SINOPSIS MOHABBATEIN episode 654 “LEPASNYA KALUNG MANGALSUTRA” by. Sally Diandra
Di rumah keluarga Bhalla, Raman memarahi Ishita di depan seluruh keluarganya dan Shagun “Jangan bohong lagi padaku, Ishita ! Satu kebohongan lagi bisa menghancurkan hubungan kita, aku memang mencintaimu dan aku malu ! Dimana komplotanmu ? Jika sekelompok orang membodohi orang lain itu namanya komplotan !” saat itu Abhishek datang, Raman segera memarahinya, Raman meminta Ishita dan Abhishek untuk melihat semua orang yang ada di rumahnya “Ishita bilang ke Adi kalau ibunya sudah meninggal, apa yang dia dapatkan ?”, “Raman, bisa kita pergi ke kamar dan membicarakan soal ini ?” Ishita menyela “Kenapa ? Kamu memiliki arwahnya Shagun kan yang bisa kamu tunjukkan di depan semua orang, kamu sudah berbohong, Ishita ! Dan membuat semua orang menderita, katakan padaku apa yang ingin kamu katakan, semua orang yang akan memutuskannya !” seluruh keluarga Ishita menangis,
Ishita juga menangis dan memberitahu mereka kalau dirinya melakukan semua ini untuk menyelamatkan nyawa Raman dari Ashok “Ashok telah mengancam Shagun, dia ingin membunuh Shagun membunuh Raman, Shagun tidak bisa melakukan hal ini, Ashok lalu mengancam hendak membunuh anak anak kalau Shagun tidak bisa membunuh Raman, kalau aku tidak melakukan drama ini, kita tidak akan tahu siapa yang menjadi mata mata Ashok, kami melakukan sandiwara ini untuk menyelamatkan kamu, Raman !” begitu mendengar penjelasan Ishita, Raman meminta Romi untuk bertepuk tangan “Romi, ayooo tepuk tangan, ini dia pemenang penampilan terbaik dalam penghargaan Oscar” ujar Raman sambil memberikan kalung bunga dengan melepasnya dari foto Shagun
“Ibu mertuaku telah melahirkan seorang Diva, Ishita suka sekali menjadi hebat, kamu bilang kamu melakukan semua ini untukku, aku tidak bisa melihat siapapun terluka demi aku, mereka adalah keluargaku, anak anakku takut padamu, kita bahkan tidak bisa menatap mata semua orang dilingkungan kita sendiri, apakah kamu memikirkan ibu kandungmu sendiri ? Kamu telah menyakitinya, kamu tidak bisa menyakiti 100 orang hanya untuk menyelamatkan satu orang ! Dan kamu inspektur polisi, kamu adalah seorang petugas polisi, sekarang aku tahu kenapa masyarakat kita takut pada polisi, karena polisi melakukan penipuan seperti yang dia lakukan !” bentak Raman kesal “Raman, aku mohon dengarkan dulu, kami tidak mempunyai bukti yang memberatkan Ashok, kami hanya berusaha melindungi kamu”, “Apakah Ashok akan menyakiti aku ? Ashok tidak bisa melakukan apapun !” Ishita menyela ucapan Raman yang masih saja tidak percaya
“Kami hanya takut pada mata mata Ashok di rumah ini, kamu pernah diserang dan kami menyelamatkan kamu, kami semua melakukan ini untuk kamu, Raman ,,, dan kamu berkata seperti ini ?”, “Shagun, Abhishek dan Prateek yang lebih penting untuk kamu, jadi diam kamu, Ishita ! Kamu sudah mengatakannya padaku kalau kamu melakukannya untukku, kita berdua sudah berjanji kalau kita akan membagi apapun, tidak ada rahasia diantara kita, Ashok adalah musuhku dan dia akan membunuhku, tapi kenapa kamu melakukan hal ini padaku ? Apa masalahnya dimana kita tidak bisa menemukan solusi ? Sikapmu selama 3 bulan ini sungguh sangat menyakitkan aku, jangan menuduh keluargaku, aku menyentuh kakimu, keluargaku adalah orang orang yang aku cintai dan aku telah kehilangan cinta mereka karena satu orang, Ashok telah merampas kembali istriku, ini adalah nasib burukku, kesimpulannya adalah ,,, kamu tinggal disini sebagai menantu dan ibu dari anak anakku, untung saja kamu tidak mengenakan kalung Mangalsutra, jadi jangan dipakai lagi, hubungan kita telah berakhir” semua orang terkejut mendengar ucapan Raman, Raman kemudian pergi meninggalkan mereka “Raman ,,,” Ishita berusaha memanggil Raman sambil menangis, sementara Sarika tersenyum senang melihat drama ini telah berakhir
Shagun berusaha menghibur Ishita, Ishita meminta maaf pada nyonya Bhalla dan Amma, mereka juga hanya diam saja dan langsung berbalik menuju kamar mereka masing masing “Ishita, jaga dirimu baik baik” ujar Abhishek, Ishita meminta mereka untuk pergi dulu, Shagun dan Abhishek akhirnya pergi, Ishita menangis seorang diri sambil duduk, Adi menghampirinya dan memeluknya erat, Ishita meminta maaf pada Adi karena telah menyakiti perasaannya “Ibu Ishi tidak akan pernah bisa menyakiti kami, aku mohon jangan menangis, aku tahu kalau ibu Ishi sangat menyayangi aku dan Ruhi, Ruhi pasti akan segera pulang dari rumah nenek Shaila dan memarahi ayah” Ishita memeluk Adi dengan penuh cinta “Ibu Ishi bisa tidur dikamarku” Adi kemudian mengajak Ishita ke kamarnya
Sementara itu Ashok sedang menunggu telfon dari Sarika “Ashok, semuanya terjadi seperti yang kamu inginkan, Raman memarahi Ishita habis habisan dan Ishita merasa sendirian saat ini, bahkan orangtuanya juga tidak mendukung dirinya”, “Itu juga sebuah berita yang bagus, lihat saja apa yang terjadi kemudian, teruskan pekerjaanmu, lakukan seperti yang aku katakan” Ashok kemudian memberitahu rencananya ke Sarika dan memintanya agar jangan membuat kesalahan sekecil apapun” setelah menutup telfonnya, Sarika menangis sambil berfikir “Kenapa aku terjebak seperti ini ? Kalau saja Ashok tidak tahu rahasiaku, aku tidak akan pernah mendukungnya” ujar Sarika sedih
Bala pulang kerumah, Appa mengajaknya bicara soal Ishita “Kenapa kamu datang terlambat ? Kelihatannya pekerjaanmu semakin banyak, aku akan membuatkan kopi untukmu”, “Tidak usah, ayah ,,, aku akan tidur saja sekarang, pekerjaanku cukup banyak” sahut Bala “Oh iya tadi Srinivasan menelfon, dia les di tempatmu kan ? Dia menceritakan semuanya, aku tahu kalau kamu melakukan semuanya dengan dipikir dulu dengan baik, tapi diperlukan sebuah keseimbangan, kita harus lebih menghasilkan kehormatan daripada uang”, “Iyaa ayah, aku akan lebih berhati hati” saat itu Bala mendapat telfon dan Appa segera pergi meninggalkannya,
Bala rupanya dapat telfon dari Khosla “Bala, aku ingin komitmenmu, bagaimana bisnis ini bisa berjalan kalau kamu mempunyai dua pekerjaan ? Jika aku mundur, itu akan menjadi kerugian terbesarku, coba kamu putuskan, yang mana yang kamu pilih, apakah kamu akan memberikan waktumu untuk pusat training atau lembaga pendidikanmu sendiri ?” Bala bingung “Tuan Khosla, aku tidak bisa menghentikan lesku saat ini, karena akhir akhir ini murid muridku sudah dekat waktu ujiannya, mereka juga membayar uang juga” Khosla mendebat ucapan Bala “Ini akan menjadi kerugianku ! Uang sangat penting dalam bisnis, pikirkan apa yang harus kamu lakukan ?” Khosla lalu menutup telfonnya, Bala semakin khawatir dan berbalik, dilihatnya Vandu sedang berdiri dibelakangnya
Sarika mengetuk pintu kamar dan bertanya pada Raman “Kak Raman, apakah kamu mau makan ? Bahkan anak anak juga tidak mau makan” Raman lalu membuka pintu kamarnya sambil meminum wine “Kak Raman , aku tahu kalau kamu sedang sedih saat ini, tapi aku mohon makanlah sesuatu” Raman menolak “Semua orang merasa terganggu, bagaimana bisa kak Ishita melakukan hal ini ? Mulai dari sebuah kebohongan yang sangat besar, merencanakan sesuatu dan berpura pura”, “Aku tidak ingin membicarakan tentang dia, pergilah dari sini” Sarika berusaha menyela lagi
“Aku tahu kalau kamu terluka” ujar Sarika sambil menambahkan sesuatu dalam minuman jus yang dibawanya “Aku juga sedih, kak Ishita adalah idolaku tapi dia telah melakukan kesalahan, aku tidak ingin menyakiti kamu tapi kehidupan terus berlangsung, paling tidak minumlah jus ini, siapa nanti yang akan mengurusi kami, kalau kamu tidak peduli dengan dirimu sendiri” Raman segera mengambil gelas berisi jus itu, Sarika lalu pergi dari sana
Sarika lalu turun ke bawah, Sarika segera menelfon Ashok dan mengabarkan kalau pekerjaannya sudah selesai, saat itu tiba tiba Romi mengambil ponselnya dan bertanya “Apa masalahmu ? Kamu selalu saja sibuk dengan telfonmu”, “Aku baru saja mengantarkan makanan untuk kak Raman” saat itu ponsel Sarika berdering dan tertera nama Asha disana “Siapa Asha ini ? Aku akan menyimpan ponsel ini, lihat situasi dirumah, tidak akan terjadi apa apa kalau kamu tidak menggunakan ponselmu selama satu hari” Romi segera pergi, Sarika sangat khawatir sambil memikirkan bagaimana kalau Ashok menelfonnya kembali ? SINOPSIS MOHABBATEIN episode 655 by. Sally Diandra