SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 766 “KONTRAK UNTUK RUHAAN” by. Sally Diandra
Pihu sedang ngobrol sama Shagun tentang Ruhaan via telfon “Aku tidak bisa memotret Ruhaan dan meminta tanda tangannya, karena dia jatuh pingsan karena sakit dan tante dokter yang membawanya pergi”, “Ya sudah, kamu bisa memotretnya nanti dan kirimkan fotonya ke mama ya” Shagun kemudian mengakhiri telfonnya dan jadi bertanya tanya “Siapa tadi yang Pihu sebut ? Tante dokter ,,,” Shagun jadi penasaran, sementara itu Mani memberitahu Ishita tentang email dari pengacara “Ishu, mereka menolak tawaran kita, mereka bilang kalau kita tidak pantas dengan apa yang sudah mereka tawarkan pada kita, mereka bilang kalau kita ini terlalu berlebih lebihan”,
“Bagaimana bisa mereka bilang begitu ? kita bisa menghasilkan pendapatan kita sendiri dan membangun perusahaan kita, kita bisa meningkatkan bisnis kita lagi, Mani” hibur Ishita “Bisnis tidak bisa dijalankan dengan penuh emosi, Ishu”, “Tapi hal itu juga tidak bisa dijalankan tanpa emosi, Mani” Aaliya mendengar pembicaraan mereka dan ikut nimbrung dengan Ishita dan Mani “Aku rasa kita tidak seharusnya menjual perusahaan kita, ayah”, Produk kita sudah mulai tidak dikenal lagi, Aaliya ,,, kita membutuhkan rencana marketing yang cukup besar” sahut Mani “Bagaimana kalau kita mengendors salah satu selebriti dengan produk kita ?”, “Iyaaa, kamu benar, produk kita sangat terkenal dikalangan remaja, kita bisa menjadikan Ruhaan sebagai brand ambassador produk kita” Aaliya sangat suka dengan ide Ishita, Mani juga setuju
“Tapi rasanya tidak mudah memberikan sebuah proposal penawaran ke Ruhaan, kita harus memberitahu ibunya dulu dan kalau dia menolak ,,,” Ishita langsung menyahut “Kita akan mengirimkan proposal kita dan kalau mereka setuju, itu akan bagus bukan ?”, “Luar biasa, kalau Ruhaan mau melakukan promosi iklan kita, itu pasti akan sangat membantu” Aaliya sangat bersemangat “Baiklah, aku akan bicara dengan managerku dulu kemudian membuat persiapan presentasinya” sela Mani senang
Raman sedang ngobrol dengan Mihir melalui telfon “Kamu tahu, Mihir ,,, orang orang di perusahaan itu ternyata tolol semua ! Mereka tidak ingin menjual perusahaannya, mereka malah berfikir untuk mengenalkan produk mereka di global market”, “Kita membutuhkan seorang brand ambassador Raman” sahut Mihir “Tapi kita tidak kenal dengan siapapun disini” Pihu langsung menyela “Ruhaan ada disini” Raman menyukai ide cermelang Pihu “Iyaaa itu benar, kita bisa menjadikan Ruhaan sebagai brand ambassador produk kita” Mihir lalu memuji Pihu yang cerdas “Mihir, siapkan proposalnya, aku akan mencoba bicara dengan managernya Ruhaan” ujar Raman optimistis
Shagun sedang mencari cari kunci, Shagun tiba tiba mendengar suara Adi dirumah keluarga Iyer “Kasihan anak anak karena telah terjebak dalam pertengkaran para orang tua, Adi adalah milik Ishita sama dengan milikku, nyonya Iyer telah membuat makanan untuknya dengan penuh cinta” gumam Shagun, saat itu Amma sedang bicara dengan Adi “Aku sudah membuat snack untuk Pihu, tapi dia nggak ada disini, jadi kamu harus memakannya, Adi” Shagun mendengar pembicaraan mereka “Pihu, kemarin datang kesini pada saat peringatan kematian Ishita, ketika Pihu melihat foto Ishita, airmata nenek tidak bisa berhenti” Shagun menatap ke arah foto Ishita dan teringat pada ucapan Pihu, sedangkan Adi memeluk Amma dan mencoba membuatnya tersenyum “Bagaimana hal ini bisa mungkin terjadi ? Apakah Pihu melihat Ishita di Australia ?” Shagun mulai penasaran
Aaliya dan Shravan sedang chatting, Shravan berbohong dengan memberitahu usianya sudah 21 tahun “Aku benar benar sangat senang, punya teman yang tulus seperti kamu”, “Kamu bisa mempercayai aku” tulis Shravan dalam chatting, dalam hati Aaliya berfikir kalau usia Shravan pasti baru 14 atau 15 tahun, Aaliya pun tertawa geli sambil chatting dengan Shravan, Adi datang menghampiri Shravan “Shravan, jangan tutupi chattingnya, aku juga mau membacanya”, “Kamu itu tidak sopan !” Adi tidak kalah sengit membalas ejekan Shravan
“Apakah berbohong itu perilaku yang sopan ? Kenapa kamu berbohong pada gadis itu ?”, “Karena aku jatuh cinta padanya” ujar Shravan berbunga bunga “Sudah, Shravan ,,, hentikan ! Siapa gadis itu ?”, “Kamu pasti cemburu yaaa tapi aku ini sangat fokus” Adi benar benar kesal dengan sikap Shravan “Kalau gadis itu melihat kamu, cintanya akan segera sirna, maafkan aku, Shravan ,,, aku tidak bermaksud demikian, coba tunjukkan padaku obat langsing yang kamu minum” Shravan lalu pergi mengambilnya, Adi merasa harus mencari tahu tentang gadis tersebut
Di Australia ,,, Niddhi sedang berteriak pada seseorang di telfon “Bagaimana bisa konsernya dibatalkan ? Cari lagi tempat yang lain !” Niddhi lalu menyalahkan Ruhaan akan hal ini dan langsung memarahi Ruhaan habis habisan, Ruhaan hanya bisa menangis, saat itu Niddhi mendapat telfon yang lainnya lalu berkata pada Ruhaan “Lihat ! Perusahaan itu meminta uang mukanya kembali ! Apa yang harus kita lakukan ?” Niddhi segera mengangkat tangannya hendak menampar Ruhaan karena saking kesalnya, namun Nancy segera mencegahnya dan berkata “Ponselmu berdering, Madam” rupanya managernya Mani menelfonnya “Nyonya, kami ingin mengontrak Ruhaan sebagai icon brand produk kami” Niddhi mencoba menenangkan dirinya “Anda bisa memikirkannya terlebih dulu, baru nanti anda bisa mengkonfirmasinya pada kami”, “Tentu saja, kita akan segera bertemu dan langsung bisa menandatangani kontraknya” Niddhi merasa senang
“Ini sungguh kabar yang baik, aku harus merayakannya” tak lama kemudian managernya Raman menelfon Niddhi dan menawarkan sebuah kontrak ke Ruhaan, Niddhi sangat senang dan berfikir kalau dirinya bisa mendapatkan banyak uang dengan adanya dua produk yang akan di endors Ruhaan “Aku sangat senang kalau kamu ingin mempromosikan produkmu dengan menggunakan Ruhaan”, “Tapi pemotretannya akan dilakukan di Mumbai, apakah hal ini bisa anda lakukan ?” tanpa pikir panjang Niddhi langsung mengiyakan saja “Tentu saja !”, “Aku akan menyiapkan surat kontraknya dan akan menelfonmu lagi nanti” Niddhi mulai berfikir “Apa yang harus aku lakukan ? Aku akan mendapatkan uang itu untuk menutupi kegagalanku dalam berjudi, aku harus menelfon manager itu lagi” Niddhi kemudian menelfon managernya Mani “Aku punya satu syarat, pemotretannya harus diadakan di Mumbai, India”, “Baiklah, aku akan membicarakan tentang hal ini dengan bosku, nanti aku kabari kamu lagi” Niddhi sangat berterima kasih padanya
Keesokan harinya, nyonya Bhalla terlihat sedih sambil menatap ke arah Shravan, Simmi bertanya padanya “Ada apa, ibu ?”, “Kalau aku melihat Shravan, aku jadi teringat sama Ruhi, Ruhi pasti usianya juga sama seperti Shravan, coba kamu pikirkan, Simmi ,,, keluarga ini pasti akan sangat bahagia” ujar nyonya Bhalla sedih “Iyaaa, ibu ,,, tapi rasanya tidak ada gunanya membicarakan tentang hal itu sekarang, itu sudah tujuh tahun yang lalu” sahut Simmi sedih
Raman sedang menelfon seseorang, rupanya Raman sedang memesan tiket pesawat “Pihu, ayoo kemasi barang barangmu”, “Ayah, aku tidak akan pergi tanpa tanda tangan Ruhaan, lakukan sesuatu, ayah” Raman jadi teringat sama Ruhaan, tiba tiba Shagun datang dan mengejutkan mereka, Pihu merasa senang dan langsung memeluk Shagun “Mama sangat merindukan kamu sayang” Raman tidak suka melihat kedatangan Shagun “Ada apa, Shagun ? Bagaimana bisa kamu datang kesini ?”, “Aku sangat merindukan Pihu, Raman ,,, aku membelikannya gelang yang berwarna warni” bela Shagun “Kamu seharusnya memberitahu kami dulu, saat ini kamu akan pergi ke bandara” sahut Raman kesal, dalam hati Shagun berfikir “Aku tidak bisa memberitahu Raman tentang kecurigaanku tentang Ishita, apakah Ishita benar benar masih hidup ?” bathin Shagun
“Mama, kenapa mama tidak mengajak kak Adi juga ?”, “Raman, aku sangat merindukan Pihu, itulah makanya aku datang, kita seharusnya memperpanjang waktu liburan kita ujar Shagun” Raman semakin kesal “Ini bukan liburan buatku, ini adalah perjalanan bisnis”, “Baiklah, selesaikan pekerjaanmu disini dan kami akan jalan jalan mengelilingi Australia” sela Shagun lagi “Baiklah, jangan ganggu aku !”, “Mama, kota Sydney ini sangat indah, ayooo ikut denganku, aku akan menunjukkan foto fotonya” sela Pihu, Raman kemudian menelfon managernya “Bikin pertemuan dengan Ruhaan” Raman merasa harus bertemu dengan Ruhaan karena Raman merasa dirinya ada sebuah hubungan dengan Ruhaan SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 767 by. Sally Diandra
“Bagaimana bisa mereka bilang begitu ? kita bisa menghasilkan pendapatan kita sendiri dan membangun perusahaan kita, kita bisa meningkatkan bisnis kita lagi, Mani” hibur Ishita “Bisnis tidak bisa dijalankan dengan penuh emosi, Ishu”, “Tapi hal itu juga tidak bisa dijalankan tanpa emosi, Mani” Aaliya mendengar pembicaraan mereka dan ikut nimbrung dengan Ishita dan Mani “Aku rasa kita tidak seharusnya menjual perusahaan kita, ayah”, Produk kita sudah mulai tidak dikenal lagi, Aaliya ,,, kita membutuhkan rencana marketing yang cukup besar” sahut Mani “Bagaimana kalau kita mengendors salah satu selebriti dengan produk kita ?”, “Iyaaa, kamu benar, produk kita sangat terkenal dikalangan remaja, kita bisa menjadikan Ruhaan sebagai brand ambassador produk kita” Aaliya sangat suka dengan ide Ishita, Mani juga setuju
“Tapi rasanya tidak mudah memberikan sebuah proposal penawaran ke Ruhaan, kita harus memberitahu ibunya dulu dan kalau dia menolak ,,,” Ishita langsung menyahut “Kita akan mengirimkan proposal kita dan kalau mereka setuju, itu akan bagus bukan ?”, “Luar biasa, kalau Ruhaan mau melakukan promosi iklan kita, itu pasti akan sangat membantu” Aaliya sangat bersemangat “Baiklah, aku akan bicara dengan managerku dulu kemudian membuat persiapan presentasinya” sela Mani senang
Raman sedang ngobrol dengan Mihir melalui telfon “Kamu tahu, Mihir ,,, orang orang di perusahaan itu ternyata tolol semua ! Mereka tidak ingin menjual perusahaannya, mereka malah berfikir untuk mengenalkan produk mereka di global market”, “Kita membutuhkan seorang brand ambassador Raman” sahut Mihir “Tapi kita tidak kenal dengan siapapun disini” Pihu langsung menyela “Ruhaan ada disini” Raman menyukai ide cermelang Pihu “Iyaaa itu benar, kita bisa menjadikan Ruhaan sebagai brand ambassador produk kita” Mihir lalu memuji Pihu yang cerdas “Mihir, siapkan proposalnya, aku akan mencoba bicara dengan managernya Ruhaan” ujar Raman optimistis
Shagun sedang mencari cari kunci, Shagun tiba tiba mendengar suara Adi dirumah keluarga Iyer “Kasihan anak anak karena telah terjebak dalam pertengkaran para orang tua, Adi adalah milik Ishita sama dengan milikku, nyonya Iyer telah membuat makanan untuknya dengan penuh cinta” gumam Shagun, saat itu Amma sedang bicara dengan Adi “Aku sudah membuat snack untuk Pihu, tapi dia nggak ada disini, jadi kamu harus memakannya, Adi” Shagun mendengar pembicaraan mereka “Pihu, kemarin datang kesini pada saat peringatan kematian Ishita, ketika Pihu melihat foto Ishita, airmata nenek tidak bisa berhenti” Shagun menatap ke arah foto Ishita dan teringat pada ucapan Pihu, sedangkan Adi memeluk Amma dan mencoba membuatnya tersenyum “Bagaimana hal ini bisa mungkin terjadi ? Apakah Pihu melihat Ishita di Australia ?” Shagun mulai penasaran
Aaliya dan Shravan sedang chatting, Shravan berbohong dengan memberitahu usianya sudah 21 tahun “Aku benar benar sangat senang, punya teman yang tulus seperti kamu”, “Kamu bisa mempercayai aku” tulis Shravan dalam chatting, dalam hati Aaliya berfikir kalau usia Shravan pasti baru 14 atau 15 tahun, Aaliya pun tertawa geli sambil chatting dengan Shravan, Adi datang menghampiri Shravan “Shravan, jangan tutupi chattingnya, aku juga mau membacanya”, “Kamu itu tidak sopan !” Adi tidak kalah sengit membalas ejekan Shravan
“Apakah berbohong itu perilaku yang sopan ? Kenapa kamu berbohong pada gadis itu ?”, “Karena aku jatuh cinta padanya” ujar Shravan berbunga bunga “Sudah, Shravan ,,, hentikan ! Siapa gadis itu ?”, “Kamu pasti cemburu yaaa tapi aku ini sangat fokus” Adi benar benar kesal dengan sikap Shravan “Kalau gadis itu melihat kamu, cintanya akan segera sirna, maafkan aku, Shravan ,,, aku tidak bermaksud demikian, coba tunjukkan padaku obat langsing yang kamu minum” Shravan lalu pergi mengambilnya, Adi merasa harus mencari tahu tentang gadis tersebut
Di Australia ,,, Niddhi sedang berteriak pada seseorang di telfon “Bagaimana bisa konsernya dibatalkan ? Cari lagi tempat yang lain !” Niddhi lalu menyalahkan Ruhaan akan hal ini dan langsung memarahi Ruhaan habis habisan, Ruhaan hanya bisa menangis, saat itu Niddhi mendapat telfon yang lainnya lalu berkata pada Ruhaan “Lihat ! Perusahaan itu meminta uang mukanya kembali ! Apa yang harus kita lakukan ?” Niddhi segera mengangkat tangannya hendak menampar Ruhaan karena saking kesalnya, namun Nancy segera mencegahnya dan berkata “Ponselmu berdering, Madam” rupanya managernya Mani menelfonnya “Nyonya, kami ingin mengontrak Ruhaan sebagai icon brand produk kami” Niddhi mencoba menenangkan dirinya “Anda bisa memikirkannya terlebih dulu, baru nanti anda bisa mengkonfirmasinya pada kami”, “Tentu saja, kita akan segera bertemu dan langsung bisa menandatangani kontraknya” Niddhi merasa senang
“Ini sungguh kabar yang baik, aku harus merayakannya” tak lama kemudian managernya Raman menelfon Niddhi dan menawarkan sebuah kontrak ke Ruhaan, Niddhi sangat senang dan berfikir kalau dirinya bisa mendapatkan banyak uang dengan adanya dua produk yang akan di endors Ruhaan “Aku sangat senang kalau kamu ingin mempromosikan produkmu dengan menggunakan Ruhaan”, “Tapi pemotretannya akan dilakukan di Mumbai, apakah hal ini bisa anda lakukan ?” tanpa pikir panjang Niddhi langsung mengiyakan saja “Tentu saja !”, “Aku akan menyiapkan surat kontraknya dan akan menelfonmu lagi nanti” Niddhi mulai berfikir “Apa yang harus aku lakukan ? Aku akan mendapatkan uang itu untuk menutupi kegagalanku dalam berjudi, aku harus menelfon manager itu lagi” Niddhi kemudian menelfon managernya Mani “Aku punya satu syarat, pemotretannya harus diadakan di Mumbai, India”, “Baiklah, aku akan membicarakan tentang hal ini dengan bosku, nanti aku kabari kamu lagi” Niddhi sangat berterima kasih padanya
Keesokan harinya, nyonya Bhalla terlihat sedih sambil menatap ke arah Shravan, Simmi bertanya padanya “Ada apa, ibu ?”, “Kalau aku melihat Shravan, aku jadi teringat sama Ruhi, Ruhi pasti usianya juga sama seperti Shravan, coba kamu pikirkan, Simmi ,,, keluarga ini pasti akan sangat bahagia” ujar nyonya Bhalla sedih “Iyaaa, ibu ,,, tapi rasanya tidak ada gunanya membicarakan tentang hal itu sekarang, itu sudah tujuh tahun yang lalu” sahut Simmi sedih
Raman sedang menelfon seseorang, rupanya Raman sedang memesan tiket pesawat “Pihu, ayoo kemasi barang barangmu”, “Ayah, aku tidak akan pergi tanpa tanda tangan Ruhaan, lakukan sesuatu, ayah” Raman jadi teringat sama Ruhaan, tiba tiba Shagun datang dan mengejutkan mereka, Pihu merasa senang dan langsung memeluk Shagun “Mama sangat merindukan kamu sayang” Raman tidak suka melihat kedatangan Shagun “Ada apa, Shagun ? Bagaimana bisa kamu datang kesini ?”, “Aku sangat merindukan Pihu, Raman ,,, aku membelikannya gelang yang berwarna warni” bela Shagun “Kamu seharusnya memberitahu kami dulu, saat ini kamu akan pergi ke bandara” sahut Raman kesal, dalam hati Shagun berfikir “Aku tidak bisa memberitahu Raman tentang kecurigaanku tentang Ishita, apakah Ishita benar benar masih hidup ?” bathin Shagun
“Mama, kenapa mama tidak mengajak kak Adi juga ?”, “Raman, aku sangat merindukan Pihu, itulah makanya aku datang, kita seharusnya memperpanjang waktu liburan kita ujar Shagun” Raman semakin kesal “Ini bukan liburan buatku, ini adalah perjalanan bisnis”, “Baiklah, selesaikan pekerjaanmu disini dan kami akan jalan jalan mengelilingi Australia” sela Shagun lagi “Baiklah, jangan ganggu aku !”, “Mama, kota Sydney ini sangat indah, ayooo ikut denganku, aku akan menunjukkan foto fotonya” sela Pihu, Raman kemudian menelfon managernya “Bikin pertemuan dengan Ruhaan” Raman merasa harus bertemu dengan Ruhaan karena Raman merasa dirinya ada sebuah hubungan dengan Ruhaan SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 767 by. Sally Diandra