SINOPSIS MOHABBATEIN episode 160 bagian 1 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 160 bagian 1 by. Sally Diandra Raman sedang ngobrol dengan inspektur polisi “Anda harus mengisi formulirnya terlebih dulu, tuan Raman”, “Baik, ikutlah denganku ke rumah, ibu mertuaku akan memberikan pernyataannya” ujar Raman, sementara itu Bala mendatangi rumah Ashok untuk mengajari Adi “Kemarin aku tidak tahu kalau kamu adalah kerabatnya Ishita ketika kamu datang kesini”, “Aku tahu, tapi lebih baik kita profesional saja” sahut Bala “Tapi Ishita ,,,”, “Maaf, Adi sudah menunggu saya” Bala bergegas pergi menemui Adi dikamarnya, sedangkan inspektur polisi mendatangi rumah Amma untuk menulis pernyataan Amma dan memintanya untuk mengatakan apapun yang diingatnya dan apa yang terjadi padanya “Ibu, ibu bisa menceritakannya lebih detail lagi yang sekiranya ibu ingat karena dengan begitu hal ini akan membantu kami untuk menangkap pelakunya” pinta Ishita

”Waktu itu aku mau pergi ke kliniknya Ishita untuk bicara dengannya, malam itu aku tidak juga mendapatkan bajaj, aku sangat lelah, ketika aku hendak menyebrang jalan, tiba tiba kepalaku pusing, aku pingsan dan aku jatuh ditengah jalan, lalu ada mobil yang datang kearahku mau menghindari aku dan mobil itu menabrak pohon” semua orang terkejut dengan pernyataan Amma “Ini semua kesalahanku”, “Ibu, apakah ibu baik baik saja ? Apakah ibu tahu apa yang telah ibu katakan ?” tanya Ishita heran karena pernyataan Amma berbeda dari yang kemarin dia ceritakan “Tolong jangan ganggu dia, nyonya”, “Gula darahku rendah dan aku terjatuh, inspektur ,,, ini kesalahanku bukan kesalahan pengemudi mobil itu” Amma mencoba meyakinkan inspektur polisi 

“Ibu, kenapa ibu berbohong ?”, “Tolong, nyonya jangan paksa ibu anda” Ishita tidak mengerti apa maksud ibunya “Ibuku menyembunyikan sesuatu, anda bisa mengambil pernyataanku, inspektur !”, “Tidak bisa, nyonya Ishita ,,, pernyataan ini sudah selesai karena ibu anda sudah membaik sekarang” Ishita menatap ke arah Amma sambil berkata “Ibu, katakan sejujurnya” akhirnya polisi pun pergi, sedangkan Ishita tidak habis mengerti dengan tindakan Amma “Ibu, kenapa ibu berbohong tadi ? Kenapa ibu malah menyelamatkan pelakunya ?” Amma tidak menggubris pertanyaan Ishita dan Appa “Bawakan sapu tanganku, aku ingin istirahat” Amma lalu pergi ke kamarnya 

Ishita sedang berada diatas balkon sambil memikirkan apa yang telah diperbuat oleh Amma “Aku tidak tahu kenapa ibu malah mengubah pernyataannya, apa yang terjadi ? Kalau Raman mengetahui hal ini maka dia akan sangat kesal sekali” saat itu dilihatnya ibu mertuanya sedang mengeringkan selendangnya dibalkon rumahnya sendiri, Ishita segera menemui nyonya Bhalla “Ibu mertua, apakah ibu tadi menemui ibuku ?” nyonya Bhalla hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan Ishita “Ibu melupakan ini, sudah aku mencucinya, aku akan menyimpannya” Ishita kemudian berlalu dari sana meninggalkan ibu mertuanya 

Ishita bergegas menemui Amma lagi dan bertanya pada ibunya “Ibu, apakah ibunya Raman sempat bicara dengan ibu dan meminta ibu untuk mengubah pernyataan ibu ? Kenapa ibu menyetujuinya ?”, “Maafkan ibu, Ishita ,,, ibu tidak ingin berbohong tapi ibu bingung, nyonya Bhalla memang datang kesini dan mengatakan pada ibu” Amma teringat ketika nyonya Bhalla datang padanya sambil menangis dan mengatakan kalau Raman dan Ishita mencurigai Parmeet yang berada dibelakang kecelakaan ini “Kamu adalah seorang ibu, kamu juga mempunyai anak perempuan, kamu pasti bisa mengerti bagaimana penderitaanku, jika Parmeet bersalah, bagaimana Simmi bisa hidup dengan aib ini ? Hidupnya bisa hancur, aku memohon padamu nyonya Iyer, rubahlah pernyataanmu, tolong selamatkan hidup putriku” pinta nyonya Bhalla penuh harap “Aku juga seorang ibu, ibu bisa mengerti kalau dia begitu mencemaskan putrinya, bagaimana ibu bisa melakukan hal ini pada mereka ? Ibu tidak bisa menghukum mereka, Ishita ,,, ibu pikir ibu ini baik baik saja saat ini, kalian semua bersama ibu jadi buat apa ibu menghancurkan hidup mereka ?” Ishita langsung memeluk ibunya penuh haru, 

Ishita kemudian menceritakan hal ini pada Raman, Raman merasa geram “Ibuku sendiri tidak mengerti tentang hal ini”, “Aku rasa kita harus mengakhiri permasalahan ini sampai disini saja, Raman” Raman menolak “Tidak ! Aku akan coba bicara dengan mereka” Raman kemudian menemui Amma “Ada apa, Raman ?”, “Aku ingin bicara dengan ibuku dan ibu mertua bersama sama, itulah mengapa kami semua kesini” ujar Raman menimpali pertanyaan Appa, saat itu Raman datang bersama Ishita dan kedua orangtuanya “Ibu mertua dan ibu, kenapa kalian berdua melakukan hal ini ?” tanya Raman heran “Memangnya apa yang terjadi ?” Appa semakin tidak mengerti 

“Parmeetlah yang menabrak ibu mertua dan aku tidak tahu kenapa ibuku sendiri malah ingin menyelamatkannya, kenapa ibu mendatangi ibu mertua dan mencuci otak ibu mertua untuk tidak mengungkap kebenarannya, dia itu pantas mendapatkan hal ini, dia itu seharusnya dihukum !” ujar Raman kesal “Hal ini berkaitan dengan kehidupan Simmi juga, Raman”, “Dia itu laki laki yang jahat, ibu ,,, dan aku tidak akan membiarkan Simmi hidup dengannya ! Pikirkan jika ibu berada pada posisi ibu mertua” Amma lansung menyela ucapan Raman “Kami akan menjelaskan pada Parmeet”, “Orang seperti dia itu tidak akan mengerti, ibu mertua ,,, aku akan memberikan hukuman padanya, aku ingin ibu mertua mendukungku, jika ibu mertua berfikir kalau ibu harus menyelamatkan Parmeet, maka aku minta maaf, aku tidak bisa” ujar Raman tegas 

“Baiklah, ibu janji kalau nyonya Iyer akan mengatakan yang sebenarnya, kamu memang benar, Raman ,,, hidup Simmi akan hancur oleh laki laki itu juga” nyonya Bhalla ikut angkat bicara “Nyonya Iyer, katakan saja sejujurnya karena aku salah, aku terlalu buta pada cintaku sendiri ke Simmi, aku telah menyerahkan putriku sendiri pada tangan yang salah, hidupnya akan aman jika Parmeet mendapat hukuman, katakan saja sejujurnya, nyonya Iyer” nyonya Bhalla akhirnya menyadari kesalahannya “Raman, telfon inspektur polisi, kali ini aku akan mengatakan yang sesungguhnya, aku janji”, “Aku ingin dia dihukum, ibu” semua orang akhirnya merasa lega SINOPSIS MOHABBATEIN episode 160 bagian 2 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top