SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 763 “PERTEMUAN PIHU & ISHITA” by. Sally Diandra
Mihir meminta pada Mihika untuk menghentikan Romi agar tidak lagi bekerja dengan Ashok “Mihir, aku tidak mau ikut campur dengan pekerjaannya, biarkan Romi mengurusi bisnisnya sendiri” Mihir tertegun “Aku benar benar tidak percaya, aku sangat mengkhawatirkan kamu, Mihika ,,, kamu bisa saja jatuh”, “Oooh jadi kamu mengkhawatirkan aku ? Aku ini sangat bahagia, Mihir” sahut Mihika pongah “Aku bisa melihatnya itu”, “Sampai berapa lama seseorang menunggu orang lain ? Itulah mengapa aku harus berubah, aku akan menikah dengan Romi, untung saja kamu bertemu denganku disini, jadi aku bisa secara pribadi mengundang kamu, kalau tidak kamu akan mendapatkan undangan ketika aku mengundang seluruh teman teman dekatku, jadi kamu harus datang, Mihir” pinta Mihika
“Mihika, aku harus menjelaskan satu hal, saat ini aku harus memilih antara kamu dan Raman dan aku akan selalu memilih Raman, kesetiaannya sangat penting bagiku daripada berteman denganmu, aku berharap semoga semuanya berjalan lancar dalam kehidupan pernikahanmu dengan Romi, tapi aku tidak akan datang dalam pesta pernikahanmu” Mihir segera berlalu dari sana meninggalkan Mihika, Mihika sangat kesal dengan sikap Mihir “Kesetiaan Raman akan menghancurkan kamu, Mihir !” gumam Mihika kesal
Pihu sedang mengemasi barang barangnya, Adi datang menghampirinya sambil membawakan sekotak coklat dan permen untuk Pihu “Nenek telah menyiapkan makanan kecil kesukaanmu, jangan ganggu ayah disana yaa”, “Aku tidak akan mengganggunya, aku kan sudah besar, kak Adi seharusnya juga pergi ke Australia tapi ayah tidak mengajak kamu, kak Adi sedih ya ?” Adi menggeleng “Tidak, kamu kan mau pergi ke Australia, jaga ayah baik baik yaaa, kalau kamu bersamanya, ayah pasti akan sangat senang”,
“Kita seharusnya memberi ayah nama kesayangan” sahut Pihu “Ravan Kumar” tiba tiba Adi keceplosan “Kalau begitu aku akan memanggilnya dengan nama itu” Pihu nampak bersemangat “Jangan, Pihu ! Ayah nanti akan sedih”, “Kenapa ?” Pihu mulai penasaran “Sudah sekarang selesaikan barang barangmu ini yang mau dimasukkan ke dalam koper dan segera pergi ke bandara, kalau tidak bagaimana bisa kamu akan bertemu dengan Ruhaan ?” Pihu tersenyum “Iyaa aku akan bertemu dengan Ruhaan” sahut Pihu senang
Di Australia ,,, Aaliya datang menemui Ruhaan, Ruhaan langsung memarahinya dengan keras gara gara peristiwa kemarin ketika Ishita lapor ke polisi “Ruhaan, aku hanya ingin membantu kamu, jadi aku memberitahu ibuku tentang hal ini, ini salah kalau kamu begitu saja mau menerimanya” Ruhaan sangat marah “Berani beraninya kamu melaporkan tentang ibuku !”, “Ibuku hanya peduli padamu, Ruhaan” Ruhaan semakin marah “Kamu memang telah buta ! Dan tidak tahu yang sebenarnya !”, “Kenapa kamu jadi menghakimi dia ? Kamu kan tidak mengenalnya, dia itu ibu yang terbaik” Aaliya merasa heran
“Aku tahu perempuan yang seperti itu ! Mereka selalu melakukan sandiwara dengan berpura pura untuk menjadi ibu yang terbaik ! Kemudian mereka meninggalkan anak anaknya !” Aaliya tidak terima dengan tuduhan Ruhaan pada Ishita, Aaliya malah membanggakan Ishita didepan Ruhaan “Aku tidak butuh kepedulian ibumu !”, “Baiklah ! Aku akan menjauhkan diriku dan ibuku dari kehidupan pribadimu ! Aku hanya akan tinggal untuk soal pekerjaan dan profesionalitas belaka dan aku rasa aku harus melanjutkan pekerjaanku” Aaliya bergegas pergi meninggalkan Ruhaan, Ruhaan langsung menangis begitu Aaliya pergi sambil bergumam “Ishita ,,, kamu memang egois !”
Sementara itu Ishita meminta Richa untuk menambahkan buah buahan “Aku akan pergi dulu untuk membeli roti kering, suruh Aaliya tunggu yaa kalau dia sudah pulang” pinta Ishita sambil melihat sebuah berita di televisi tentang Raman Bhalla yang mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha yang excellent, Ishita menatap ke arah Raman hingga kedua bola matanya berkaca kaca, saat itu dilihatnya ada Shagun juga disana “Shagun rupanya istrinya Raman sekarang, dia telah menikahinya, bagus juga, Shagun telah mengambil tanggung jawab semua orang, dia telah cukup banyak membantu, anak anakku akhirnya mempunyai seorang ibu” Ishita lalu mengepause televisi dan disentuhnya wajah Raman
“Raman, kamu kelihatan sangat tampan sekarang, seperti biasanya, kamu tidak pernah berubah, kamu pasti bahagia karena aku tidak bersama dirimu, kamu bilang kalau kamu mempunyai banyak masalah dalam hidupmu, itu semua karena aku, sekarang kamu mendapatkan penghargaan lagi karena aku tidak ada disana, berapa banyak penghargaan yang telah kamu menangkan, Raman ,,, kamu memang yang terbaik, untung saja hidupmu jadi damai tanpa kehadiranku, tapi aku sungguh sangat merindukan kamu, Raman” gumam Ishita sambil menangis sedih, saat itu Mani datang dan dilihatnya Ishita sedang menangis, kemudian Mani melihat ke arah televisi, ada gambar Raman disana, Mani segera mengusap airmata Ishita
“Tidak apa apa, Mani ,,, aku baik baik saja” Ishita mengalihkan perhatiannya dengan bicara pada Richa, namun Mani tahu kalau Ishita sedang sangat sedih “Mani, santai ,,, tiba tiba saja aku melihat Raman ditelevisi, itulah mengapa aku jadi menangis, tapi aku baik baik saja, aku sudah membuat puding susu, kamu belum makan kan ? Aku akan beli kue dulu, kita akan memakannya setelah makan siang” Ishita segera berlalu meninggalkan Mani, Mani merasa heran “Apa yang sedang kamu pikirkan, Ishu ? Apakah kamu akan menyembunyikan masalah ini dariku ? Aku juga bisa melihatnya dan aku bisa mengerti semuanya, aku merasa iba dengan semua kesedihanmu ini, mungkin ini yang namanya cinta” dilihatnya wajah Raman di televisi sambil bergumam “Aku berharap aku bisa menjadi malaikatmu, Ishu” gumam Mani sedih
Raman dan Pihu akhirnya tiba juga di Australia “Aku berharap kita bisa mengajak mama dan kak Adi kesini”, “Baiklah, suatu saat nanti kita akan bersama sama kesini, ingatkan ayah yaa” Pihu sangat senang mendengarnya “Aku pasti akan mengingatnya, ayah” saat itu Raman mendapat telfon dari Mihir “Iyaaa, aku harus bicara dengan tuan Sharma” ujar Raman sambil menyuruh Pihu untuk duduk dan meminta salah seorang pria yang ada disana untuk menjaga putrinya karena dia sedang ada telfon penting yang harus diladeni
Di Delhi, India ,,, Adi sedang ngobrol dengan temannya ditelfon tentang filmnya Alia Bhatt dan kebetulan Shravan mendengarnya, Adi meminta temannya untuk memesan 4 tiket, kemudian Adi mengajak Shravan untuk ikut nonton filmnya Alia Bhatt “Aku tidak mau ikut”, “Kamu tahu kan, Shravan ,,, dia itu seksi !” Shravan merasa tidak suka “Kita seharusnya tidak bicara seperti ini tentang para gadis”, “Apa yang kamu sembunyikan, Shravan ?” Shravan menggeleng “Tidak ada !”,
“Kamu yakin ? Kalau begitu duduk disini dan katakan padaku apakah kamu tidak menyukai Alia Bhatt, kamu menyukainya kan ?” Shravan kembali menggeleng “Tidak ! Berjanjilah padaku kalau kamu tidak akan mengatakan pada siapapun !” Adi langsung berjanji “Aku mencintai Alia Bhatt dan dia menyukai aku juga, kamu tahu, dia mengirimkan permintaan pertemanan padaku di facebook” Adi tertegun “Kenapa dia ingin berteman denganmu ? Dia itu kan artis terkenal” Shravan langsung menunjukkan ponselnya ke Adi “Aku benar benar tidak percaya ini” Adi semakin heran
Di Australia, Pihu merasa lapar dan Pihu merasa dirinya tidak boleh mengganggu ayahnya yang sedang sibuk menelfon “Aku kan punya kartu kredit ayah, aku akan pergi sebentar dan membeli kue” kemudian Pihu memberitahu orang yang diberi tanggung jawab ayahnya untuk menjaganya “Katakan pada ayahku kalau aku mau beli kue dulu di toko kue” Pihu bergegas menuju ke toko kue yang terdekat “Waaah, aku suka semua kue kue ini” kemudian Pihu membeli yang rasa strawberry “Maaf, nona ,,, kue strawberry nya hanya tinggal satu” kebetulan saat itu Ishita mendengarnya
“Kalau begitu berikan kue itu ke gadis itu saja, aku akan beli yang tersisa” kemudian penjual kue itu memberikan kue strawberry ke Pihu “Nona, wanita itu yang memberinya untuk kamu” Pihu berfikir untuk mengucapkan terima kasih pada Ishita dan dilihatnya Ishita, Pihu merasa pernah melihat Ishita di suatu tempat “Sepertinya aku pernah melihatnya, oh iyaa dia kan tante yang ada di gambar itu yang aku lihat dirumah nenek Iyer, bagaimana dia bisa ada disini ? Aku harus mengatakannya pada kak Adi” gumam Pihu SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 764 by. Sally Diandra
“Mihika, aku harus menjelaskan satu hal, saat ini aku harus memilih antara kamu dan Raman dan aku akan selalu memilih Raman, kesetiaannya sangat penting bagiku daripada berteman denganmu, aku berharap semoga semuanya berjalan lancar dalam kehidupan pernikahanmu dengan Romi, tapi aku tidak akan datang dalam pesta pernikahanmu” Mihir segera berlalu dari sana meninggalkan Mihika, Mihika sangat kesal dengan sikap Mihir “Kesetiaan Raman akan menghancurkan kamu, Mihir !” gumam Mihika kesal
Pihu sedang mengemasi barang barangnya, Adi datang menghampirinya sambil membawakan sekotak coklat dan permen untuk Pihu “Nenek telah menyiapkan makanan kecil kesukaanmu, jangan ganggu ayah disana yaa”, “Aku tidak akan mengganggunya, aku kan sudah besar, kak Adi seharusnya juga pergi ke Australia tapi ayah tidak mengajak kamu, kak Adi sedih ya ?” Adi menggeleng “Tidak, kamu kan mau pergi ke Australia, jaga ayah baik baik yaaa, kalau kamu bersamanya, ayah pasti akan sangat senang”,
“Kita seharusnya memberi ayah nama kesayangan” sahut Pihu “Ravan Kumar” tiba tiba Adi keceplosan “Kalau begitu aku akan memanggilnya dengan nama itu” Pihu nampak bersemangat “Jangan, Pihu ! Ayah nanti akan sedih”, “Kenapa ?” Pihu mulai penasaran “Sudah sekarang selesaikan barang barangmu ini yang mau dimasukkan ke dalam koper dan segera pergi ke bandara, kalau tidak bagaimana bisa kamu akan bertemu dengan Ruhaan ?” Pihu tersenyum “Iyaa aku akan bertemu dengan Ruhaan” sahut Pihu senang
Di Australia ,,, Aaliya datang menemui Ruhaan, Ruhaan langsung memarahinya dengan keras gara gara peristiwa kemarin ketika Ishita lapor ke polisi “Ruhaan, aku hanya ingin membantu kamu, jadi aku memberitahu ibuku tentang hal ini, ini salah kalau kamu begitu saja mau menerimanya” Ruhaan sangat marah “Berani beraninya kamu melaporkan tentang ibuku !”, “Ibuku hanya peduli padamu, Ruhaan” Ruhaan semakin marah “Kamu memang telah buta ! Dan tidak tahu yang sebenarnya !”, “Kenapa kamu jadi menghakimi dia ? Kamu kan tidak mengenalnya, dia itu ibu yang terbaik” Aaliya merasa heran
“Aku tahu perempuan yang seperti itu ! Mereka selalu melakukan sandiwara dengan berpura pura untuk menjadi ibu yang terbaik ! Kemudian mereka meninggalkan anak anaknya !” Aaliya tidak terima dengan tuduhan Ruhaan pada Ishita, Aaliya malah membanggakan Ishita didepan Ruhaan “Aku tidak butuh kepedulian ibumu !”, “Baiklah ! Aku akan menjauhkan diriku dan ibuku dari kehidupan pribadimu ! Aku hanya akan tinggal untuk soal pekerjaan dan profesionalitas belaka dan aku rasa aku harus melanjutkan pekerjaanku” Aaliya bergegas pergi meninggalkan Ruhaan, Ruhaan langsung menangis begitu Aaliya pergi sambil bergumam “Ishita ,,, kamu memang egois !”
Sementara itu Ishita meminta Richa untuk menambahkan buah buahan “Aku akan pergi dulu untuk membeli roti kering, suruh Aaliya tunggu yaa kalau dia sudah pulang” pinta Ishita sambil melihat sebuah berita di televisi tentang Raman Bhalla yang mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha yang excellent, Ishita menatap ke arah Raman hingga kedua bola matanya berkaca kaca, saat itu dilihatnya ada Shagun juga disana “Shagun rupanya istrinya Raman sekarang, dia telah menikahinya, bagus juga, Shagun telah mengambil tanggung jawab semua orang, dia telah cukup banyak membantu, anak anakku akhirnya mempunyai seorang ibu” Ishita lalu mengepause televisi dan disentuhnya wajah Raman
“Raman, kamu kelihatan sangat tampan sekarang, seperti biasanya, kamu tidak pernah berubah, kamu pasti bahagia karena aku tidak bersama dirimu, kamu bilang kalau kamu mempunyai banyak masalah dalam hidupmu, itu semua karena aku, sekarang kamu mendapatkan penghargaan lagi karena aku tidak ada disana, berapa banyak penghargaan yang telah kamu menangkan, Raman ,,, kamu memang yang terbaik, untung saja hidupmu jadi damai tanpa kehadiranku, tapi aku sungguh sangat merindukan kamu, Raman” gumam Ishita sambil menangis sedih, saat itu Mani datang dan dilihatnya Ishita sedang menangis, kemudian Mani melihat ke arah televisi, ada gambar Raman disana, Mani segera mengusap airmata Ishita
“Tidak apa apa, Mani ,,, aku baik baik saja” Ishita mengalihkan perhatiannya dengan bicara pada Richa, namun Mani tahu kalau Ishita sedang sangat sedih “Mani, santai ,,, tiba tiba saja aku melihat Raman ditelevisi, itulah mengapa aku jadi menangis, tapi aku baik baik saja, aku sudah membuat puding susu, kamu belum makan kan ? Aku akan beli kue dulu, kita akan memakannya setelah makan siang” Ishita segera berlalu meninggalkan Mani, Mani merasa heran “Apa yang sedang kamu pikirkan, Ishu ? Apakah kamu akan menyembunyikan masalah ini dariku ? Aku juga bisa melihatnya dan aku bisa mengerti semuanya, aku merasa iba dengan semua kesedihanmu ini, mungkin ini yang namanya cinta” dilihatnya wajah Raman di televisi sambil bergumam “Aku berharap aku bisa menjadi malaikatmu, Ishu” gumam Mani sedih
Raman dan Pihu akhirnya tiba juga di Australia “Aku berharap kita bisa mengajak mama dan kak Adi kesini”, “Baiklah, suatu saat nanti kita akan bersama sama kesini, ingatkan ayah yaa” Pihu sangat senang mendengarnya “Aku pasti akan mengingatnya, ayah” saat itu Raman mendapat telfon dari Mihir “Iyaaa, aku harus bicara dengan tuan Sharma” ujar Raman sambil menyuruh Pihu untuk duduk dan meminta salah seorang pria yang ada disana untuk menjaga putrinya karena dia sedang ada telfon penting yang harus diladeni
Di Delhi, India ,,, Adi sedang ngobrol dengan temannya ditelfon tentang filmnya Alia Bhatt dan kebetulan Shravan mendengarnya, Adi meminta temannya untuk memesan 4 tiket, kemudian Adi mengajak Shravan untuk ikut nonton filmnya Alia Bhatt “Aku tidak mau ikut”, “Kamu tahu kan, Shravan ,,, dia itu seksi !” Shravan merasa tidak suka “Kita seharusnya tidak bicara seperti ini tentang para gadis”, “Apa yang kamu sembunyikan, Shravan ?” Shravan menggeleng “Tidak ada !”,
“Kamu yakin ? Kalau begitu duduk disini dan katakan padaku apakah kamu tidak menyukai Alia Bhatt, kamu menyukainya kan ?” Shravan kembali menggeleng “Tidak ! Berjanjilah padaku kalau kamu tidak akan mengatakan pada siapapun !” Adi langsung berjanji “Aku mencintai Alia Bhatt dan dia menyukai aku juga, kamu tahu, dia mengirimkan permintaan pertemanan padaku di facebook” Adi tertegun “Kenapa dia ingin berteman denganmu ? Dia itu kan artis terkenal” Shravan langsung menunjukkan ponselnya ke Adi “Aku benar benar tidak percaya ini” Adi semakin heran
Di Australia, Pihu merasa lapar dan Pihu merasa dirinya tidak boleh mengganggu ayahnya yang sedang sibuk menelfon “Aku kan punya kartu kredit ayah, aku akan pergi sebentar dan membeli kue” kemudian Pihu memberitahu orang yang diberi tanggung jawab ayahnya untuk menjaganya “Katakan pada ayahku kalau aku mau beli kue dulu di toko kue” Pihu bergegas menuju ke toko kue yang terdekat “Waaah, aku suka semua kue kue ini” kemudian Pihu membeli yang rasa strawberry “Maaf, nona ,,, kue strawberry nya hanya tinggal satu” kebetulan saat itu Ishita mendengarnya
“Kalau begitu berikan kue itu ke gadis itu saja, aku akan beli yang tersisa” kemudian penjual kue itu memberikan kue strawberry ke Pihu “Nona, wanita itu yang memberinya untuk kamu” Pihu berfikir untuk mengucapkan terima kasih pada Ishita dan dilihatnya Ishita, Pihu merasa pernah melihat Ishita di suatu tempat “Sepertinya aku pernah melihatnya, oh iyaa dia kan tante yang ada di gambar itu yang aku lihat dirumah nenek Iyer, bagaimana dia bisa ada disini ? Aku harus mengatakannya pada kak Adi” gumam Pihu SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 764 by. Sally Diandra