SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1020 “NATAL YANG KELABU” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1020 “NATAL YANG KELABU” by. Sally Diandra Suhail meminta Ruhi untuk tidak takut dan memintanya untuk duduk “Kita akan mengurusi semuanya” Suhail mulai menghiburnya “Lupakan semua ini dan jawab pertanyaanku, apa film kesukaanmu ?”, “Apa yang kamu katakan ?” Ruhi merasa heran “Film yang mana ?”, “Jo jeeta wohi sikandar” sahut Ruhi lagi “Waah itu film kesukaanku juga, ada sebuah lagu romantis didalamnya” Ruhi lansung menyahut “Pehla nasha ,,,” Suhail segera menyetel lagu tersebut di ponselnya dan memberikan sekuntum bunga mawar untuk Ruhi lalu mengajak Ruhi menari bersama, Ruhi pun menari bersama Suhail, Suhail membuat Ruhi tersenyum dengan pura pura jatuh, Suhail kemudian menyibakkan rambut Ruhi, Ruhi tersenyum senang, mereka berdua lalu saling menatap satu sama lain, 

Tepat pada saat itu Raman dan Ishita datang kesana dan melihat mereka berdua sedang menari, Ruhi dan Suhail juga melihat kedatangan Raman dan Ishita, Ruhi segera menghampiri Ishita, Suhail lalu memberitahu Raman kalau Ruhi sangat tegang setelah mendapat telfon dari si pemeras “Jadi aku mengajaknya menari untuk menenangkannya, percayalah padaku, tuan” Raman lalu berjalan kearah Suhail dan berterima kasih ke Suhail karena telah mengurusi Ruhi, Suhail dan Ruhi pun tersenyum “Sedikit melegakan, terima kasih, Suhail ,,, Ruhi kami benar benar khawatir sejak beberapa hari ini, kamu telah banyak membantunya” ujar Raman 

Adi, Romi dan tuan Bhalla sedang mengurusi Aaliya, Mihika dan nyonya Bhalla yang terus meracau dalam keadaan mabuk “Biarkan mereka tidur, ayoo kita keluar” para laki laki itu lalu duduk diluar, tuan Bhalla kemudian buka suara “Mereka itu tidur dengan sangat nyenyak dan damai setelah merusak ketenangan kita”, “Kita harus melakukan sesuatu, ayah” Romi menyela ucapan ayahnya “Kita harus menghukum mereka, lihat saja bagaimana dulu mereka selalu menghukum kita, kali ini kita tidak akan membiarkan mereka”, “Tidak perlu, paman ,,, ketika mereka bangun nanti, mereka pasti akan merasa pusing dan bingung” Adi ikut menimpali 

“Tidak, Adi ,,, pamanmu ini benar, kalau kita tidak menghukum mereka, mereka pasti akan mabuk lagi” sahut tuan Bhalla “Lalu apa yang akan kita lakukan ?”, “Kita akan menghilangkan alat make up mereka, coba kalian pikir, bagaimana nanti wajah mereka ?” ketiga pria itu tertawa terbahak bahak “Aku tahu apa yang harus kita lakukan” sahut tuan Bhalla Shagun pulang kerumah dan melihat Raman ada dirumahnya “Raman, kamu disini rupanya ? Apakah semuanya baik baik saja ? Apa pemerasnya sudah tertangkap ?”, “Belum, kami sedang berusaha” sahut Raman 

“Lalu apa yang kamu lakukan disini ? Bicaralah dengan pak komisaris, kamu kan kenal dengan beberapa orang yang berpengaruh !”, “Kamu tahu kan apa yang sedang aku alami saat ini ?” saat itu Mani datang dan bertanya “Ada apa ini ? Apa semuanya baik baik saja ?”, “Iyaa baik baik saja, mereka datang kesini mau menjemput Ruhi” ujar Ishita canggung “Maafkan kami, sekarang sudah larut malam, kami pamit pulang” Ishita dan Raman akhirnya pulang bareng Suhail dan Ruhi, 

Mani merasa heran “Kenapa mereka datang kesini pada waktu seperti ini ? Ada masalah apa ?” tanya Mani heran, Shagun berfikir untuk tidak menceritakan masalah ini pada Mani “Sebenarnya, Ruhi sedang dalam masalah, jadi dia datang kesini untuk menceritakannya padaku”, “Jadi akhirnya kamu ingat juga kalau Ruhi itu adalah putrimu, apakah kamu juga akan membantu aku ?” sahut Mani “Bagaimanapun juga dia itu putriku, Mani ,,, aku pasti akan membantunya, aku tahu kalau aku ini seorang ibu yang ceroboh, tapi aku sangat menyayangi anak anakku dan aku bisa melakukan apa saja untuk mereka” Shagun kemudian berlalu meninggalkan Mani 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla, Mihika dan Aaliya akhirnya bangun dan mulai merasa pusing, Romi dan Adi lalu memberikan air lemon untuk mereka, Romi juga meminta mereka untuk mengganti bajunya “Lebih baik kalian bertiga ganti baju dulu, kami akan pergi”, “Tidak sekarang, Romi” sahut Mihika “Dimana aku ini ?” sela Aaliya “Paman, apa tidak ada cara lain ?”, “Tidak ada, Adi ! Kalau kita tidak membawa mereka ke rumah sakit, kita akan kehilangan mereka” sahut Romi ketus, Mihika menyela “Memangnya ada apa ini ? Katakan pada kami”, “Kalian bertiga semalam mabuk berat, rupanya bartender mencampurkan larutan kimia ke minuman kalian, beritanya baru keluar hari ini di televisi” Mihika, Aaliya dan nyonya Bhalla merasa heran dan mulai kurang enak badan, 

Romi dan Adi mulai menakut nakuti mereka, nyonya Bhalla menyela “Terima kasih, Dewa ,,, untung saja aku minum dari botol yang ada dirumah”, “Tidak kamu juga harus pergi ke rumah sakit, Toshi ,,, karena aku membeli botol itu dari pub yang sama” tuan Bhalla ikut nimbrung “Kalau begitu bawa aku ke pub itu, Bhalla ! Aku tidak akan membiarkan orang itu !” sahut nyonya Bhalla kesal “Polisi sudah menangkapnya”, “Perutku mulai sakit” Mihika dan Aaliya semakin merasa cemas begitu mendengar ucapan nyonya Bhalla, mereka pun mulai ganti baju, sedangkan tuan Bhalla, Romi dan Adi tertawa terbahak bahak sambil saling berpelukkan, 

Sementara itu Simmi sedang bertanya ke Ananya “Ananya, ada berita apa ?”, “Temanku dapat penghargaan, ibu” sahut Ananya “Siapa dia ? Tunjukkan pada ibu” saat itu Simmi melihat foto Gaurav dengan sebuah piala penghargaan, rupanya Gaurav mendapatkan penghargaan pengusaha yang excellent, sebagai gerai berlian yang paling superior “Ibu, telfon saja paman Gaurav” Simmi akhirnya menelfon Gaurav dan menyuruh Ananya bicara dengannya “Paman, selamat yaa untuk penghargaannya, kita akan merayakannya yaa jadi semua orang tahu kalau paman ini adalah temanku”, “Baiklah, kita akan pergi makan malam bersama bagaimana ?” ajak Gaurav, 

Ananya lalu berbisik pada Simmi “Ibu, bilang padanya kalau aku tidak bisa pergi tanpa kamu” Ananya kemudian memberikan ponsel itu ke Simmi dan berlalu dari sana, kali ini Simmi yang ngobrol dengan Gaurav “Selamat yaa Gaurav atas penghargaannya, tidak perlu makan malam untuk merayakannya bareng Ananya, Ananya kan masih anak anak”, “Aku kan jadi punya alasan untuk mengundang kamu makan malam” sahut Gaurav, saat itu Amma datang dan mendengar pembicaraan Simmi bareng Gaurav 

Sementara itu Raman dan Ishita datang menemui Ruhi dan dilihatnya Ruhi sudah tertidur “Ruhi biasanya selalu berada di kamar kalau dia tidak ingin keluar rumah” ujar Ishita, Raman kemudian membangunkan Ruhi untuk makan terlebih dulu, namun Ruhi menolaknya “Ibu Ishi telah membuat makanan kesukaanmu”, “Aku tidak ingin makan, ayah ,,, aku tidak lapar” sahut Ruhi malas “Pemerasnya telah tertangkap, Abhishek yang bilang ke ayah” Raman berbohong ke Ruhi, Ruhi merasa senang dan memeluk Raman erat “Apakah videonya sudah dihapus ?”, “Belum, tapi jangan khawatir polisi pasti akan memukulinya dan meminta padanya” hibur Raman 

“Selama dia masih mempunyai video itu, aku masih takut, ayah”, “Divisi kejahatan cyber di kantor polisi dan paman Abhishek pasti akan menemukannya, ini ponsel barumu dengan nomer yang baru juga, tidak ada seorangpun yang bisa melacaknya, ayah sudah memasukkan semua datanya ke dalam sini, tidak perlu takut sekarang” ujar Raman, saat itu Raman dapat telfon “Tidak ada meeting hari ini” ujar Raman lalu menutup telfonnya “Ayah, ayah pergi saja, aku nggak papa” Raman lalu memeluk Ruhi dan berlalu dari sana “Ibu, aku merasa sangat lega, aku sangat senang, suapi aku yaa, bu” Ishita segera menyuapi Ruhi sambil tersenyum senang, 

Saat itu Ishita mendapat telfon “Maaf, aku nggak bisa datang ke klinik hari ini” kemudian Ishita menutup telfonnya, Ruhi meminta Ishita untuk berangkat ke kliniknya “Kita semua akan menjalani rutinitas seperti biasanya sekarang, ibu”, “Iyaaa tapi ibu akan tetap disini menemani kamu” Ishita menolak untuk pergi, Ruhi bersikeras meminta Ishita pergi “Baiklah, tapi ingat jangan pergi kemanapun sendirian, ibu akan menelfon kamu nanti, habiskan dulu sarapan pagimu yaa” Ishita kemudian berlalu dari sana dan Ruhi tersenyum senang SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1021 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top