SINOPSIS MOHABBATEIN episode 365 "ADI HARUS MENERIMA KENYATAAN" by. Sally Diandra
Malam itu Romi menghentikan langkah Shagun dan berkata “Shagun ! Kamu yang telah membuat aku mencuri uang itu dan menghancurkan kepercayaan keluargaku, kamu seharusnya malu” bentak Romi kesal “Apa yang telah aku lakukan ? Kamulah yang menjebak ayahnya Ishita” Shagun pura pura tidak mengerti “Aku masih ingat kesalahanku tapi kali ini kamu telah menggunakan ketidakberdayaanku ! Kamu harus mengembalikan uang 5 lakhs itu dan menjernihkan nama tuan Iyer” Shagun tertegun mendengar ucapan Romi “Apa yang akan kamu lakukan ? Apakah kamu akan mengatakan pada semua orang kalau kamu ini impoten dan tidak bisa mempunyai anak ? Ibumu bisa saja langsung mendapat serangan jantung ! Raman dan Ishita juga tidak bisa membantu kamu karena tidak ada pengobatan untuk mengatasi masalahmu, pergilah sana dan katakan pada semua orang” Romi benar benar kesal dengan ucapan Shagun dan bergegas pulang ke rumah “Aku tahu kalau dia pasti akan tetap menutup mulutnya” ujar Shagun senang
Romi akhirnya pulang ke rumah dan tiba tiba berhenti begitu melihat Raman dan tersenyum padanya sambil bersikap biasa biasa saja, Raman segera menghentikan Romi “Romi, apakah tuan Subbu pernah mengatakan padamu tentang kunci loker ? Sekarang pergilah ke kantor dan ambil uang 5 lakhs, aku sedang sibuk jadi aku tidak bisa kesana” ujar Raman, saat itu Rinki memperhatikan mereka dan Romi kelihatan gelisah “Romi, kamu kenapa ? Kamu ini tidak seperti biasanya ? Sekarang ambil kuncinya dan ambil uangnya !”, “Kakak, aku sudah mengambil uangnya” Raman kaget dan Raman langsung menampar Romi dengan keras, Rinki berusaha merelai “Rinki, jangan ikut campur dalam masalah ini !” Raman langsung menghajar Romi habis habisan, semua orang datang kesana dan berusaha menghentikan Raman “Romilah yang mencuri uang 5 lakhs itu, tanyakan padanya !” teriak Raman kesal
Saat itu Ishita sedang berada di rumah ibunya dan mendengar teriakan Raman yang begitu lantang “Raman berteriak pada siapa ?” tanya Ishita cemas, Ishita dan seluruh keluarga Iyer bergegas menghampiri Raman, untuk melihat apa yang terjadi “Romi dengan sengaja mematikan kamera CCTV nya dan mencuri uang itu !” Ishita kaget mendengarnya, Shagun yang merasa cemas berkata dalam hati “Romi bisa saja mengatakan pada mereka semua sekarang karena Raman mengetahuinya” bathin Shagun tegang, Raman kembali menghajar Romi, Ishita mencoba menyela “Romi, kenapa kamu membutuhkan uang 5 lakhs ?”, “Dia itu pembohong Ishita, dia tidak pergi ke pernikahannya Bunty, aku akan mengirimkannya ke polisi !” Raman kembali menghajar Romi dan menyeretnya “Raman, ini tentang masa depannya, sudah biarkan saja dia” sela Appa
“Kamu itu seharusnya malu karena kamu selalu saja menyakiti mereka, keluarga Iyer ! Pertama kamu membuat video MMS Mihika, lalu memeras Bala dan sekarang kamu mengirimkan polisi ke rumah tuan Iyer !” bentak Raman “Aku akan menghukumnya dan mengakhiri hubunganku dengannya ! Dan jika ada seseorang yang merasa kasihan padanya, mereka akan melihat mayatku !” semua orang menangis mendengar ucapan tuan Bhalla, Shagun saat itu bersembunyi sambil memperhatikan mereka
Raman melemparkan Romi ke kaki Appa dan memintanya untuk meminta maaf,
Romi melihat ke arah Shagun yang saat itu sudah berada disana memperhatikannya “Bangunlah, Romi” pinta Appa yang merasa iba dengan keadaan Romi, Raman kembali menghajar Romi dan menyuruhnya untuk pergi sebelum Raman membunuhnya, Romi sangat sedih dan bergegas pergi ke kamarnya, semua orang masih menangis, kemudian Raman menelfon tuan Maholtra, pimpinan Raman “Tuan Maholtra, pencurinya adalah adik kandungku sendiri, anda bisa mengirimkannya ke penjara”, “Maksudmu aku akan mengirimkan saudara CEO perusahaanku ke penjara untuk uang 5 lakhs, aku tidak akan melakukan hal ini, aku tidak akan melakukannya dan aku akan mengangkat lagi tuan Iyer untuk bekerja di perusahaanku, ini adalah perintahku, Raman” ujar tuan Maholtra
Nyonya Bhalla menyalahkan dirinya sendiri karena telah memanjakan Romi, nyonya Bhalla menangis “Ibu, jangan menyalahkan diri ibu sendiri” hibur Ishita “Neelu, apakah Romi sudah makan ?” tanya Ishita, Neelu langsung menyela “Tuan Bhalla, tuan Romi bilang kalau dirinya akan kesini dan mau makan disini, apakah boleh ?” tanya Neelu, saat itu Ruhi dan Shravan datang dan mereka semua segera menyeka airmata mereka, anak anak itu membawa CD dan hendak ke kamarnya Romi, Simmi langsung menghentikan mereka “Ruhi, Shravan, jangan temui paman Romi dulu yaa”, “Memangnya kenapa, bibi Simmi ? Apakah paman Romi sedang sakit ?” Ishita langsung menyela ucapan Ruhi “Paman Romi baik baik saja tapi saat ini sedang capek, sekarang pergilah kesana dan bangunkan dia, mintalah dia untuk datang kesini , untuk makan” pinta Ishita, Ruhi dan Shravan segera ke kamarnya Romi “Ishita, kenapa kamu malah menyuruh anak anak ke kamar Romi ? Ayah kan sudah bilang untuk tidak bicara dengan Romi”, “Simmi, peraturannya itu jangan dikenakan pada anak anak juga” jelas Ishita
Anak anak lalu melihat Romi sedang terluka, Ruhi dan Shravan peduli padanya, Ruhi memberikan pengobatan pada luka Romi dan Shravan membuat Romi merasa kuat kembali, Romi menangis melihat mereka berdua, Ishita memperhatikannya “Paman Romi, sebentar lagi akan sembuh dan bisa mengunduh sebuah film untuk kami” ujar Ruhi “Apakah kamu yakin ?” tanya Romi sambil melihat Ishita yang berdiri di depan pintu kamar sambil berfikir “Sebenarnya ada masalah apa pada Romi ? Kenapa Romi membutuhkan uang ? Kenapa dia tidak meminta padaku ? dia sepertinya sedang terlibat dalam suatu masalah” bathin Ishita, Ishita teringat ketika Romi menatap ke arah Shagun pada saat Romi jatuh di kaki Appa dan pembicaraan mereka sebelumnya “Itu berarti Shagun yang melakukan hal ini, dia memang tidak pernah berubah, ini sudah kelewatan” bathin Ishita kesal
Nyonya Bhalla sedang ngobrol dengan Pammi, Pammi memberitahu nyonya Bhalla tentang lamaran untuk Rinki, nyonya Bhalla sedih dan berdoa agar Rinki bisa segera mapan, Simmi mencoba menghibur ibunya kalau Adi akan pulang hari ini dari latihan sepakbola, nyonya Bhalla sangat senang mendengarnya
Adi akhirnya pulang ke rumah dan mencari cari Shagun “Aku yang menjemputnya tadi karena Adi berdiri sendirian disana dan Shagun tidak pergi menjemputnya”, “Memangnya dimana ibuku ?” tanya Adi menimpali ucapan Ishita “Ibumu tidak tinggal disini sekarang, dia tinggal dirumah keluarga Iyer, kamu juga bisa pergi kesana jika kamu ingin bertemu dengan ibumu” ujar Raman, saat itu Shagun datang dan langsung memeluk Adi sambil berkata “Maafkan ibu sayang, ibu lupa menjemputmu tadi”, “Semua orangtua murid pergi kesana, aku sendirian bersama para guru” ujar Shagun “Apakah Ishita juga mengeluarkan kamu dari rumah ini ?” sindir Shagun “Shagun, hentikan ! Tidak usah ciptakan dramamu didepan Adi ! Ishita tidak melakukan apa apa” bela Raman kesal,
Raman lalu menjelaskan pada Adi kalau dirinya tahu kalau Adi tidak bisa hidup tanpa Shagun dan Raman juga tidak akan menghentikannya “Kamu juga bisa tinggal dirumah keluarga Iyer dan ayah juga bisa menemuimu disana setiap hari, ibumu dan ayah tidak bisa tinggal bersama, kami sudah bercerai, ayah sudah menikah lagi dengan bibi Ishita sekarang, sekarang kita mempunyai dua keluarga, kami semua adalah keluarga pertama, kamu dan ibumu adalah keluarga kedua” Adi dan Shagun hanya terdiam mendengarkan penjelasan Raman “Kamu ini sangat beruntung, Adi ,,, tapi kita tidak bisa menjadi sebuah keluarga yang normal kembali, ini adalah kenyataan” ujar Raman
“Raman jika kamu telah memutuskan ini, itu benar, aku tidak ingin Adi menjauh dari kita, tapi jika hubungan menjadi lebih baik dengan adanya jarak, maka kenapa tidak ?” sela Ishita “Adi, kami melakukan ini semua demi kamu, kami tidak bisa egois demi kamu dengan menyakiti orang lain, tapi ini adalah rumahmu, keluargamu, jangan merasa sedih” jelas Raman “Ayooo Adi, kita pergi” Shagun dan Adi menuju ke rumah keluarga Iyer, nyonya Bhalla menangis, Raman meminta ibunya berhenti menangis, bahkan Raman juga menangis dan bergegas menuju ke kamarnya, Simmi berusaha menghibur ibunya
Raman sedang menangis dikamarnya, Ishita masuk ke kamar dan mulai menghibur Raman “Aku ingin Adi bisa mengenali kasih sayangmu, kamu adalah ibu yang sempurna, kamu memarahi anak anak tapi juga menyayangi mereka, kamu merasa kesal dan mencurahkan seluruh perhatianmu, aku ingin menunjukkan pada Adi bagaimana seorang ibu itu, yaitu yang seperti ibu Ishi, aku yakin suatu hari nanti dia akan mengerti” ujar Raman sambil menangis, Ishita segera memeluk Raman dan memberikan dukungannya pada suaminya ini SINOPSIS MOHABBATEIN episode 366 by. Sally Diandra