SINOPSIS MOHABBATEIN episode 90 by. Sally Diandra
Raman masih ngobrol dengan Shagun soal Adi “Shagun, kemana Adi pergi ?”, “Sudah pergilah sana dan bermainlah holi dengan istrimu, kamu bisa saja tinggal di masa lalu karena kamu masih mencintai aku, kamu tidak ingin meninggalkan aku, sedangkan aku sangat bahagia dengan Ashok, aku tidak ingin kamu merusak hiduku, Raman !”, “Tutup mulutmu, Shagun ! Aku tidak mencintai kamu, kamu itu bukan malaikat !” ujar Raman kesal “Tapi kamu masih memikirkannya kan ?” sindir Shagun sinis “Sekarang aku bisa melihat dengan jelas fakta yang sebenarnya setelah aku melepas kacamataku” Raman balik menyindir
Shagun
Sementara itu dari atas panggung Mihika memberitahu pada semua orang kalau semua orang akan menampilkan kebolehannya di atas panggung “Nama nama mereka sudah ada didalam catatan ini, siapa yang namanya terpilih maka dialah yang akan menari” Ruhi tersenyum senang mendengarnya “Dan dia adalah ,,, pasangan Raman dan Ishita !” Raman dan Ishita langsung kaget, semua orang bertepuk tangan menyambut mereka dan mengelu elukan nama Raman dan Ishita “Ibu Ishi, ayooo kesana”, “Ruhi, ibu tidak bisa menari” ujar Ishita canggung, Mihika kembali memanggil nama mereka berdua untuk maju ke depan panggung
Dari tempatnya berdiri Shagun menyindir Raman “Dia itu masamu saat ini, seorang dokter gigi, pergilah dan menarilah bersamanya”, “Kamu adalah sebuah kesalahan, kamu adalah masa laluku yang kelam dan dia adalah masaku saat ini yang memberikan aku banyak kedamaian daripada masa laluku, aku akan membuktikannya padamu, dia itu adalah istriku dan aku rasa kamu ini tidak akan menjadi istrinya Ashok, lihat bagaimana pasangan suami istri bermain holi” Raman segera menghampiri Ishita, sementara itu Ashok menemui Shagun dan menatapnya dengan perasaan heran “Shagun, ada apa dengan Raman ?” tanya Ashok bingung, saat itu Raman memegang tangan Ishita sambil melirik ke arah Shagun dan berkata “Ishita, kamu ini istriku, jangan malu, ayooo kita tunjukkan pada mereka” akhirnya Raman berhasil mengajak Ishita naik ke atas panggung, sementara Ishita berusaha menolak permintaan Raman, sedang Ruhi bertepuk tangan dengan senangnya sambil menari nari
Di tempat Shagun berdiri, Ashok yang memperhatikan sedari tadi, bertanya kembali ke Shagun “Kenapa Shagun ? Apakah kamu cemburu dengan mereka ?”, “Aku tidak peduli !” ujar Shagun kesal “Sepertinya ada seseorang yang peduli dengan hal ini” ujar Ashok, Ashok kemudian menelfon seseorang, di atas panggung Raman dan Ishita akhirnya menari dengan lagu ‘Saree ke fall se kabhi match kiya re’ semua orang bertepuk tangan untuk mereka berdua, Shagun terus memperhatikan setiap gerak gerik mantan suami dan istri barunya itu, apalagi ketika Raman dan Ishita semakin dekat ketika sedang menari dan saling memandang satu sama lain, dari kejauhan Adi melihat mereka, Adi sangat marah
Semua orang menghampiri mereka dan mengoleskan warna pada Raman, namun Raman masih memegang tangan Ishita “Raman, lepaskan aku”, “Ishita, aku tidak akan melepaskan kamu, kamu kan istriku, apa masalahnya ?” saat itu Raman melihat Adi yang menatap dengan perasaan marah padanya,
Raman bergegas meninggalkan Ishita dan menemui Adi sambil berkata “Adi ,,,” dari kejauhan Shagun berkata pada dirinya sendiri “Kasihan Raman, dia telah menendang kakinya sendiri” ujar Shagun sinis, saat itu Adi marah pada Raman “Kamu telah bohong padaku tentang semuanya”, “Ayah tidak bohong, Adi ,,, percayalah” Adi mau pergi meninggalkan Raman, Raman berusaha mencegahnya “Adi, dengarkan ayah dulu, Adi ,,,”, “Kamu bohong ! Kamu telah menghina ibuku, aku benci sama kamu, aku juga benci sama dia, istri barumu itu !” Adi bergegas pergi meninggalkan Raman, Shagun sangat senang melihat moment ini sambil berkata pada dirinya sendiri “Pertunjukkan yang sangat bagus, Ashok ,,, Raman kembali jatuh dalam pandangan Adi” ujar Shagun sinis
Ishita yang mendengar pembicaraan Raman dan Adi, mencoba bertanya ke Raman “Raman, kenapa Adi bersikap sangat kasar seperti itu ?”, “Tanya saja pada dirimu sendiri, siapa yang meminta kamu datang kesini ? Aku datang kesini untuk bertemu dengan Adi dan kamu juga datang kesini, putraku membenci aku dan kamu, aku ini tidak pernah bermain holi dan aku datang ke pesta holi ini hanya untuk dia tapi kamu satu satunya alasan yang membuatnya marah saat ini” ujar Raman sedih ”Lalu kenapa kamu tadi mengajak aku menari, kenapa jadi campur aduk begini ?”, “Kamu itu masalahnya” saat itu tiba tiba Shagun menghampiri mereka dan menyela pembicaraan Ishita dan Raman “Maaf, aku menyela pembicaraan kalian tapi tadi kalian menari dengan sangat baik ,,, Raman, kamu memang telah menunjukkan padaku dan semua orang kalau kamu menari dengan sangat baik dengan istrimu ini, selamat menikmatinya ya, oh iya selamat hari holi” kemudian Shagun pergi meninggalkan mereka bareng Ashok
Begitu Shagun pergi, Ishita langsung menegur Raman “Jadi kamu mengajak aku menari tadi hanya untuk menunjukkan pada mereka, kenapa kamu tidak sekalian saja membersihkan agenda hidupmu ? Kalau aku ada dalam hidupmu dan kita mempunyai Ruhi”, “Tutup mulutmu ! Jangan bawa bawa Ruhi dalam segala hal !” bentak Raman “Beraninya kamu !” Raman juga membalas ucapan Ishita “Beraninya kamu !”, “Ruhi ada disini, tidak usah bertengkar !” ujar Ishita ketus “Putraku pergi meninggalkan aku, itu gara gara kamu !” Simmi yang melihat mereka sedang bertengkar, langsung menghampiri Raman dan Ishita “Ada apa ini ? Kami yang mengajak Ishita kemari” sela “Pergilah sana ! Bagiku anak anak adalah masalah buatku, aku harus pergi menemui anakku sekarang” Raman bergegas angkat kaki dari sana
Tugas Mihika akhirnya selesai sudah, boss nya sangat memuji hasil kerja Mihika “Datanglah ke kantor, kita lihat lagi untuk proyek berikutnya” ujar boss Mihika, saat itu Trisha menemui Mihika “Hai kenalkan namaku Trisha Tandon, aku minta maaf, aku harus mengatakan ini, ini adalah pesta holi yang menakjubkan, dan lagi Rumi itu kan adiknya Raman, benar benar lucu, dunia ini ternyata sempit ya” Mihika hanya tersenyum “Kamu tidak mengatakan padaku kalau Mihir ternyata temanmu juga ? Rumi yang mengatakannya padaku, aku datang kesini untuk bertemu dan mengetahui lebih banyak tentang Mihir, kemudian menikah dengannya, jadi aku membutuhkan bantuanmu” Mihika tertegun “Apa yang harus aku lakukan ?” Mihika merasa jengah
“Yaaa katakan saja padaku tentang apa yang dia suka dan tidak disukainya, kebetulan aku akan makan siang dengannya nanti, jadi aku mohon, berikan aku saran, kamu mau kan ?” pinta Trisha “Mihir itu suka makanan yang pedas” tepat pada saat itu Mihir datang dan menghampiri mereka “Ayooo, Trisha ,,, kita pergi”, “Baiklah, aku akan kembali lagi untuk meminta tips darimu” Mihika tersenyum senang “Iyaaa tentu saja, datanglah nanti, kamu pasti akan datang jika kamu sudah melakukan kencan panas nanti” Mihika tertawa geli
Raman datang ke rumah Ashok dan menemui Adi “Adi, percayalah pada ayah kalau ayah tidak mempunyai hubungan apa apa dengan Ishita, katakan pada ayah apa yang seharusnya ayah lakukan untuk membuktikan kalau ayah tidak mencintainya”, “Kalau begitu buktikan !” tantang Adi “Baiklah, ayah akan membuktikan seperti yang kamu katakan “ hibur Raman “Aku akan memikirkannya dan mengatakannya padamu” Adi lalu Adi meninggalkan Raman,
Sedangkan Ruhi sangat sedih kecewa dengan pertengkaran Raman dan Ishita, Vandu menghampiri Ruhi dengan pusing di kepalanya “Ruhi, ada apa ?”, “Ayah dan ibu Ishi tadi bertengkar, aku takut, bibi” Vandu tersenyum “Hal seperti itu memang sering terjadi, Ruhi”, “Tapi kenapa mereka bertengkar ? Bukankah mereka saling mencintai satu sama lain ?” tanya Ruhi heran “Iyaaa, tapi itu berbeda sayang, ketika aku dan suamiku bertengkar, kemudian dia membawakan aku sebuah hadiah untukku dan membuat aku bahagia kembali, bagaimana kalau kamu meminta ayahmu untuk membawakan sebuah hadiah untuk ibu Ishi, maka dengan begitu pertengkaran mereka akan berakhir” Ruhi sangat senang mendengarnya
Ruhi kemudian menemui Raman dan berkata “Ayah, kenapa ayah bertengkar dengan ibu Ishi ? Hal itu terjadi karena aku, aku yang meminta ibu Ishi untuk mengajak aku ke pesta holi itu lalu ayah menegurnya, bagaimana jika ibu Ishi meninggalkan aku dan pergi ?” tanya Ruhi sedih “Tidak ada seorangpun yang akan pergi kemana mana, Ruhi”, “Tapi ibu Shagun dan kak Adi meninggalkan aku” Raman langsung menggeleng “Tidak sayang, mereka meninggalkan ayah bukan kamu dan ibu Ishi sangat menyayangi kamu, ibu Ishi bisa menerima kemarahan ayah demi cintanya padamu”, “Kalau begitu, ayah harus membawakan sebuah hadiah untuk ibu Ishi” Ruhi lalu mengatakan pada Raman betapa pentingnya Ishita baginya,
Raman tersenyum dan berkata “Katakan pada ayah, hadiah apa yang ingin kamu berikan padanya ?” Ruhi kemudian mulai berfikir “Ayooo katakan pada ayah, kamu ini putriku atau nenekku ? Ayah janji ayah pasti akan membelikannya tapi hari ini semua toko tutup karena hari ini hari perayaan holi” Ruhi kemudian mencium pipi Raman dengan perasaan senang dan berlari dari sana, Raman mulai berfikir hadiah apa yang akan diberikannya untuk Ishita ? SINOPSIS MOHABBATEIN episode 91 by. Sally Diandra