SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1015 “PEMERASAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1015 “PEMERASAN” by. Sally Diandra Raman menemui Ruhi, Ruhi langsung bertanya “Ayah, apakah ayah tidak pergi ke kantor ?”, “Aku ingin meyakinkanmu sekali saja dan memberikan coklat kesukaanmu ini” Ruhi berfikir untuk bicara dengan Raman “Ayah, kemarin malam ,,,” Raman langsung menyela ucapan Ruhi “Ayah sangat berlebihan ketika marah, ayah sudah bilang sama ibu Ishi untuk bicara denganmu, kamu selalu berbagi semua hal dengannya, ayah janji ayah tidak akan berada dalam semua ini, jaga diri baik baik yaa, ibu Ishi akan mengurusi semua ini, ayah akan pergi ke kantor” Raman kemudian pergi meninggalkan Ruhi, Ruhi pun menangis, 

Saat itu Ishita masuk dan melihat Ruhi menangis “Ruhi, apakah ayahmu mengatakan sesuatu ? Ada apa sayang ? Kamu bisa bilang sama ibu” Ruhi hanya terdiam dan menangis, tidak menggubris ucapan Ishita “Katakan pada ibu, ada apa ? Ibu tidak akan memarahi kamu” Ruhi langsung memberikan ponselnya ke Ishita, Ishita melihat video itu dan langsung kaget 

“Aku tidak tahu siapa yang melakukan hal ini, bu ,,, aku bersumpah, ada seseorang yang mengirimkannya kemarin malam, aku tidak tahu siapa yang berusaha memerasku, dia bilang dia akan menyebarkan video ini ke internet dan meminta aku uang 12 lakhs kalau tidak dia akan menyebarkannya di internet, nomernya ini nomer pribadi” tepat pada saat itu Ruhi kembali mendapatkan sms dari pemeras tersebut “Baca saja ! Apa yang dia bilang ?”, “Dia memintaku untuk bertemu dengannya, kalau aku bersikap sok pintar, dia akan menyebarkan video ini” Ishita menangis sedih mendengar ucapan Ruhi 

Sementara itu Aaliya datang ke kantor Adi “Apa Adi sedang meeting ? Katakan padanya kalau aku menunggunya” saat itu Mihika melihat Aaliya dan menghampirinya “Aku cuma mau mengantarkan filenya Romi”, “Aku juga sedang menunggu Adi, kami berdua mau kencan makan siang” sahut Aaliya “Pesan saja makan siangnya dari sini, aku tahu bagaimana Adi, dia pasti tidak akan datang, karena Romi juga melakukannya padaku, dia selalu saja membatalkan kencan kami, semua laki laki itu sama, mereka tidak akan melihat apa apa kalau sudah bekerja” ujar Mihika kesal 

“Tapi hal ini tidak akan terjadi di generasi kami, bibi ,,, Adi memang sedang sibuk tapi dia selalu bisa memastikan kencan makan siang kami, dia tidak akan menyingkirkan aku begitu saja”, “Aku suka dengan rasa percaya dirimu, kalau kamu kalah, kamu harus mentraktir aku, kalau tidak aku yang akan mentraktir kamu kalau aku yang kalah” sahut Mihika “Baiklah, aku terima” Aaliya menerima tantangan Mihika “Lihat sekretarisnya datang, dia pasti akan bilang kalau Adi tidak akan bisa datang” sekretaris Adi menghampiri Aaliya dan berkata 

“Nona Aaliya, tuan Adi akan datang lima menit lagi” Aaliya tersenyum senang “Aku yakin Adi tidak akan datang” Mihika masih yakin dengan pendapatnya, saat itu Adi datang menghampiri mereka “Maafkan aku, Aaliya ,,, aku datang terlambat, paman Romi butuh waktu beberapa saat tadi” Mihika menyela ucapan Adi “Apakah kamu akan pergi meeting”, 

“Tidak, Aaliya dan aku akan pergi kencan, ayoo, Aaliya” Adi bergegas pergi, Aaliya lalu berbisik ke Mihika “Lihatkan ? Aku kan sudah bilang kalau Adi itu tidak seperti laki laki di keluarga Bhalla yang lainnya dan pestaku sudah dimulai”, “Bye ,,, nikmati saja makan siangmu” sahut Mihika, Aaliya segera pergi meninggalkan Mihika, Mihika lalu bergumam “Aku yakin Aaliya pasti akan datang padaku dan bilang kalau semua laki laki di keluarga Bhalla itu sama !” gumam Mihika kesal 

Sedangkan Simmi, Amma dan nyonya Bhalla sedang mendatangi sebuah kantor “Kalian tunggu saja disini, kebetulan tuan kami sedang tidak ada dikantor”, “Dia telah menipu kami ! Aku sudah mengambil tabunganku untuk membuat perhiasan ini, aku tidak akan melepaskannya !” sahut Amma kesal “Iyaa kami akan memberikannya pelajaran” nyonya Bhalla menyela “Ooh itu boss kami sudah datang” mereka bertiga segera pergi untuk memarahi boss tersebut, namun tiba tiba Simmi kaget begitu melihat Gaurav yang ada disana, Simmi juga heran “Simmi ,,, “ Simmi segera menghentikan ibunya 

Suhail sedang dalam perjalanan sambil menelfon Ruhi “Iyaa, Ruhi ,,, aku sudah menerima sms mu, aku akan datang dan menemuimu sekarang” Suhail kemudian mengakhiri telfonnya, tiba tiba ada sebuah sepeda yang menabrak tuan Bhalla dan pergi begitu saja, sedangkan tuan Bhalla jatuh terjerembab ke tanah, Suhail yang saat itu melihatnya, segera berlari untuk menolong tuan Bhalla, 

Sementara Raman benar benar kaget begitu mendengar cerita Ishita tentang video tersebut, Raman pun menangis dan berkata “Kapan peristiwa ini terjadi ?”, “Saat itu Ruhi sedang mandi dikamar mandi dan orang itu membuat video ini, pemeras itu telah mengancamnya” sahut Ishita “Suhail pasti yang melakukan ini semua, aku tidak akan membiarkannya !” Raman kembali marah 

“Ini tentang Ruhi, kenapa kamu menyalahkan Suhail ? Dia yang telah membantu Ruhi, Suhail bahkan meminta Ruhi untuk menceritakan hal ini pada kita”, “Jadi maksudmu, Ruhi bilang sama dia dulu sebelum sama kita ?” tanya Raman kesal 

“Tanya dirimu sendiri kenapa dia meninggalkan kita dan memilih menceritakan masalah besar ini pada Suhail ? Pikirkan tentang kemarahanmu dan bagaimana reaksinya, saat ini Ruhi sedang mengalami trauma, Raman”, “Ruhi pasti ketakutan” sahut Raman sedih “Sangat takut”, “Kita harus mencari tahu, tidak ada seorangpun dirumah ini yang boleh tahu, mereka sudah merasa cemas akhir akhir ini” Raman dan Ishita menangis untuk Ruhi “Ruhi jadi semakin kurang waras”, “Kita harus menemukan solusinya, Ishita” Raman kemudian berlalu dari sana 

Simmi segera menunjukkan satu set perhiasan itu ke Gaurav “Apakah kamu yang mensuplai berlian ini ke penjual perhiasan ?” Gaurav segera mengecek berlian itu dan berkata “Berlian ini palsu, aku bisa bilang dengan pasti kalau berlian ini tidak disuplai dari perusahaanku, penjual perhiasan itu bohong, lihat tagihannya, kami memberikan sertifikat yang asli dan otentik, aku akan memberikan salinannya padamu”, “Maafkan kami, kami kira kamu yang menipu kami” sahut nyonya Bhalla

“Gaurav, aku benar benar minta maaf karena telah meragukan kamu, kamu bisa lihat kan penipuan ini terjadi pada kami, kami harus konsentrasi pada alasannya sekarang untuk melaporkan hal ini untuk melawan mereka” sela Simmi “Aku bisa mengerti, aku bisa menolong kamu”, “Baiklah” Simmi menimpali ucapan Gaurav “Akan lebih baik kalau kamu ikut dengan kami” sela nyonya Bhalla, Amma juga meminta bantuannya, Gaurav pun setuju 

Neelu memanggil Raman dan Ishita dengan keras, Suhail meminta tuan Bhalla untuk duduk, Raman dan Ishita sangat khawatir begitu melihat keadaan ayahnya, Raman langsung menyerang Suhail dengan ucapannya “Suhail, apakah kamu yang melakukan hal ini ?”, “Raman, hentikan ! Suhail telah menolongku , seorang pengendara vespa yang menabrakku, Suhail ini anak yang baik, jangan curiga padanya kamu seharusnya berterima kasih padanya” mereka semua lalu berterima kasih pada Suhail 

“Sudah cukup, yang penting tuan Bhalla baik baik saja, telfon dokter saja, mungkin ada luka dalam” pinta Suhail, Raman segera menelfon dokter, Ruhi datang dan bertanya “Ada apa ini ?”, “Kakek hanya tergores sedikit” sahut tuan Bhalla “Aku harus pergi” ujar Suhail sambil melirik ke arah Ruhi dan bergegas pergi dari sana, Raman menatap kearah mereka sambil menelfon dokter 

Aaliya memberitahu Adi tentang tantangan Mihika “Apa yang bibi Mihika katakan ?”, “Dia bilang kalau semua laki laki di keluarga Bhalla itu sama, aku lalu bilang sama dia kalau kencan makan siang kita tidak akan dibatalkan”, “Aku akan ke kamar mandi dulu dan menyusul nanti, kamu pesan saja dulu” pinta Adi “Baiklah, cepatlah datang” sahut Aaliya, Aaliya kemudian bergumam pada dirinya sendiri “Aku akan mengambil dari bibi Mihika, aku sudah bilang kan kalau Adi itu berbeda dari laki laki dikeluarga Bhalla” ujar Aaliya senang 

Nyonya Bhalla bertanya tentang keadaan suaminya “Ruhi memberitahuku lewat telfon”, “Tenang, ibu ,,, kaki ayah hanya terkilir saja, tidak ada patah tulang” ujar Ishita, sementara itu Aaliya masih menunggu Adi “Ini sudah 20 menit, aku akan lihat kesana” saat itu Aaliya melihat Adi sedang menonton cricket dan bertepuk tangan “Waah rupanya kamu lupa yaa kalau kamu datang kesini untuk kencan makan siang denganku ? Seharusnya kamu bertanya dulu padaku” Adi tidak memperhatikan Aaliya dan berteriak “Tembakan apa itu ,,,, !” Aaliya hanya terdiam dan menatapnya 

“Maafkan aku, Aaliya ,,, kita seharusnya kencannya besok saja kalau aku tahu ada pertandingan hari ini” ujar Adi santai “Kenapa pertandingan yang bodoh ini jadi sangat penting buat kamu ? Aku ini penting atau tidak ?” Adi kembali tidak memperhatikan Aaliya, Adi masih asyik memperhatikan pertandingan itu sambil bertepuk tangan, Aaliya jadi semakin kesal 

“Sudah cukup, Aditya ! Aku ini penting atau tidak sih dalam hidupmu ? Apa yang dikatakan oleh bibi Mihika itu memang benar, semua laki laki di keluarga Bhalla itu memang sama, aku kalah sama bibi Mihika hanya gara gara kamu”, “Kita akan menepi dan membicarakan hal ini” hibur Adi “Ini bukan hal yang sepele buatku, Adi !” Aaliya segera pergi meninggalkan Adi 

Ruhi menerima sms itu lagi dan menjatuhkan gelas, Ishita menghampirinya “Ada apa, Ruhi ?”, “Ada sms lagi, ibu” sahut Ruhi, saat itu Raman dan Simmi datang dan bertanya pada Ruhi “Ruhi menjatuhkan gelas ,,, tidak apa apa, Raman ,,, bawa Ruhi dulu”, “Iyaaa, aku akan melihat apa Ruhi terluka atau tidak” Raman segera mengajak Ruhi bersamanya, kemudian Ishita bertanya “Ada apa, Ruhi ?” Ruhi melirik ke arah Raman, Raman lalu memeluknya dan membuat Ruhi nyaman “Ayah sudah tahu semuanya, ibumu sudah bilang sama ayah” Raman menangis dan berkata “Aku selalu bersamamu, tidak perlu merasa takut” Ruhi menangis pilu SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1016 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top