SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1018 “PERMAINAN NASIB” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1018 “PERMAINAN NASIB” by. Sally Diandra Ishita kaget ketika mengetahui tentang perceraian Shagun “Ini hanya masalah kekayaan saja, Ishita” ujar Shagun sambil memberikan kode ke pengacaranya untuk pergi “Shagun, kamu bisa menceritakan semuanya padaku”, “Tidak ada apa apa, Ishita” sahut Shagun, saat itu Raman datang dan bertanya tentang pembantu Shagun yang bernama Lina “Dia pasti akan membalas telfonku, aku yakin itu” saat itu Lina menelfon Shagun, 



Shagun segera menjawab video call tersebut “Lina, aku tidak bisa menemukan Ipadku, aku butuh bantuanmu, apakah kamu tahu tentang tehnisi pemanas itu ? Apa kamu ingat sesuatu pada hari itu ?”, “Iyaa, nyonya ,,, orang itu datang setelah nyonya pergi” Raman langsung menyela pembicaraan mereka “Haii aku Raman, temannya Shagun, apakah kamu bisa menggambarkan bagaimana ciri ciri orang itu ?”, “Aku bisa mengirimkan rekaman CCTV apartemen anda, nyonya Shagun” Raman dan Shagun berterima kasih pada Lina, 

Ishita kemudian ikut menyela “Ini akan menjadi bantuan yang sangat besar” Ishita dan Raman berterima kasih pada Shagun “Tidak perlu berterima kasih padaku, Ruhi itu putriku juga, aku bisa melakukan apa saja untuk melindunginya” sahut Shagun 

Nyonya Bhalla dan Amma sedang mengecek website perjodohan dan menemukan nama Gaurav Bajaj, Amma segera mengecek profilnya “Dia itu masih bujangan, usianya 37 tahun” nyonya Bhalla sangat senang, Amma kemudian memberitahu informasi yang lain tentang Gaurav ke nyonya Bhalla “Waah dia vegetarian juga ternyata”, “Simmi tidak bisa makan tanpa ayam, bagaimana bisa terjadi ?” nyonya Bhalla merasa cemas, 

Sementara itu Raman dan Ishita menemui Ruhi dan memberitahunya tentang tehnisi pemanas yang datang ke apartemen Shagun pada waktu itu, Ruhi kembali menangis “Aku tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi ?” Raman segera memeluknya dan berkata “Ruhi, kamu hanya perlu menunggu saja, polisi sedang mencari dia, kamu harus kuat” saat itu Ruhi mendapat telfon dari si pemeras, 

Raman sedang bicara dengan inspektur polisi, inspektur polisi meminta Ruhi untuk ngobrol lebih lama dengan pemeras itu sehingga mereka bisa melacaknya, Raman mengatakan hal yang sama yang seperti dikatakan pak polisi, Ruhi lalu menjawab telfonnya “Aku tahu kalau kamu pergi ke divisi kejahatan cyber untuk melaporkan aku kan ?”, “Aku mohon dengan amat sangat, hapus video itu, orang tuaku sangat khawatir, apa yang kamu inginkan ?” ujar Ruhi sambil menangis 

“Kamu akan tahu kalau kamu bertemu denganku, aku ini pintar, kamu harus menemuiku dengan sejumlah uang” kemudian orang itu memberikan alamatnya ke Ruhi “Kalau kamu tidak datang kesana, video ini akan aku sebarkan !” sahut si pemeras kemudian mematikan telfonnya, 

Polisi memberitahu Raman kalau si pemeras terlalu cepat mengakhiri pembicaraannya, sehingga mereka belum bisa melacak keberadaannya, Ishita menyela “Ruhi, apakah kamu dengar suara di sekelilingnya tadi ? Seperti suara bel”, “Iyaa, seperti bel sebuah gereja” sahut Raman “Iyaa, aku juga mendengarnya tadi” Ruhi menimpali 

“Nyonya Ishita benar” sahut polisi kemudian mereka mencoba melacak lokasi tersebut “Terima kasih, pak polisi” ujar Raman kemudian memeluk Ruhi erat dan memintanya untuk tidak cemas “Kita harus menemukan orang itu bagaimanapun caranya” ujar Ishita geram 

Nyonya Bhalla sedang bergumam pada dirinya sendiri “Aku akan melakukan apapun untuk melihat Simmi bahagia” sementara itu Mihika meminta Aaliya untuk bicara dengan nyonya Bhalla karena dia adalah wanita yang menikah dengan laki laki keturunan Bhalla dirumah ini, Aaliya kemudian bertanya pada nyonya Bhalla tentang keluarga Bhalla 

“Aku ini merasa beruntung menikah dengan keluarga ini, kamu pasti juga akan merasa beruntung nanti” puji nyonya Bhalla senang “Apakah semua orang baik ? Maksudku laki laki di keluarga Bhalla ini”, “Iyaa, mereka itu baik, dulu ketika aku menikah dengan tuan Bhalla, aku memiliki banyak masalah, tuan Bhalla bergabung dengan keluarganya, kami biasanya sembunyi sembunyi minum wine” sahut nyonya Bhalla lagi 

“Lalu bagaimana dengan laki laki di keluarga Bhalla ini ?”, “Sebenarnya apa maksudmu, Aaliya ?” nyonya Bhalla jadi bingung “Apakah mereka sama saja ? Aku tidak mengerti kenapa mereka begitu sibuk dengan kehidupan mereka sendiri dan tidak menyadari kalau ada seseorang yang sedang menunggu mereka, mereka juga tidak minta maaf dan selalu mendominasi” Mihika bergumam pada dirinya sendiri “Aaliya sedang berada pada zona yang salah” Aaliya kembali berceloteh 

“Nenek tahu kan, paman Raman dan paman Romi selalu berteriak, ibu Ishitalah yang selalu mengatasi paman Raman bahkan Adi juga seperti itu”, “Sudah hentikan, Aaliya” sahut nyonya Bhalla “Iyaa, Aaliya ,,, hari sudah malam, nanti kamu terlambat pulang kerumah, ayoo kamu pulang dulu”, “Kita akan ngobrol lagi besok” sahut nyonya Bhalla, Mihika segera mengajak Aaliya pergi 

Raman bertanya pada inspektur polisi “Siapa yang pergi ke gereja ?”, “Kami sudah menyuruh timnya Abhishek kesana, sebentar lagi mereka mungkin pulang” tak lama kemudian tim yang di komandoi Abhishek pun kembali ke kantor polisi, Ishita langsung menyela 

“Apakah kalian menemukan sipemeras itu ?”, “Tidak, kami tidak menemukannya” Ruhi menangis mendengarnya, tepat pada saat itu, Ruhi mendapat telfon dari si pemeras lagi, inspektur polisi meminta anak buahnya untuk melacak lokasinya, salah satu anak buah mereka berkata “Ini nomernya baru lagi, pak” Ruhi menyela 

“Aku tidak bisa menjawab telfonnya”, “Kamu bisa membuka speaker di ponselmu” akhirnya polisi melakukannya, si pemeras itu lalu berkata “Aku juga melihat serial televisi, aku tahu kalau kamu akan mendengar suara bel gereja dan menyuruh polisi kesana, aku ini tidak bodoh seperti itu, bilang sama polisi itu, jangan buang buang waktu dengan melacak lokasiku, aku akan menutup telfonnya !” Ruhi langsung menyela 

“Kenapa kamu melakukan semua ini padaku ?”, “Baiklah, aku akan memberikan satu kesempatan lagi untukmu, aku akan menantang kamu untuk datang ke sebuah pesta Natal di sebuah hotel, datanglah kesana dan berikan aku uangnya, kalau kamu melibatkan polisi, kamu akan mendapatkan bayarannya, sekarang kamu akan memberiku uang sebesar 22 lakhs” Ruhi menggeleng 

“Tidak, bagaimana caranya aku bisa mendapatkan uang ?”, “Ayahmu bisa memberikan kamu uang kan ? Dia pasti tidak mau kehormatan putrinya terkoyak” si pemeras itu lalu menutup telfonnya, polisi segera memberitahu mereka kalau pemerasnya menggunakan alat untuk memblokir pelacak lokasi, sehingga mereka kembali tidak bisa melacak lokasi si pemeras, Raman lalu memeluk Ruhi erat 

“Kami akan berada disana, jangan khawatir”, “Jangan, kalian lebih baik tidak datang kesana” sahut Ruhi “Ruhi, kamu harus bisa bekerja sama dengan kami, kedua orang tuamu melaporkan kasus ini ke polisi, banyak orang yang merasa ketakutan, kami akan menangkap orang itu dan menghukumnya” sahut pak polisi 

Aaliya dan Mihika sedang berada disebuah cafe “Bibi, apakah Adi itu sama saja seperti laki laki di keluarga Bhalla lainnya ? Apakah aku harus menelfonnya ?” tanya Aaliya, sementara itu di tempat Romi dan Adi, Romi tidak mengijinkan Adi menelfon Aaliya “Jangan ! Seharusnya dia yang menelfon kamu”, “Tapi semua ini adalah kesalahanku, paman ,,, biarkan aku menelfonnya dan meminta maaf padanya” Romi langsung mencegah usaha Adi “Tidak perlu meminta maaf, jangan pernah berkata maaf” sahut Romi, 

Kembali ke tempat Mihika dan Aaliya “Aaliya, dia itu tidak akan pernah meminta maaf, ini semua adalah kesalahan kita, kita lupa dengan identitas kita, kamu itu harus fokus dengan tujuan hidupmu, buat apa buru buru menikah ?”, “Tapi aku benar benar mencintai Adi, bibi” sahut Aaliya sedih, ditempat Adi dan Romi, Adi berkata “Aku benar benar mencintai Aaliya, paman ,,, biarkan aku menelfon dia sekali saja” pinta Adi 

“Adi, cobalah untuk mengerti, kalau kamu melakukan semua ini sekarang, kamu akan hancur ! Lihat keadaanku, Mihika yang melakukannya, dia itu selalu saja mendominasi, aku rasa aku telah menikahi seorang Chudail, lihat saja keadaanku” ujar Romi, 

Ditempat Mihika dan Aaliya, Mihika juga mencoba mempengaruhi Aaliya sama seperti Romi yang mempengaruhi Adi “Kamu tahu, Aaliya ,,, Romi itu tidak pernah membungkuk di depanku, aku harus melakukan banyak hal untuk membuatnya setuju dengan seseorang” ujar Mihika Ruhi akhirnya datang ke sebuah pesta Natal di sebuah hotel, seorang laki laki menawarinya minum, Abhishek mencoba mengajak Ruhi ngobrol dari jarak jauh 

“Tidak usah cemas, Ruhi ,,, beberapa polisi ada disekitar kamu, tenang saja” Ishita menyela “Bagaimana dia mengurusi semuanya sendirian disana ?”, “Polisi ada disana, Ishita ,,, jangan khawatir” hibur Abhishek, Raman dan Ishita benar benar cemas SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1019 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top