SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1027 “PENGUNTIT MISTERIUS” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1027 “PENGUNTIT MISTERIUS” by. Sally Diandra Ruhi meminta Suhail untuk memberikan semua perhiasan itu ke pemerasnya “Ruhi, tenang, aku akan mengurusnya, dengarkan aku” namun Ruhi tidak menggubris ucapan Suhail dan terus menerus mengatakan hal yang sama, Ruhi seperti kehilangan akal sehatnya “Hentikan, Ruhi ! Hentikan !” bentak Suhail sambil menampar pipi Ruhi dengan keras, Ruhi pun tersadar dan menangis “Maafkan aku, Ruhi ,,, aku tidak punya pilihan, kamu kelihatan sangat ketakutan tadi, kamu ini tidak sendirian, aku selalu bersamamu, kita akan mengatasinya bersama sama” ujar Suhail sambil memeluk Ruhi, Ruhi langsung menjauh 

“Ruhi, tidak perlu bersikap seperti itu, percayalah padaku, kamu biasanya selalu bilang untuk tidak memberikan kecemasan pada kedua orangtuamu, tapi dengan mencuri perhiasannya seperti ini, kamu malah telah membuat mereka tegang, kita akan mengurusi uang tunainya, kita akan pergi menemui si pemeras itu, kamu itu sangat berarti untukku, percayalah padaku” 

Saat itu ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Suhail, Suhail segera memasukkan perhiasan itu ke dalam tas dan berkata “Ruhi, kamu percaya padaku kan ?” Ruhi hanya bisa mengangguk “Sekarang bawa pulang semua perhiasan ini, pergilah sana” pinta Suhail “Suhail, kamu telah melakukan banyak hal untukku, aku benar benar sangat beruntung karena kamu selalu ada bersamaku” ujar Ruhi 

Aaliya menghampiri Shagun dan memberinya secangkir kopi “Aku tidak ingin menghakimi kamu, aku juga pernah melakukan hal yang bodoh seperti ini, aku merasa kalau aku mencintai Mihir, baru kemudian aku sadar kalau itu hanya rasa kagum belaka, lalu aku mencintai Adi, dia juga mencintai aku, dia selalu ada bersamaku dan aku tidak bisa menyakitinya karena dia adalah orang yang kita sayangi, kita tidak bisa melihatnya sedih” Shagun hanya terdiam 

“Aku tahu kalau ayah mencintai kamu dan peduli padamu, aku merasa senang ketika kamu berusaha meyakinkannya tapi aku mohon jangan sakiti dirinya, kalau kamu melukai perasaan ayah lagi, aku yang akan mengusirmu dari rumah ini, jadi berhati hatilah”, “Aaliya, semua ini terjadi karena Ishita dan Raman” Shagun mencoba membela diri 

Raman memberitahu inspektur polisi kalau dirinya belum bisa menemukan si pembuat tattoo itu, inspektur polisi meminta Raman untuk menceritakannya secara detail “Aku akan mencarinya, si pembuat tattoo ini bisa menuntun kita ke pemeras tersebut dan pemeras itu rupanya mengawasi keluargamu, tuan Raman” Raman sangat berharap Ishita ada disana, 

Tak lama kemudian Raman mendapat telfon dari Ishita “Ishita, kapan kamu pulang ?”, “Aku akan pulang hari ini, Raman ,,, bareng Pihu tapi pengurus anak anak yang ada disini sedang sakit, dia sakit gigi, jadi aku sedang mengobatinya, dia menderita infeksi gigi yang sangat buruk, badannya juga demam dan nggak ada klinik apapun disini jadi aku harus kembali tinggal disini untuk satu dua hari tapi Pihu pulang, kamu bisa pergi menjemputnya dan beritahu aku kabar terbaru tentang Pihu” sahut Ishita “Baiklah”, “Aku harus mengecas ponselku, jadi sudah dulu yaa, nanti aku kabari kamu lagi kapan aku akan pulang kerumah” Ishita kemudian mengakhiri telfonnya, sedangkan Raman merasa khawatir 

Ruhi akhirnya menaruh kembali perhiasan itu ditempatnya, tanpa sengaja ada sebuah anting anting yang jatuh, saat itu Simmi datang dan melihatnya “Ruhi, apa yang kamu lakukan ?”, “Aku hanya sedang merapikan lemari saja, kebetulan ibu Ishi tidak ada dirumah, jadi aku yang merapikannya” sahut Ruhi panik “Aku kesini mau pinjam fileku, aku butuh bantuanmu untuk proyekku berikutnya, aku membutuhkan pemikiran anak muda untuk membuat sebuah desain yang bagus”, 

“Tentu saja, bibi ,,, aku pasti akan membantu, nanti aku menyusul” Simmi lalu mengambil anting anting itu dan berkata “Bukannya ini anting antingnya Ishita, bagaimana bisa jatuh ?”, “Oooh terima kasih Dewa, bibi Simmi akhirnya menemukannya, ibu Ishi juga mencari carinya, aku akan menaruhnya dilemari” Ruhi segera memasukkan anting anting itu ke tempatnya dan pergi bersama Simmi 

Adi meminta Aaliya untuk tidak membahas soal Shagun “Kenapa ibu Shagun tidak boleh mendapatkan kesempatan kedua ?”, “Aku sudah melihatnya sejak aku masih kecil, dia itu selalu saja bisa memanipulasi keadaan” sahut Adi kesal “Tapi dia itu kan ibumu” saat itu ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka “Ini adalah rahasia terbesar dalam hidupku, kamu tidak tahu namanya, aku kira ibu Shagun sudah berubah tapi tidak, dia itu memang sangat egois dan akan selalu egois, dia telah memainkan sebuah permainan dengan paman Mani dan mempermainkan emosinya, dia tidak memikirkan tentang hubunganku dengan paman Mani” ujar Adi kesal 

“Tapi kita seharusnya juga memikirkan dia, mungkin dia merasa kesepian, kamu harus bisa mengerti tentang hal ini”, “Aku tidak bisa menghadapi sikap yang seperti itu, kamu bisa mengerti karena kamu dulu pernah mencintai Mihir dan ketika dia menolak kamu, kamu mulai jatuh cinta padaku, aku tidak bisa melakukan hal ini pada siapapun” Adi menyahut ucapan Aaliya, Aaliya lalu menangis “Aaliya, aku tidak bermaksud ,,,” Aaliya langsung meninggalkan Adi 

Dirumah keluarga Bhalla, Raman minta dibuatkan teh karena dia sangat lelah “Romi dan Adi pasti bisa membantu pekerjaanmu, kenapa kamu bekerja sangat keras ?”, “Aku bekerja agar tetap muda, ibu” Raman menyela ucapan ibunya, sementara itu Adi meminta Aaliya untuk mendengarkannya dulu namun Aaliya terus pergi meninggalkan Adi, 

Raman merasa heran melihat sikap mereka “Kenapa mereka bertengkar ?”, “Mereka bertengkar soal Shagun, dia tadi menelfon dan ingin bertemu Pihu” sahut nyonya Bhalla “Minta ayah untuk menjemput Pihu dan bilang sama Shagun untuk datang nanti saja, kami punya sebuah rencana” Raman kemudian berlalu dari sana dan merasa kalau ada seseorang yang memperhatikannya dari jarak dekat, Raman segera menghentikan langkahnya namun ketika melihat ke sekeliling tempatnya berdiri, Raman tidak melihat siapapun disana, Raman lalu pergi 

Simmi sangat menyukai masukan dari Ruhi untuk desain terbarunya, saat itu Ruhi mendapat telfon dari si pemeras lagi, Ruhi membuat alasan untuk tidak menjawab telfon itu “Ruhi, jawab saja telfonnya” pinta Simmi, Ruhi segera pergi keluar dan menjawab telfon itu “Tidak ! Kamu akan mendapatkannya ! Jangan lakukan apapun, aku mohon padamu” ujar Ruhi sambil menangis “Apa yang harus aku lakukan sekarang ?” bathin Ruhi setelah menutup telfonnya, 

Kemudian Ruhi menelfon Suhail dan memberitahu Suhail tentang permintaan si pemeras “Apa yang akan kita lakukan sekarang ? Aku benar benar takut, dia punya videoku”, “Tenang saja, Ruhi ,,, aku sudah menyiapkan uangnya, kita akan pergi dan menemui dia, tidak boleh ada seorangpun yang tahu tentang hal ini, tunggu saja telfonnya, kamu bisa menunggunya dikamarmu” hibur Suhail “Baiklah” Ruhi lalu menutup telfonnya 

Adi segera menghentikan langkah Aaliya dan meminta maaf padanya “Kamu telah melakukan sesuatu yang benar, paling tidak aku jadi tahu apa yang ada didalam hatimu tentang aku, kalau kamu memiliki pemikiran yang rendah seperti itu dalam hatimu, kenapa kita harus berhubungan ? Aku rasa kita seharusnya berpisah saja !”, “Aaliya, dengar ! Aku minta maaf, ini hal yang biasa, kalau kamu berada ditempatku, kamu pasti akan berkata seperti ini juga” sahut Adi 

“Tidak ! Aku tidak akan pernah berkata seperti ini, aku selalu mengabaikan kesalahanmu dan mencoba membuat kamu selalu bahagia, lihat kamu, kamu masih saja menyimpan masa lalumu dalam hatimu, aku rasa kita seharusnya berpisah cukup lama, hubungan kita tidak akan berjalan dengan cara seperti ini, Adi ,,, aku janji aku tidak akan bilang sama siapa siapa, kita harus meluangkan waktu dan berfikir tentang hal ini” Adi langsung berteriak “Baik, fine ! Ambil waktumu sana !” Adi langsung berbalik membelakangi Aaliya, Aaliya langsung memanggil taksi dan segera berlalu dari sana 

Shagun sedang menelfon Ruhi “Ruhi, dimana kamu ?”, “Aku sedang dirumah, ibu ,,, aku sedang sibuk, kebetulan sedang ada pekerjaan” sahut Shagun “Aku benar benar kangen sama kamu dan Pihu, apakah ibu boleh datang kerumah ?”, “Iyaa boleh tapi Pihu belum pulang dari kemah alamnya, aku yang akan menemui ibu” 

Saat itu ada seseorang yang memperhatikan Ruhi, setelah selesai ngobrol dengan Shagun, Ruhi mendapat telfon dari Suhail, Suhail meminta Ruhi untuk turun karena dia sedang dalam perjalanan kerumahnya, Ruhi segera keluar dari kamarnya, saat itu dilihatnya Romi dan Raman sedang berada diruang tengah, Ruhi segera bersembunyi, Ruhi segera menelfon Suhail “Suhail, ayah sedang berada diruang tengah, bagaimana aku bisa kesana ?”, “Baiklah, aku akan menelfon ayahmu dan mengajaknya ngobrol, datanglah cepat” sahut Suhail, 

Suhail segera menelfon Raman, Ruhi berharap Raman menjauh dari pintu depan, Raman lalu pergi, Romi juga pergi untuk mengambil beberapa file, Ruhi segera keluar dari rumah, saat itu ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, tak lama kemudian Ruhi duduk di dalam mobil Suhail, seseorang duduk di dalam bagasi mobil Suhail “Tenang, Ruhi ,,, santai, semuanya akan baik baik saja, aku janji kita akan mengakhiri babak ini hari ini” ujar Suhail SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1028 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top