SINOPSIS MOHABBATEIN episode 570 by. Sally Diandra
Raman sedang ngobrol dengan Mihir, Raman kemudian menyuruh Mihir untuk menemui Mihika, Raman merasa menyesal karena telah menyakiti perasaan Ishita dan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, Ishita memberikan segelas susu untuk Raman dan meminta maaf padanya “Aku jadi berlebih lebihan karena Mihika di tahan, sedangkan kamu hanya diam saja, aku kira kamu tidak percaya dengan Mihika, maafkan aku, ternyata kamu membantu Mihika, terima kasih untuk itu” tiba tiba Raman menghentikan ocehan Ishita dan berkata “Ishita, aku ingin mengatakan padamu tentang Shagun” ujar Raman
“Tidak, Raman ,,, aku tidak ingin tahu apapun, permasalahan ini seperti sebuah gelas kaca yang dihimpitkan didinding, kalau aku memaksamu untuk mengatakannya maka gelas itu akan pecah berkeping keping dan salah satu diantara kita, pasti akan terluka, kamu bebas mengatakannya padaku ketika kamu rasa saatnya tepat, aku akan menunggu saat itu” Ishita kemudian keluar dari kamar meninggalkan Raman, Raman bergumam pada dirinya sendiri “Kali ini tidak akan melukai perasaanmu, Ishita ,,, ketika kondisi kehamilan Shagun sudah stabil, aku akan mengatakannya padamu kalau aku sebenarnya menjaga bayimu” gumam Raman sedih
Mihir menemui Mihika dirumah keluarga Iyer dan Mihir mencoba ngobrol soal Rinki, Mihika pun menangis “Maaf, aku datang kesini seharusnya membuat kamu tersenyum tapi aku malah membuat kamu menangis, aku telah kehilangan Rinki dan aku juga akan mati kalau sahabat terbaikku juga hancur seperti ini, kamu harus menolongku, Mihika ,,, kamu harus bisa mengakhiri perasaan bersalah ini” Mihika hanya terdiam dan menangis sedih “Kita tidak akan kembali untuk melihat hal hal yang buruk dan aku datang kesini untuk melakukan sesuatu yang baik untuk yang lain, ayoo sekarang kita pergi dan makan chaat diluar agar penjual chaat bisa mendapatkan uang” Mihika tersenyum mendengar kelakar Mihir lalu bersiap siap untuk merapikan dirinya dulu “Raman benar, Mihika masih merasa bersalah, dia pasti menyalahkan dirinya sendiri, kami berdua harus bisa menyingkirkan rasa bersalah kami ini” gumam Mihir
Raman sedang menetapkan beberapa meeting yang harus dihadirinya, Ishita meminta Raman untuk tidak membuat meeting dengan siapapun hari ini “Kenapa ?”, “Ada sebuah perayaan disekolahnya Ruhi, Ruhi mendapat piala untuk pembacaan puisi, aku rasa seharusnya kamu menunda semua rencanamu itu, Raman” pinta Ishita “Baiklah, kalau begitu aku akan menyiapkan pidato ucapan terima kasih, tolong siapkan pakaian terbaikku”, “Raman, yang dapat piala itu Ruhi, bukan kamu” ejek Ishita, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain
Sementara itu Bala melihat pakaiannya yang sudah mulai ketat dan tidak nyaman, kemudian Bala menelfon Vicky untuk menjadwal ulang kelas kelas bimbingan belajarnya, Bala merasa yakin kalau dirinya akan membuat Vandu cemburu, ketika Bala berbalik, dilihatnya Vandu sudah berdiri disana menatapnya dan dengan perasaan bahagia, Vandu berkata “Aku sudah kembaliii, Bala” Vandu benar benar mengejutkan Bala “Kamu bilang kamu baru akan pulang beberapa hari lagi ?”, “Aku pulang ini untukmu, Bala ,,, Shitija sedang bersama ibu, rupanya ibu mau membawanya ke kuil, kenapa kamu jadi tidak mesra seperti ini ?” Bala langsung memeluk Vandu “Bala, apakah sekolahnya Shravan mengadakan kompetisi pakaian gaul ? Apa yang kamu kenakan ini ?” Vandu merasa heran dengan sikap Bala
“Aku sedang mencobanya dan ini juga akan ganti baju, aku kan masih muda”, “Maaf, apa yang kamu bilang tadi ? Kamu ini sudah tidak muda lagi, Bala ,,, pakaian ini sangat ketat” sela Vandu “Tapi aku merasa sangat nyaman, murid muridku juga mengenakan pakaian yang seperti ini, aku mengenakan pakaian yang sama untuk membuat mereka mengerti tentang aku kalau aku ini salah satu diantara mereka” Bala mulai mencari alasan “Kebetulan aku ada kelas penting, lebih baik kamu istirahat saja dulu, nanti aku akan segera pulang” Bala segera pergi meninggalkannya, Vandu merasa heran dengan sikap Bala yang mulai berubah “Ada apa dengan Bala ya ?” bathin Vandu
Tak lama kemudian Bala bertemu dengan Abhishek diluar “Abhishek, bagaimana penampilanku ?” tanya Bala sambil mengingatkan Abhishek tentang rencananya untuk membuat istrinya merasa tidak aman “Aku akan menjadi seseorang yang menarik didepan Vandu”, “Bala, aku harap kamu tidak berubah terlalu berlebihan seperti ini” pinta Abhishek, Bala kemudian memberitahu Abhishek tentang filosofinya yaitu tentang usaha pertama dan kedua kalinya, Abhishek akhirnya setuju dan bertanya tentang Miihika “Mihir sedang mengajaknya keluar untuk makan golgappa di tempat makan favourite mereka, aku harus pergi kencan sekarang” Bala bergegas pergi meninggalkan Abhishek, Abhishek merasa heran “Waktu aku tanya, Mihika sedang tidak mood, sekarang dia pergi sama Mihir, Bala benar, aku sangat menyukai Mihika, lebih baik aku bekerja keras untuk mendapatkannya sebelum semuanya terlambat” gumam Abhishek
Raman pergi menemui Shagun, Manoj memberitahunya tentang keadaan Shagun yang depresi “Itu semua terjadi dalam kehamilan, apalagi dia sangat merindukan Adi dan Ruhi”, “Aku akan mencobanya” Raman kemudian menghampiri Shagun “Shagun, bagaimana kalau kamu ikut denganku, kita bisa jalan jalan sebentar, bagaimana kalau kita makan ice cream lalu belanja” Shagun menolak ajakan Raman, Manoj hanya terdiam memperhatikan mereka “Bagaimana caranya membuat moodnya kembali membaik ?” bathin Raman
Mihika dan Mihir sedang menikmati golgappas, tak lama kemudian Abhishek datang kesana dan bergabung dengan mereka, Abhishek ikutan makan golgappas dengan mereka “Aku sudah kenyang” ujar Mihir “Kamu pasti ingin aku menang agar moodku jadi membaik kan ?”, “Tidak, kamu makan saja, aku sudah kenyang” saat itu Mihika dapat telfon dari Pathak, kemudian Mihika mengabarkan pada mereka kalau dirinya harus pergi karena harus sampai di tempat Pathak dalam waktu 15 menit “Mihika, aku akan mengantar kamu” akhirnya Mihika, Mihir dan Abhishek pergi dari sana
Ishita sedang ngobrol dengan perawat dan memintanya untuk tidak membuat janji pada malam hari, dokter Batra datang dan meminta Ishita untuk tidak pulang cepat “Tapi, dok ,,, aku harus pulang cepat”, “Maaf, dokter Ishita ,,, pasien kita bilang kalau pengobatan yang kamu lakukan adalah yang terbaik” Ishita merasa bingung kemudian memberitahu dokter Batra tentang acara yang akan diselenggarakan di sekolah Ruhi “Tapi bagaimanapun juga pasien itu lebih penting, dokter Ishita”, “Baiklah, aku akan bilang sama Ruhi dulu, baru nanti aku konfirmasi ke anda” ujar Ishita,
Sementara itu Abhishek mengantar Mihika dan Mihir “Terima kasih, Abhishek”, “Semoga semuanya berjalan dengan baik dan lancar” sahut Abhishek menimpali ucapan Mihika, namun Mihika tidak membalas ucapan Abhishek dan meminta Mihir untuk ikut bersamanya, Mihir kemudian menceritakan soal kenangan lama mereka berdua dan memberikan manisan pada Mihika, Mihika tersenyum sambil memakan manisan itu “Ini adalah manisan kesukaanmu” Abhishek nampak cemburu melihat kebersamaan mereka, Mihir kemudian berlalu dari sana bersama Mihika
Ishita sedang menelfon gurunya Ruhi dan meminta tolong untuk bicara dengan Ruhi, tak lama kemudian Ruhi ngobrol dengan Ishita “Ruhi, dokter Batra bilang ada pasien yang penting yang sudah membuat janji untuk pengobatan sore nanti”, “Tapi sore nanti disekolahku juga ada acara” sela Ruhi “Iyaa, ibu Ishi juga sudah bilang padanya kalau ibu Ishi akan bicara dulu sama kamu”, “Ya sudah, ibu Ishi bisa mengobati pasien ibu Ishi dulu karena nanti dia akan kesakitan kalau nggak diobati, selesaikan dulu pekerjaan ibu Ishi disana” Ishita merasa senang karena Ruhi bisa mengerti posisinya, kemudian mereka berdua saling mengucapkan kata sayang satu sama lain “Terima kasih sayang, nanti ibu Ishi akan memberitahu ayahmu” ujar Ishita
Raman memberitahu Manoj kalau Shagun masih merindukan anak anak, saat itu Ishita menelfon Raman dan memberitahunya soal janji pengobatan dengan pasiennya “Aku sudah memberitahu Ruhi, dia mengijinkan aku untuk mengobati pasienku dulu, kamu saja yang datang kesana tepat waktu ya” Raman segera memberitahu Manoj kalau Ishita tidak bisa datang diacaranya Ruhi “Bagaimana kalau kamu mengajak Shagun ke sekolahnya Ruhi, Shagun pasti akan senang sekali kalau bisa bertemu dengan Ruhi”, “Tapi Ishita akan kesal nanti” ujar Raman cemas “Shagun bisa duduk agak menjauh dan melihat Ruhi dari kejauhan, bawalah dia, paling tidak untuk bayimu sendiri” pinta Manoj penuh harap
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 571 by. Sally Diandra