SINOPSIS MOHABBATEIN episode 177 by. Sally Diandra “RAMAN FRUSTASI”
Di kamar hotel, Ishita benar benar tidak percaya begitu mengetahui kalau Raman tahu siapa pelaku kecelakaan ibunya yang tak lain adalah mantan istri Raman, Shagun “Beraninya kamu melakukan hal ini, Raman ? Bagaimana bisa kamu menyelamatkan Shagun yang telah melakukan kecelakaan pada ibuku ?”, “Aku tidak berdaya, Ishita !” ujar Raman pasrah “Jangan mengadilinya ! Beraninya kamu berbohong padaku ! Jika Shagun adalah ibu dari anak anakmu, lalu bagaimana dengan ibuku ? Ibuku bisa saja meninggal !” teriak Ishita penuh kemarahan “Raman, kita ini berteman dan kamu berbohong padaku !” Ruhi terbangun dan bertanya pada mereka “Ibu Ishi kenapa kalian berdua saling berteriak ?” Ishita langsung memeluk Ruhi “Semuanya sudah selesai sayang, ayooo kita pulang” Raman hanya bisa menangis, tak lama kemudian Ishita pergi bersama Ruhi meninggalkan Raman sendirian “Aku tidak berdaya, Ishita ,,, aku mohon mengertilah” ujar Raman sambil terkulai lemas dilantai
Di rumah keluarga, nyonya Bhalla sedang menunggu Ishita “Aku benar benar cemas, apa yang akan terjadi nanti ?” Simmi menghampiri ibunya dan bertanya “Ada apa, ibu ?”, “Ibu mengkhawatirkan Ishita, Simmi” ujar nyonya Bhalla cemas “Memangnya kemana Ishita pergi ? Katakan padaku, bu ,,, apakah ibu menyembunyikan sesuatu ?” tanya Simmi penasaran, saat itu Ishita sedang dalam perjalanan pulang ke rumah sambil menangis dan teringat pada Raman dan kepercayaannya yang terlalu buta pada Raman, sementara Ruhi tidur dipangkuan Ishita, kembali di rumah keluarga Bhalla, Simmi berusaha menghibur ibunya kalau Ishita pasti akan datang,
Tak lama kemudian akhirnya Ishita pulang ke rumah bersama Ruhi “Ishita, dimana Raman ? Apa yang terjadi ?” tanya nyonya Bhalla cemas, tuan Bhalla segera mengambil Ruhi dari gendongan Ishita dan menyuruh Simmi untuk menidurkan Ruhi di kamar, mereka berdua kemudian bertanya pada Ishita, Ishita menangis”Katakanlah sesuatu, Ishita ,,, ibu benar benar tegang, katakan pada ibu, ada apa ? Apa yang terjadi ?” Ishita langsung terkulai lemas dan menangis tersedu sedu, nyonya Bhalla segera menghiburnya “Apa yang terjadi, Ishita ?” tanya nyonya Bhalla sambil menangis “Aku minta maaf, ibu ,,, aku akan masuk ke dalam” nyonya Bhalla menangis untuk Ishita “Dia tidak mau mengatakan apapun” ujar nyonya Bhalla sedih,
Sementara itu Simmi langsung menelfon Parmeet dan memberikan kabar terbaru padanya “Raman tadi menghabiskan waktunya dengan piknik bersama Shagun dan anak anaknya, mungkin saja Ishita melihat sesuatu diantara mereka berdua dan marah, bagus juga kalau akhirnya dia tahu rasanya menderita karena jauh dari keluarga” sindir Parmeet santai “Tapi aku mengkhawatirkan kakakku”, “Jangan cemas, dia pasti akan pulang” hibur Parmeet “Sejak Ishita masuk ke dalam rumah ini, kami semua kehilangan kedamaian” ujar Simmi sedih
Di rumah Ashok, Shagun sedang bertengkar dengan Ashok “Kenapa kamu malah melawan aku untuk Ishita, Ashok ! Kamu bilang kalau kamu mencintai aku !”, “Jika kamu menantang kegilaanku, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan !” bentak Ashok “Ternyata Raman lebih baik dari kamu !”, “Kamu membandingkan aku dengannya ? Jangan main main denganku, Shagun !” Ashok kemudian pergi meninggalkan Shagun, Shagun berteriak lantang “Kamu tidak bisa menghentikan aku bertemu dengan Raman, Ashok ! Dia telah melakukan segalanya untukku !” bentak Shagun kesal
Raman akhirnya pulang kerumah dalam keadaan mabuk berat, badannya basah kuyup karena terkena hujan deras, Raman tidak bisa berjalan, jalannya sempoyongan kesana kemari lalu duduk, penjaga gedung menghampirinya bermaksud hendak membantu namun Raman menolak “Jangan sentuh aku ! Aku ini orang yang jahat ! Semua orang menyebut aku ini jahat !”, “Ayooo ikut denganku, tuan Raman” penjaga berusaha membawa Raman, namun Raman terus meracau “Aku ini tidak baik untuk siapapun ! Aku ini ayah yang buruk, anak yang buruk, suami yang buruk, aku ini egois !”, “Ayooo tuan, mari kita pulang kerumah” Raman tertawa “Rumah yang mana ? Aku telah menghancurkan rumahku sendiri dengan tanganku sendiri, aku telah kehilangan keluargaku yang kedua kali, semua orang membenciku ! Aku ini jahat !” Raman terus meracau
“Tidak ada seorangpun yang bahagia denganku, aku telah mengkhianati perempuan yang telah mengurus rumahku, untuk perempuan yang tidak ada artinya apa apa dalam hidupku ! Tapi aku melakukan hal ini untuk keluargaku, semua orang mengira kalau aku ini salah ! Adi, ayah sangat menyayangi kamu” penjaga mencoba mengingatkan Raman “Tuan Raman, nanti semua orang bangun, hari sudah malam”, “Biarkan mereka semua bangun ! Agar mereka semua tahu bagaimana rupanya seorang laki laki yang tidak berdaya !” saat itu seluruh keluarga Bhalla mendengarnya dan melihat ke arah Raman, bahkan keluarga Iyer juga melihat Raman
Ishita melihat Raman dari arah balkon, Raman meminta semua orang keluar dan melihat bagaimana keadaan laki laki yang tidak berdaya, Raman menangis, Ishita segera menghampirinya dan meminta penjaga gedung untuk mundur “Mereka akan bicara berdua” ujar tuan Bhalla dari kejauhan “Ishita, jangan ! Aku tidak membutuhkan dukunganmu karena kamu membenci aku, aku memang pantas untuk dibenci”, “Raman, tidak perlu mengatakan apa yang telah kamu lakukan pada semua orang, ayoo kita pulang kerumah” pinta Ishita “Semua orang harus tahu kalau aku ini jahat dan tidak peduli pada siapapun, kedua orangtuaku kecewa dan sedih padaku, aku juga telah mengkhianati kamu, seberapa rendah lagi aku akan jatuh, aku ini benar benar tidak berdaya” Raman terus meracau “Aku minta maaf padamu, apa lagi yang bsia aku lakukan ? Aku telah kalah, aku minta maaf, ampuni aku, Ishita ,,, aku ini laki laki yang jahat” ujar Raman sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dada
“Raman, ayoo masuklah kedalam, aku mohon” Ishita ikut kehujanan demi mengajak Raman masuk “Jangan pedulikan aku, aku bisa mengurusi diriku sendiri sendirian” semua orang menatap kearah mereka, ketika hendak naik ke tangga apartemen, Raman terjatuh, Ishita mencoba membantunya, kemudian Ishita mengajak Raman masuk ke dalam rumah “Ishita, dengarkan aku, aku tidak berbohong, kamu tidak tahu fakta yang sebenarnya”, “Kalau begitu katakan padaku, apa fakta yang sebenarnya ?” Raman hanya terdiam sambil terduduk dilantai “Kamu tidak punya keberanian kan untuk mengatakannya ? Kalau begitu tidak usah memberikan penjelasannya padaku, aku merasa aku harus pergi dari sini, kenapa aku harus menerima semua ini ?” ujar Ishita sambil menangis
“Tapi aku tidak bisa melakukan semua ini karena ini adalah keluargaku, aku datang kemari untuk Ruhi dan aku menerima semua kebohongan ini hanya demi dia !” ujar Ishita sedih “Aku sudah berubah, Raman ,,, tapi aku tahu kalau kamu tidak akan pernah berubah, kamu tetap saja egois, kamu hanya memikirkan tentang dirimu sendiri, apakah kamu pernah memikirkan kami ?” Raman hanya bisa menangis “Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, menjauhlah dariku ! Aku tidak pantas menerima ini !” Raman mulai marah dan terbaring di ruang tengah “Ishita, tidak usah membawa Raman ke kamar, biarkan saja dia disitu !” Ishita menuruti permintaan ibu mertuanya dan meninggalkan Raman yang terbaring dilantai, Ishita bergegas masuk ke dalam kamar, Raman pun tertidur
Keesokan harinya, Raman terbangun dan melihat Ishita sedang ngobrol dengan seorang pengacara dan bertanya padanya untuk menghukum Shagun karena kasus kecelakaan ibunya “Sampai perempuan itu belum masuk ke dalam penjara, hidupku tidak akan tenang !” ujar Ishita sinis
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 178 by. Sally Diandra “RAMAN FRUSTASI”