SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 983 “BERLAYAR DI LAUTAN LEPAS” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 983 “BERLAYAR DI LAUTAN LEPAS” by. Sally Diandra Di Adelaide, Australia ,,, Ishita dan Raman sedang berlayar dengan sebuah kapal, Ishita sangat mencemaskan Ruhi “Jangan khawatir, saat ini dia sedang berada dihotel, dia baik baik saja, aku telah melakukan akting yang sangat baik dan dia mengira kalau aku benar benar membenci kamu”, “Ruhi pasti mengira kalau aku ada hubungan sama Vidyut” sahut Ishita “Bilang sama Vidyut untuk hati hati sama Ruhi”, “Vidyut sudah terjebak sekarang, bagaimana bisa anak anak kita mengira aku ada hubungan dengan Vidyut ?” tanya Ishita cemas 

“Vidyut sudah teralu banyak membantu sekarang, tapi tidak ada tempat yang lain kecuali aku”, “Kamu cemburu yaa ?” ujar Ishita sambil memuji Vidyut “Aku memanggil kamu kesini karena tidak ada seorangpun yang mengira kalau kamu bakal bersamaku”, “Saat ini kita sedang berada ditengah tengah laut, pemandangannya sungguh indah dan kita berada disini karena Pihu” sahut Ishita sambil memandangi lautan yang membentang dari atas kapal yang ditumpanginya 

“Lalu apa itu takdir ? Kita telah berpisah demi salah satu putri kita dan bisa bersama saa karena putri yang lainnya, aku harus bilang sama kamu kalau aku sangat mencintai kamu” Ishita tersenyum senang “Aku juga sangat mencintai kamu, Raman” Ishita dan Raman saling tersenyum satu sama lain, kemudian Raman memeluk Ishita dengan penuh cinta 

Di Delhi, India ,,, Ananya sedang memeriksa keranjang sampah, andai saja mereka menemukan surat cintanya Simmi, ternyata tidak ada surat cinta disana “Lalu kemana perginya surat cinta itu ?” tanya Aaliya heran, saat itu mereka mendengar Simmi datang, mereka segera bersembunyi agar tidak terlihat oleh Simmi, Simmi lalu bersiap siap, Ananya jadi heran dengan sikap Simmi 

“Kenapa ibu berdandan rapi ? Ada apa ini ?” Aaliya langsung menyurun Ananya menemui Simmi dan mencari tahu alasannya, Ananya bergegas menemui Simmi “Ibu, mau pergi kemana ?”, “Ibu mau pergi ke pasar” sahut Simmi “Tapi kenapa ibu berdandan rapi seperti ini ?” tanya Ananya heran “Itu pasti pengaruh dari surat cinta” gumam Aaliya dari kejauhan sambil tersenyum 

Di Adelaide, Australia ,,, Raman masih berada diatas kapal, kali ini bersama Pihu “Dimana lumba lumbanya, ayah ?” Raman lalu menunjukkan ikan lumba lumba itu ke Pihu, Pihu sangat senang, dari kejauhan Ishita melihat Raman dan Pihu, Ishita tersenyum senang bisa melihat putrinya lagi, saat itu Raman melirik ke arah Ishita sambil tersenyum, Raman lalu menunjukkan foto keluarga lumba lumba ke Pihu sambil berkata 

“Lihat, Pihu ,,, ibu lumba lumba selalu berenang dibelakang anak anaknya untuk melindungi anak anaknya”, “Iyaa, ibu lumba lumba memang ibu yang terbaik” sahut Pihu “Bahkan ayah lumba lumba juga sangat mencintai anak anaknya” sela Raman, Ishita masih tersenyum melihat kebersamaan mereka, Raman lalu membawa Pihu dari sana, 

Tak lama kemudian Ruhi bertemu dengan Pihu dan memanggil Pihu ketika Pihu sudah berada didarat kembali, Pihu lalu memeluknya “Pihu, aku kangen sekali sama kamu”, “Bahkan, aku juga sangat kangen sama kakak, apa kakak datang sendirian ?” Raman langsung memberikan tanda ke Ruhi “Iyaaa, aku datang sendirian”, “Aku kangen sama semua orang” ujar Pihu 

“Kami juga sangat kangen sama kamu, aku datang kesini untuk mengadakan pertunjukkan, ketika aku tahu kalau kamu dan ayah ada disini, aku segera datang kesini untuk bertemu denganmu” Raman lalu mengambil foto mereka bersama sama, dari kejauhan Raman melihat Ishita melintas didekat mereka, Raman lalu membuat alasan dan menyuruh Ruhi untuk mengajak Pihu membeli jus dulu untuk mereka 

Di Delhi, India ,,, Amma memuji penampilan Simmi yang berbeda dan bertanya “Simmi, kamu mau pergi kemana ?”, “Bibi pasti akan tertawa kalau aku bilang sama bibi” ujar Simmi geli “Memangnya apa itu ?”, “Aku akan pergi untuk bertemu dengan seseorang, orang yang menulis surat cinta untukku” saat itu Shravan dan Ananya mendengar pembicaraan mereka dan bergegas memberitahu Aaliya “Memangnya siapa dia ? Apa kamu kenal dengannya ?”, 

“Tidak, bibi ,,, ini kencan buta, aku mendapatkan nomernya dari buku alamat dan namanya sangat aneh, hanya ada satu nomer yang ada namanya, kalau dia salah, aku akan menghajarnya, aku akan mengundang seluruh media kesana untuk menghentikan perbuatannya yang suka menggoda orang lain, meskipun fotoku harus keluar di media, tidak masalah, pintar kan aku ? Aku ingin melihat siapa orangnya yang bodoh yang telah mengirimkan surat cinta itu untukku yang mengira kalau aku akan diam saja” Simmi kemudian pergi, sedangkan Amma tertawa geli 

Di Adeaide, Australia ,,, dari kejauhan Ruhi melihat Ishita sedang berduaan dengan Vidyut “Vidyut, sedang apa kamu disini ?”, “Jangan tanya apa apa, senyum saja” sahut Vidyut “Tapi putriku ada disini”, “Iyaa, aku tahu, Raman sudah bilang sama aku, Ruhi sedang memperhatikan kita, dia harus mengira kalau kita ini sedang berduaan” ujar Vidyut santai namun Ishita merasa cemas, mereka lalu pura pura tertawa dan menunjukkan kalau mereka berdua sangat bahagia, 

Dari kejauhan Ruhi merasa geram “Aku harus menghadapi ibu Ishi” Ruhi bergegas menuju ke Ishita “Ruhi mau menuju ke arah kita, apa yang akan aku katakan padanya ? Apa yang akan kita lakukan ? Ruhi kelihatannya sangat marah” Ishita semakin cemas “Tidak usah cemas, aku ada disini, ayooo ikut denganku” Ishita dan Vidyut bergegas pergi dari sana, Ruhi terus mengejar mereka berdua, 

Ishita dan Vidyut lalu masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari sana, Ruhi lalu berhenti, sedangkan Vidyut dan Ishita sedang ngobrol dalam perjalanan “Vidyut, aku merasa bersalah”, “Sungguh aneh, Ruhi salah paham dan kamu bertemu dengan Raman” sahut Vidyut “Cukup menyenangkan tapi bagaimana Raman akan menghentikan kebingungan ini ?” tanya Ishita cemas 

“Iyaaa, tapi menyenangkan juga main petak umpet seperti ini”, “Aku bersembunyi dari putriku, aku seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan hal seperti ini, Vidyut” ujar Ishita “Aku akan mengantarmu ke hotel, kencanku mungkin sedang menunggu saat ini”, “Ya sudah, kamu pergi saja sana” ujar Aaliya 

Di Delhi, India ,,, Aaliya benar benar merasa heran “Tidak mungkin tidak ada nama seorang pria dengan nama itu”, “Apa yang kamu tulis di surat sehingga bibi Simmi begitu terkesan ?” tanya Shravan “Kita harus mencari tahu, Shravan ,,, sepertinya ada sesuatu yang salah, ayooo ikut aku !” Aaliya lalu mengajak Shravan pergi 

Di Adelaide, Australia ,,, Vidyut akhirnya bertemu dengan Shagun kembali “Kamu ini sungguh sangat jahat, Vidyut ,,, kamu sudah terlambat selama 2 jam” ujar Shagun kesal, Vidyut lalu memijat bahu Shagun dengan lembut, Shagun tersenyum senang, sedangkan Ruhi memberitahu Raman kalau Ishita sedang bersama Vidyut Sahay saat ini, Ruhi memberitahu Raman kalau Adi menunjukkan fotonya Vidyut 

“Apa kamu yakin, Ruhi ?”, “Iyaaa, ayah ,,,” sahut Ruhi kesal “Baiklah, kalau begitu aku akan menceraikan Ishita, kemudian membiarkan dia melakukan apapun”, “Apa yang sudah aku jelaskan ke ayah tadi ?” saat itu Pihu menelfon Ruhi dan memintanya untuk membeli sandwich, 

Ruhi segera pergi, Raman lalu bergumam pada dirinya sendiri “Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada siapapun, aku akan memberitahu Vidyut kalau rencana kami berhasil” Raman segera menelfon Vidyut, setelah ngobrol panjang lebar dengan Vidyut, Raman lalu menemui Pihu, Vidyut menelfonnya kembali, saat itu Pihu melihat foto Vidyut di ponsel Raman ketika ponsel Raman berdering 

“Ayah, bukannya dia itu paman Vidyut ?”, “Kamu kenal dengan dia ?” Ruhi langsung mengangguk “Kami pernah bertemu, dia itu juga temannya mama, hari ini mama mau bertemu dengannya” Raman terkejut begitu mendengar ucapan Pihu yang polos dan berfikir kalau Vidyut pergi menemui teman lamanya, yaitu Shagun, 

Saat itu ditempat Vidyut, Vidyut menaruh ponselnya di dekat Shagun dan bergegas membeli kopi panas untuk Shagun, Shagun tersenyum manis, sedangkan Raman mulai merasa cemas “Aku harus memberitahu Vidyut tentang Shagun” Raman lalu menelfon Vidyut, Shagun segera berteriak memanggil Vidyut namun Vidyut tidak mendengar “Ponselnya berdering terus menerus, aku akan melihatnya” Shagun bergegas mendekat ke arah ponsel Vidyut untuk melihat siapa yang menelfon Vidyut, 

Tepat pada saat itu Vidyut datang kesana, nyaris saja Shagun hampir mengetahui siapa yang menelfon Vidyut “Sekarang kamu mau mengambil ponselku ? Sudah biarkan saja, ini ambil kopinya”, “Kamu tidak mengambil ponselmu ? Dari tadi berdering terus” sahut Shagun, sementara itu ditempat Raman, ada seorang pria yang berjalan kearah Raman dan menabraknya, hingga membuat ponsel Raman jatuh dan rusak, Raman sangat khawatir “Bagaimana Ishita bisa menelfon aku sekarang ?” bathin Raman cemas SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 984 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top