SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1009 “SUHAIL TERLUKA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1009 “SUHAIL TERLUKA” by. Sally Diandra Ishita berusaha menghentikan Ruhi, Raman juga menyela “Kamu tidak boleh pergi kemana mana, Ruhi !” Romi dan Raman sangat marah, sementara tuan Bhalla dan Adi langsung membawa Suhail ke rumah sakit, Ruhi hanya bisa menangis, nyonya Bhalla memarahi Raman dan Romi yang tidak mau membantu orang yang sedang sekarat, Ruhi merasa lega “Terima kasih ya, Dewa ,,, akhirnya ada seseorang yang sedikit peka disini” Ruhi lalu bertengkar dengan Raman dan memintanya untuk memukulinya juga 

“Hentikan, Ruhi ! Hentikan !”, “Tanpa berfikir apapun, ayah langsung memukuli Suhail !” Ruhi sangat marah sama Raman “Ruhi, bicaralah yang sopan dengan ayahmu !” sela Romi “Paman juga telah memukuli Suhail, tanpa bertanya terlebih dulu !” bentak Ruhi lantang “Ruhi, bicara yang sopan !” kali ini Raman yang memarahi Ruhi, Ruhi kembali bertengkar dengan mereka, Ishita langsung menghentikan Raman, kali ini Raman yang berdebat dengan Ishita ”Raman, aku mohon pikirkanlah sesuatu, bagaimana bisa kamu memukuli Suhail dengan begitu keras ? Kamu jadi berubah begitu jahat dimata Ruhi”, “Ishita, aku akan memukuli siapapun yang mencoba mendekati putriku !” bentak Raman 

“Raman, kamu itu tidak mengerti masalahnya, putri kita akan merasa tertarik dengan lawan jenis itu biasa, kita sendiri juga pernah saling tertarik dengan orang lain ketika kita seusia dia, kalau kamu bersikap seperti ini, dia pasti akan menyembunyikan semuanya, aku ingin dia datang dan menceritakannya pada kita, kalau tidak dia akan pergi ke temannya dan meminta saran mereka, kemudian anak anak akan berbuat salah” sahut Ishita “Raman, kita harus bisa menjadi temannya”, “Jadi aku menjadi musuhnya tapi aku ini ayahnya, Ishita ,,, aku hanya ingin di aman, aku tidak terima kalau dia bohong padaku” ujar Raman kesal 

“Ajaklah dia ngobrol sebagai seorang teman”, “Aku tidak tahu bagaimana caranya mengekspresikan cintaku, aku hanya melindunginya” Ishita langsung menyela “Apakah hal ini akan berhasil jika dia pergi jauh dari kita ? Apakah kamu tidak bisa berubah ?” tanya Ishita “Kenapa aku harus berubah ? Aku adalah ayahnya dan aku menyayanginya, aku tidak salah dan aku tidak bisa menjadi temannya, kamu yang harus bertanggung jawab dalam hal ini, Ishita ,,, dia tidak boleh terluka, kalau terjadi sesuatu yang salah padanya, aku akan membunuh orang itu !” Raman kemudian berlalu dari sana “Aku percaya pada Ruhi, dia pasti tidak akan berbuat yang salah, tapi aku akan mengurusi semuanya” gumam Ishita 

Romi sangat marah sambil berkata “Suhail itu sangat murahan, bisa bisanya dia berada di dalam kamar Ruhi” Mihika mencoba mengobati luka Romi sambil berkata “Kasihan anak itu, coba pikirkan kalau dia itu sangat terluka, kamu dan kak Raman telah memukulinya dengan sangat keras” Romi langsung menyela “Apakah kita harus melakukan pemujaan untuknya dan menyambutnya kita dia pulang kerumah ?”, “Kenapa memangnya ? Kamu harus menjelaskan padanya dan kamu juga seharusnya bertanya dulu padanya, kenapa dia masuk ke kamarnya Ruhi ? Dan peringati dia sebelum kamu memukulinya” sahut Mihika 

“Kamu itu tidak tahu apa yang terbersit dalam pikiran seorang laki laki, kita yang akan terluka kalau melihat Ruhi nanti”, “Jadi cuma yang tahu karena kamu juga seorang laki laki ?” sahut Mihika “Iyaaa, aku telah membesarkan Ruhi seperti anakku sendiri, aku tahu kalau aku tidak punya anak dan kita berdua juga tidak bisa punya anak, jadi aku menyayangi Ruhi seperti anakku sendiri, kalau ada seseorang yang mencoba mendekatinya, aku akan memukulnya”, “Aku bisa mengerti, Romi ,,, tapi ,,,” belum juga selesai Mihika bicara, Romi sudah pergi meninggalkannya 

Ishita kemudian menemui Ruhi dan mencoba menjelaskan padanya “Ruhi, sekarang kamu sudah 17 tahu, kamu sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah, tapi kamu belum tahu bagaimana sikap orang orang, ada banyak kejahatan yang terjadi di dunia ini, setiap orang tua pasti akan berhati hati, kami juga takut, ini bukan berarti kalau kami berdua tidak percaya padamu” Ruhi hanya terdiam “Ini kota Delhi, sayang ,,, anak gadis tidak diijinkan keluar rumah setelah jam 7 malam, paling tidak kami tidak mencegahmu berteman dengan Suhail, kalau Suhail khawatir sama kamu, dia bisa kan masuk lewat pintu depan, kenapa dia harus masuk lewat jendela ?” Ruhi langsung menyela 

“Apakah yang diperbuat ayah di toko obat itu benar ? Apakah ibu yakin kalau ayah akan mengijinkan Suhail masuk lewat pintu depan ? Aku setuju kalau yang di lakukannya itu salah dengan masuk ke kamarku lewat jendela, tapi tujuannya itu tidak salah, ibu ,,, dia hanya mencemaskan aku, kebetulan aku tidak menjawab telfonnya karena aku set ponselku dengan mode diam, tapi ayah memukulinya begitu saja tanpa bertanya terlebih dulu, aku merasa bersalah” Ruhi pun menangis, Ishita berusaha menghibur putri kesayangannya itu sambil memeluknya erat 

Nyonya dan tuan Bhalla sedang ngobrol berdua “Untung saja luka Suhail tidak begitu berat”, “Iyaaa dan Adi bilang sama pihak rumah sakit kalau Suhail itu terpeleset dan terluka” sahut tuan Bhalla “Apakah kita harus memberitahu keluarganya ?” sela Ishita “Jangan, Ishita ,,, Adi dan tuan Vishwa ada disana menemaninya, bagaimana keadaan Ruhi ?”, “Aku tadi sudah memberinya pil tidur dosis ringan, dia sudah tidur, aku akan menemaninya” mereka pun masuk ke kamar masing masing, 

Sementara itu Simmi menghampiri Mihika dan bertanya “Mihika, kenapa kamu membuat kopi ? Aku tahu kalau kamu sedang mengkhawatirkan Ruhi”, “Tapi aku lebih mengkhawatirkan Romi” sahut Mihika “Aku tahu kalau dia itu gila, dia selalu saja kehilangan kesabaran seperti kak Raman”, “Tapi dia itu tidak mengerti, Simmi ,,, ini bukan tentang kemarahan, pendekatannya itu tidak bagus, aku tahu Romi dan aku itu berbeda, dia belum dewasa tapi dia harus belajar, sedangkan dia tidak siap untuk belajar” Simmi menyela “Tapi kamu sudah dewasa, Mihika ,,, aku yakin dia pasti akan mengerti dan berubah”, “Aku harap juga begitu” Mihika sangat sedih “Sudah sekarang lebih baik kamu masuk ke kamarmu dan istirahat saja sekarang” Mihika akhirnya masuk ke kamarnya 

Didalam kamarnya, Ruhi teringat pada apa yang Raman lakukan ke Suhail, dalam hati Ruhi berkata “Aku tidak akan pernah memaafkan ayah, dia telah melakukan banyak kesalahan” bathin Ruhi, saat itu Simmi dapat telfon dari Gaurav “Kenapa Gaurav menelfonku malam malam begini ?” ujar Simmi heran lalu dilihatnya Ananya sudah tertidur, Simmi sengaja tidak menerima telfon Gaurav dan langsung tertidur disebelah Ananya sambil memikirkan Gaurav dan ucapan Mihika, tak lama kemudian Gaurav mengirimkan sms ke Simmi “Apakah kita bisa bertemu besok ?” Simmi tidak menjawabnya kemudian memeluk Ananya erat dan tertidur 

Keesokan harinya, tuan Bhalla memberitahu keluarganya kalau dirinya mau pergi ke rumah sakit “Aku mau ke rumah sakit, hari ini Suhail pulang kerumah, dia baik baik saja”, “Kita bisa membantunya” sela Ishita “Apapun bantuannya, lakukan itu diluar rumah ini, aku tidak ingin bertengkar, tidak ada seorang pemudapun yang boleh berada disekitar putriku !”, “Raman, sudah hentikan !” Ishita menimpali ucapan Raman “Katakan padanya untuk tidak datang lagi kesini !” saat itu Aaliya datang dan melihat situasi dirumah Adi sedang tegang, Raman dan Romi kemudian pergi ke kantor, 

Aaliya menghampiri Ishita “Ibu Ishi, bagaimana keadaan Ruhi ? Adi sudah menceritakan semuanya padaku, aku ingin bicara dengannya”, “Dia sedang tidur, Aaliya” Aaliya kemudian pergi menemui Adi, Adi merasa lega karena kondisi Suhail membaik “Untung saja Suhail tidak apa apa, ayahku jadi lepas kendali dan tidak bisa mengontrol emosinya”, “Apa yang dilakukan paman Raman itu benar, Adi ,,, bagaimana bisa kita percaya pada seseorang” sahut Aaliya “Tapi Suhail itu orang yang baik, dia telah membantu keluargaku beberapa kali, aku setuju kalau dia masuk ke kamar Ruhi lewat jendela tapi tujuannya itu baik, seseorang selalu melakukan kesalahan ketika mereka ketakutan”, “Tapi menurutku tidak” sahut Aaliya lugas 

“Aaliya, aku tidak berharap kamu memihak ayahku”, “Kenapa kita jadi bertengkar ? Istirahatlah, aku akan menemui Ruhi” Aaliya lalu pergi ke kamar Ruhi, Adi sendiri merasa heran dengan Aaliya “Apa yang terjadi ini ? Sepertinya kami berdua ini tidak pernah saling setuju pada suatu hal ?” gumam Adi heran, sementara itu Ishita pergi menemui Ruhi, Ruhi berteriak dengan kencang dan bangun dari tidurnya, Ruhi kemudian bertanya tentang Suhail “Dia sudah dipindahkan, Ruhi”, “Aku harus melihatnya sekali saja, ibu ,,, aku mohon” Ishita jadi bingung dan teringat pada ucapan Raman, sedangkan Ruhi bersikeras memintanya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1010 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top