SINOPSIS PUTRI BIRU episode 06 by. Sally Diandra

SINOPSIS PUTRI BIRU episode 06 by. Sally Diandra Ibu Kalpana bertanya pada Kalpana, apakah Kalpana tahu apa yang terjadi “Kenapa ibu bertanya seperti itu meskipun setelah ibu tahu alasannya” ujar Kalpana “Apapun yang terjadi di masa lampau beberapa tahun yang lalu, seharusnya kamu tidak membiarkan Apu keluar rumah bahkan setelah mengetahui tentang kondisi kesehatannya” Kalpana hanya terdiam mendengarkan ucapan ibunya “Bagaimana nanti kalau dia panik begitu melihat banyak orang dan kulit tubuhnya berubah menjadi biru” ujar nenek Apu cemas “Meskipun aku bersama dirinya ?” sela Kalpana “Bahkan meskipun ketika dia sangat khawatir” Kalpana menyahut “Apakah ibu tidak percaya padanya ?” 


Di rumah Malay, Malay bertanya pada ibunya “Apakah ibu tidak percaya padaku ?” Nandita menyahut “Ini bukan hanya soal kepercayaan, Malay ,,, kamu itu tidak tahu tentang fakta yang sebenarnya dan seharusnya kamu tidak menemui Kalpana dan keluarganya” dalam hati Malay berkata “Memangnya kenapa, ibu ?” bathin Malay dalam hati, sementara itu nenek berkata pada Kalpana “Kalpana, hanya kamu yang sangat peduli pada Apu tapi Apu tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia hanya tahu kalau dirinya itu sakit, itu saja” nenek mencoba mengingatkan Kalpana “Aku akan mendadani Apu dengan gaun dan perhiasan yang indah, hanya ibu yang tahu betapa berartinya Apu bagiku” ujar Kalpana 

Malay meminta maaf pada Nandita, Nandita tersenyum “Lebih baik kamu berhati hati bila berada diluar karena ibu sangat khawatir padamu” Malay tersenyum “Aku akan berhati hati, ibu ,,, percayalah, sekarang lebih baik ibu bersiap siap segera untuk pestanya” pinta Malay, sementara itu di rumah Kalpana, nenek merasa heran “Kalpana, dari mana kamu mendapatkan perhiasan dan gaun itu ?” nenek merasa heran “Seharusnya ibu kenal dengan baik anak perempuan ibu, aku telah mengambil sebagian depositoku” saat itu Tapur (adik Apu) datang dan mendengar semua pembicaraan mereka “Tapi deposito itu untuk sekolahnya Tapur” Kalpana mengangguk “Tapi kali ini, Apu itu sangat penting, ibu” Tapur yang mendengarnya merasa sangat sedih karena mengira kalau ibunya lebih mempedulikan Apu dibanding dirinya 

Saat itu, Apu sedang ngobrol dengan kelincinya “Kamu tahu sebentar lagi aku akan keluar dari rumah ini untuk pertama kalinya, tapi aku tidak tahu pesta siapakah ini ?” kemudian Apu membayangkan pesta itu dan merasa takjub dengan banyaknya orang orang yang datang, tarian, musik, kelakar dan lain sebagainya, Apuu teringat ketika Malay membawa kelinci dan berkata dalam hati “Apakah mereka teman teman yang baik dan bagaimana sikap mereka ?” Apu sangat gugup, Apu sangat beharap semua orang menyukai dirinya dan dia juga menyukai orang orang itu, Apu sangat bersemangat sekali ingin melihat dunia, saat itu Kalpana datang dan mengetuk pintu kamarnya, Apu melepas kelinci itu dan mencoba untuk menangkapnya, tanpa sengaja kuku Apu melukai si kelinci ketika Apu sedang memegangnya, 

Apu segera menyembunyikan kelinci itu di dalam lemari dan membuka pintu kamarnya “Apu, apa semuanya baik baik saja ? Kenapa kamu sangat lama sekali membuka pintunya ?” Apuu kelihatan gugup “Tadi aku sedang ganti baju, ibu” Kalpana tertegun “Ibu tahu kalau kamu itu berbohong, sebenarnya apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu bicara sendirian ?” Apu lalu mengeluarkan kelinci dari lemari dan menunjukkannya pada Kalpana “Apakah ini kelinci yang sama yang kamu tangisi kemarin ? Bagaimana bisa kelinci ini bisa ada padamu ?” tanya Kalpana heran, saat itu Apu melihat luka pada tubuh kelinci itu dan darah yang mengalir berubah menjadi hitam “Malay memberikannya padaku, aku menyembunyikannya karena aku takut kalau ibu akan memarahi aku, aku minta maaf, ibu” Kalpana juga melihat luka di tubuh kelinci itu 

“Bagaimana bisa kelinci ini terluka, Apu ?” tanya Kalpana cemas “Kelinci ini tadi berlari lari dan terluka, ibu” Kalpana segera mengambil kelinci itu “Kelinci ini mungkin terkena infeksi, lebih baik kamu jangan menyentuhnya, sekarang kamu mandi dengan ramuan herbal dan bersiap siap untuk datang ke pesta” Kalpana membawa kelinci itu bersamanya dan menangis begitu melihat kelinci itu telah mati dan tubuhnya berubah menjadi biru karena terkena racun, nenek melihatnya lalu mereka berdua bergegas pegi ke hutan dan memakamkan kelinci itu disana “Kalpana, aku peringatkan kamu, jangan bawa Apu keluar dari rumah, hal ini sangat berbahaya untuk kehidupan orang lain” ujar nenek cemas “Aku telah menunggunya moment ini selama bertahun tahun, ibu ,,, dan aku telah menyembunyikan kebenaran tentang Apu selama 18 tahun dan menjaganya, aku tidak akan mundur dengan mudah, ibu” Kalpana tetap bersikeras,

Sementara itu Apu sedang mandi di bath up dan sedang berfikir “Aku hanya memiliki beberapa jam tersisa untuk bertemu dengan semua orang” bathin Apu Nandita sedang mengarahkan tugas para pelayan dan bertanya tentang kwalitas masakan dan mencicipi makanan yang akan disuguhkan untuk pesta, Malay menunjukkan jus yang dicampur sedikit alkohol pada Abhi sambil berkata “Kamu adalah tamu specialku !” ujar Malay senang “Malay, apakah kamu lupa dengan teguran ibumu tadi pagi ?” Abhi merasa cemas 

“Para orangtua memang tugasnya marah marah dan tugasku adalah hanya mendengarkannya” ujar Malay santai, Malay tahu kalau gadis hantu misterius itu akan datang hari ini, sedangkan Apu juga berfikiran yang sama “Hari ini aku akan bertemu dengan Malay” sementara Kalpana berkata dalam hati “Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan aku dalam menyatukan Malay dan Apu” saat itu Malay melirik kearah jus yang telah dicampurnya dengan alkohol sambil berfikir “Hari ini pestanya pasti akan sangat meriah sekali !” bathin Malay senang SINOPSIS PUTRI BIRU episode 07 by. Sally Diandra

                                 putri biru 05          putri biru 07
Bagikan :
Back To Top