SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1021 “LELUCON YANG MENYAKITKAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1021 “LELUCON YANG MENYAKITKAN” by. Sally Diandra Ruhi sedang menelfon Suhail “Ruhi, nomer siapa ini ?”, “Ini nomerku yang baru, oh iya, Suhail ,,, ada kabar bagus, pemerasnya sudah tertangkap dan polisi sudah mendapatkan uangnya kembali, sekarang sudah tidak ada ketegangan lagi” Ruhi nampak bersemangat “Waah, bagus itu, kalau begitu aku akan segera menemuimu” Ruhi tersenyum senang, sementara itu Mihika, Aaliya dan nyonya Bhalla merasa khawatir dengan minuman wine yang dicampuri larutan kimia dan meminta para pria untuk membawa mereka ke rumah sakit, sebelum terjadi reaksi apapun “Bukankah tadinya kamu mengeluh soal laki laki dikeluarga Bhalla ?”, “Iyaa, itu karena kamu tidak memberikan waktu untukku, bahkan Aaliya juga mengatakan hal yang sama” Mihika menimpali ucapan Romi 

“Aku sudah bekerja keras untuk kamu, Aaliya ,,, karena nenek meminta aku untuk bekerja keras untuk masa depan kita, aku tidak bisa hidup tanpa kamu”, “Adi, kamu sangat maniiiis sekali” ujar Aaliya senang sambil memeluknya “Maafkan aku, Adi” Aaliya meminta maaf pada Adi, Mihika dan Romi juga saling meminta maaf satu sama lain, tuan Bhalla juga meminta maaf pada, nyonya Bhalla merasa senang dan bertanya “Kenapa kamu meminta maaf ? Seharusnya aku yang meminta maaf sama kamu”, “Soal larutan kimia itu sebenarnya palsu, kamu hanya merasa pusing saja setelah minum minuman keras” Mihika, Aaliya dan nyonya Bhalla langsung memukuli pasangan mereka masing masing, 

Saat itu Ruhi datang kesana dan bertanya “Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?”, “Ruhi, tolong selamatkan aku !” Adi meminta tolong pada Ruhi “Ruhi, jangan bantu kakakmu ! Mereka telah membodohi kami dan membuat kami jadi tegang”, “Tapi kalian juga sangat merepotkan kami” tuan Bhalla mencoba membela diri sambil menimpali ucapan istrinya “Iyaa, kami melakukan ini semua, untuk memberikan pelajaran pada kalian”, “Kalian semua pembohong !” Mihika menyela ucapan Adi “Sudah, tenang, tenang” bujuk Ruhi “Ruhi, coba kamu yang jadinya jurinya dan putuskan siapa yang salah” Ruhi tersenyum mendengar ucapan Romi 

“Ayoo, katakan, Ruhi ,,, bagaimana keputusanmu ?” tanya nyonya Bhalla “Sekarang aku minta kalian berenam saling memandang satu sama lain pasangan kalian, yang laki laki hari ini menjadi kucing” Adi langsung menyela ucapan Ruhi “Mereka sudah merepotkan kami, Ruhi” mereka semua mengeluh satu sama lain, Ruhi lalu mencoba bicara dengan mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri “Sudahlah, lupakan saja semuanya sekarang” pinta Ruhi “Aaliya, aku akan mengirimkan sms ke paman Mani dan memberitahunya kalau kamu akan menginap disini”, “Waah manis sekali” puji Aaliya senang lalu mereka berdua saling berpelukkan, Mihika dan Romi juga saling meminta maaf satu sama lain “Aku pasti akan memberikan waktuku untukmu”, “Kamu memang laki laki Bhalla yang terbaik ! Terima kasih, Ruhi ,,, kamu telah menyelesaikan semua masalah kami” sela Mihika 

Neelu memberikan sebuah kiriman paket yang diantar oleh kurir untuk Ruhi, Ruhi mengeceknya dan bertanya “Siapa yang mengirimkan CD ini ?” Ruhi kemudian memutar CD itu dan dilihatnya video yang sama yang seperti diterimanya di ponsel, Ruhi benar benar kaget, tak lama kemudian Ruhi mendapat telfon dari si pemeras “Apa yang kamu pikirkan, Ruhi ? Apakah kamu akan mengganti nomer ponselmu, agar aku tidak bisa tahu ? Aku mendapat semua kabar terbaru tentang kamu”, “Tapi kamu ,,,” Ruhi mulai tegang kembali 

“Aku tidak akan bisa tertangkap dengan mudah, kamu itu tidak begitu pintar, lihat saja apa yang telah aku lakukan”, “Tapi ayahku sudah memberimu uang ! Kenapa kamu melakukan hal ini ?” tanya Ruhi heran “Tunggu saja telfon berikutnya, kalau kamu menelfon polisi, lihat saja apa yang akan aku lakukan !” ancam si pemeras, Ruhi teringat pada ucapan Raman “Ayah bilang katanya pemeras itu sudah tertangkap, tapi apa yang terjadi ? Aku harus bicara dengan ibu Ishi !” ujar Ruhi kesal 

Raman sedang merasa khawatir “Raman, kamu ini sedang setres”, “Iyaa, itulah kenapa aku datang kesini” sahut Raman cemas menimpali ucapan Ishita “Kita telah berbohong sama Ruhi kalau pemeras itu telah ditangkap, tapi sebenarnya belum”, “Aku telah berbohong karena aku tidak bisa melihat Ruhi dalam keadaan seperti ini, aku tidak bisa menemukan apa apa” Raman merasa tidak berdaya “Kalau aku melihat Ruhi ketakutan seperti itu, sepertinya ada banyak ketakutan dalam matanya, aku merasa sangat tidak berdaya, kita telah berbohong padanya” ujar Ishita sedih, 

Raman pun menangis “Apa yang bisa kita lakukan ? Coba pikirkan bagaimana caranya agar penderitaannya bisa berkurang ? Dia sudah sangat senang tadi, kita tidak punya pilihan lainnya”, “Aku janji aku pasti bisa menangkap orang itu, kita tidak bisa menunggu, aku tidak bisa bilang yang sebenarnya sama Ruhi kalau pemeras itu belum bisa tertangkap” Abhishek menyela pembicaraan mereka, saat itu Ruhi mendengar pembicaraan mereka sambil menangis dan bergumam pada dirinya sendiri “Aku tidak bisa bilang sama mereka tentang CD ini, mereka telah menakuti aku, lalu pada siapa aku bilang tentang hal ini ?” gumam Ruhi 

Suhail bertanya ke Ruhi “Apa ?” Ruhi menangis dan memeluknya “Selamatkan aku, Suhail”, “Kamu tidak sendirian, Ruhi” hibur Suhail “Orang itu punya nomerku yang baru juga, dia telah mengirimkan CD yang berisi video itu kerumahku, tadi aku pergi ke kliniknya ibu Ishi, ayah ternyata ada disana, aku tidak bisa bilang sama mereka, dengan keadaan mereka yang seperti ini, kalau orang itu menyebarkan videonya, maka ,,, aku ingat ayah pernah bilang kalau hanya paman Abhishek yang punya nomer handphonenya si pemeras itu, jadi mungkin saja salah satu anggota timnya paman Abhishek yang membantu orang itu, aku benar benar takut, Suhail” Ruhi benar benar merasa cemas 

“Kamu tidak sendirian, Ruhi ,,, minumlah air ini” saat itu Ruhi mendapat telfon lagi dari si pemeras “Suhail, ini telfonnya”, “Jangan takut, Ruhi ,,, jawab saja telfonnya, kita harus tahu apa yang dia inginkan” akhirnya Ruhi menerima telfon si pemeras, rupanya si pemeras meminta uang lagi karena polisi telah menemukannya “Aku minta uang 30 lakhs !” Suhail meminta Aaliya untuk menjawabnya “Baiklah, kamu akan mendapatkan uangnya ! Tapi aku minta waktu 2 hari lagi !”, “Kamu tahu kan mana yang bisa kamu lakukan dan mana yang tidak !” si pemeras itu lalu mematikan telfonnya, Ruhi benar benar kesal dengan si pemeras itu “30 lakhs ? Ayah sudah memberinya uang, aku harus bilang sama ayah”, “Tenang, tenang, Ruhi ,,, kita tidak bisa mengatakan hal ini pada ayahmu, aku yang akan menyediakan uang 30 lakhs itu” sahut Suhail

 “Tapi bagaimana caranya kamu mendapatkan uang sebanyak itu, Suhail ?” Ruhi jadi bingung “Aku yang akan mengurusnya, ayahmu pasti akan tambah setres, aku akan ikut denganmu kalau mau memberikan uang itu, percayalah padaku”, “Tidak, Suhail ,,, aku pikir hal ini tidak benar, ini salah !”, “Ini jalan yang benar, Ruhi” sahut Suhail “Kalau terjadi kesalahan bagaimana ? Cobalah untuk mengerti” Ruhi semakin cemas “Tidak akan ada kesalahan, jadi kita melakukan hal ini”, “Apa yang kamu bilang ?” tanya Ruhi heran 

“Apa yang harus aku katakan sekarang ! Aku tidak akan memberitahu siapapun, apapun yang terjadi padamu, hal ini juga terjadi pada sepupuku, dia itu sangat dekat denganku, ketika kedua orang tuanya tahu tentang hal ini, mereka sangat cemas, mereka lalu mulai melindunginya dan suatu hari ketika dia pulang dari kampus, kedua orang tuanya memutuskan untuk bunuh diri bersama” Ruhi jadi semakin takut SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1022 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top