SINOPSIS MAHAPUTRA episode 31 Dikamar Ratu
Bhatiyani, Ratu Bhatiyani sedang membuat obat, kemudian dia menawarkan
obat itu pada pelayannya Kokaiya yg kewalahan. Ini adalah sebagai tanda
maafku sebagai itikad baik karena kau telah menghentikanku dari
melakukan sesuatu yg bisa menyakiti diriku sendiri & juga anakku,
kata Ratu Bhatiyani kemudian Ratu Bhatiyani menyuruhnya duduk &
memberikan obat itu padanya
Dikamar Ratu
Jaywanta, Raja Uday terlihat sedang menikmati bermain permainan
menangkap Pangeran & Ratu Jaywanta dgn cara ditutup matanya, Raja
Uday mencoba utk menangkap mereka, & Pangeran mencoba memberinya
arah dgn bicara padanya, Ratu Jaywanta terlihat sangat senang, Ratu
Jaywanta hampir tertangkap, tapi Pangeran memintanya menghindar, Ratu
Jaywanta pun menghindar, Raja Uday sedikit jengkel, kemudian Raja Uday
mencoba utk menangkap mereka lagi
Dikamar Ratu
Bhatiyani, seorang pelayan datang & mengatakan kalau Raja Uday
datang kekamar Ratu Jaywanta bukan kekamarnya, Ratu Bhatiyani kaget
& marah mendengarnya, kemudian Ratu Bhatiyani pergi dgn
kemarahannya,
Dikamar Ratu
Jaywanta, Raja Uday masih mencoba utk menangkap Ratu Jaywanta &
Pangeran, Raja Uday ingin menangkap Ratu Jaywanta, namun Ratu Jaywanta
menghindar, tiba Ratu Bhatiyani datang, & Raja Uday menangkap Ratu
Bhatiyani, & dia berpikir kalau yg dia tangkap adalah Ratu Jaywanta,
Ratu Jaywanta kurang senang melihatnya. Akhirnya aku berhasil
menangkapmu, kata Raja Uday. Tdak ayah, kau menangkap orang yg salah,
kata Pangeran, mendengar itu Raja Uday membuka penutup matanya, dia
melihat kalau Ratu Bhatiyani yg ada didepannya, Raja Uday sedikit kaget.
Ratu Bhatiyani, apa yg kau lakukan disini, Tanya Raja Uday. Ratu
Bhatiyani mengungkapkan rasa sakit hatinya dgn air mata, kemudian Raja
Uday mengajaknya utk pergi, Pangeran mencoba utk menghentikannya karena
permainan belum selesai, namun Raja Uday tetap ingin pergi demi Ratu
tercintanya, tapi Raja Uday meminta pangeran agar tdak meninggalkan
permainan sebelum selesai.
Disaat mereka
hendak pergi, tiba-tiba Pangeran melihat kumpulan semut yg mati disusu
yg tumpah, Ratu Jaywanta kaget melihatnya, begitu juga Raja Uday &
Ratu Bhatiyani, Raja Uday & Ratu Bhatiyani mendekatinya & dua
orang pelayan juga datang utk melihatnya, Ratu Bhatiyani mencoba utk
menutupi masalah itu dgn memarahi pelayan karena mereka tdak mengurus
urusannya dgn baik & tdak menjaga ruangan Ratu tetap bersih, Raja
Uday menenangkan kemarahan Ratu Bhatiyani, Ratu Bhatiyani ingin
membersihkan tumpahan susu itu, Raja Uday melarangnya, kemudian Ratu
Jaywanta teringat akan kata kata Girjhadai yg mengatakan kalau ada
seseorang yg ingin membunuh Pangeran, Pelayan Ratu Bhatiyani Kokaiya
ingin membersihkannya tapi Raja Uday melarangnya,
Raja Uday dgn rasa
marah tentang kejadian ini, dia bertanya pada Ratu Jaywanta tentang susu
itu, Ratu Jaywanta menjawab kalau susu itu dibuat oleh pelayan Ratu
Bhatiyani yaitu Kokoiya, Ratu Bhatiyani terlihat ketakutan, setelah
ditanyai oleh Raja Uday, Kokoiya mengatakan kalau dia telah mencampur
beberapa daun beracun dalam minuman itu, Uday marah karena perintahnya
utk mencicipi makanan oleh seseorang sebelum diberikan pada Pangeran
tdak diikuti, Ratu Jaywanta mengatakan kalau kejadian ini terjadi ketika
Pangeran sedang berada diluar istana, & dia mengatakan kalau
masalah ini akan segera ditangani.
Raja Uday ingin
menghukum kokoiya tapi Pangeran tapi Pangeran menghentikan &
membelanya, Dia telah menghentikanku utk tdak meminumnya, dia telah
belajar dari kesalahannya, & hukum Mewar, jika menghukum orang yg
bersalah itu tdak berdosa tapi yg memperbaiki kesalahan mereka dalam
waktu cepat, apalagi Ibu Bhatiyani tdak ingin kehilangan pelayan yg
dipercayanya dalam kondisi hamil, kata Pangeran, Kokoiya menangis
mendengarnya
Raja Uday akhirnya
setuju utk memaafkan Kokoiya atas permintaan Pangeran kali ini. Ratu
Bhatiyani mengatakan kalau dia ingin menghukum Kokoiya tapi Ratu
Jaywanta tdak setuju & menunjuk pada dirinya tentang pekerjaan
Kokoiya selama ini, Ratu Bhatiyani menunjukkan kepedulian palsunya pada
Pangeran. Ratu Jaywanta memerintahkan Pangeran utk pergi kekamarnya.
Ratu Jaywanta & Ratu Bhatiyani saling memandang satu sama lain tanpa
berkata-kata, Ratu Bhatiyani terlihat marah,
Dikamar Ratu
Jaywanta, dia terlihat sedang berdoa, tak lama Pangeran masuk
kekamarnya, Ratu Jaywanta ingin Pangeran tidur dikamarnya yg memiliki
patung Krishna utk memiliki perlindungan-Nya. Ratu Jaywanta
memperingatkan Pangeran utk selalu mengurus dirinya sendiri sebelum
memulai mengurus bangsanya. Ratu Jaywanta juga mengatakan kepadanya
bahwa dia harus melindungi dirinya dari musuh & mengingatkan kalau
musuh bisa datang dalam bentuk teman. Pangeran tdak dapat memahami
alasan ajaran ibunya tapi dia mendengarkannya dgn penuh perhatian, &
dia memastikan dia akan baik-baik saja,kemudian Ratu Jaywanta memeluk
anaknya dgn penuh cinta
Tak lama Girjadhai
datang, Ratu Jaywanta melihatnya, lalu dia menyuruh Pangeran utk tidur,
Pangeran pun menurut, Ratu Jaywanta mendekati Girjadhai,kemudian
Girjadhai mengatakan pada Ratu Jaywanta kalau dia tdak menemukan pohon
beracun apapun disekitar istana.
Dikamar Ratu
Bhatiyani, Ratu Bhatiyani sangat marah pada keinginan Raja Uday tentang
menjadikan Pangeran Pratap menjadi masa depan Mewar. Dia melarang
Kokoiya memuji pangeran & mengatakan kepadanya utk selalu melakukan
penawarannya atau dia akan berada dalam kesulitan.
Kokoiya memberitahu
padanya tentang kecurigaan Ratu Jaywanta tentang dirinya. Ratu
Bhatiyani mengatakan utk berpura-pura baik lagi & menjadi pemberi
selamat pada Pangeran pratap sehingga Ratu Jaywanta tdak bisa memikirkan
dirinya sebagai pelakunya. Dia bangga menyatakan dirinya sebagai orang
yg mengubah wajahnya sesuai dgn keadaan, tetapi tdak motifnya,
kebiasaannya atau mimpinya,
Ditempat latihan,
Raja Uday & Rawat sedang berlatih pedang dgn ditutup matanya, &
mereka membahas tentang Pangeran pratap & tindakan Kokoiya. Tak lama
Pangeran pratap datang, Pangeran pratap tersenyum melihat ketangguhan
mereka, ketika Raja Uday ingin menyerang Rawat, Rawat menghindar &
mengakibatkan Pangeran pratap yg terkena serangan, namun dgn cepat
pangeran pratap mengambil pedang & menahan serangan dari Raja Uday,
Rawat berteriak, lalu Raja Uday membuka penutup matanya, Raja Uday marah
melihatnya, Pangeran pratap mempertanyakan Raja Uday mengapa dia masih
berlatih ketika Shams Khan telah dikalahkan.