SINOPSIS MOHABBATEIN episode 672 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 672 by. Sally Diandra Pagi itu nyonya Bhalla memuji penampilan Romi “Romi, kamu mau pergi kemana ?”, “Aku akan menjalani interview di kantornya kak Raman, Mihika mengatakan pada Mihir tentang hal ini, Mihir CEOnya sekarang” ujar Romi senang “Ibu beharap kamu bisa berhasil dalam interviewmu nanti dan kamu akan mendapatkan pekerjaan, ayooo ikut ibu ke dapur, kamu harus makan manisan dulu, maka semuanya akan baik baik saja” nyonya Bhalla lalu pergi dari sana, Romi berharap semuanya bisa berjalan dengan baik, sementara itu Sarika sedang memarahi penjaga gedung “Itu bukan kesalahanku, nyonya ,,, aku tidak tahu apa yang tukang listrik dan tukang ledeng lakukan”, “Tidak ada air dan listrik di kamarku, perbaiki semuanya !” bentak Sarika “Ini bukan kesalahanku, nyonya” bela penjaga gedung Ishita dan Amma kebetulan lewat disana, Ishita tersenyum dan memberitahu Amma kalau Sarika marah karena masalahnya, 

Ishita lalu menyapa Sarika “Sarika, apakah ada masalah ?” Raman tersenyum sambil memperhatikan mereka, Sarika kembali memarahi penjaga gedung dan segera pergi dari sana dengan perasaan marah, Ishita berterima kasih pada penjaga gedung, Raman menyela “Kamu memang hebat, Ishita”, “Ishita, apakah kamu yang melakukan semua ini ? Bagus juga, hal ini memang seharusnya terjadi pada Sarika” sahut Amma, saat itu Chadda datang kesana dan menyapa mereka, Raman memperkenalkan Amma dan Rohit pada Chadda “Jadi ini dia Rohit, bayi yang sangat lucu” Pallavi turun dari mobil dan ikut menyapa mereka “Aku harus mengantar Pallavi dan mampir kesini dulu”, “Kalian pergi saja dulu, aku akan menunggu disini” ujar Pallavi, 

Chadda lalu pergi bersama Raman dan Ishita, tiba tiba Rohit menangis, Amma mencoba untuk menenangkannya, Pallavi merasa tidak berdaya “Boleh aku menggendongnya ?” kemudian Pallavi menggendong Rohit dan mengajaknya bicara, Rohit jadi tenang dan tersenyum manis, Amma terkejut sambil berkata “Dia langsung diam, sepertinya kamu sangat menyukai bayi dan bayinya juga bisa merasakan sentuhan kash sayang, lihat dia juga tersenyum, sepertinya dia mempunyai hubungan yang sangat lama denganmu” ujar Amma “Kamu bisa menggendongnya lagi, aku harus menelfon temanku” Pallavi lalu memberikan Rohit ke Amma sambil berfikir 

“Kalau Chadda tahu Rohit adalah anak kandungku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi” bathin Pallavi cemas, di dalam rumah, Chadda memberi saran untuk menaruh foto Rohit di koran dan meminta orang tua kandungnya untuk mengkonfirmasinya karena Rohit akan di adopsi, aku yakin kalau ibu kandungnya pasti akan datang untuk mengkonfirmasinya”, “Tapi semua orang jadi tahu kalau Rohit anak adopsi kami” Chadda menyela ucapan Ishita “Aku bisa mengerti tapi Rohit baru akan tahu ketika dia sudah besar nanti” Raman setuju dengan pendapat Chadda “Bagaimana, Ishita ? Apakah kamu setuju dengan hal ini ?” Ishita pun mengangguk 

Vandu mendatangi Suraj dengan perasaan marah dan memarahinya “Beraninya kamu menipu suamiku !”, “Aku tidak tahu kalau Bala itu sangat lemah sehingga mengirimkan istrinya untuk bertarung denganku” ejek Suraj “Kamu itu penipu dan kamu telah menjebak Bala dalam rencanamu karena dia ingin memberikan istri yang baik untuk keluarganya, jangan katakan apapun pada Bala ! Dia itu orangnya baik dan jujur”, “Suamimu itu telah tamat, dia tidak bisa membayar pinjamanku, aku telah menghancurkannya” Vandu tertegun “Kenapa ? Apa yang telah Bala lakukan ? Aku tidak akan membiarkan kamu merampas semuanya dari kami, aku akan menahanmu !”, 

“Bukti apa yang kamu miliki ? Bagaimana caranya kamu akan menahanku ? Jangan buat aku merasa bersalah tapi kamu kelihatan cantik juga ketika kamu sedang marah, kamu itu cerdas dan cantik, tinggalkan saja permasalahan ini, Bala tidak pantas untuk kamu” Vandu terlihat kesal mendengar ucapan Suraj dan langsung menamparnya dengan keras, Suraj jadi marah, Vandu kembali memarahi Suraj “Kamu ini memang menjijikan ! Apa yang bisa aku harapkan ? kamu dan adikmu itu memang selalu saja murahan, menjauhlah dariku dan keluargaku !” Vandu bergegas pergi meninggalkan Suraj 

Romi datang ke kantor Raman untuk interview “Ijinkan aku berkata jujur, jangan merasa sedih, kita ini keluarga, aku adalah CEO, sebenarnya aku tidak akan memberikan kamu pekerjaan dengan apa yang sudah kamu lakukan di masa lalu pada perusahaan yang dulu, tapi aku akan memberikan kamu kesempatan kedua karena Mihika meyakinkan aku”, “Aku tahu kalau aku telah melakukan kesalahan, aku ingin memulai hidupku dengan jalan yang benar, aku janji aku tidak akan membiarkan adanya keluhan mengenai diriku, terima kasih, Mihir” Mihir menggeleng “Berterima kasihlah pada Mihika bahkan Raman dan aku tidak berfikir untuk memberi pekerjaan padamu lagi, namun Mihika bisa memberikan jaminan tentang kamu” ujar Mihir, 

Mihika datang kesana dan Mihir memintanya untuk bertemu dengan asisten barunya, Romi mengucapkan terima kasih pada Mihika “Aku yakin kalau kamu pasti bisa bekerja dengan baik, ayoo ikut denganku, kita harus melakukan tugas baru”, “Semoga semuanya bisa berjalan dengan baik, Romi” ujar Mihir, tak lama kemudian Mihika mengenalkan Romi pada para staffnya, dia juga memberitahu Romi soal marketing, kemudian Romi memberikan setangkai bunga mawar untuk Mihika “Aku tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih padamu, aku telah gagal dan kamu memberikan pekerjaan ini padaku”, “Jangan sentimentil seperti itu, ayooo ikut denganku, kita harus membuat presentasi” Romi tersenyum dan mengiyakan permintaan Mihika 

Vandu datang ke kampus dan teringat pada ketegangan Bala, kemudian Vandu memasuki ruang kerjanya dan melihat ada seorang murid sedang mencuri lembar pertanyaan, Vandu langsung memarahinya “Maaf, bu ,,, aku tidak belajar, aku telah melakukan kesalahan”, “Satu kesalahan saja sudah cukup untuk menghancurkan seluruh keluarga, kamu seharusnya menemui aku dulu, semua orang ingin soal yang mudah, apakah kamu pernah berfikir tentang keluargamu ? Aku akan menelfon orang tuamu, pergilah dan berdiri disana !” ujar Vandu kesal 

“Jangan, bu ,,, aku mohon jangan telfon mereka” ujarnya dengan perasaan tegang ketika dilihatnya Vandu menelfon orang tuanya, mahasiswa itu langsung melompat dari jendela, Vandu kaget dan telfonnya terjatuh kebawah, Vandu bergegas berlari untuk melihat kebawah dari jendela, dilihatnya muridnya berdarah, kebetulan saat itu sekumpulan mahasiswa sedang berada disana, mereka menduga duga kalau temannya itu jatuh dari ruang kerjanya Vandu, Vandu berlari turun kebawah dan melihat anak itu terkapar ditanah, salah satu mahasiswa berkata “Apakah dia sudah mati ? Dia jatuh dari sana” Vandu segera mengejek denyut nadinya “Dia masih hidup, cepat panggil ambulans” teriak Vandu panik 

Pallavi datang menemui manager panti asuhan “Nyonya Pallavi, bagaimana bisa kamu datang kesini ?”, “Berikan padaku fotokopi formulir surat persetujuannya cepat !” pinta Pallavi “Apakah kamu benar benar ingin melakukan hal ini ?”, “Iyaaa, suamiku ingin menyebarkan foto Rohit, aku tidak bisa membiarkan siapapun mengatakan pada suamiku, jadi aku ingin memberikan surat persetujuan, maka masalah mereka bisa terselesaikan dan tidak ada seorangpun yang akan tahu, tapi jika ada yang tahu ,,,” Pallavi memberikan uang 50.000 rupee (10 juta rupiah) “Ini masih kurang, nyonya” ujar manager

Pallavi langsung memarahi manager dan memintanya untuk menyimpan uang itu dan jangan bermain ganda dengannya “Aku akan memberitahu semua orang kalau kamu telah membantuku, jadi lakukan seperti yang aku katakan” pinta Pallavi, tak lama kemudian Ishita mendapat telfon dari manager panti asuhan, manager memberitahu Ishita kalau dia telah mendapatkan surat suratnya Rohit dan membuat alasan, Ishita merasa senang “Disini juga ada surat persetujuan dari ibu kandungnya Rohit”, “Terima kasih, pak” ujar Ishita senang “Kamu bisa datang kesini, nyonya dan melihat berkas berkasnya”, “Kami akan segera datang kesana” sahut Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 673 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top