SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 908 “PERANG SAUDARA” by. Sally Diandra
Ishita langsung bertanya pada Shagun “Shagun, kenapa kamu malah mendukung Aaliya ?”, “Memangnya kenapa ? Aaliya mencintai Mihir” sahut Shagun santai “Dia itu sangat muda untuk Mihir, ini mungkin hanya kegilaannya saja” Shagun langsung menyela ucapan Ishita “Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan perasaan cinta ini, Ishita ! Mihir akan berada dirumah kami, Aaliya akan merawatnya”, “Apakah kamu peduli pada perasaan seseorang ? Pikirkan tentang Mihir ! Aku tidak bicara tentang perbedaan usia diantara mereka tapi setelah Rinki meninggal, Mihir pernah bilang padaku kalau dia tidak bisa mencintai siapapun lagi” sahut Ishita
“Perasaan cinta itu akan kembali dalam kehidupannya bersama Aaliya, Ishita !”, “Baiklah, kamu peduli padanya, tapi apakah kamu pernah bertanya padanya apa yang dia inginkan ? Dia menganggap dirinya sendiri sebagai mentor Aaliya, dia melihat Adi dan Aaliya itu sama, mereka berdua itu adalah anak anaknya” Shagun sangat kesal dengan ucapan Ishita “Hentikan ceramahmu ini, Ishita ! Aku tahu kalau kamu ingin Aaliya bersama Adi, dia juga anakku, tapi kalau Aaliya lebih menyukai Mihir maka Adi harus bisa menerima hal ini, aku tidak ingin anakku mempunyai harapan palsu”, “Anakmu ? Omong kosong apa ini ? Kamu telah menghancurkan kehidupannya, dia masuk ke penjara gara gara kamu ! Kamu tidak pernah peduli pada Adi, Pihu, Ruhi dan Mihir dan kamu hanya ingin membuat masalah denganku saja !” sindir Ishita sinis
“Iyaa memang ! Tepat sekali ! Aku memang ingin menghancurkan kamu, kamu telah merampas anak anakku, keluargaku dan Ramanku !” Ishita tertawa geli “Ramanmu ? Sejak kapan dia jadi milikmu ? Sejak kapan dia bilang kalau dia mencintai kamu dan dia ingin hidup bersamamu ? Kalau dia mengatakan hal ini sekali saja, aku akan langsung mengemasi barang barangku dan angkat kaki dari sini ! Kamu selalu saja mengulangi hal ini, Shagun !”, “Iyaaa, aku memang akan selalu mengulangi hal ini, Ishita ,,, aku akan menghancurkan siapapun yang datang diantara kita, Raman akan selalu menjadi milikku ! Kamu belum pernah melihat kan pertarungan merebutkan hak asuh seperti ini, aku pasti akan memenangkan hak asuh Pihu, Raman pasti akan kembali lagi padaku ! Aku tidak peduli kemana Mani pergi nanti, Australia atau kemana saja !” Ishita tertegun
“Yang pasti aku akan memastikan Mihir mau menerima Aaliya, kegilaan itu akan berbalik menjadi suatu perasaan cinta, aku akan membuat mereka menikah jika hal itu diperlukan, aku akan menghancurkan kamu, Ishita ,,, semua orang telah menganggap aku ini jahat, aku tidak peduli, aku hanya membutuhkan Raman, aku tidak bisa mendapatkannya ketika aku berubah jadi baik, jadi apa gunanya berubah menjadi baik ? Shagun lebih baik sebagai orang jahat, aku akan memenangkan perang ini, Ishita !” Shagun bergegas pergi meninggalkan Ishita, Ishita mulai menangis
Raman meminta maaf pada para pekerja dan ketua persatuan buruh, ketua persatuan buruh bertanya “Bagaimana bisa anakmu melakukan hal ini, tuan Raman ? Semua ini baik baik saja, tapi kalian semua seharusnya tidak boleh bicara seperti ini pada para pekerja, tuan Mihir telah mengurus semuanya dengan baik dan bicara dengan sopan pada kami, anakmu itu tidak tahu apa apa, tuan Raman”, “Adi tidak gila, saat ini dia sedang marah, dia memang telah melakukan kesalahan, aku minta maaf atas nama Adi” sahut Raman “Pertama melakukan kesalahan dan kemudian minta maaf, kami tidak mempunyai harga diri” ketua persatuan lalu berkata “Pekerja yang bernama Mohan tidak akan bekerja disini kalau Aditya juga ada di sini”,
“Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu ? Adi akan mengurusi perusahaanku” saat itu Ishita datang kesana “Aku minta maaf, aku memang tidak bisa berbuat apa apa, aku akan melakukan apa yang Adi lakukan” Raman lalu menghajar ketua persatuan buruh itu “Aku akan lihat nanti siapa yang akan bekerja disini sekarang ? Perusahaan ini akan ditutup !”, “Aku akan menghajar kamu dengan sepatu ini ! Enyah kamu dari sini !” Ishita hanya melihat kearah mereka dan berteriak kearah Raman “Raman, apa yang telah kamu lakukan ?”
Mihir berterima kasih pada Aaliya untuk semuanya, Aaliya juga membantu Mihir mengeluarkan barang barang Mihir, Mihir lalu membuka kopernya dan dilihatnya foto Rinki dengan sebuah kartu ucapan “Semua ini apa, paman ?”, “Ini beberapa barang barangku, kenanganku bersama Rinki, ini adalah katu valentine terakhir yang dia berikan padaku, buku diarinya dan ini dompetnya, ketika aku berpergian, aku selalu membawa semua benda benda ini, dia juga membuat mug dengan gambar kampusku, aku selalu minum kopi dengan mug ini” Aaliya terlihat kesal “Kalau kamu butuh sesuatu, katakan saja padaku” Aaliya segera pergi dari sana
Romi datang untuk menemui Mihika, nyonya Bhalla dan Vandu terlihat khawatir “Kenapa kamu menelfonku, Mihika ?”, “Romi, apa semua ini ?” tanya Mihika sambil menunjukkan surat surat tersebut ke Romi “Bagaiaman bisa kamu mendapatkan semua ini ? Aku meminta ibu untuk menyimpan ini semua” nyonya Bhalla menyela dan memarahi Romi karena telah memberikan surat cerai pada Mihika untuk mendapatkan Sanchi “Apa ibu sudah gila ?” Romi merasa heran namun Vandu ikut menimpali ucapan nyonya Bhalla “Semua ini adalah surat cerai kan ?”, “Bukan, kakak !” sahut Mihika “Aku akan menyobek surat surat ini !” ujar Vandu,
Romi dan Mihika berteriak kencang “Jangan !” Vandu terlihat heran dan mulai memeriksanya “Itu adalah ijasah MBAnya Romi, kakak”, “Kamu ingin tahu kan siapa itu Sanchi ? Dia adalah dosen MBA, Mihika sangat berpendidikan, jadi aku ini rada minder, lalu aku tanya sama temanku untuk mencarikan dosen pribadi, temanku kemudian mengenalkan aku pada Sanchi, aku bertemu dengannya di sebuah hotel” Romi teringat ketika Romi meminta pada Sanchi untuk mengajarinya, Romi juga harus menyembunyikannya agar Mihika tidak tahu “Kamu harus belajar keras, Romi”, “Aku akan belajar dengan baik” ingatan Romi akhirnya lenyap “Aku telah membuat banyak masalah, aku meminta padanya untuk mengajariku pada malam hari karena siangnya aku sangat sibuk, dia itu bukan pacarku, tapi hanya dosenku saja”,
“Kamu ini memang tolol ! Kenapa kamu tidak memberitahu kami tentang hal ini ?” sela nyonya Bhalla “Aku tahu kenapa Romi menyembunyikan semua ini, dia ingin membuat aku bangga” Mihika ikut menimpali sambil menangis “Aku hanya ingin menyelesaikan gelar MBA ku saja dan memberikan kejutan padamu, aku selalu ingin melihat kamu bahagia, Mihika” sahut Romi “Aku selalu khawatir memikirkan kalau ini adalah surat cerai, aku akan bunuh kamu, Romi !” ujar Mihika lagi “Apa kamu sudah gila ? Apa aku akan menceraikan istri seperti kamu ? Aku sangat mencintai kamu, Mihika” Romi langsung memeluk Mihika penuh cinta, nyonya Bhalla dan Vandu tersenyum melihat kemesraan mereka berdua, kemudian nyonya Bhalla dan Vandu meninggalkan Romi dan Mihika yang masih bermesraan
Ishita sedang berfikir “Apa yang harus aku lakukan ? Bagaimana caranya menghentikan aksi pemogokkan ini ?” saat itu Mihir menelfon Ishita dan bertanya tentang aksi pemogokkan para pekerja “Kamu juga mendengarnya bukan ?” sahut Ishita, Mihir kemudian meminta Ishita untuk memberitahu padanya secara detail tentang aksi pemogokkan ini “Aku akan mencoba mencari solusinya” ujar Mihir,
Shagun meminta Aaliya untuk memberikan sup ke Mihir, namun Aaliya terlihat malas “Ada apa, Aaliya ? Apa dia mengatakan sesuatu padamu ?”, “Ternyata paman Mihir masih mencintai istrinya yang bernama Rinki, dia membawa semua barang barang yang Rinki berikan padanya, dia bilang dia selalu membawa benda benda itu ketika dia sedang berpergian kemanapun, dia tidak akan mengerti tentang perasaan cintaku ini” ujar Aaliya sedih
“Rinki memang telah meninggalkan dia, tentu saja Mihir sangat merindukannya, tapi sampai kapan dia akan bertahan dengan kenangan pada orang yang sudah meninggal ? Saat ini Mihir sendirian, aku sangat peduli padanya, aku yakin kamu pasti bisa mengisi kekosongan dihatinya, dia pasti akan jatuh cinta padamu, kamu harus melakukan apa yang telah Rinki perbuat padanya, kamu harus bisa mengambil tempat Rinki” Aaliya tersenyum mendengar saran dari Shagun “Aku rasa aku tahu apa yang harus aku lakukan” ujar Aaliya senang
Mihir lalu memberitahu Ishita kalau dirinya akan datang ke kantor, saat itu Aaliya menghampirinya dengan mengenakan kain saree sambil membawa sup untuk Mihir, Mihir jadi bingung dan bertanya tanya begitu melihat penampilan Aaliya yang berubah “Darimana kamu mendapatkan kain saree ini ?”, “Aku menemukannya di dalam kopermu, aku rasa aku ingin mencobanya, bagaimana penampilanku ?” Mihir terlihat tidak suka
“Seharusnya kamu tidak mengenakan kain saree ini ! Ini adalah kain saree milik Rinki ! Apa kamu tidak tahu bagaimana caranya bertanya terlebih dulu sebelum menyentuh barang barang orang lain ? Ada masalah apa denganmu, Aaliya ? Kenapa kamu melakukan hal ini ? Ayooo sekarang ganti bajumu !” ujar Mihir kesal
Adi memberitahu Ishita kalau semuanya mungkin akan segera membaik kalau dirinya menemui para pekerja itu “Tidak, jangan, Adi ,,, ayahmu sudah mencobanya tadi”
Tak lama kemudian Mihir datang dalam pertemuan itu, Ishita jadi tidak enak hati sama Adi “Maafkan ibu sayang, ibu yang bilang ke Mihir”, “Aku ada pekerjaan yang lebih penting” Adi langsung pergi dari sana, Raman lalu memberitahu semua orang kalau dirinya akan bicara untuk semua orang “Aku akan mencoba mencari solusinya” Raman lalu pergi bersama yang lain, Ishita meminta Mihir untuk duduk “Aku akan kembali lagi nanti” Mihir jadi bingung “Ada apa ini ? Tadi Adi tidak menyapaku, dia juga tidak menemuiku di rumah sakit, lalu sekarang kenapa Raman dan Adi malah menghindari aku ? Ada masalah apa ? Sementara itu Aaliya juga memberikan banyak perhatiannya padaku, ada apa dengannya ? Dia itu bersikap seolah olah aku ini seorang celebrity, tolong ,,, aku mohon, katakan padaku, apa ada masalah yang sangat serius, Ishita ?” Mihir benar benar tidak mengerti
“Apa yang harus aku katakan padamu, Mihir ?”, “Katakan saja padaku, Ishita ,,, ada masalah apa ini ?” pinta Mihir “Masalah ini sungguh sangat ribet”, “Apa itu ?” Mihir bersikeras ingin tahu “Adi mencintai Aaliya tapi Aaliya mencintai kamu” Mihir kaget mendengar ucapan Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 909 by. Sally Diandra