SINOPSIS VEERA episode 545 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 545 by. Sally Diandra Di rumah kaca, ketika Veera mendapatkan informasi tentang ijin pembuatan jalan dari Ranvi, Veera bergegas memberitahu tentang hal ini namun Veera tidak menyebutkan nama Rajveer Thakur yang membantu mereka membuatkan ijin tersebut “Ayooo dooong senyum” pinta Veera “Ayoo kita pergi sekarang, aku akan ikut denganmu karena aku tidak akan membiarkan kamu pergi sendirian dan aku akan selalu menjaga kamu” ujar Baldev “Tapi kakak pasti tidak akan membiarkan kamu melaluinya jika nilai kamu masih kurang” ujar Veera cemas “Aku akan mendapatkan point 100 pada 100 kali kesempatan, memangnya siapa nama teman Ranvi itu ?” Veera hanya terdiam dan tidak menyebutkan nama Rajveer Thakur di depan Baldev karena Veera khawatir nanti Baldev pasti akan marah 

Teman teman Gunjan sedang berjalan jalan dengan Gunjan, ketika mereka sampai di rumah Balwant, mereka meminta Gunjan untuk tetap bermain kartu remi “Tentu saja, besok ya di rumahku” tak lama kemudian Gunjan masuk ke rumah ayahnya, dilihatnya ayahnya sedang membaca sesuatu, Gunjan mencoba membuat ayahnya terkejut, Balwant sanga kaget, sedang Gunjan tertawa senang kemudian Balwant memeluknya erat “Kamu tahu, ibumu baru saja membeli blender yang baru” ujar Balwant kesal “Kenapa ibu membelinya ?” Balwant langsung menyahut “Temannya akan datang” saat itu Bansuri keluar dan menemui Gunjan “Gunjan, ada apa sebenarnya dengan sandiwara yang dimainkan Baldev dan Veera ?” tanya Bansuri kesal “Mereka berdua itu memang gila karena cinta mereka, kata Ranvi, dia akan memikirkan tentang Baldev” ujar Gunjan sambil tersenyum senang 

“Jangan senang dulu, Gunjan ,,, ibumu marah kalau mengetahui Veera akan menjadi menantunya” ujar Balwant bingung “Bukankah itu bagus” Balwant langsung menyela ucapan Gunjan “Gunjan, jelaskan pada ibumu ini” kemudian Balwant pergi meninggalkan mereka berdua “Ibu, ibu harus membantu aku menyelesaikan masalahku, katakanlah padaku, ibu ,,, bagaimana caranya membuat Ranvi mau kembali ke Mumbai ?” Bansuri sangat marah begitu mendengarnya dan menegur Gunjan dengan keras “Ibu tidak akan mengatakan apapun ! Karena ibu akan menjaga hal ini sebagai rahasia” Gunjan merasa kesal mendengar ucapan ibunya “Kenapa ibu mengejek aku ?” Bansuri juga merasa kesal dengan sikap Gunjan 

Pada saat yang bersamaan, Rajveer sedang menikmati makan siang di rumah Ranvi “Aku tahu kalau kamu menyukai makanan buatan rumah, oh iya ibu ,,, apa Veera sudah telfon ? Aku akan menelfon dia” saat itu Veera pulang ke rumah bersama Baldev, Veera kaget ketika melihat Rajveer ada dirumahnya “Jika Baldev tahu kalau Rajveer yang membantu membuat ijin pembuatan jalan, dia pasti akan marah” bathin Veera dalam hati dengan perasaan cemas, Rajveer langsung menyapa Veera, ketika Ranvi hendak mengatakan sesuatu Veera segera mencegahnya dan berkata “Kakak, aku akan pergi bersama Baldev untuk beberapa pekerjaan” Ratan langsung menyela ucapan Veera “Kalau begitu bawa makanan ini untuk dibawa di perjalanan, Veera ,,, dan pulanglah segera” pinta Ratan 

“Veera, ucapkan terima kasih pada Rajveer untuk bantuannya membuatkan ijin pembuatan jalan” Baldev langsung menatap ke arah Veera dan berkata “Jadi ini teman Ranvi” Rajveer menyahut “Tidak perlu, Ranvi” Veera segera berterima kasih pada Rajveer “Waktu itu aku sedang ada rapat di departemen itu dan aku mendapatkan filenya, kamu bisa meminta bantuanku apa saja, Veera ,,, aku akan sangat bangga kalau bisa ikut berkontribusi dengan pekerjaan besar ini” Baldev langsung menyela ucapan Rajveer “Apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini ? Kamu mungkin saja menggunakan cara yang tidak benar juga” Rajveer hanya tersenyum mengejek ke arah Baldev “Aku tidak perlu meninggikan suaraku juga, aku melakukan pekerjaan ini dengan hukum sebagai pembatasnya” Ranvi menyahut ucapan Rajveer “Iyaa, itu betul ,,, dan itu membuktikan kalau cara yang salah tidak diperlukan” 

Rajveer langsung melirik ke arah Ranvi dan berkata “Kenapa kamu berkata seperti itu, Ranvi ? Apakah ada seseorang yang mencoba melakukan pekerjaan ini dengan cara mengancam ?” Ranvi merasa tidak enak karena ada Veera disana “Tidak, tidak ada apa apa, ayoo makan lagi, aku akan menceritakannya nanti” Baldev sangat marah mendengar sindiran Ranvi dan Rajveer yang jelas jelas ditujukan kepada dirinya, 

Baldev segera  pergi meninggalkan rumah Veera dengan perasaan marah “Aku akan pergi dulu” Veera bergegas menyusul Baldev, Veera segera menghentikan langkah Baldev “Baldev, tunggu sebentar !” Baldev segera berhenti dan berkata “Buat apa, Veera ? Lebih baik kamu pergi saja dengan polisi Rajveer itu ! Karena kamu sudah bohong padaku !” Veera hanya bisa terdiam                                                                  
Gunjan sedang bermain kartu dengan teman temannya “Tidak ada seorangpun yang akan menghentikan aku ketika aku pergi ke Mumbai” ujar Gunjan senang “Gunjan, ayoo berikan padaku 10.000 rupee karena kamu kalah” sela salah satu temannya “Ranvi itu sangat kuno, dia itu tidak membiarkan aku menghabiskan uang” ujar Gunjan kesal 

Veera menemui Baldev di kantor rumah kaca, saat itu Baldev sedang duduk disana dengan perasaan kesal sambil membaca sebuah majalah yang posisinya terbalik, Veera tersenyum melihatnya dan berkata “Tanaman ini tumbuh dengan cara yang keliru” Veera berusaha membuat Baldev tersenyum namun mereka malah mulai bertengkar dengan gaya yang lucu “Aku mencintai kamu, makanya aku marah !” Veera tertawa geli “Aku kira kamu akan datang dan memperbaiki keadaan” Veera mengangguk “Iyaa, kemarahanmu telah lenyap sekarang” goda Veera “Aku marah begitu melihat inspektur polisi itu !” ujar Baldev kesal “Iyaa, aku tahu ,,, itulah mengapa aku tidak mengatakannya padamu tentang dia” jelas Veera “Baiklah ! Lupakan semuanya, ayoo kita pergi sekarang” Veera merasa heran “Kemana ?” tanya Veera heran “Ke Ludhiana untuk mengambil benih tanaman” Veera tersenyum “Iyaa, aku ikut ! aku akan pergi denganmu” Baldev langsung memeluk Veera erat 

Di rumah Ratan, Ratan sedang ngobrol dengan bibi Chaiji soal Veera dan Baldev “Kakak, aku benar benar merasa cemas ketika Veera dan Baldev mengenakan kalung bunga itu” ujar Ratan cemas “Apa yang Ranvi pikirkan ? Apakah dia akan menghentikan perasaan cinta antara Veera dan Baldev ? Tidak ! Itu akan sangat sulit” ujar bibi Chaiji “Aku khawatir rumah kita bisa hancur karena hal ini, kak” ujar Ratan cemas “Tidak usah memikirkan hal ini, semuanya akan baik baik saja, Ranvi seharusnya menyadari kalau seusia Veera itu sudah saatnya untuk menikah” tepat pada saat itu Ranvi mendengar pembicaraan mereka 

“Aku juga memikirkan hal ini, bibi ,,, tapi aku ingin Veera mendapatkan seorang pria yang baik” bibi Chaiji langsung menyela “Bahkan kami juga menginginkan hal ini, Ranvi” Ranvi tersenyum “Bagaimana kalau Rajveer kita jodohkan untuk Veerra ?” Ratan dan bibi Chaiji kaget “Apa yang kamu katakan, Ranvi ?” ujar Ratan cemas “Aku hanya memikirkannya saja, ibu ,,, aku setuju untuk memberikan sebuah kesempatan untuk Baldev tapi aku tidak akan setuju karena disini tidak ada pria yang lebih baik daripada Baldev untuk Veera” Ranvi kemudian meninggalkan mereka berdua “Yaa Tuhan, bagaimana caranya menjelaskan padanya sekarang ?” ujar bibi Chaiji gusar 

Baldev dan Veera akhirnya mendapatkan benih tanaman “Kita harus menguji mereka sekarang” kemudian Veera dan Baldev pulang ke rumah kaca kembali “Veera, ada sesuatu lagi yang lain buat kamu” Baldev kemudian memberikan setangkai bunga mawar untuk Veera “Kapan kamu mengambilnya ?” tanya Veera heran sambil menerima bunga itu “Ketika kamu sedang membeli benih tanaman” Veera tersenyum dan berterima kasih pada Baldev lalu melihat sebuah cincin “Aku tidak tahu bagaimana caranya mengekspresikan cinta dengan kata kata yang indah, aku hanya tahu sejak aku mencintai kamu, diriku hanya milikmu, aku hidup hanya memikirkan kalau kamu adalah milikku, jadi kenakanlah cincin ini untuk menunjukkan padaku kalau kamu telah siap” Veera tersenyum sambil berkata 

“Siapa yang mengatakan padamu kalau kamu tidak mempunyai kata kata yang indah tentang cinta ?” Baldev segera memberikan cincin itu ke Veera dan menyematkan di jarinya, mereka berdua tersenyum penuh cinta lalu Veera memeluk Baldev erat sambil berkata “Diriku ini hanyalah milikmu, selamanya dan tidak ada orang lain diantara kita, jadi ini adalah cincin perjanjian ?” Baldev mengangguk “Iyaa” Veera sangat senang “Aku akan tetap bertengkar denganmu karena dengan begitu kamu akan menghujani aku dengan cinta” Baldev tersenyum senang mendengar ucapan Veera SINOPSIS VEERA episode 546 by. Sally Diandra

                                 sebelumnya            selanjutnya
Bagikan :
Back To Top