati Mihika berfikir “Masalah apalagi sekarang, aku tidak bisa menghadapi Ashok Khanna karena sebenarnya aku ingin sekali menghindari Ashok tapi sekarang aku harus menghadiri pestanya” bathin Mihika cemas, sementara itu Raman sedang ngobPERhatrol dengan seseorang ditelfon dan meminta semua detailnya sampai sore nanti tentang nomer telfon kepala forum konsumen dan nomer telfon kepala asosiasi dokter gigi karena dirinya ingin ngobrol dengan mereka secara pribadi, setelah selesai kemudian Raman meminta OB kantor untuk membelikannya makanan “Kalau Ishita memasak seperti ini terus, maka hal ini tidak akan baik untuk semuanya, ini semua kesalahanku” Raman kemudian menelfon ibunya dan bicara dengannya, 

Setelah selesai ngobrol dengan Raman ditelfon, nyonya Bhalla bergegas menemui Ishita di kamarnya dan bertanya tentang Ruhi, nyonya Bhalla berusaha membuat Ishita sibuk dan memintanya untuk mengajak Ruhi ke spa “Baiklah, ibu ,,, aku akan mengajak Ruhi ke spa setelah pulang dari sekolah nanti”, “Oh iya, Ishita ,,, setelah kamu selesai merapikan lemarimu, ibu minta tolong, rapikan lemari ibu juga ya” Ishita menyetujui permintaan ibu mertuanya, nyonya Bhalla kemudian masuk ke dalam kamarnya sendiri sambil berkata “Idenya Raman memang hebat untuk membuat Ishita sibuk sehingga bisa mengalihkan pikirannya dari ketegangannya selama ini” ujar nyonya Bhalla senang 

Di kantor Raman, Raman sedang ngobrol dengan Pathak membahas kasus Ishita “Kita membutuhkan bukti dan saksi untuk membuktikan kalau nyonya Ishita tidak bersalah”, “Aku tidak punya, Pathak ,,, apa yang harus aku lakukan ? Karirnya dipertaruhkan, coba cari tahu siapa itu Suraj Kumar Khanna, siapa dia ? Dan dari mana dia ?” Mihir masuk kedalam ruangan Raman dan melihat Raman sedang sangat marah, sedangkan dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla mengobrak abrik lemarinya agar Ishita semakin sibuk, Ishita kemudian memasuki kamar ibu mertuanya dan mulai merapikan lemari nyonya Bhalla, nyonya Bhalla mengucapkan terima kasih pada Ishita karena Ishita telah merapikannya dengan baik, kemudian menyuruh Ishita pergi menemui Amma, Ishita memberitahu ibu mertuanya tentang pemujaan Varalaxmi, nyonya Bhalla menyuruh Ishita untuk ikut serta dalam pemujaan itu, begitu Ishita pergi, nyonya Bhalla merasa bersyukur “Raman telah melakukan banyak hal yang baik, dia juga mendapatkan seorang istri yang baik seperti Ishita, sekarang Ishita akan puasa Raman, mereka seharusnya bahagia” ujar nyonya Bhalla penuh haru 

Di kantor Raman, Raman memberitahu Mihir tentang Suraj dan dia akan membuat Suraj meminta maaf pada Ishita, Mihir hanya tersenyum “Kenapa kamu tersenyum ?”, “Aku yakin kalau Ishita akan mendapatkan ijin prakteknya kembali tapi aku senang melihat kamu begitu tegang memikirkan Ishita” sindir Mihir senang “Apa maksudmu ?”, “Aku pernah melihat kamu mengkhawatirkan ibunya Ruhi tapi hari ini kamu mengkhawatirkan istrimu, bagus juga melihat kamu dalam keadaan seperti ini, aku bangga padamu, Raman” puji Mihir, dalam hati Raman berkata “Kamu benar Mihir, Suraj telah membuat sebuah masalah pada dirinya sendiri dengan mengganggu istrinya Raman” bathin Raman kesal 

Di rumah keluarga Iyer, Ishita bertanya Vandu “Siapa yang bilang sama kamu kalau Romi itu bukan anaknya ibu mertua ?”, “Ibu yang bilang” Ishita langsung menghampiri Amma dan bertanya tentang hal tersebut “Iyaa, Ishita ,,, aku mendengarnya sendiri ketika nyonya Bhalla sedang ngobrol dengan dokter dirumah sakit tentang kasus bayi yang tertukar, nyonya Bhalla kelihatan sangat gelisah” Ishita tertegun mendengar ucapan Amma “Ibu, kalau ibu mertua ada disana maka seharusnya ibu mertua terlihat gelisah, tapi dia baik baik saja, ibu ,,, aku rasa ini sungguh membingungkan”, “Tapi tadi dia kelihatan sangat cemas, Ishu ,,, ibu pikir ibu akan menemuinya saat itu, dia sendirian, bahkan dia tidak ingin siapapun melihatnya” Amma berusaha meyakinkan Ishita, 

Saat itu Mihika datang dan langsung mau mengambil ladu, namun Amma menghardiknya, akhirnya Mihika hanya mengambil biskuit, Vandu mulai buka suara “Romi memang terlihat berbeda, Raman itu kan pendek sedangkan Romi sangat tinggi”, “Raman itu tidak pendek, kakak” Vandu tersenyum mendengar pembelaan Ishita tentang Raman “Iyaa tapi Romi memang terlihat berbeda” tambah Vandu lagi “Siapapun seharusnya tahu tentang hal ini kalau Romi itu telah berubah dan bukan adiknya Raman” Mihika mendengar ucapan Ishita yang terakhir, Mihika kaget, Mihika langsung menelfon Mihir, Mihir tertawa begitu mendengarnya “Semua ini terjadi hanya di film film Bollywood, ini hanya salah paham belaka, Raman seharusnya tahu tentang hal ini” ujar Mihir sambil tertawa, 

Saat itu rupanya OB kantor mendengar pembicaraan Mihir, OB tersebut bergegas menghampiri Romi dan memberinya secangkir teh “Aku ini tidak mau teh, aku ingin koopi !” OB itu memperhatikan Raman yang kebetulan saat itu keluar dari ruangannya dan Romi secara bergantian, Romi merasa heran “Heeeiiii ada apa ? Katakan padaku !”, “Adiknya tuan Raman itu ternyata bukan anda, tuan Romi” Romi kaget “Apa yang kamu katakan ?” bentak Romi “Aku hanya mendengarnya, katanya adiknya tuan Raman tertukar di rumah sakit” ujar sang OB “Aku akan memukulmu !”, “Aku mengatakan apa yang aku dengar, tuan Romi ,,, kenapa kamu marah ?” tanya OB itu heran “Siapa yang mengatakan hal ini ?”, “Si Boss !” ujar OB “Sudah, pergi saja sana kamu !” bentak Romi 

Romi sedang bertemu dengan Sarika dan mengabarkan tentang berita ini padanya “Romi, bagaimana bisa kamu percaya dengan hal beginian ? Ini salah !”, “Aku ini bukan anaknya ibuku, bukan adiknya kakakku” ujar Romi sedih “Lebih baik kamu mencari tahu dan menjernihkan semua keraguan ini”, “Tapi jika semua ini benar bagaimana ?” tanya Romi heran “Romi, jika kamu berfikiran buruk, maka akan terjadi buruk juga tapi jika kamu berfikiran baik maka akan terjadi baik juga, jangan khawatir, aku akan ikut denganmu”, “Sungguh ? Terima kasih, Sarika” Romi merasa senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 207 by. Sally Diandra "RAMAN PERHATIAN"
Bagikan :
Back To Top