SINOPSIS MAHAPUTRA episode 157 (17 February 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 157 (17 February 2014) by. Sally Diandra Di ruang makan, Ratu Bhatyani yang saat itu masih bersimpuh di bawah kaki Ratu Jaiwanta merasa tidak percaya dengan ucapan Raja Udai Singh yang menghukumnya dengan hukuman gantung sampai mati, Ratu Bhatyani menangis, sementara Ratu Jaiwanta dan Ratu Sajja juga Pratap hanya bisa terdiam dan terkejut, tak lama kemudian Raja Udai Singh segera pergi berlalu meninggalkan ruangan tersebut, Ratu Sajja juga ikut keluar dari ruangan itu, sedangkan Pratap segera mengejar ayahnya dan memohon ampun atas nama ibu tirinya “Ayah, aku mohon ,,, ubahlah keputusanmu, aku mohon, ayah ,,, ubahlah keputusanmu” pinta Pratap sambil terus mengejar ayahnya “Chundawat, pastikan tidak ada seorangpun yang masuk ke kamarku ini !” bentak Raja Udai Singh sambil memasuki kamarnya sendiri, Pratap terus mengikuti langkah ayahnya memasuki kamar namun Chundawat langsung menahannya untuk tidak masuk ke dalam kamar Raja Udai Singh, tapi Pratap terus berusaha untuk bertemu dengan ayahnya 

Di ruang makan, Ratu Bhatyani masih terduduk lemas memikirkan nasibnya yang mengenaskan, Ratu Jaiwanta membantunya untuk berdiri “Aku akan coba bicara pada Rana Ji” ujar Ratu Jaiwanta, mendengar ucapan Ratu Jaiwanta, Ratu Bhatyani malah mengejeknya seraya berkata “Yaaa ,,, kamu memang pandai, kak ,,, lalu mengapa selama ini kamu selalu menyembunyikan kenyataan dihadapan Rana Ji, kalau aku selalu berusaha untuk membunuh Pratap !” ujar Ratu Bhatyani lantang sambil memegang tangan Ratu Jaiwanta “Ratu Bhatyani ! Hentikan semua ini !” ujar Ratu Jaiwanta sambil mengibaskan tangan Ratu Bhatyani “Karena Pratap telah menganggap kamu sebagai ibunya ! Makanya aku tidak melakukan hal itu !” tepat pada saat itu Pratap sudah kembali ke ruang makan dan mendengar pembicaraan mereka, Ratu Bhatyani dan Ratu Jaiwanta tercengang begitu tahu ada Pratap disana 

Di kamar Raja Udai Singh, Raja Udai Singh sedang merenung, dirinya amat terpukul atas apa yang telah di perbuat oleh Ratu Bhatyani, salah satu ratu kesayangannya, Raja Udai Singh terkenang akan kenangan kenangan indah bersama dengan Ratu Bhatyani dulu ketika mereka masih mesra dan berbagi kebahagiaan bersama 

Di ruang makan, ketika Ratu Bhatyani dan Ratu Jaiwanta sedang berdebat soal Pratap, Pratap ada disana mendengarkan semua pembicaraan mereka, Ratu Bhatyani segera menghampiri Pratap, Ratu Bhatyani memohon maaf pada Pratap agar Pratap mau memaafkan semua kesalahannya, Ratu Bhatyani mengiba pada Pratap, Pratap terharu tak terasa air matanya keluar, Pratap sangat menyayangi Ratu Bhatyani seperti layaknya ibunya sendiri, kemudian Pratap memeluk Ratu Bhatyani dan berjanji akan membantunya untuk meminta maaf pada Raja Udai Singh, agar Raja Udai Singh mau memaafkannya dan tak lama kemudian, Pratap meninggalkan ruangan tersebut bersama Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani tersenyum senang karena dirinya berhasil meyakinkan Pratap kalau dirinya tidak bersalah, Ratu Bhatyani mengikuti Pratap keluar sambil melirik kearah Ratu Jaiwanta yang menatap heran kearah mereka berdua 

Di kamar Raja Udai Singh, Raja Udai Singh sedang mencium beberapa botol parfum dan tiba tiba dirinya teringat akan parfum yang sering dipakai oleh Ratu Bhatyani, Raja Udai Singh segera melempar botol parfum tersebut, tepat pada saat itu Pratap menemui ayahnya di kamarnya dan bersimpuh di kaki ayahnya memohon agar ayahnya mau memaafkan kesalahan Ratu Bhatyani “Ayah, aku mohon, ayah ,,, maafkanlah Choti Ma” pinta Pratap dengan mengiba “Ini tidak akan mudah bagiku, Pratap ! Tapi aku harus melakukan hal ini untuk kebaikan semua orang, lebih baik kamu pergi saja dari sini, pangeran Pratap !” ujar Raja Udai Singh, saat itu Ratu Bhatyani sedang berdiri di depan pintu kamar Raja Udai Singh, Raja Udai Singh bisa melihatnya melalui celah pintu yang sedikit terbuka, Pratap segera berteriak ke arah Ratu Bhatyani “Choti Ma, Rani Ji telah memaafkan kamu” ujar Pratap senang, namun Raja Udai Singh segera membentaknya “Tidak ! Aku tidak memaafkannya, pangeran Pratap !” ujar Raja Udai Singh sambil menggeret lengan Pratap dan mengajaknya keluar dari kamarnya hingga ke pintu depan, Ratu Bhatyani hanya berdiri menunggu disana sambil terdiam menatap Raja Udai Singh, Raja Udai Singh segera masuk kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya rapat rapat “Choti Ma, maafkan aku, aku belum bisa membujuk Rana Ji” ujar Pratap cemas, Ratu Bhatyani segera berlalu meninggalkan Pratap 

Ratu Bhatyani kembali ke kamarnya sendiri, Ratu Bhatyani meminta pelayannya untuk mendadaninya malam itu “Bantulah aku berdandan secantik mungkin dan berikan pesan ini ke Raja Udai Singh !” perintah Ratu Bhatyani, sementara itu di kamar pribadi Ratu Jaiwanta, Pratap sedang membahas soal Ratu Bhatyani dengan ibunya dan Ratu Sajja “Ibu, mari kita ke kamar Rana Ji dan memohon di hadapannya agar dia mau memaafkan Choti Ma” ujar Pratap dengan nada memelas, namun pada saat yang bersamaan Pratap melihat ayahnya melintasi kamar ibunya sepertinya Raja Udai Singh sedang pergi menuju ke kamar Ratu Bhatyani, Pratap merasa senang kalau akhirnya ayahnya sudah bisa memaafkan ibu tirinya itu 

Di dalam kamar Ratu Bhatyani, ketika Raja Udai Singh memasuki kamarnya, penerangan kamar itu remang remang dan nampak sepi, Raja Udai Singh mencoba mencari cari dimana Ratu Bhatyani, tiba tiba Ratu Bhatyani muncul dengan dandanannya yang sedikit berbeda, Ratu Bhatyani mencoba untuk menjerat Raja Udai Singh dengan pesona kecantikannya, Raja Udai Singh pada awalnya mengikuti permainan Ratu Bhatyani namun kemudian dengan lembut Raja Udai Singh mengajak Ratu Bhatyani keluar dari kamarnya “Ayoo, kita keluar dari kamar ini dan tunjukkan pada semua orang tentang apa yang ada di dalam hatimu” ujar Raja Udai Singh sambil menggeret tangan Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani menurut dan tak lama kemudian Raja Udai Singh memanggil kedua istrinya yang lain juga Pratap agar berkumpul di ruang keluarga seraya berkata “Aku fikir, Dheer Bai ini mengira kalau aku ini adalah Raja terbesar di dunia yang paling bodoh dan tolol dan akan melupakan semua kesalahan yang telah dia lakukan, kamu tidak akan termaafkan, Dheer Bai !” ujar Raja Udai Singh sengit “Rana Ji, ini benar benar suatu kesalahan, mari kita bicarakan hal ini di kamarmu” pinta Ratu Bhatyani “Ya, ini memang salah ! Dan kamu akan segera di hukum atas kesalahan yang telah kamu lakukan, Dheer Bai !” ujar Raja Udai Singh marah, semua yang hadir disana nampak kembali terperangah SINOPSIS MAHAPUTRA episode 158 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top