SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 764 “PERTEMUAN TIDAK TERDUGA” by. Sally Diandra
Raman yang sudah selesai menelfon, mulai mencari cari Pihu, laki laki yang diserahi tanggung jawab untuk menjaga Pihu berkata pada Raman “Tuan, tenang saja, dia sedang pergi ke toko kue” Raman bergegas pergi ke toko kue, kebetulan saat itu Ishita baru berlalu dari sana, tanpa mereka duga, Ishita dan Raman saling bertabrakan satu sama lain tapi mereka tidak saling melihat karena Raman terburu buru pergi mencari putrinya, Ishita sangat kesal karena kue kuenya jatuh berantakan ke tanah, Ishita berfikir untuk tidak membeli kue lagi,
Tak lama kemudian Raman akhirnya bisa menemukan Pihu “Pihu, dari mana saja kamu ?”, “Aku tadi baru saja pergi ke toko kue” ujar Pihu polos “Kamu seharusnya bilang dulu sama ayah, ayah sangat cemas tadi, berjanjilah pada ayah kalau kamu tidak akan pergi meninggalkan ayah lagi sepert ini” Pihu pun berjanji “Kue apa yang kamu inginkan ?”, “Aku sudah mendapatkannya, seorang tante cantik memberikannya padaku” Raman tertegun “Siapa ?” dalam hati Pihu berkata kalau dirinya tidak boleh memberitahu Raman soal tante Madrasi, anak tetangganya di India “Itu tadi ibunya temanku, ayah” Pihu pun berbohong,
Sementara itu Ishita masih merasa kesal karena kue kuenya telah rusak berantakan “Orang itu bahkan tidak meminta maaf sedikit pun !” gumam Ishita kesal, saat itu Aaliya pulang ke rumah dengan perasaan kesal karena marah pada Ruhaan, Ishita mencoba menghiburnya Mani sedang bermain piano, Ishita menghampirinya dan menontonnya bermain piano “Ada apa, Mani ?”, “Apakah kamu ingat perusahaan dari India yang tertarik untuk membeli perusahaan kita ? Rupanya pemilik perusahaan itu datang ke Australia dan dia ingin bertemu denganku” Ishita tertegun “Tapi kamu sudah memutuskan untuk tidak menjualnya bukan ?”, “Tapi penawarannya sangat bagus sekali, Ishu” Mani ingin membahas soal ini dengan Ishita
“Dengan cara ini, kita bisa memulai sesuatu yang baru dan memberikan kompensasi pada para pekerja kita juga, Ishu”, “Tapi Mani, aku merasa kalau perusahaanmu itu masih cukup potensial, aku merasa tidak yakin dengan menjual perusahaan” Ishita tetap bersikeras menolak “Paling tidak seharusnya aku bertemu dengan pemilik perusahaan itu, Ishu”, “Kalau begitu aku ikut denganmu, aku memang tidak mempunyai pengalaman dalam berbisnis tapi aku bisa mengenali perilaku orang dengan baik, aku ingin melihat siapa orangnya yang ingin membeli perusahaanmu” Mani pun setuju
Raman sedang bersiap siap untuk pergi menghadiri pertemuan penting dengan tuan Ramachandra “Ayah, bagaimana penampilanku ?”, “Kenapa kamu mengenakan pakaian khas India ?” Raman merasa heran “Aku ingin terlihat berbeda, ayah”, “Ingat yaa, ayah nanti ada pertemuan, jadi kamu tidak boleh pergi begitu saja” mereka berdua kemudian pergi dari sana, sementara itu Ruhaan sedang tertidur, Niddhi datang kesana dan menghampiri Ruhaan kemudian bergumam “Dia telah menghasilkan banyak uang untukku, dia selalu berada dalam kendaliku dan Raman bahkan tidak tahu kalau putrinya masih hidup” Niddhi kemudian membangunkan Ruhaan dan menyuruhnya pergi ke studio untuk rekaman “Biarkan aku tidur sedikit lagi, aku masih ngantuk”, “Apa yang kamu lakukan ? Kamu ingin tidur lebih lama lagi ketimbang bekerja ? Semua pekerjaanmu telah selesai aku kerjakan, sekarang cepat bersiap siap dan tidak usah membantah !” bentak Niddhi ketus
Mani dan Ishita sudah datang di tempat yang mereka tentukan untuk bertemu dengan Raman, rupanya mereka datang lebih dulu “Mani, kamu bahkan tidak membiarkan aku untuk berdoa dulu tadi”, “Kamu kan sudah pergi ke kuil” sahut Mani “Aku harap semuanya akan berjalan dengan baik”, “Ishu, tilak di keningmu itu tersebar kemana mana, sana ke kamar mandi dulu, coba kamu lihat dan rapikan” Ishita segera pergi ke kamar mandi, saat itu rupanya Pihu terjebak di dalam kamar mandi, Pihu berteriak meminta tolong, Ishita bergegas membantunya, Pihu nampak panik dan Ishita berusaha untuk menenangkan dirinya,
Ishita merasa suara anak kecil yang berada di dalam kamar mandi ini persis seperti suara Ruhi dulu waktu kecil “Tunggu sebentar yaa sayang”, “Tante, tolong jangan tinggalkan aku” pinta Pihu “Aku tidak akan pergi kemana mana” tiba tiba Pihu mulai menangis, Ishita jadi teringat, pada pertemuan pertamanya dengan Ruhi yang hampir sama dengan gadis kecil ini ketika Ruhi terjebak dalam sebuah kamar dan Ishita membantunya keluar, Ishita lalu menceritakan tentang masa kecil Ruhi dan kisah mereka berdua untuk membuat Pihu merasa tenang, Pihu pun terkesima “Itu adalah cerita terbaik sedunia” Ishita jadi terharu sambil mengusap airmatanya dan berusaha untuk membuka pintu kamar mandi tersebut, salah satu pegawai datang kesana, Ishita meminta padanya untuk mengambil kunci kamar mandi,
Sementara itu Mani bertanya tanya kenapa Ishita begitu lama sekali berada di kamar mandi, saat itu rupanya Niddhi juga datang kesana untuk bertemu dengan seseorang, Mani dan Niddhi saling menatap satu sama lain, sedangkan Raman sedang menunggu Mani, Raman baru menyadari kalau Pihu tidak ada disekitarnya, Raman bergegas mencari Pihu, sedangkan Mani mulai mencari Ishita, Raman mendengar dari obrolan para pegawai kalau ada gadis kecil yang terjebak di dalam kamar mandi, Raman buru buru ke kamar mandi, saat itu manager mulai membuka pintu kamar mandi, Mani datang kesana dan bertanya pada Ishita apakah dirinya ada di dalam, Ishita lalu segera pergi dari sana dan memberitahu manager untuk mengurusi Pihu, kemudian Ishita memberitahu Mani, lalu Mani dan Ishita segera pergi dari sana,
Tak lama berselang Raman datang ke kamar mandi, Raman merasa lega ketika bisa menemukan Pihu “Tadi ada tante yang datang kesini dan dia menceritakan sebuah cerita, lalu tante itu memanggil manager dan menyelamatkannya”, “Lalu kemana tante itu pergi ?” tanya Raman penasaran “Dia pergi keluar, ayah” Raman dan Pihu mencoba mencari tante yang di sebut Pihu dalam ceritanya yang notabene adalah Ishita, namun Ishita sudah tidak ada, Raman jadi teringat ketika Ishita menyelamatkan Ruhi dulu, caranya sama seperti yang dialami Pihu kali ini, Mani dan Ishita kemudian duduk lagi untuk mengadakan pertemuan bisnis, saah satu kolega Raman berkata “Dia tadi baru saja pergi sebentar, kita akan menunggunya sebentar”
Rupanya Ruhaan juga datang kesana ketempat yang sama dimana Ishita dan Raman juga mengadakan pertemuan, Ruhaan merasa heran “Kemana Niddhi pergi ?” Ruhaan kemudian pergi ke kamar mandi “Aku harus pergi” gumam Ruhaan dan dilihatnya ada Ishita juga ada dsana, Ruhaan sangat terkejut dan marah pada Ishita apalagi ketika melihat Ishita meletakkan tangannya di bahu Mani sambil berkata “Tenang, Mani ,,, santai saja” Ruhaan yang memperhatikan mereka dari kejauhan bergumam “Begitu mudahnya kamu melupakan semuanya, Ishita Bhalla ,,, Ishita Bhalla aku benci kamu !” gumam Ruhaan kesal SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 765 by. Sally Diandra
Tak lama kemudian Raman akhirnya bisa menemukan Pihu “Pihu, dari mana saja kamu ?”, “Aku tadi baru saja pergi ke toko kue” ujar Pihu polos “Kamu seharusnya bilang dulu sama ayah, ayah sangat cemas tadi, berjanjilah pada ayah kalau kamu tidak akan pergi meninggalkan ayah lagi sepert ini” Pihu pun berjanji “Kue apa yang kamu inginkan ?”, “Aku sudah mendapatkannya, seorang tante cantik memberikannya padaku” Raman tertegun “Siapa ?” dalam hati Pihu berkata kalau dirinya tidak boleh memberitahu Raman soal tante Madrasi, anak tetangganya di India “Itu tadi ibunya temanku, ayah” Pihu pun berbohong,
Sementara itu Ishita masih merasa kesal karena kue kuenya telah rusak berantakan “Orang itu bahkan tidak meminta maaf sedikit pun !” gumam Ishita kesal, saat itu Aaliya pulang ke rumah dengan perasaan kesal karena marah pada Ruhaan, Ishita mencoba menghiburnya Mani sedang bermain piano, Ishita menghampirinya dan menontonnya bermain piano “Ada apa, Mani ?”, “Apakah kamu ingat perusahaan dari India yang tertarik untuk membeli perusahaan kita ? Rupanya pemilik perusahaan itu datang ke Australia dan dia ingin bertemu denganku” Ishita tertegun “Tapi kamu sudah memutuskan untuk tidak menjualnya bukan ?”, “Tapi penawarannya sangat bagus sekali, Ishu” Mani ingin membahas soal ini dengan Ishita
“Dengan cara ini, kita bisa memulai sesuatu yang baru dan memberikan kompensasi pada para pekerja kita juga, Ishu”, “Tapi Mani, aku merasa kalau perusahaanmu itu masih cukup potensial, aku merasa tidak yakin dengan menjual perusahaan” Ishita tetap bersikeras menolak “Paling tidak seharusnya aku bertemu dengan pemilik perusahaan itu, Ishu”, “Kalau begitu aku ikut denganmu, aku memang tidak mempunyai pengalaman dalam berbisnis tapi aku bisa mengenali perilaku orang dengan baik, aku ingin melihat siapa orangnya yang ingin membeli perusahaanmu” Mani pun setuju
Raman sedang bersiap siap untuk pergi menghadiri pertemuan penting dengan tuan Ramachandra “Ayah, bagaimana penampilanku ?”, “Kenapa kamu mengenakan pakaian khas India ?” Raman merasa heran “Aku ingin terlihat berbeda, ayah”, “Ingat yaa, ayah nanti ada pertemuan, jadi kamu tidak boleh pergi begitu saja” mereka berdua kemudian pergi dari sana, sementara itu Ruhaan sedang tertidur, Niddhi datang kesana dan menghampiri Ruhaan kemudian bergumam “Dia telah menghasilkan banyak uang untukku, dia selalu berada dalam kendaliku dan Raman bahkan tidak tahu kalau putrinya masih hidup” Niddhi kemudian membangunkan Ruhaan dan menyuruhnya pergi ke studio untuk rekaman “Biarkan aku tidur sedikit lagi, aku masih ngantuk”, “Apa yang kamu lakukan ? Kamu ingin tidur lebih lama lagi ketimbang bekerja ? Semua pekerjaanmu telah selesai aku kerjakan, sekarang cepat bersiap siap dan tidak usah membantah !” bentak Niddhi ketus
Mani dan Ishita sudah datang di tempat yang mereka tentukan untuk bertemu dengan Raman, rupanya mereka datang lebih dulu “Mani, kamu bahkan tidak membiarkan aku untuk berdoa dulu tadi”, “Kamu kan sudah pergi ke kuil” sahut Mani “Aku harap semuanya akan berjalan dengan baik”, “Ishu, tilak di keningmu itu tersebar kemana mana, sana ke kamar mandi dulu, coba kamu lihat dan rapikan” Ishita segera pergi ke kamar mandi, saat itu rupanya Pihu terjebak di dalam kamar mandi, Pihu berteriak meminta tolong, Ishita bergegas membantunya, Pihu nampak panik dan Ishita berusaha untuk menenangkan dirinya,
Ishita merasa suara anak kecil yang berada di dalam kamar mandi ini persis seperti suara Ruhi dulu waktu kecil “Tunggu sebentar yaa sayang”, “Tante, tolong jangan tinggalkan aku” pinta Pihu “Aku tidak akan pergi kemana mana” tiba tiba Pihu mulai menangis, Ishita jadi teringat, pada pertemuan pertamanya dengan Ruhi yang hampir sama dengan gadis kecil ini ketika Ruhi terjebak dalam sebuah kamar dan Ishita membantunya keluar, Ishita lalu menceritakan tentang masa kecil Ruhi dan kisah mereka berdua untuk membuat Pihu merasa tenang, Pihu pun terkesima “Itu adalah cerita terbaik sedunia” Ishita jadi terharu sambil mengusap airmatanya dan berusaha untuk membuka pintu kamar mandi tersebut, salah satu pegawai datang kesana, Ishita meminta padanya untuk mengambil kunci kamar mandi,
Sementara itu Mani bertanya tanya kenapa Ishita begitu lama sekali berada di kamar mandi, saat itu rupanya Niddhi juga datang kesana untuk bertemu dengan seseorang, Mani dan Niddhi saling menatap satu sama lain, sedangkan Raman sedang menunggu Mani, Raman baru menyadari kalau Pihu tidak ada disekitarnya, Raman bergegas mencari Pihu, sedangkan Mani mulai mencari Ishita, Raman mendengar dari obrolan para pegawai kalau ada gadis kecil yang terjebak di dalam kamar mandi, Raman buru buru ke kamar mandi, saat itu manager mulai membuka pintu kamar mandi, Mani datang kesana dan bertanya pada Ishita apakah dirinya ada di dalam, Ishita lalu segera pergi dari sana dan memberitahu manager untuk mengurusi Pihu, kemudian Ishita memberitahu Mani, lalu Mani dan Ishita segera pergi dari sana,
Tak lama berselang Raman datang ke kamar mandi, Raman merasa lega ketika bisa menemukan Pihu “Tadi ada tante yang datang kesini dan dia menceritakan sebuah cerita, lalu tante itu memanggil manager dan menyelamatkannya”, “Lalu kemana tante itu pergi ?” tanya Raman penasaran “Dia pergi keluar, ayah” Raman dan Pihu mencoba mencari tante yang di sebut Pihu dalam ceritanya yang notabene adalah Ishita, namun Ishita sudah tidak ada, Raman jadi teringat ketika Ishita menyelamatkan Ruhi dulu, caranya sama seperti yang dialami Pihu kali ini, Mani dan Ishita kemudian duduk lagi untuk mengadakan pertemuan bisnis, saah satu kolega Raman berkata “Dia tadi baru saja pergi sebentar, kita akan menunggunya sebentar”
Rupanya Ruhaan juga datang kesana ketempat yang sama dimana Ishita dan Raman juga mengadakan pertemuan, Ruhaan merasa heran “Kemana Niddhi pergi ?” Ruhaan kemudian pergi ke kamar mandi “Aku harus pergi” gumam Ruhaan dan dilihatnya ada Ishita juga ada dsana, Ruhaan sangat terkejut dan marah pada Ishita apalagi ketika melihat Ishita meletakkan tangannya di bahu Mani sambil berkata “Tenang, Mani ,,, santai saja” Ruhaan yang memperhatikan mereka dari kejauhan bergumam “Begitu mudahnya kamu melupakan semuanya, Ishita Bhalla ,,, Ishita Bhalla aku benci kamu !” gumam Ruhaan kesal SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 765 by. Sally Diandra